Friday, November 27, 2020

PITUTUR SING BECIK

AYO PODO DIWOCO DULUR, APIK BANGET

Manungso kuwi dititah podho, nanging yen masalah bondo dijatah bedo

Mulo menungso iku wajibe mung upoyo karo ndungo

Entuk rejeki sepiro atine sing nrimo, ora usah meri karo konco

Sak podho-podho akeh wong stres mergo uripe ora beres... !

Rino wengi mung mburu dunyo, N\njur lali karo agomo

Ojo podho ngersulo mundhak gelis tuwo,

Wong yen nrimo uripe dowo. Wong suloyo uripe rekoso...

Wong sing sabar, rejekine bakal jembar

Wong yen ngalah, uripe bakal barokah.

Sopo sing jujur, uripe bakal makmur

Sopo sing tlaten, tembe mburi bakal panen

Wong sing sombong, amale bakal kobong

Zamane wis zaman tuwo, akeh manungso wis angel ditoto tuntunane agomo

Senengane malah podho gawe duso. Tumindak duso saben dino podho ora kroso

Sithik-sithik ora ketoro, suwe-suwe dadi cetho

Koyo wong tumindak duso dilakoni saben dino. Duso kadhang-kadhang ora kroso

Mergo pancen wis kulino. Sing podho ati-ati lan waspodo. Menowo siro ngobrol karo konco

Ngrasani tonggo ngojah alane wong liyo kadhang ra rumongso awake gawe duso

Ayo mumpung durung telat. Enggal-enggal podho tobat

Timbang ning akherat siro mbesok nompo adzab

Mung duso sepele kang ora dirasakke, nanging gedhe akibate marang awake dhewe.

Mumpung isih urip, ngibadaho kanti tertib

Ngelingono yen wes mati, ora bakal iso bali

Mumpung isih waras, ibadaho kanti ikhlas

Mumpung isih longgar, ibadaho kanti sabar

Ngelingono yen wis loro ora biso opo-opo

Ngelingono yen wis repot ibadah rasane abot

Pungkasane sopo lan opo wae.awakmu  mula OJO DUMEH

Cekap semanten pituture pinisepuh Jowo. Mugi wonten manfaatipun kangge pepenget kito sedoyo. Monggo di getok tularno marang para kadang/dulur2 sedoyo

Saturday, November 21, 2020

TAFAKURAN

TAFAKURAN

1. Jika kita memelihara kebencian/dendam, maka seluruh waktu & pikiran yang kita miliki akan habis begitu saja & kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif.

2. Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk: memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aib-nya.

3. Bukan gelar, jabatan dan kekayaan yang menjadikan orang menjadi mulia. Jika kualitas pribadi kita buruk, semua itu hanyalah topeng tanpa wajah.

4. Ciri seseorang Pemimpin itu baik akan tampak dari kematangan pribadi, buah karya, serta integrasi antara kata & perbuatannya.

5. Jika kita belum bisa membagikan harta atau membagikan kekayaan,  maka bagikanlah contoh kebaikan karena hal itu akan menjadi suri tauladan.

6. Jangan pernah menyuruh orang lain untuk berbuat baik, sebelum menyuruh diri sendiri. Awali segala sesuatunya untuk kebaikan dari diri kita sendiri.

7. Pastikan kita sudah melakukan yang terbaik & beramal hari ini, baik dengan: materi, ilmu, tenaga atau minimal dengan senyuman yang tulus.

8. Para pembohong akan dipenjara oleh kebohongannya sendiri. Orang yang jujur akan menikmati kemerdekaan dalam hidupnya.

9. Bila memiliki banyak harta, maka kitalah yang akan menjaga harta. Namun jika kita memiliki banyak ilmu, maka ilmu-lah yang akan menjaga kita.

10. Bila hati kita bersih, tak ada waktu untuk berpikir licik, curang atau dengki, sekalipun terhadap orang lain.

11. Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas adalah bagian dari hati.

12. Jadikanlah setiap kritik bahkan penghinaan yang kita terima sebagai jalan untuk memperbaiki diri.

13. Kita tidak pernah tahu kapan kematian akan menjemput kita, tapi yang kita tahu  adalah kematian itu pasti datang & seberapa banyak bekal pengetahuan Al-Qur'an dan Al-Hadist yang kita miliki untuk menghadapi kematian..

