Friday, December 28, 2018

SELAMAT NATAL

SELAMAT NATAL
Damai Di Hati, Damai Di Bumi, Selamat Natal
- Prof.Dr.H.Ahmad Syafii Maarif.
Buya Syafii Maarif mengatakan..., ucapan 'Selamat Natal' sama bobotnya dengan menuturkan 'apa kabar'..., 'selamat pagi...', dan sapaan lainnya.
Sapaan itu justru bisa menimbulkan perdamaian..., 'Damai di hati'...., 'Damai di bumi'.....
Buya Syafii menganggap lucu umat islam yang melarang ucapan 'selamat natal'.
Beliau mempertanyakan...,  apakah umat islam yang seperti itu lebih baik ketimbang lainnya.
Buya Syafii menganggap..., ucapan natal itu wujud kerukunan hubungan dengan sesama manusia. 
Buya Syafii berharap...,  agar ucapan 'Selamat natal' tidak dihubungkan dengan masalah teologi..., jangan berpikir kalau ada yang mengucapkan 'Selamat Natal' maka ia otomatis memiliki teologi sama. 
"Saya sudah puluhan tahun mengucapkan..., tidak ada masalah..., biasa saja..., ucapan selamat hari raya agama lain adalah bentuk menghargai sesama....".
Beliau menyebutkan..., "Semua ulama Mesir membolehkan seorang muslim mengucapkan selamat hari natal..., marilah kita saling memahami..., menghormati..., menghargai..., kalau pakai teologi sempit dunia ini makin kacau....".
- Prof.Dr.KH.Said Aqil Siradj.
Menurut Said Aqil..., mengucapkan selamat natal itu ucapan selamat biasa..., sebagaimana kita mengucapkan : Selamat tahun baru pada teman..., selamat menempuh hidup baru pada pasangan yang baru menikah..., atau saat mendengar istri kawan  baru hamil. 
Ucapan selamat natal sama sekali tidak ada kaitannya dengan akidah..., masalahnya di mana....? 
Tidak ada urusannya dengan akidah..., hanya adab berbagi bahagia..., tidak kurang tidak lebih..., karena kita manusia bukan binatang.
- Prof.Dr.H.Muhammad Quraish Shihab M.A.
"Saya duga keras persoalan ini hanya di Indonesia. Saya lama di Mesir..., saya kenal sekali..., saya baca dikoran..., ulama2 Al Azhar berkunjung kepada  pimpinan umat kristiani mengucapkan selamat natal..."
"Saya tahu persis ada ulama besar di Suriah memberi fatwa itu boleh..., mengucapkan natal itu bagian dari hubungan baik..., tidak mungkin teman2 saya dari umat kristiani datang mengucapkan selamat hari raya idul fitri..., terus dilarang gitu..., perlu menunjukan kepada masyarakat dulu bahwa agama ini penuh toleransi..., kalau tidak kita umat yang dituduh teror"
"Tidak ada yang lebih indah dari pada cinta..., kita beda suku beda agama..., tetapi kita bersaudara..., kita satu Indonesia..., hidup rukun berdampingan dalam perbedaan..., saling menghormati..., saling menghargai...."
Damai di hati..., damai di bumi..., selamat menyambut Natal untuk saudara2ku umat Kristiani. 
Allah Bless You All.
Rahayu...

