KAJIAN AL QUR’AN
SEPUTAR IBADAH PUASA (1)
Pengajian
Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin,
06 Mei 2019
Topik kajian kali ini membahas tentang IBADAH SEPUTAR PUASA RAMADHAN dalam surat-surat-surat serta ayat-ayat Al Qur’an yang berkenaan dengan topik tersebut
QS 2 : 187: Dihalalkan
pada malam hari di bulan puasa, artinya siang hari bercampur dengan istri itu
haram. (Walaupun tidak puasa)
QS 2 : 155; Syai’in
= sedikit
QS 2 : 223; Istri-istri
adalah ladang bagi kamu, silahkan datangi kapan saja dan bagaimana saja (diluar
bulan Ramadhan)
·
Ladang = tanah tempat bercoco tanam
·
Hasil ladang tergantung benihnya
·
Kalau benihnya jelek,jasil jelek, kalau nanam
belimbing, hasilnya belimbing
Kalau siang hari bercampur di bulan Ramadhan diqodo + denda puasa 2 bulan
(atau kasih makan 60 orang miskin)
·
Pakaian bagi kedua belah pihak
QS 7 : 26; à Fungsi
pakaian à telah
disiapkan untukmu pakaian untuk menutup aurat dan sebagai perhiasan. Perhiasan
= pakaian yang indah
QS 4 : 19; Bergaulah
dengan mereka secara patut. Kalau tidak suka bersabarlah à
karena Allah menjadikan kebaikan yang banyak (ini berlaku bagi suami istri)
QS 4 : 25; Orang
tidak mampu boleh menikah, asal seiman atau hamba sahaya yang seiman
QS 24 : 32; Kalau
mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan pada mereka. Mereka = hamba sahaya,
budak. Artinya, orang miskin silahkan kawin saja.
QS 24 : 33; Orang-orang
yang tidak mampu menikah, harus menjaga kesucian/kehormatannya sampai Allah
memberi kemampuan.
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang SEPUTAR IBADAH PUASA (1)
(18) “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur
dengan isteri-isteri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah
pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan
nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka
sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu,
dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu
fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai [datang] malam, [tetapi]
janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah
larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. ~ ~QS (2) Al Baqarah : 187~
----------------------------------------------------------------------------------------------
(223) “Isteri-isterimu adalah [seperti] tanah tempat
kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana
saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah [amal yang baik] untuk dirimu, dan bertakwalah
kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah
kabar gembira orang-orang yang beriman.” ~QS (2) Al Baqarah : 223~
--------------------------------------------------------------------------------------------
(155) “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,”
~QS (2) Al Baqarah : 155~
---------------------------------------------------------------------------------------------
(26) “Hai anak Adam sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang
demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan
mereka selalu ingat.” ~QS (7) A’
A’raaf : 26~
----------------------------------------------------------------------------------------------
(19) “Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi
kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka
karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan
kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan
bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, [maka bersabarlah] karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal
Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” ~QS (4) An-Nisaa’ : 19~
---------------------------------------------------------------------------------------------
(25) “Dan barangsiapa di antara kamu [orang merdeka]
yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman,
ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki.
Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah dari sebahagian yang lain,
karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka dan berilah maskawin
mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang memelihara diri,
bukan pezina dan bukan [pula] wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai
piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka
mengerjakan perbuatan yang keji [zina], maka atas mereka separo hukuman dari
hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. [Kebolehan mengawini budak] itu,
adalah bagi orang-orang yang takut kepada kesulitan menjaga diri [dari
perbuatan zina] di antaramu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu. Dan Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ~QS (4) An-Nisaa’ : 25~
---------------------------------------------------------------------------------------------
(32) “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di
antara kamu, dan orang-orang yang layak [berkawin] dari hamba-hamba sahayamu
yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah
akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas [pemberian-Nya]
lagi Maha Mengetahui.” ~QS (24) An
Nuur : 32~
---------------------------------------------------------------------------------------------
(33) “Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah
menjaga kesucian [diri]nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.
Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat
perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan
berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya
kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan
pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak
mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [kepada mereka] sesudah
mereka dipaksa [itu].” ~QS (24) An
Nuur : 33~
---------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin, 06 Mei 2019
No comments:
Post a Comment