TAFAKUR; UNTUK KITA SEMUA, TERUTAMA UNTUK DIRI SAYA PRIBADI...

Monday, November 16, 2020

7 MARTABAT NAFSU

JALAN MENUJU ALLAH.

Melalui jalan meningkatkan martabat nafsu dalam diri..

Para ulama tasawuf berpandangan bahwa, untuk peningkatan jiwa manusia dari tingkat rendah ke tingkat tinggi dan sempurna harus melalui 7 martabat nafsu, iaitu:

1. Nafsu Ammarah

2. Nafsu Lawwamah

3. Nafsu Mulhamah

4. Nafsu Muthmainnah

5. Nafsu Radhiah

6. Nafsu Mardhiah

7. Nafsu Kamilah

Berikut analisa untuk masing-masing martabat nafsu tersebut:

1. Nafsu Amarah

Perangai orang pada martabat nafsu ini selalu memperturutkan kehendak hawa nafsu dan bisikan syaitan. Kerana itu nafsu amarah ini kerjanya senantiasa menyuruh berbuat maksiat, baik ia tahu perbuatan itu jahat atau tidak. Bagi dia baik dan buruk adalah sama saja. Kejahatan dipandangnya tidak menjadikan apa-apa bila dikerjakan. Dia tidak mencela kejahatan, bahkan sebaliknya selalu sinis dan suka mencela segala bentuk kebaikan yang diperbuat orang lain. Nafsu amarah ini adalah derajat yang paling rendah sekali, dan sangat berbahaya serta merugikan diri pribadi yang sekaligus akan menyeretnya ke lembah kehinaan.

Sebagian dari sifat-sifat orang pada martabat nafsu amarah ini ialah:

Bakhil atau kikir

Tamak dan loba kepada harta benda

Berlagak sombong dan 

takabbur (membanggakan diri)

Suka bermegah-megahanan dan bermewah-mewahan

Ingin namanya terkenal dan populer

Hasad dan dengki

Berniat jahat dan khianat

Lupa kepada Allah SWT

Dan lain-lain sifat tercela.

Orang pada martabat nafsu amarah ini hendaknya selalu berdzikir “nafi dan isbat” dan banyak ingat kepada Allah ketika berdiri, duduk dan berbaring, disamping zikrul maut (ingat pada mati).

2. Nafsu Lawwamah

Orang pada martabat nafsu ini suka mengritik atau mencela kejahatan dan membencinya. Apabila ia terlanjur berbuat kejahatan, ia lekas menyedari dan menyesali dirinya. Memang dia menyukai perbuatan baik, tapi kebaikan ini tidak dapat dipertahankan secara terus menerus kerana dalam hatinya masih bersarang maksiat-maksiat bathin. Meskipun hal ini diketahuinya tercela dan tidak disukainya, namun selalu saja maksiat bathin itu menyerangnya. Sehingga apabila kuat serangan maksiat bathin itu, maka sekali-kala dia berbuat maksiat dzohir kerana tidak mampu melawannya. Meskipun demikian dia tetap berusaha menuju keridhaan Allah sambil mengucap istighfar memohon ampun dan menyesal atas kemaksiatan yang diperbuatnya.

Diantara sifat-sifat tercela dari nafsu lawwamah ini adalah:

Menyadari kesalahan diri atau menyesal berbuat kejahatan

Timbul perasaan takut kalau bersalah

Kritis terhadap apa saja yang dinamakan kejahatan

Heran kepada diri sendiri, mengira dirinya lebih baik dari orang lain (ujub)

Memperbuat suatu kebaikan agar dilihat dan dikagumi orang (riya’)

Menceritakan kebaikan yang telah diperbuatnya supaya mendapat pujian orang (sum’ah)

Dan lain-lain sifat tercela didalam hati.

Orang yang berada pada martabat nafsu lawwamah ini hendaklah memperbanyak dzikir qolbu atau hatim. Dzikir lisan atau lidah sudah berpindah masuk kedalam hati sehingga hati hidup bergerak dengan zikir tanpa menggunakan lidah lagi.

