Wednesday, January 31, 2018

SIFAT ISTRI, YANG DAPAT MEMPERLANCAR REZEKI

SIFAT ISTRI, YANG DAPAT MEMPERLANCAR REZEKI
Banyak suami yang mungkin tidak tahu kalau rizkinya dengan izin Allah mengalir lancar atas peran istri.
Memang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat dijelaskan secara spiritual kalau 10  sifat istri ini ‘membantu’ menghadirkan rizki untuk suaminya.
Adapun 10  sifat istri yang dimaksud, antara lain terdiri dari :
#1. ISTRI YANG PANDAI BERSYUKUR.
Istri yang bersyukur atas semua karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya. Termasuk juga rizki. Miliki suami, bersyukur. Jadi ibu, bersyukur. Anak-anak dapat mengaji, bersyukur. Suami memberi nafkah, bersyukur.
#2. ISTRI YANG TAWAKAL KEPADA ALLAH.
Di waktu seseorang bertawakal pada Allah, Allah akan mencukupi rizkinya.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal pada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” ~ QS 65 - Ath Thalaaq : 3 ~
Bila seseorang istri bertawakkal pada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rizkinya. Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selamanya harus langsung diberikan pada wanita itu. 
#3. ISTRI YANG BAIK AGAMANYA.
Rasulullah menjelaskan kalau wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.
“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Beruntung itu beruntung didunia dan di akhirat. Beruntung didunia, salah satu aspeknya yaitu dimudahkan mendapatkan rizki yang halal. Coba kita perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya patuh pada Allah lalu mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan. 
#4. ISTRI YANG BANYAK ISTIGHFAR.
Di antara keutamaan istighfar yaitu mendatangkan rizki. Hal semacam itu dapat dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 sampai 12. Kalau dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.
“Maka saya katakan pada mereka, ‘Mohonlah ampun pada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan padamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (juga di dalamnya) sungai-sungai untukmu.” ~ QS 71 -  Nuh : 10-12 ~
#5. ISTRI YANG SUKA BERSILAHTURAHIM.
Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik pada orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, serta saudari-saudari. Pada intinya ia tengah menolong suaminya membuat lancar rizki. Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
#6. ISTRI YANG SUKA BERSEDEKAH.
Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rizki suaminya. Sebab salah satu keutamaan sedekah seperti disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah sampai 700 kali lipat. Bahkan sampai kelipatan lain sesuai kehendak Allah.
Bila istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak segera dibalas melaluinya. Tetapi bisa jadi dibalas melalui suaminya. Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rizkinya berlimpah.
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) untuk siapapun yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” ~ QS 2 -  Al Baqarah : 261 ~
#7. ISTRI YANG BERTAQWA.
Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rizki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Seperti firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
“Barangsiapa bertaqwa pada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya serta memberinya rizki dari arah yg tidak disangka-sangka.” ~ QS 65 - At Thalaaq : 2-3 ~
#8. ISTRI YANG SELALU MENDO'AKAN SUAMI.
Bila seorang ingin mendapatkan suatu hal, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya. Ia tidak dapat mendapatkan suatu hal itu tetapi dari pemiliknya. Begitulah rizki. Rizki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rizki. Jadi jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi tetapi perbanyaklah berdoa memohon kepada-Nya. Doakan suami supaya selalu mendapatkan limpahan rizki dari Allah, dan yakinlah bila istri berdoa pada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.
Dan Tuhanmu berfirman : “Berdoalah kepadaKu niscaya Aku perkenankan bagimu.” ~ QS 40 – Al Mu’min/Ghafir : 60 ~
#9. ISTRI YANG SUKA SHALAT TAHAJJUD.
Shalat Tahajjud adalah shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat Tahajjud Allah akan menjamin rizkinya selamanya
“Di dalam tubuh manusia ada 360 sendi, yang semuanya harus di keluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang dapat melakukan itu wahai Nabiyullah? ” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada didalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan suatu hal yang mengganggu dari jalan adalah Jadi bila engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), jadi Sholat Tahajjud telah mencukupimu. ” (HR. Abu Dawud)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Saya cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad).
#10. ISTRI YANG TAAT DALAM MELAYANI SUAMI.
Salah satu kewajiban istri pada suami melayani dan mentaatinya. Selama perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan RasulNya, istri wajib mentaatinya.
Apa hubungannya dengan rizki? Ketika seorang istri taat pada suaminya, jadi hati suaminya juga tenang dan damai. Saat hatinya damai, ia dapat berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul. Semangat kerjanya juga menggebu. Ibadah juga lebih tenang, rizki mengalir lancar.
Semoga bermanfaat..