Tuesday, December 25, 2018

KELUARGA YANG DISAYANG ALLAH

KELUARGA YANG DISAYANG ALLAH
Menjadi Keluarga yang Disayang Allah
(oleh Ust. Bendarii Jaisyurrahman)
Dalam acara 1 Dekade Syi'ra UI 21 Oktober 2018 di Duta Futsal, Depok
Ada 4 keluarga yang disebut Allah dalam al-Qur'an sebagai tanda cintaNya (QS 3 – Ali Imran : 33)
1. Nabi Adam
2. Nabi Nuh
3. Keluarga Nabi Ibrahim
4. Keluarga 'Imran
Berbeda dengan Nabi Ibrahim dan 'Imran yang disebut beserta keluarganya, Nabi Adam dan Nuh hanya disebut seorang tanpa keluarganya, karena mereka memenuhi kualitas untuk dicintai Allah sebagai individu.
Ada 3 syarat keluarga agar disayang Allah, yaitu miliki:
1. Pasangan yang baik
2. Anak yang baik
3. Cucu dan keturunan yang baik
Maka tak heran jika keluarga Ibrahim terpilih, karena darinya lahir keturunan para anbiyaa'. Juga keluarga 'Imran, dari Maryam lahir sesosok Isa 'alayhissalam.
Keluarga yang baik adalah keluarga yang seluruh anggotanya dapat berkumpul lagi di surga. Kuncinya, pastikan kita didik anak kita dengan keimanan. Jikapun jarak dan waktu terpaksa memisahkan di dunia, maka pastikan kembali berkumpul di surgaNya.
Keluarga yang baik juga keluarga yang berlimpah keberkahan. Zaman duhulu, orang Arab jahiliyah biasa mendoakan pasangan baru untuk selalu rukun dan memiliki banyak keturunan. Tapi perlu diingat, rukun dan banyak anak belum tentu berkah. Berkah itu ziyaadatul khayr, mendatangkan banyak kebaikan, berlimpah dan bertambah-tambah.
Bagaimana cara mengundang keberkahan dalam keluarga kita?
1. Didasari oleh iman dan taqwa (QS 7 – Al A’raaf : 96). Kepala keluarga harus menjaga spiritualitas dalam keluarga. Miliki visi yang benar. Cari akhirat, jangan lupakan dunia. Akhirat nggak boleh jadi sambilan. Didik anak menjadi mandiri (bisa bangun subuh sendiri). Biasakan dialog-dialog tentang iman. Dasari setiap keputusan dengan iman & taqwa.
2. Tegakkan shalat (QS 19 – Maryam : 31). Biasakan shalat sunnah di rumah. Ini akan datangkan keberkahan. Jangan akhirkan waktu shalat.
3. Harta yang bersih (QS 19 – Maryam : 31). Keluarkan zakat. Hindari syubhat dan haram. Belajarlah dari keluarga Nabi Adam, yang dikeluarkan dari surga dan terpaksa berpisah karena makanan yang haram. Jangan mengambil hak orang lain. Dalam harta kita, ada hak orang lain. Bersihkan. Harta yang halal hukum asalnya, akan menjadi haram jika masih ada hak orang lain di dalamnya.
4. Menjaga diri dari dosa besar (QS 19 – Maryam : 32), baik dosa terhadap makhluk (durhaka kepada orangtua), maupun dosa terhadap Khaliq (sombong).
5. Interaksi dengan Al-Qur'an (QS 44–Ad Dukhaan : 3 dan QS 6–Al An’aam : 92). Jangan mendidik anak penghafal Qur'an yang durhaka kepada orangtua.
6. Biasakan bangun pagi dan aktif di pagi hari. Malaikat mendoakan mereka yang beraktivitas di pagi hari.
7. Dekat dengan masjid (QS 3–Ali Imran : 96). Cari tempat tinggal yang dekat dengan masjid. Karena sebaik-baik tempat adalah masjid dan seburuk-buruk tempat adalah pasar. (HR Ath-Thabrani & Al-Hakim)
8. Budayakan amar ma'ruf & nahi munkar (QS 17-Al Israa’ : 1). Mengapa masjid Al-Aqsha diberkahi? Karena di sekitarnya terdapat banyak orang shalih yang saling mengingatkan dalam kebaikan.
9. Main hujan-hujanan. Hujan pertanda keberkahan (QS 50-Qaf : 9). Dalam hadits riwayat Muslim, Anas bin Malik bertanya kepada Rasulullah yang sengaja menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Beliau demikian karena hujan itu baru Allah ciptakan, langsung turun dari langit.
10. Biasakan makan bersama, agar semakin akrab dan harmonis. Pastikan makan yang halal & thayyib. “Makanlah bersama-sama dan sebutlah nama Allah sebelumnya tentu makanan tersebut akan diberkahi" (HR Abu Dawud)
Untuk membangun visi dalam keluarga, harus serius dalam berumahtangga. Biasakan ada rapat keluarga, semua berhak biacara. Tulis dan pajang nilai-nilai yang ingin dianut. Manajemen gawai. Atur sebaik mungkin; me time, couple time, family time, dan social time.
Jangan biarkan pasangan sendiri ketika lemah iman dan turun semangatnya, karena kesendirian akan menjadi pintu maksiat. Jalan-jalan, refreshing, biar nggak jumud dalam beramal (QS 94-Al Insyirah : 7).
Semoga kita semua dimampukan untuk membangun keluarga yang disayang Allah, menjadi keluarga yang dapat berkumpul kembali di surgaNya kelak. Aamiin Yaa Rabb.