3. Nafsu Mulhamah

Martabat nafsu mulhamah ini adalah nafsu yang sudah menerima latihan beberapa proses pensucian dari sifat-sifat hati yang kotor dan tercela melalui cara kehidupan orang-orang tasawwuf (sufi).

Orang pada martabat nafsu mulhamah ini boleh dikatakan baru mulai masuk tingkat kesucian, baru mulai mencapai fana, tetapi belum teguh dan mantap karena ada kemungkinan sifat-sifat terpuji itu akan lenyap dari dirinya.

Sifat-sifat yang timbul dari nafsu mulhamah ini antara lain:

Tidak menyayangi harta benda (pemurah)

Merasa cukup dengan apa yang ada (qona’ah)

Mempunyai ilmu laduni, iaitu ilmu yang didapat dari ilham

Timbul perasaan merendahkan diri kepada Allah (Tadlarru’)

Taubat, memohon ampun kepada Allah dari dosa yang telah dikerjakan

Sabar dalam segala hal yang menimpa

Tenang menghadapi segala kesulitan

Orang yang telah mencapai martabat nafsu mulhamah ini hendaklah memperbanyak dzikir sir atau dzikir rahasia. Ketika berdzikir hendaklah menghadirkan “Wujud Allah” yang mutlak, karena tiada wujud yang mutlak melainkan Allah.

4. Nafsu Muthmainnah

Apabila orang pada martabat nafsu mulhamah tetap dalam proses mencapai maqam haqikat dan ma’rifat, maka akan melekatlah di lubuk hatinya sifat-sifat terpuji itu, dan terkikis habislah sifat-sifat yang tercela. Maka pada waktu itulah dia masuk ke dalam martabat nafsu muthmainnah. Nafsu ini adalah sebagai permulaan mencapai derajat sufi atau wali.

Orang yang telah mencapai martabat nafsu ini senantiasa merasa hatinya seolah-olah berada bersama Allah (Ma’allah).

Diantara sifat-sifat keruhanian yang timbul dari nafsu muthmainnah adalah:

Pemurah dan suka bersedekah

Menyerahkan diri kepada Allah (Tawakkal)

Bersifat arif dan bijaksana

Kuat beramal dan kekal mengerjakan sholat

Mensyukuri nikmat yang diperoleh dengan membesarkan Allah

Menerima dengan rasa puas apa yang dianugerahkan Allah (redha) menerima qada' dan qadar

Takwa kepada Allah (Taqwallah)

Dan lain-lain sifat yang mulia.

Inilah nafsu muthmainnah, nafsu yang tenang, yang diseru Allah masuk ke dalam Surga-Nya.

Orang yang telah berada pada martabat nafsu ini dzikirnya tetap hidup dalam rahasia (sir) yaitu bathin bagi ruh.

5. Nafsu Radhiah

Martabat Nafsu radhiah ini derajatnya lebih tinggi dari martabat nafsu muthmainnah. Nafsu radhiah ini sangat dekat dengan Allah dan menerima dengan perasaan ridha segala hukum Allah. Kerana itu segala masalah kehidupan duniawi sama saja bagi para wali martabat nafsu radhiah ini. Nilai wang sama saja dengan kertas biasa. Mereka tidak takut atau khuatir  kepada siapapun yang akan mengganggu, dan tidak pula bersedih hati atas segala penderitaan sebagaimana kesedihannya yang diderita orang-orang awam.

Sifat-sifat keruhanian yang timbul dari nafsu radhiah ini antara lain adalah:

Zuhud dari dunia

Ikhlas kepada Allah

Wara’ dalam ibadat

Meninggalkan segala sesuatu yang bukan pekerjaannya

Menunaikan dan menetapkan hukum-hukum Allah

Dan lain-lain perangai mulia dan terpuji

Hati orang yang telah mencapai martabat nafsu radhiah ini senantiasa merasa seolah-olah ia berada dalam Allah (Fillah).

Dzikir orang martabat ini tetap hidup dalam persembunyian rahsia (sirrus sirr).

6. Nafsu Mardhiah

Martabat nafsu mardhiah ini lebih tinggi dari martabat nafsu radhiah, kerana segala perilaku orang nafsu ini, baik perkataan maupun perbuatan adalah diridhai Allah dan diakui-Nya. Oleh karena itu, jadilah jiwanya, perasaannya, lintasan hatinya, gerak-geriknya, pendengarannya, penglihatannya, perkataannya, gerak kaki dan tangannya, kesemuanya itu adalah diridhai Allah belaka.