Monday, January 29, 2018

ISLAM AGAMA RAHMATAN LIL ALAMIIN

ISLAM AGAMA RAHMATAN LIL ALAMIIN
Haruskah seluruh dunia menjadi Islam???
Layakkah kau paksa??
Wahai Sahabat para pecinta Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.
Misi Utama Nabi Muhammad bukan untuk mengislamkan dunia..
"Kalau seandainya Tuhanmu menghendaki, tentu berimanlah semua manusia di bumi. Maka apakah engkau (Muhammad) akan memaksa manusia hingga mereka menjadi orang-orang yang beriman semua?" ~ QS 10 - Yunus 10 : 99 ~
Banyak yang kaget rupanya ketika disodorkan ayat ini. Misi utama Nabi itu sejatinya bukan untuk menaklukkan dunia dan mengislamkan semua orang.
Misi Nabi itu dijelaskan oleh al-Quran sebagai rahmat untuk semesta alam.
"Dan tiadalah Kami (Allah) mengutus engkau (Muhammad), kecuali untuk menjadi rahmat bagi semesta alam" ~ QS 21 -  Al Anbiya : 107 ~
Dan dijelaskan sendiri oleh Nabi dalam satu riwayat Hadis Sahih: "Sesungguhya aku diutus untuk meyempurnakan akhlak yang mulia." Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq (HR Bukhari).
Menebar Rahmat dan memperbaiki Akhlak itulah misi utama Nabi, bukan maksa-maksa orang lain masuk Islam atau memaksa mengikuti fatwa dan tafsiran kita sendiri, atau bahkan memaksa orang lain mengikuti pilihan politik kita. Pemaksaan terhadap orang lain itu bukan rahmat dan bukan pula akhlak yang mulia. La ikraha fi al-din. Tidak ada paksaan dalam beragama.
Tafsir Ibn Katsir menjelaskan: "tidak perlu memaksa mereka. Barangsiapa dibukakan pintu hatinya oleh Allah maka mereka akan memeluk Islam. Barang siapa dikunci hati, pendengaran dan penglihatannya maka mereka tidak akan mendapat manfaat jikalau dipaksa masuk Islam".
Tafsir Fi Zhilalil Qur'an mengonfirmasi bahwa "manusia telah diberi tanggung jawab untuk memilih jalannya sendiri, dan mereka pula lah yang akan bertanggungjawab atas pilihannya tersebut."
Keimanan itu tidak perlu dipaksakan. Dakwah itu mengajak, bukan memaksa. Maka hindari cara-cara yang memaksa. QS 16 - An-Nahl ayat 125 memberi kita petunjuk metode dakwah yang harus ditempuh: Pertama, dengan hikmah, kedua, dengan mauizah (nasehat/pelajaran) yang baik dan terakhir kalau harus berdebat, bantahlah dengan argumentasi yang lebih baik.
Tidak perlu pula menjelekkan atau menghina kepercayaan orang lain. Bahkan standar moral yang luar biasa telah difirmankan Allah: "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan." ~ QS 6 - Al-An'aam : 108 ~.
Kita dilarang dengan tegas untuk menistakan Tuhan dan sesembahan agama lainnya. Inilah akhlak yang diajarkan al-Qur'an.
Mari kawan ...Kita tunjukkan pada penduduk dunia akan ketinggian ajaran Islam yang menjadi rahmat bagi semesta dan membentuk pribadi-pribadi yang berakhlak mulia. Begitu mereka tahu maka biarkan mereka sendiri yang akan berbondong-bondong masuk Islam.
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat". ~ QS 110 - Al-Nashr : 1-3 ~
Salam hangat dan selamat melanjutkan misi Nabi Muhammad SAW

