Banyak orang
beragama, tapi kejahatan terus terjadi di negeri yang konon religius
ini. Korupsi dan fitnah merajalela, sopan santun dan moral semakin merosot.
Orang beragama, adalah orang yang
rajin beribadah. Terkadang, penampilannya terlihat (sengaja diperlihatkan)
sarat dengan simbol-simbol dan/atau atribut agama.
Sedangkan orang
beriman, adalah orang yang percaya dan bertindak sesuai dengan
Imannya.
1. Orang
beragama, adalah orang yang percaya bahwa Tuhan itu "Ada"
Orang beriman, adalah orang yang
percaya bahwa Tuhan itu "Hadir"
Orang beragama bisa berbuat
jahat, karena berpikir Tuhan itu ada, namun tidak hadir.
Orang beriman, takut akan
perbuatan jahat, karena berpikir Tuhan hadir bersamanya, dimana pun ia berada.
2. Mungkin karena
ketekunannya beribadah, orang beragama sering merasa dirinya paling benar,
paling suci, dan paling dekat dengan Tuhan.
Orang beriman memandang setiap
orang adalah sesamanya, yang tetap setara dengan kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
3. Orang
beragama mudah melihat perbedaan, dan sensitif terhadap perbedaan.
Orang beriman cenderung mencari
persamaan, menerima perbedaan, dan mau mendengarkan orang lain.
Yang berbeda agamanya, tetapi
tetaplah sesamanya dalam kemanusiaan.
Baik atau buruknya manusia tidak
ditentukan oleh agama yang dianutnya, melainkan perbuatannya.
4. Orang beragama
sering mementingkan simbol, atribut, dan hal ritual agamanya saja.
Orang beriman, menyembunyikan
ibadahnya dari orang lain. Keseharian hidupnya, berisi praktik iman tanpa
jeda. Ada yang melihat atau tidak, bukan ukuran perbuatannya.
5. Orang
beragama, mungkin baik dalam urusan ibadahnya saja.
Orang beriman baik dalam semua
urusan, karena menganggap semua urusan sebagai ibadahnya.
Disarankan ini jangan dipakai untuk
menilai orang lain, tetapi untuk introspeksi diri masing- masing.
"Apakah saya termasuk
sebagai orang beragama atau orang beriman...?"
Keterangan Foto : Gus Dur dan Ibu Gedong, persahabatan Islam - Hindu ..
No comments:
Post a Comment