Juz 5
meliputi Surah An Nisa 24-147
Ringkasan Surah An Nisa 24-147 :
Larangan Allah menikahi perempuan
bersuami, kecuali hamba sahaya atau tawanan perang yang dimiliki.
Kisah Ummu Salamah istri Nabi yang mempertanyakan hak wanita
dibandingkan dengan laki2. Allah Swt menurunkan Surah An Nisa ayat 32-34 yang menjelaskan bahwa laki2 itu pemimpin
dalam rumah tangga yang menafkahkan sebagian hartanya untuk keluarganya.
Sedangkan wanita yang sholehah adalah wanita yang taat pada Allah dan
memelihara diri ketika suaminya tidak ada.
Urutan berbuat baik itu kepada :
• Kedua orang tua • karib kerabat
• anak-anak yatim • orang-orang miskin • tetangga dekat dan tetangga jauh •
teman sejawat • ibnu sabil dan • hamba sahaya yang kamu miliki.
Allah tidak menyukai orang yang
kikir dan sombong.
Allah itu Maha Baik
"Sungguh,
Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada
kebajikan (sekecil zarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya dan
memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya."
Larangan sholat jika sedang mabuk dan junub. Jika tidak ada air maka
tayamum bisa menggantikan mandi junub.
Allah tidak akan mengampuni orang
yang berbuat syirik (musyrik)/menyembah selain Allah karena
itu adalah dosa yang sangat besar dan sesat yang sangat jauh.
Saat Rosul hijrah ke Madinah, kaum Yahudi yang menguasai perekonomian
Madinah merasa terancam dengan perkembangan Islam, padahal mereka adalah
penganut agama yang dibawa Nabi Musa yang seharusnya beriman kepada Nabi
Muhammad dan Islam. Namun mereka terkenal sebagai kaum pembangkang dan dilaknat
Allah. Alih2 bergabung dengan Islam mereka bersekongkol dengan Kafir Quraisy
untuk menyerang Islam.
Allah memberitahu Nabi melalui Surah An Nisa 51-52.
Pada saat Fathu Makkah (Penaklukan Kota Mekah), Rosul tidak semena-mena
dengan kekuasaannya menempatkan keluarga Bani Hasyim (Leluhur Abd. Muthalib
kakek Nabi) untuk memegang posisi2 stategis di Mekkah. Namun beliau menempatkan
posisi2 itu kepada para akhlinya, termasuk pemegang Kunci Kabah kepada
pewarisnya yang sudah terlatih.
Hal ini beliau lakukan atas
petunjuk Allah dalam Surah An Nisa 58
Ayat2 selanjutnya adalah berita mengenai orang2 yang enggan berperang
dijalan Allah untuk membela orang2 yang lemah, padahal orang yang gugur dalam
berperang dijalan Allah pasti akan mendapat pahala yang sangat besar.
Kesenangan diakherat itu jauh lebih banyak daripada didunia.
Kebajikan apapun yang kita peroleh itu datang dari Allah dan keburukan
apapun yang menimpa kita itu dari perbuatan kita sendiri.
Tidak dibenarkan seorang beriman membunuh orang beriman lainnya.
Barangsiapa membunuh orang beriman maka kafaratnya sangat berat dan balasannya
Neraka Jahanam yang kekal didalamnya.
Ada satu ayat yang menyatakan bahwa orang2 Islam yang tidak mau ikut
hijrah ke Madinah, wafat dibunuh kafir Quraisy saat kaum Kafir itu kalah dalam
perang Badar. Orang2 ini termasuk mendzalimi
dirinya sendiri dan hukuman Allah adalah neraka jahanam.
Dikaitkan dengan wabah yang nyata
sekarang ini, sepertinya orang2 yang tidak menghindari wabah termasuk orang
mendzolimi dirinya sendiri.
Kisah Orang Yahudi yang dituduh mencuri oleh sahabat Rosul namun dia
mengingkarinya. Atas petunjuk Allah terbongkar bahwa Yahudi itu tidak bersalah
dan pencurinya adalah anak2 sahabat Rosul yang menuduh Yahudi itu mencuri.
Allah Swt menurunkan Surah An Nisa 105-111 dan 115 yang
isinya menjelaskan bahwa Yahudi itu tidak bersalah dan yang bersalah agar
segera bertobat. Atas kekagumannya pada Rosul Yahudi itu masuk Islam.
Kewajiban Sholat
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَا نَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
"Sungguh,
sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman."
Dalam keadaan perangpun Sholat tetap wajib dilaksanakan dengan cara
bergantian untuk menjaga musuh.
Barang siapa berbuat kesalahan atau dosa, kemudian dia tuduhkan kepada
orang yang tidak bersalah, maka sungguh, dia telah memikul suatu kebohongan dan
dosa yang nyata.
Nabi Ibrahim itu salah satu Nabi Kesayangan Allah.
Kisah Ummu Saudah istri Rosul yang merasa dirinya sudah tua dan tidak
dapat memenuhi kewajiban sebagai istri dalam melayani suaminya (nusyuz), maka
Rosul bermaksud akan menceraikannya supaya Ummu Saudah bebas dari kewajibannya.
Namun Allah menyayangi Ummu Saudah sebagai wanita yang taat pada suami dan
melarang Rosul untuk menceraikannya melalui Surah An Nisa ayat 128
Manusia diperintah Allah sebagai penegak keadilan, menjadi saksi karena
Allah meskipun akan menimpa diri sendiri, orang tua, kerabat. Allah Maha Tahu
segala apa yang kita kerjakan.
Orang yang beriman, lalu kafir, lalu beriman lagi, lalu kafir lagi dan
bertambah kekafirannya. Maka Allah tidak akan mengampuninya.
Seruan Allah Swt :
"Wahai
orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang
siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya,
rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat
sangat jauh."
Orang yang mengangkat orang kafir menjadi penimpin degan meninggalkan
orang mukmin, maka Allah akan memberikan siksa yang amat pedih.
Allah melarang seorang muslim bergabung dengan orang yang
memperolok-olokan ayat2 Allah.
Orang munafik itu kelak akan ditempatkan dalam neraka yang paling bawah
dan tidak ada yang bisa menolongnya.
Maha Benar
Allah dengan segala FirmanNya
LANJUT KE JUZ 6 ...
No comments:
Post a Comment