Friday, December 21, 2018

DETIK-DETIK WAFATNYA SITI KHADIJAH

DETIK-DETIK WAFATNYA SITI KHADIJAH
Saudaraku... Mari sejenak bertafakur untuk mengenang wafatnya ibunda kita /umat muslim Siti Khadijah istri kesayangan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga menjadi ibroh kita dan menambah keimanan. (berulang saya membacanya selalu )
DETIK-DETIK WAFATNYA SITI KHADIJAH, ISTRI TERCINTA RASULULLAH
Siti Khadijah adalah istri pertama Rasulullah. Orang yang pertama kali beriman kepada ALLAH dan kenabian Rasulullah. Orang yang sangat berjasa bagi dakwah Rasulullah dan penyebaran agama Islam.
Siti Khadijah wafat pada hari ke-11 bulan Ramadlan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Khadijah wafat dalam usia 65 tahun, saat usia Rasulullah sekitar 50 tahun.
PERMINTAAN TERAKHIR
Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Khadijah berkata kepada Rasululllah SAW,
Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.
Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung dawah Islam sepenuhnya, jawab Rasulullah
Kemudian Khadijah memanggil Fatimah Azzahra dan berbisik,
Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku.
Mendengar itu Rasulullah berkata,
Wahai Khadijah, ALLAH menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga.
Ummul mukminin, Siti Khadijah pun kemudian menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Rasulullah. Didekapnya istri Beliau itu dengan perasaan pilu yang teramat sangat. Tumpahlah air mata mulia Beliau dan semua orang yang ada disitu.
KAIN KAFAN DARI ALLAH
Saat itu Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan. Rasulullah menjawab salam Jibril dan kemudian bertanya,
Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?
Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fatimah, Ali dan Hasan jawab Jibril. Jibril berhenti berkata dan kemudian menangis.
Rasulullah bertanya, Kenapa, ya Jibril?
Cucumu yang satu, Husain tidak memiliki kafan, dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan sahut Jibril.
Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah,
Wahai Khadijah istriku sayang, demi ALLAH, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. ALLAH maha mengetahui semua amalanmu.
"Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu.
"Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?
Tersedu Rasulullah mengenang istrinya semasa hidup.
Seluruh kekayaan Khadijah diserahkan kepada Rasulullah untuk perjuangan agama Islam. Dua per tiga kekayaan Kota Mekkah adalah milik Khadijah. Tetapi ketika Khadijah hendak menjelang wafat, tidak ada kain kafan yang bisa digunakan untuk menutupi jasad Khadijah.
Bahkan pakaian yang digunakan Khadijah ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat kumuh dengan 83 tambalan diantaranya dengan kulit kayu.
Rasulullah kemudian berdoa kepada ALLAH.
Ya ALLAH, ya Ilahi Rabbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?
Tiba-tiba Ali berkata, Aku, Ya Rasulullah!
PENGORBANAN SITI KHADIJAH SEMASA HIDUP
Dikisahkan, suatu hari ketika Rasulullah pulang dari berdakwah, Beliau masuk ke dalam rumah. Khadijah menyambut, dan hendak berdiri di depan pintu. Ketika Khadijah hendak berdiri, Rasulullah bersabda,
Wahai Khadijah tetaplah kamu ditempatmu.
Ketika itu Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi.
Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makananpun tak punya. Sehingga ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang masuk dalam mulut Fatimah r.a.
Kemudian Beliau mengambil Fatimah dari gendongan istrinya lalu diletakkan di tempat tidur. Rasulullah yang lelah seusai pulang berdakwah dan menghadapi segala caci maki dan fitnah manusia itu lalu berbaring di pangkuan Khadijah.
Rasulullah tertidur. Ketika itulah Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Rasulullah. Beliau pun terjaga.
Wahai Khadijah Mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad? tanya Rasulullah dengan lembut.
Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal wahai Khadijah bersuamikan aku, Muhammad?" lanjut Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.
Wahai suamiku. Wahai Nabi ALLAH. Bukan itu yang kutangiskan." jawab Khadijah.
"Dahulu aku memiliki kemuliaan. Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk ALLAH dan RasulNya. Dahulu aku adalah bangsawan. Kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk ALLAH dan RasulNya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan. Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk ALLAH dan RasulNya.
"Wahai Rasulullah. Sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah. Sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai, sekiranya engkau hendak menyebrangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyebarangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit pun atau pun jembatan.
"Maka galilah lubang kuburku, ambilah tulang belulangku. Jadikanlah sebagai jembatan untuk engkau menyebrangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu.
"Ingatkan mereka tentang kebesaran ALLAH. Ingatkan mereka kepada yang hak. Ajak mereka kepada Islam, wahai Rasulullah.
Karena itu, peristiwa wafatnya Siti Khadijah sangat menusuk jiwa Rasulullah. Alangkah sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah ketika itu karena dua orang yang dicintainya yaitu istrinya Siti Khadijah dan pamannya Abu Thalib telah wafat.
Tahun itu disebut sebagai Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan Rasulullah.
Ilaa hadlratin Nabiyyil musthafa, wa ilaa Khadijah al Kubra, al Fatihah. 
Tulisan Ustadz Zainul Hakim pada WA group Masjid Al Istiqomah.
Kitab Al Busyro, yang ditulis Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliky al Hasani.
Jika anda mau share niatkanlah dengan baik mudah-mudahan bisa jadi obat bagi masalah antum dan kita semua.