 

Diantara sifat-sifat akhlak mulia dan terpuji yang timbul dari martabat nafsu ini adalah sebagai berikut:

Baik budi pekertinya seperti akhlak Nabi-nabi

Ramah tamah dalam pergaulan dengan masyarakat sebagaimana perangai para Nabi

Senantiasa merasa berdampingan dengan Allah

Selalu berfikir pada kebesaran Allah

Redha dengan apa saja pemberian Allah

Dan lain-lain budi pekerti yang luhur dan terpuji

Dalam perjalanannya, hati orang martabat nafsu mardhiah ini seolah-olah merasa dalam keadaan dengan Allah semata-mata (Billah). Dan terus menerus mengambil ilmu daripada Allah. Setelah melalui martabat fana’, dia akan kembali ke maqam baqa. Dengan kata lain setelah ia sampai kepada Allah, maka kembali lagi kepada makhluk. Dan ketika itu dapatlah ia menceburkan diri dalam kehidupan masyarakat, memberi petunjuk dan menuntun ummat ke jalan syariat agama Allah yang benar.

Dzikir orang martabat nafsu ini tetap hidup dalam persemedian rahsia (khafi) iaitu bathin bagi “sirrus sirri”.

7. Nafsu Kamilah

Martabat nafsu kamilah ini adalah nafsu yang tertinggi dan teristimewa dari maqam wali yang lain, karena ia dapat menghimpun antara bathin dan lahir antara hakikat dan syariat. Kerananya dia dinamakan maqam “Baqa Billah” atau “Kamil Mukammil” atau “Insanul Kamil”. Jelasnya ruh dan hatinya “Kekal dengan Allah”, tetapi zhahir tubuh kasarnya bersama-sama dengan pergaulan masyarakat, menjadi pemimpin membina masyarakat ke arah jalan yang diredhai Allah. Hati mereka kekal dengan Allah meskipun di waktu tidur, karena mereka dapat musyahadah dengan Allah dalam setiap waktu. Maqam “Baqa Billah” ini tidak dapat dinilai dengan kebendaan berbentuk apa saja di alam ini, karena itu ia merupakan maqam khawasul khawas. Segala gerak gerik dan perilaku orang martabat nafsu kamilah ini adalah ibadat semata-mata.

Oleh karena itu,  perkuatkan amal soleh, berusahalah mencapai tingkatan martabat nafsu paling tinggi,  bukan kerena menghendaki darjat wali atau karomah,  tapi kerana ingin kan Allah semata-mata

Saturday, November 7, 2020

AWAN LENTIKULARIS

Selain di Gunung Lawu, awan lenticular/lentikularis juga muncul di atas Gunung Merbabu dan Merapi pagi tadi 

Apa itu awan lentikularis?

Awan lentikularis adalah awan yang terjadi akibat adanya gelombang gunung atau angin lapisan atas yang cukup kuat, dari suatu sisi gunung membentur dinding pegunungan yang menimbulkan turbulensi di sisi gunung lainnya dan membentuk awan-awan bertingkat yang berputar seperti lensa.

Secara umum, fenomena ini tidak berbahaya. Tapi, bagi dunia penerbangan ini cukup berbahaya karena pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan.

Secara meteorologi fenomena awan ini juga tidak mengindikasikan fenomena lain, seperti akan datangnya gempa atau bencana besar lainnya. 

Awan tersebut hanya mengindikasikan adanya turbulensi di lapisan atas atau bukan di permukaan bumi.

Fenomena ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu-waktu tertentu. Biasanya, ditandai adanya kecepatan angin yang cukup kuat dan lebih dari beberapa hari di sekitar pegunungan,

Indahnya Indonesia kita...  



Wednesday, November 4, 2020

KYAI KOK MENCURI?

Seorang Kyai diundang makan malam oleh sepasang suami istri di rumah mereka.

Setelah sang Kyai itu pergi, si istri berkata kepada suaminya...

