Tuesday, December 25, 2018

KELUARGA YANG DISAYANG ALLAH

KELUARGA YANG DISAYANG ALLAH
Menjadi Keluarga yang Disayang Allah
(oleh Ust. Bendarii Jaisyurrahman)
Dalam acara 1 Dekade Syi'ra UI 21 Oktober 2018 di Duta Futsal, Depok
Ada 4 keluarga yang disebut Allah dalam al-Qur'an sebagai tanda cintaNya (QS 3 – Ali Imran : 33)
1. Nabi Adam
2. Nabi Nuh
3. Keluarga Nabi Ibrahim
4. Keluarga 'Imran
Berbeda dengan Nabi Ibrahim dan 'Imran yang disebut beserta keluarganya, Nabi Adam dan Nuh hanya disebut seorang tanpa keluarganya, karena mereka memenuhi kualitas untuk dicintai Allah sebagai individu.
Ada 3 syarat keluarga agar disayang Allah, yaitu miliki:
1. Pasangan yang baik
2. Anak yang baik
3. Cucu dan keturunan yang baik
Maka tak heran jika keluarga Ibrahim terpilih, karena darinya lahir keturunan para anbiyaa'. Juga keluarga 'Imran, dari Maryam lahir sesosok Isa 'alayhissalam.
Keluarga yang baik adalah keluarga yang seluruh anggotanya dapat berkumpul lagi di surga. Kuncinya, pastikan kita didik anak kita dengan keimanan. Jikapun jarak dan waktu terpaksa memisahkan di dunia, maka pastikan kembali berkumpul di surgaNya.
Keluarga yang baik juga keluarga yang berlimpah keberkahan. Zaman duhulu, orang Arab jahiliyah biasa mendoakan pasangan baru untuk selalu rukun dan memiliki banyak keturunan. Tapi perlu diingat, rukun dan banyak anak belum tentu berkah. Berkah itu ziyaadatul khayr, mendatangkan banyak kebaikan, berlimpah dan bertambah-tambah.
Bagaimana cara mengundang keberkahan dalam keluarga kita?
1. Didasari oleh iman dan taqwa (QS 7 – Al A’raaf : 96). Kepala keluarga harus menjaga spiritualitas dalam keluarga. Miliki visi yang benar. Cari akhirat, jangan lupakan dunia. Akhirat nggak boleh jadi sambilan. Didik anak menjadi mandiri (bisa bangun subuh sendiri). Biasakan dialog-dialog tentang iman. Dasari setiap keputusan dengan iman & taqwa.
2. Tegakkan shalat (QS 19 – Maryam : 31). Biasakan shalat sunnah di rumah. Ini akan datangkan keberkahan. Jangan akhirkan waktu shalat.
3. Harta yang bersih (QS 19 – Maryam : 31). Keluarkan zakat. Hindari syubhat dan haram. Belajarlah dari keluarga Nabi Adam, yang dikeluarkan dari surga dan terpaksa berpisah karena makanan yang haram. Jangan mengambil hak orang lain. Dalam harta kita, ada hak orang lain. Bersihkan. Harta yang halal hukum asalnya, akan menjadi haram jika masih ada hak orang lain di dalamnya.
4. Menjaga diri dari dosa besar (QS 19 – Maryam : 32), baik dosa terhadap makhluk (durhaka kepada orangtua), maupun dosa terhadap Khaliq (sombong).
5. Interaksi dengan Al-Qur'an (QS 44–Ad Dukhaan : 3 dan QS 6–Al An’aam : 92). Jangan mendidik anak penghafal Qur'an yang durhaka kepada orangtua.
6. Biasakan bangun pagi dan aktif di pagi hari. Malaikat mendoakan mereka yang beraktivitas di pagi hari.
7. Dekat dengan masjid (QS 3–Ali Imran : 96). Cari tempat tinggal yang dekat dengan masjid. Karena sebaik-baik tempat adalah masjid dan seburuk-buruk tempat adalah pasar. (HR Ath-Thabrani & Al-Hakim)
8. Budayakan amar ma'ruf & nahi munkar (QS 17-Al Israa’ : 1). Mengapa masjid Al-Aqsha diberkahi? Karena di sekitarnya terdapat banyak orang shalih yang saling mengingatkan dalam kebaikan.
9. Main hujan-hujanan. Hujan pertanda keberkahan (QS 50-Qaf : 9). Dalam hadits riwayat Muslim, Anas bin Malik bertanya kepada Rasulullah yang sengaja menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Beliau demikian karena hujan itu baru Allah ciptakan, langsung turun dari langit.
10. Biasakan makan bersama, agar semakin akrab dan harmonis. Pastikan makan yang halal & thayyib. “Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi" (HR Abu Dawud)
Untuk membangun visi dalam keluarga, harus serius dalam berumahtangga. Biasakan ada rapat keluarga, semua berhak biacara. Tulis dan pajang nilai-nilai yang ingin dianut. Manajemen gawai. Atur sebaik mungkin; me time, couple time, family time, dan social time.
Jangan biarkan pasangan sendiri ketika lemah iman dan turun semangatnya, karena kesendirian akan menjadi pintu maksiat. Jalan-jalan, refreshing, biar nggak jumud dalam beramal (QS 94-Al Insyirah : 7).
Semoga kita semua dimampukan untuk membangun keluarga yang disayang Allah, menjadi keluarga yang dapat berkumpul kembali di surgaNya kelak. Aamiin Yaa Rabb.

No comments:

Post a Comment