Tuesday, December 18, 2018

DAHSYATNYA SAKARATUL MAUT

DAHSYATNYA SAKARATUL MAUT
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim 
Tidak ada satu jiwa pun yang kekal di dunia ini. Setiap yang bernyawa pasti akan melalui fase ini. Kematian merupakan pintu menuju gerbang akhirat, yaitu kehidupan yang kekal dan pasti dimana setiap orang akan mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya. Allah SWT berfirman: 
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” ~ QS.3 - Ali-Imran : 185 ~
Wahai manusia telah tiba waktunya untuk bangun bagi siapapun yang masih terlelap tidur, dan telah tiba waktunya untuk sadar bagi siapapun yang masih lalai, sebelum disergap oleh kematian.
Sebelum masuk gerbang kematian itu, kita akan mengalami fase bagaimana dahsyatnya sakaratul maut. Hari dimana ruh dikeluarkan dari jasadnya, sebagai hari yang telah ditentukan bagi setiap orang. Suka tidak suka dia pasti akan datang walaupun kita menghindarinya. Allah SWT berfirman:
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” ~ QS. 50 - Qaaf : 19 ~
Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah menghadapi sebuah bejana untuk minum yang terbuat dari kulit. Beliau memasukkan tangannya kedalam air lalu mengusapkannya ke wajah seraya bersabda: “Tidak ada Tuhan selain Allah, sesungguhnya kematian itu didahului dengan tekanan-tekanan sakaratul maut.” Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya seraya bersabda, “Bertemu dengan Allah Yang Maha Tinggi”, sampai beliau wafat dan tangannya pun jatuh terkulai. (HR. Bukhari) 
Dahsyatnya sakaratul maut, Allah SWT jelaskan pula dalam firman-Nya yang berbunyi:
“Sekali-kali jangan. apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan?". Dan dia yakin bahwa Sesungguhnya Itulah waktu perpisahan (dengan dunia). Dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan) . Kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.” ~ QS.75 - Al-Qiyaamah : 26-30 ~
Alangkah dahsyatnya sakaratul maut yang dirasakan, ketika nyawa sudah sampai dikerongkongan, maka siapapun tidak akan mampu menyembuhkannya. Bahkan dokter hebat sekali pun, dia tidak akan mampu mencegahnya. 
Terlebih tekanan-tekanan sakaratul maut bagi orang-orang yang zalim, maka keadaan mereka lebih dahsyat lagi sakaratul mautnya. Hal demikian ini terjadi sebagai balasan akan segala macam perbuatan selama hidup di dunia. Allah SWT berfirman:
“Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” ~ QS.6 - Al-An’aam : 93 ~
Kita berlindung kepada Allah SWT dari hal yang demikian. Dan semoga Allah SWT meringankan kita pada saat menghadapi dahsyatnya tekanan-tekanan sakaratul maut, serta menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang khusnul khatimah.
Aamiin Allahumma Aamiin
Wallahu'alam
Semoga bermanfaat