Saturday, January 27, 2018

AMALAN SUNNAH RASULULLAH YANG 7

AMALAN SUNNAH RASULULLAH YANG 7
7 Amalan Sunnah Rasulullah setiap harinya :
Sunnah Rasulullah Pertama; Tahajud karena kemuliaan seorang mu’min terletak pada tahajudnya.
Sunnah Rasulullah Kedua; Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
Sunnah Rasulullah Ketiga; Untuk laki-laki jangan tinggalkan masjid terutama diwaktu subuh. Sebelum melangkah kemanapun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.
Sunnah Rasulullah Keempat; Jaga shalat dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha.
Sunnah Rasulullah Kelima; Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendo’akan kepada orang yang bersedekah setiap hari.
Sunnah Rasulullah Keenam; Jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan do’a: “Ampuni dosanya dan sayangi dia ya Allah”.
Sunnah Rasulullah Ketujuh; Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Dan hendaknya kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Thursday, January 25, 2018

ALLAH MENGHIDUPKAN YANG MATI

KAJIAN AL QUR’AN
ALLAH MENGHIDUPKAN YANG MATI      
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu, 10 Januari 2018
Topik kajian membahas Kekuasaan Allah dalam menghidupkan yang mati dalam  beberapa surat dan ayat Al Qur’an
QS 2 : 260; Nabi Ibrahim meminta diperlihatkan bagaimana cara menghidupkan orang-orang mati. Untuk memberi keyakinan kepada Ibrahim tentang kuasa-Nya itu, Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyebar burung yang telah dijinakkan oleh Ibrahim ke-empat gunung yang terpisah. Ketika Ibrahim memanggil mereka dengan satu siulan, keempat burung itu serentak terbang menghampiri Ibrahim. Itulah cara Allah menghidupkan orang-orang yang mati di segenap penjuru dunia nanti.
QS 49 : 14: Kalau mengaku beriman dengan kata, itu belumlah beriman dengan sebenarnya. Iman itu berarti sudah yakin benar = haqqul yakin . Iman berkaitan dengan keyakinan.
QS 2 : 28; Kita harus bertauhid kepada Allah bahwa Allah menghidupkan yang mati (alam janin dan alam dunia), kemudian mematikannya lagi (alam kubur) dan menghidupkannya kembali (alam akhirat)
QS 14 :47-48; Allah akan memenuhi janji-Nya, bahwa Kelak manusia akan dihidupkan kembali dan dikumpulkan di padang Mahsyar.
QS 36 : 51-54; Manusia kelak keluar dari ‘kubur’ (tempat tidur) dalam keadaan hidup setalah tiupan sangsakala.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Rabu, 10 Januari 2018

Sunday, January 21, 2018

ALLAH MENETAPKAN WAKTU

KAJIAN AL QUR’AN
ALLAH MENETAPKAN WAKTU   
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Selasa, 9 Januari 2018
Topik kajian membahas tentang bagaimana Allah menetapkan tanda-tanda waktu dan kehidupan dalam surat-surat dan ayat-ayat yang berkenaan dengan Kekuasaan dan Kebesaran Allah
QS 2 : 259; Allah mematikan orang selama 100 tahun, namun orang yang dihidupkan kembali mengatakan bahwa ia telah tinggal di tempat itu hanya selama sehari atau setengah hari. Makanan yang terhidang tidak mengalami perubahan setelah 100 tahun. Keledai yang sudah jadi tulang belulang, disusun kembali tulangnya, kemudian dibalut dengan daging dan menghidupkan keledai itu kembali. Kesimpulan: apa yang hancur dan apapun kondisi kehancurannya, bisa Allah perbaiki dan hidupkan kembali.
QS 18 : 19: Ayat Ashhaabul kahfi; kisah beberapa pemuda (ada yang bilang tiga, lima dan tujuh orang) yang tertidur dalam gua Kahfi. Mereka tidak tahu berapa lama mereka tertidur. Mereka mengita hanya tidur selama sehari atau setengah hari.
QS 18 : 25-26; Allah menetapkan mereka tertidur di gua Kahfi selama 300 tahun+ 9 tahun lagi. 300 tahun adalah hitungan masehi, sedangkan 309 tahun adalah hitungan qomariah/hijriah.
QS 9 : 36;  Jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan. Ini ketetapan Allah saat menciptakan langit dan bumi. Jumlah bulan Jawa 12 bulan. Tahun masehi juga berjumlah 12 bulan.
QS 10 : 5; Allah juga menetapkan pertukaran malam hari dan siang hari pada saat menciptakan langit dan bumi. Ini merupakan bukti kekuasaan Allah dalam menetapkan waktu.
QS 17 : 12; Malam dan siang dijadikan tanda perubahan hari. Tanda malam dihapus manjadi tanda siang berupa terang matahari (perdaran matahari). Tanda siang ditentukan untuk mencari karunia Allah. Dengan dua tanda ini bisa dihitung bilangan tahun kalendar. Ada kalendar Islam, masehi, Jawa, Cina dan sebagainya.
QS 2 : 189; Tentang peredaran bulan. Bulan sabit adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan bagi ibadah haji.
QS 6 : 96; Matahari dan bulan untuk perhitungan.
QS 17 : 49-52; Sesudah mati, manusia akan dihidupkan kembali oleh yang menciptakannya pertama kali yaitu Allah.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi,Selasa, 9 Januari 2018

