Dr Fauzia Addabbus, seorang psikolog yang amat populer di Kuwait pernah menulis di Twitter tentang rahasia-rahasia doa seorang Ibu jika tiap malam ia mendoakan anak-anaknya, dan ternyata efek dari twitter itu telah mengubah jalan hidup banyak orang.
Isi twitternya sebagai berikut:
"Aku
bersumpah demi Allah, wahai setiap Ibu, agar jangan tidur tiap malam sebelum
engkau memohon pertolongan Allah dan mengabariNya bahwa engkau rida atas
anak-anakmu serida-ridanya, dan aku bersumpah demi Allah agar engkau tidak
menghijab/menghalangi ridaNya kepada anak-anakmu."
Dan aku memintamu wahai para ibu
agar jangan engkau tidur tiap malam sebelum kau angkat kedua tanganmu sambil
menyebut satu persatu nama anak-anakmu dan mengabarkan kepadaNya bahwa engkau
rida atas mereka masing-masing.
Begini doanya:
اَللّٰٰهمّ إ ِنِّي أُشْهِدُكَ أَنِّيْ رَاضِيَةٌ/رَاضٍ عَنْ إِبْنِيْ / إِبْنَتِيْ........ تَمَامَ الرِّضَا وَكَمَالَ الرضا ومُنْتَهِيَ الرضا فاللهم أَنْزِلْ رِضْوانَكَ عليهم بِرِضائِيْ عنهم
"Allohumma innii usyhiduka annii roodhiyah 'an
ibnii/ibnatii ...
(sebut nama anak-anakmu satu persatu)... tamaamar-ridho
wa kamaalar-ridho wa muntahayir-ridho. Fallohumma anzil ridhwaanaka 'alaihim
biridhooii 'anhum"
“Ya allah aku bersaksi kepadaMu bahwa
aku ridha kepada anak-anakku (sebut nama
anak-anakmu satu persatu) dengan ridha paripurna, ridha yang sempurna dan
ridha yang paling komplit. Maka turunkan ya Allah keridhaanMu kepada mereka
demi ridhaku kepada mereka”
Kemudian setelah berselang beberapa
minggu setelah Twitter tersebut, tiba-tiba aku (Dr.Fauziyah) dikejutkan oleh
seorang ibu yang berkata:
Bahwa aku telah mengubah
kehidupannya secara total, dan sekarang dia merasa dalam kenikmatan yang tak
terlukiskan karena akibat doa itu terhadap dia dan anak laki-lakinya yang
berumur 22 tahun. Maka berceritalah si Ibu itu:
Sejak kelahiran anakku itu aku
hidup dalam penderitaan karenanya. Dia tak pernah salat dan bahkan jarang mandi,
dia sering berdebat panjang denganku, dan tak jarang dia membentakku dan tak
menghormatiku, walaupun sudah sering aku mendoakannya.
Maka ketika membaca twittermu aku
berkata: "Mungkinkah omongan ini benar? Tampaknya masuk akal? Dan
seterusnya...."
Dan akhirnya kuputuskan untuk
mencoba anjuranmu walaupun aku tak yakin bahkan mentertawaimu. Lalu setelah
seminggu mulai berubah nada suara putraku kepadaku, dan pertama kali dalam
hidupku aku tertidur dalam kedamaian, dan didalam diriku ada sedikit syak.
Dan kemudian kudapati putraku
mandi, padahal aku tak menyuruhnya. Minggu kedua dan aku terus mendoakannya
sesuai anjuranmu, ia membukakan pintu untukku dan menyapaku "Apa kabar
ibu?" dengan suara lembut yang tak pernah kudengar darinya sebelum itu.
Aku gembira tak terkira walaupun
aku tak menunjukkan perasaanku kepadanya samasekali. 4 jam kemudian aku
menelponnya di ponselnya, dan ia menjawabku dengan nada yang berbeda dari
biasanya: "Bu, aku disamping masjid
dan aku baru akan salat waktu ibu menelponku.”
Maka akupun tak mampu menahan
tangisku, bagaimana mungkin ia yang tak pernah salat bisa mulai salat dan
dengan lembut menanyaiku apa kabar? Tak sabar aku menanti kedatangannya dan
segera kutanyai sejak kapan engkau mulai salat?
Jawabnya, Aku sendiri tak tahu
Bu, waktu aku didekat masjid mendadak hatiku tergerak untuk salat."
Sejak itu kehidupanku berubah 180
derajat, dan anakku tak pernah lagi berteriak-teriak kepadaku dan sangat
menghormatiku. Tak pernah aku mengalami kebahagiaan seperti ini walaupun aku
sebelumnya sering hadir di majelis-majelis zikir dan pengajian-pengajian.
Ibu adalah harta karun yang kita
sia-siakan. Betapa tidak? Karena beratnya kehidupan sehari-hari seringkali
seorang ibu melupakan doa untuk anak-anaknya, sering juga dia menganggap bahwa
pusat-pusat bimbingan psikologi adalah jalan lebih baik untuk perkembangan
anak-anaknya.
Padahal justru doa Ibu adalah
jalan tersingkat untuk mencapai kebahagiaan anak-anaknya di dunia dan akhirat.
Jangan pernah bilang: "Ah anakku
masih kecil, ngapain didoakan?"
Bagaimana jika engkau menunggu
mereka makin besar dan dewasa, dan menjadi tua, disaat mereka lebih butuh akan
doa-doamu , padahal mungkin waktu itu engkau sudah di haribaan Ilahi?
Jadi doakan mereka mulai
sekarang, dan jadilah orang yang bermurah hati dengan doa-doamu untuk mereka.
Allah telah mengkaruniai kita para ibu sebagai wasilah bagi anak-anak kita
dalam hubungan mereka dengan Allah melalui doa-doa kita untuk mereka.
Kita bisa melakukannya kapanpun
kita mau, dan kita bisa mengetuk pintuNya kapanpun kita mau dan Allah tak
pernah mengantuk dan tak pernah tidur.
Selamat berdoa. Tetap Semangat.
Barakallahu Fikum
No comments:
Post a Comment