"Uang kita hilang, aku pikir Pak Kyai yang mengambil uang 5 juta di meja itu. Padahal uang itu akan aku berikan untuknya."

Dengan marahnya si suami berkata: "Jika begitu dia pencuri! Kita tidak perlu datang ke pengajiannya lagi."

Dua bulan kemudian si wanita bertemu dengan Kyai itu di jalan dan dengan terpaksa menyapa Sang Kyai.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh... Pak Kyai, tentu anda menyadari bahwa sudah lama kami tidak hadir di pengajian anda." Buka si wanita 

"Wa'alaikumussalam wa Rahmatullahi wabarakatuh..ya betul sekali bun.. kenapa tidak pernah mengaji lagi?" Tanya Sang Kyai

"Karena kami marah pada anda. Ketika anda makan malam di rumah kami, di meja ada uang 5 juta yang menghilang, setelah anda pergi. Dan Pak kyai adalah satu-satunya orang yang datang ke rumah kami hari itu."

Sang Kyai dengan tersenyum menjawab:

"Ya benar saya yang mengambil uang itu dan menaruhnya dalam Al-Qur’an anda, agar tidak terkena tumpahan saus. Maafkan saya kalau waktu itu saya tidak beri tahu anda, karena saya pikir anda dan suami tiap hari pasti buka dan membaca Al-Qur’an."

Mendengar hal tersebut, si Wanita itupun amat malu sekali dan meminta maaf kepada sang Kyai.

Setelah kembali ke rumah, dia mengambil dan mengecek Al-Qur’annya dan ternyata benar dia  menemukan 5 juta berada di dalam Al-Qur’an yang sudah dia anggurkan selama dua bulan.

Selama dua bulan si wanita dan suaminya tidak pernah membuka dan membaca Al-Qur’an tersebut.

Selama dua bulan mereka telah menuduh Kyai itu telah mencuri uang mereka.

Sahabat...

Semoga kita tidak seperti kisah suami dan isteri di atas...

Jarang Membaca Alqur’an, berprasangka buruk dan menghakimi orang lain yang belum tentu bersalah.

Tiada Hari tanpa membaca Al-Qur'an... Semangat ya saudara saudariku

Sunday, November 1, 2020

MASJID DI CHINA

Dari tahun 651 hingga 798 Masehi, utusan Arab 39 kali datang ke Dinasti Táng. Pengusaha Muslim Arab dan Persia melalui Jalur Sutra Maritim 海上丝绸之路 berdatangan ke Tiongkok, mereka berkonsentrasi di Guǎngzhōu 广州, Quánzhōu 泉州, Yángzhōu 扬州, Hángzhōu 杭州, Níngbō  宁波 pantai tenggara Tiongkok dan masuk ke daerah pedalaman Cháng'ān 长安, kāifēng 开封 dalam penjualan rempah-rempah, gading, perhiasan, bahan obat-obatan, cula badak, dan kembali membawa sutra, teh, porselen, dan barang-barang Tiongkok lainnya.

Di daerah-daerah mayoritas Muslim bermukim di Tiongkok, ada 2 daerah otonomi setingkat propinsi : Daerah Otonomi Uighur Xīnjiāng 新疆维吾尔自治区, Daerah Otonomi Suku Huí Níngxià 宁夏回族自治区, 4 otonomi  otonomi, dan 16 otonomi kabupaten .

Islam diperkenalkan ke Tiongkok pada abad ke 7 masehi, kini ada sekitar 30 juta umat Islam, menjadi salah satu dari lima agama utama Tiongkok.

 Umat Islam tersebar di seluruh Tiongkok, mayoritas berada di Daerah Otonomi Xīnjiāng Uighur dan Daerah Otonomi Suku Huí Níngxià, serta Gānsù, Qīnghǎi dan Yúnnán.

Kalau tour ke Běijīng jangan lewatkan mampir ke Niújiē 牛街.

Masjid Niújiē 牛街礼拜寺 didirikan diatas tanah seluas 6.000 meter persegi, berkat beberapa kali renovasi oleh pemerintah, dan perawatan rutin yang baik, walau sudah berusia seribu tahun lebih, kokoh, bersih dan tidak kelihatan kumuh.

Kita harus berpakaian sopan baru boleh masuk kedalam komplek masjid.