Saturday, January 20, 2018

ALLAH PELINDUNG ORANG-ORANG BERIMAN

KAJIAN AL QUR’AN
ALLAH PELINDUNG ORANG-ORANG BERIMAN
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Selasa, 2 Januari 2018
Topik kajian membahas tentang bagaimana Allah melindungi orang-orang yang beriman, yaitu dengan menurunkan Al-Qur’an dan mengutus Rasul untuk menjelaskan isi Al-Qur’an serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan keimanan kepada Allah, Rasul dan Kitab-Nya. Mereka yang telah diberi petunjuk namun tetap tidak beriman, mereka akan menjadi penghuni neraka yang kekal di dalamnya.
QS 2 : 257; Allah pelindung orang-orang. Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dari kegelapan bila mereka mengikuti Al Qur’an. Sedangkan yang kafir dikeluarkan dari cahaya dan dimasukkan ke dalam kegelapan.
QS 5 : 15-16; Al-Qur’an merupakan petunjuk kepada jalan yang terang, Rasulullah menerangkan is Al Qur’an yang menjadi jalan terang untuk menjadi menjadi orang beriman. 
QS 14 : 1; Al Qur’an mengeluarkan orang dari kegelapan menuju jalan terang-benderang, yaitu jalan menuju Tuhan yang Maha Perkasa.
QS 14 : 5; Musa membawa tanda-tanda kekuasaan Allah untuk mengeluarkan ‘kaum’nya dari kegelapan
QS 57 : 9; Dia yang menurunkan Al Qur’an kepada hamba-Nya (Muhammad)
QS 65 : 10-11; Perintah bertaqwa kepada Allah bagi orang-orang yang mempunyai akal yaitu orang-orang yang beriman. Perintah ini melalui Rasul yang membacakan ayat-ayat (Al Qur’an) supaya mengeluarkan orang-orang yang beriman dari kegelapan ke pada cahaya. Di dunia dapat kenikmatan dan di akhirat dapat surga (DBASDunia Bahagia Akhirat Surga)
QS 30 : 30-31; Hadapkanlah wajah sesuai Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia sesuai fitrahnya itu. Fitrah Allah itu = naluri beragama tauhid (Islam, yang mengakui ke-Esa-an Allah). Mereka yang tidak beragama tauhid itu disebabklan karena lingkungannya.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi,Selasa, 2 Januari 2018

Wednesday, January 17, 2018

TIADA PAKSAAN MEMELUK ISLAM


KAJIAN AL QUR’AN
TIADA PAKSAAN MEMELUK ISLAM
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu, 27 Desember 2017
Topik kajian membahas tentang tidak adanya paksaan untuk memeluk agama Islam, Al Baqarah : 256-257 serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan ajakan memasuki Islam, berdakwah, berdebat dengan cara yang baik dan sikap orang-orang yang telah diberi petunjuk; ada yang beriman dan memilih jalan yang lurus, namun ada yang tetap memilih jalan kesesatan
QS 2 : 256-257; Tak ada paksaan untuk memeluk agama Islam, yang telah menunjukan perbedaan antara jalan yang baik dan benar (rusydu) dengan jalan yang sesat (gayyu). Kalau sudah Islam wajib menjalankan aturan-aturannya. ‘Rusydu’ = baik dan benar. ‘Gayyu’ = sesat.
QS 42 : 15; Menyeru kepada untuk masuk Islam dan beriman kepada Allah, dan tetap beriman dan berdakwah. Jangan mengikuti keinginan dan hawa nafsu mereka. Bagi kami amal kami, amal kamu bagi kamu. Tidak usah ribut. Kami beriman pada semua jitab yang diturunkan Allah. Hindari pertengkaran, tapi berdebat boleh saja.
QS 16 : 125; Berdebatlah dengan cara yang baik, kalau tidak mampu jangan berdebat.
QS 29 : 46; Berdebat dengan ahli kitab harus dengan cara yang lebih baik. ‘Ahsan’ = lebih baik
QS 41 : 33-35;  ‘Ahsan’ = lebih baik (ucapannya). Menolak kejahatan dengan cara yang lebih baik. Sifat-sifat seperti itu hanya dimiliki orang-orang yang sabar dan orang-rang yang mempunyai keberuntungan yang besar.
QS 41 : 36; Bila setan mengganggu orang yang berdakwah, maka mintalah pertolongan Allah.
QS 72 : 1-2; Jin ikut mendengarkan bacaan Al Qur’an dan mereka mengaku  bahwa mereka telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan
QS 72 : 8-10; Dulu jin mencoba dan bisa mengetahui rahasia langit, namun sekarang tidak bisa lagi setelah Rasul menerima wahyu (Al Qur’an)
QS 72 : 14; ‘rasyadā’ = jalan lurus dan benar.
QS 7 : 146; Orang-orang fasik kalau diberi petnjuk-Nya, tidak mau mendengarkan. ‘Rusydu’ = petunjuk yang venar, lurus. ‘Gayyu’ = jalan yang sesat, salah.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Rabu, 27 Desember 2017

Saturday, January 13, 2018

AYAT KURSI DAN KEKUASAAN ALLAH

KAJIAN AL QUR’AN
AYAT KURSI DAN KEKUASAAN ALLAH
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 18 Desember 2017
Topik kajian membahas Ayat Kursi (Al Baqarah : 255) serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan Kekuasaan dan Kebesaran Allah
QS 2 : 255;
·         Tiada Tuhan yang berhak disembah ialah Dia , Allah Subhanhu wa ta’ala
·         Ayat utama dalam Al Qur’an dan yang paling banyak menyebut nama Allah (15X).
·         Biasa dibaca setelah al Ikhlas 3X, Al Falaq 1x, An Naas 1X
·         Al hayyu’ qayyum, yang maha hidup, senantiasa mengurus mahluknya
·         Kalau mau tidur à baca ayat Kursi, al Ikhlas 3X, al Falaq dan an Naas
·         Baca ayat Kursi, setan tak berani mendekat
QS 2 : 163: Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Tuhan yang Esa/satu à Tuhan yang lain tidak berhak disembah
QS 28 : 70; Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia (Allah)
QS 40 : 62;  Allah, Tuhan pencipta segala sesuatu, tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia (Allah)
QS 40 : 65; Dia-lah yang hidup kekal, tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadah kepada-Nya. Artinya menyembah-Nya dengan tulus ikhlas.
QS 25 : 58; Perintah bertaqwa kepada Allah yang Hidup Kekal yang tidak pernah mati, yang sudah ada sebelum yang lain ada.
QS 3 : 159-160; Bertawakkalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. Karenanya orang mukmin hendaklah hanya bertawakal kepada Allah.
QS 78 : 9-11; Allah menjadikan tidur untuk istirahat di malam hari. Menjadikan siang untuk mencari penghidupan/nafkah
QS 2 : 284; Milik Allah lah segala yang ada di langit dan di bumi.
QS 3 : 189; Allah pemilik langit dan bumi, Maha Kuasa atas segala sesuatu
QS 55 : 29; Apa yang ada di langit dan di bumi senantiasa meminta kepada-Nya. Setiap waktu Allah dalam kesibukan yaitu dalam keadaan menciptakan,, menghidupkan, mematikan, memelihara, memberi rejeki dll.
QS 59 : 23; Ayat kedua, setelah ayat Kursi, yang terbanyak menyebut nama Allah, yaitu 11 X. Dialah Allah Yang tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia...
QS 3 : 2; Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus mahluk-Nya (mengatur langit dan bumi serta isinya. Al hayyum qayyum terjemahannya berdiri sendiri, artinya yang Maha Hidup dan selalu mengurus mahluknya
QS 51 : 56; Allah menciptakan jin dan manusia untuk menyembah-Nya. Terjemahan lain menyebutkan untuk ‘beribadah kepada-Nya’
QS 6 : 102; Yang memiliki sifat yang demikian itu ialah Allah Tuhan kamu, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, pencipta segala sesuatu.
QS 20 : 105 - 110; Syafaat hanya berguna bila datang dari orang yang diijinkan Allah. Syafaat = pertolongan
QS 20 : 11; Terjemahan ‘berdiri sendiri’ lebih tepat diterjemahkan dengan ‘yang Maha Hidup senantiasa mengurus mahluknya’. Zalim juga diartikan syirik.
QS 31 : 13; Syririk atau mempersekutukan Allah merupakan ‘kezaliman yang besar’
QS 6 : 82; Dalam ayat ini; kezaliman = syirik
QS 21 : 28; Tentang syafa’at à footnote 46) Syafa’at: Usaha perantaraan dalam memberikan suatu manfaat kepada orang lain atau mengelakkan suatu mudharat bagi orang lain. Syafa’at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa’at bagi orang-orang kafir
Footnote 325) Syafa’at yang baik ialah: setiap syafa’at yang ditujukan untuk melindungi hak seorang muslim atau menghindarkannya dari sesuatu kemudharatan
Footnote 326) Syafa’at yang buruk ialah kebalikan dari syafa’at yang baik
QS 22 : 158; Tidak bermanfaat iman seseroang bila menjelang kematian:
1.   Sebelumnya tidak beriman, baru beriman ketika mau mati
2.   Beriman tapi belum melakukan kebaikan
QS 41 : 8; Orang yang beriman dan berbuat baik, akan diganjar pahala yang tiada putus-putusnya.  
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin, 18 Desember 2017

Wednesday, January 10, 2018

TENTANG MALAIKAT JIBRIL, RUH DAN NYAWA

KAJIAN AL QUR’AN
TENTANG MALAIKAT JIBRIL, RUH DAN NYAWA
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis, 11 Desember 2017
QS 2 : 97; Nama Jibril; Ruh, Ruhul Amin, Ruhul Qudus. Istilah Ruh bisa juga berarti: nyawa, Jibril, Al Qur’an atau wahyu
QS 2 : 87; Nabi Isa biberikan kelebihan berupa bukti kebenaran dalam bentuk mukjizat-mukjizat dan diperkuat berupa ‘pendampingan’ oleh Ruhul Kudus (Jibril)
QS 16 : 102; Jibril ‘menyampaikan’ wahyu yang berasal dari Allah (Al Qur’an), bukan mendampingi Rasulullah.
QS 26 : 192-193; Al Qur’an diturunkan melalui Ruhul Amin = Ruhul Qudus = Jibril.
QS 97 : 1-5; Dalam Surat Al Qadr ini, ruh adalah malaikat Jibril
QS 16 : 2; Ruh = wahyu
QS 42 : 52; Ruh = Al Qur’an
QS 17 : 85; Ruh = nyawa
QS 32 : 7-9; Ruh = nyawa
QS 7 : 172; Allah mengambil kesaksian ruh yang telah diciptakannya. Ruh = nyawa
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Malaikat Jibril, Ruh dan Nyawa
“Katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur’an) ke dalam hatimu dengan seijin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” ~ QS (2) Al Baqarah : 97 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu’jizat) kepada ‘Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus 69). Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?” ~ QS (2) Al Baqarah : 87 ~

69) Masudnya: kejadian ‘Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mu’jizat ‘Isa a.s.. Menurut jumhur mufassirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
-----------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang bereserah diri (kepada Allah).” ~ QS (16) An Nahl : 102 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[192] Dan sesungguhnya Al Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
[193] dia dibawa oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril).” ~ QS (26) Asy Syu’araa’ : 192-193 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan 1594). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” ~ QS (97) Al Qadr : 1-5 ~

1594) “Malam kemuliaan” dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam “Lailatul Qadr”, yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaaan turunnya Al Qur’an.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: “Peringatkanlah oleh olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertaqwa kepada-Ku.” ku~ QS (16) An Nahl : 2 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” ~ QS (42) Asy Syuura : 52 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” ~ QS (17) Al Israa’ : 85 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[7] Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah
[8] Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani)
[9] Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”  ~ QS (32) As Sajdah : 7-9 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”  ~ QS (7) Al A’raaf : 172 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Kamis, 11 Desember 2017

Sunday, January 7, 2018

PARA RASUL DAN WAHYU

KAJIAN AL QUR’AN
PARA RASUL DAN WAHYU
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis, 7 Desember 2017
QS 2 : 253; Rasul-rasul itu sebagian dilebihkan satu sama lain. Tiap Rasul diberikan keistimewaannya sendiri-sendiri: Nabi Musa – bicara langsung dengan Allah. Nabi Isa – didampingi terus oleh Jibril. Nabi Muhammad – ditinggikan derajatnya (peristiwa Isra’miraj).
Keimanan kita tidak boleh membeda-bedakan para Rasul yang disebut dalam Al Qur’an. Kita harus beriman (percaya) kepada semua Rasul.
Setelah Rasul-rasul itu wafat, timbul perselisihan di antara pengikutnya, akhirnya saling membunuh. Allah sebetulnya bisa membuat mereka untuk tidak saling bunuh, namun Allah berbuat sesuai kehendaknya. Manusia diberi nafsu, akal dan pikiran, sehingga bisa timbul perselisihan karenanya hingga saling bunuh. Namun di sisi lain keistimewaan manusia bisa berguna untuk kemajuan manusia itu sendiri.
QS 2 : 285; Orang beriman tidak membeda-bedakan Rasul satu dengan yang lain, walaupun Allah memberikan keistimewaan yang berbeda kepada masing-masing Rasul.
QS 2 : 136; Harus beriman kepada semua Rasul dan Nabi dan apa yang diturunkan kepada mereka
QS 3 : 84; Harus beriman kepada semua Rasul dan Nabi. Tidak boleh mebeda-bedakan
QS 4 : 150-151; Orang-orang yang beriman kepada Allah namun membeda-bedakan para Rasul, sesungguhnya adalah sebenar-benarnya kafir dan bagi mereka Allah menyediakan siksaan yang menghinakan.
QS 4 - 136; Perintah beriman kepada Allah dan Muhammad Rasulullah, dan kitab-kitab sebelum Muhammad (Zabur, Taurat dan Injil). Yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya yang lain sesungguhnya termasuk golongan kafir dan sesat.
QS 42 : 51; Cara penyampaian wahyu ada 3:
1. Wahyu dibisikkan dalam hati Muhammad.
2. Dibelakang tabir Musa mendengar Allah bicara langsung menyampaikan kalam Illahi.
3. Mengutus malaikat kepada Muhammad.
QS 28 : 7; “Kami ilhamkan kepada ibunya Musa”. Ilhamkan artinya ‘wahyukan’. Ilham melalui mimpi ibundanya Musa, bahwa Musa kelak akan kembali.
QS 26 : 63; ‘Wahyukan kepada Musa’ artinya bicara langsung dengan Allah
QS 20 : 9-14; Allah bicara langsung kepada Musa, menyuruhnya melepas sandal karena berada di tempat yang suci. Wahyu dengan langsung bicara kepada Allah.
QS 4 : 163-169; Wahyu diberikan kepada semua Rasul/Nabi, tapi kepada Musa diwahyukan secara langsung bicara.
QS 5 : 110; Kelebihan Nabi Isa
QS 2 : 87; Nabi Isa diberikan bukti kebenaran berupa mukjizat-mukjizat dan diperkuat dengan pendampingan Rohul Qudus (Jibril)
QS 21 ; 79; Nabi Sulaiman dan Nabi Dawud adalah Nabi dan juga sekaligus raja. Mereka diberi Hikmah dan Ilmu.
QS 34 : 10-11; Allah memberi karunia kepada Nabi Dawud dan diajarkan membuat baju besi
QS 27 : 15-16; Allah memberi ilmu kepada Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman. Sulaiman diberi ilmu bicara dengan binatang.
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Para Rasul dan Wahyu
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya 156) beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada ‘Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dengan Ruhul Qudus 159). Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.”  ~ QS (2) Al Baqarah : 253 ~

158) Yakni Nabi Muhammad s.a.w.
159) à catatan kaki no. 69: Maksudnya: Kejadian ‘Isa a.s. adalah kejadian yang luarbiasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat ‘Isa a.s. Menurut jumhur mufassirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
-----------------------------------------------------------------------------------
“Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkau–lah tempat kembali.” ~ QS (2) Al Baqarah : 285 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepda Allah dan apa yang diturunkan kepda kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il. Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanyalah tunduk patuh kepada-Nya.” ~ QS (2) Al Baqarah : 136 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.”~ QS (3) Ali Imran : 84 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“[150] Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan 373) antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian itu (iman atau kafir)
[151] merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang itu siksaan yang menghinakan.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 150-151 ~

373) Maksudnya beriman kepada Allah, tidak beriman kepada rasul-rasul-Nya
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 136 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir 1348) atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu di wahyukan kepadanya dengan seijin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” ~ QS (42) Asy Syuura : 51 ~

1348) “Di belakang tabir” artinya ialah seorang dapat mendengar kalam ilahi akan tetapi dia tidak dapat melihat-Nya seperti terjadi pada diri Nabi Musa a.s.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jauhkanlah di ke sungai (nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul” ~ QS (28) Al Qashash : 7 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar” ~ QS (26) Asy Syu’araa’ : 63 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[9] Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa?
[10] Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: “Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu”.
[11] Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: :Hai Musa,
[12] Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa.
[13] Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu)
[14] Sesungguhnya Aku in adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” ~ QS (20) Thaahaa : 9-14 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[163] Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Yaqub dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami Berikan Zabur kepada Daud.
[164] Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung 381)
[165] (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan lagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
[166] (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Qur’an yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.
[167] Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar telah sesat sejauh-jauhnya.
[168] Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan sezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka.
[169] kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah ~ QS (4) An Nisaa’ : 163-169 ~

381) Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan Nabi Musa a.s., dan karena Nabi Musa a.s. disebut: “Kalimullah” sedang rasul-rasul yang lain mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. Dalam pada itu Nabi Muhammad s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu mi’raj.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“(Ingatlah) ketika Allah mengatakan: “Hai ‘Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seijin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seijin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seijin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan untuk membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata” ~ QS (5) Al Maa’idah : 110 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada ‘Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus 69). Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?” ~ QS (2) Al Baqarah : 87 ~

69) Maksudnya: Kejadian ‘Isa a.s. adalah kejadian yang luarbiasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat ‘Isa a.s. Menurut jumhur mufassirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat) 967); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya.” ~ QS (21) Al Anbiyaa’ : 79 ~

967) Menurut riwayat Ibnu Abbas bahwa sekelompok kambing telah merusak tanaman di waktu malam. Maka yang empunya mengadukan hal ini kepada Nabi Daud a.s. Nabi Daud memutuskan bahwa kambing-kambing itu harus diserahkan kepada yang empunya tanaman sebagai ganti tanam-tanaman yang rusak. Tetapi Nabi Sulaiman a.s. memutuskan supaya kambing-kambing itu diserahkan sementara kepada yang punya tanaman untuk diambil manfaatnya. Dan orang yang punya kambing diharuskan mengganti tanaman itu dengan tanaman-tanaman yang baru. Apabila tanaman yang baru itu telah dapat diambil hasilnya, mereka yang mempunyai kambing itu boleh mengambil kambingnya kembali. Putusan Nabi Sulaiman a.s. ini adalah keputusan yang lebih tepat.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[10] Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami) berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya
[11] (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dab ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan” ~ QS (34) Saba’ : 10-11 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[15] Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambaNya yang beriman.
[16] Dan Sulaiman telah mewarisi Daud 1093), dan dia berkata: “Hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata” ~ QS (27) An Naml : 15-16 ~

1093) Maksudnya: Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Kamis, 7 Desember 2017