Saturday, December 15, 2018

BUKA MATA SAAT SHOLAT

BUKA MATA SAAT SHOLAT
Inilah Rahasia Anjuran Rasulullah SAW Untuk Tidak Memejamkan Mata Saat Shalat
Para ilmuwan muslim di Amerika telah meneliti cara untuk meningkatkan kekuatan penglihatan mata memakai konsep dari anjuran yang diajarkan Rasulullah SAW.
Hal ini sangat penting untuk orang-orang yang mata mereka yang lemah dan juga untuk semua orang. 
Otot mata yang lemah, akan menyebabkan ketidak-mampuan dalam melihat secara akurat.
Untuk memulihkan mata dan menjaga kekuatan ototnya, maka sebaiknya mengikuti Sunnah selama sholat.
Kita harus selalu membuka mata kita selama sujud, dan ketika berdiri pandangan mata melihat tempat sujud.
Jaga mata Anda tetap fokus pada satu titik tempat sujud.
HIKMAH di balik pandangan mata tetap fokus pada satu titik tempat sujud adalah :
Saat RUKU', otot mata akan menekan lensa mata untuk meningkatkan visi dan saat Anda bangun otot mata akan melonggarkan. 
Sementara saat SUJUD, lensa mata akan menyusut karena jarak antara mata dengan tempat sujud memendek, dan ketika Anda bangun lagi itu akan mengendurkan otot-otot mata.
Bila kita praktikkan setiap hari, maka akan melatih otot-otot mata kita, sehingga mata kita akan sehat. 
Kita dapat melakukan hal ini setiap hari 17 kali atau sebanyak yang kita inginkan.
Rasulullah SAW selalu memerintahkan untuk membuka mata kita selama sujud.
Dan sekarang para ilmuwan telah membuktikan bahwa praktek ini bekerja dalam meningkatkan kekuatan penglihatan mata. 
Masya Allah... Silahkan dibagi dan jangan berhenti
Kalau kemudian dari sentuhan jemari ini orang bisa beramal dengan ilmu sholat seperti itu... yang Share maka kematiannya akan teruuuus beralirkan pahala kebaikn sampe kubur...
Aamiin Ya Rabbal’aalamiin.
Semoga bermanfaat..

Tuesday, December 11, 2018

BANGSA UYGHUR

BANGSA UYGHUR
Eramuslim.com – Bangsa Uyghur adalah keturunan klan Turki yang hidup di Asia Tengah, terutama di propinsi Cina, Xinjiang. Namun, sejarah etnis Uyghur menyebut daerahnya itu Uyghuristan atau Turkestan Timur.
Menurut sejarah, bangsa Uyghur merdeka telah tinggal di Uyghuristan lebih dari 2.000 tahun. Tapi Cina mengklaim daerah itu warisan sejarahnya, dan oleh karenanya tak dapat dipisahkan dari Cina. Orang Uyghur percaya, fakta sejarah menunjukkan klaim Cina tidak berdasar dan sengaja menginterpretasikan sejarah secara salah, untuk kepentingan ekspansi wilayahnya.
Uyghuristan merupakan tanah subur 1.500 mil dari Beijing, dengan luas 1.6 juta km2 — hampir 1/6 wilayah Cina. Dan Xinjiang adalah provinsi terbesar di Cina. Di utara, tanah Uyghur berbatasan dengan Kazakstan; Mongolia di timurlaut; Kirghiztan dan Tajikistan di baratlaut; dan dengan Afghanistan-Pakistan di baratdaya.
Keturunan-keturunan klan Turki di Asia Tengah memiliki asal, bahasa, tradisi dan kebudayaan dan agama yang sama. Tahun 1924, rezim bolshevik Rusia, Joseph Stalin, membagi etnis ini menjadi Uyghur, Kazakh, Lyrgyz, Ubzek, Turkmen, Bashkir dan Tatar — dalam konferensi etnik dan pembagian negara di Tashkent, Uzbekistan.
Tahun 1949, 96 persen penduduk Xinjiang adalah klan Turki. Namun, sensus Cina terakhir menyebutkan kini hanya ada 7,2 juta Uyghur dari 15 juta warga Xinjiang. Selain itu ada etnis Kazakh (1 juta), Kyrgyz (150 ribu), dan Tatar (5 ribu). Para tokoh Uyghur percaya jumlah mereka di sana 15 juta. Selain itu, kini di Xinjiang tinggal juga etnis ras Asia: Han-Cina, Manhcu, Huis, dan Mongol.
Di luar Uyghuristan diperkirakan ada 5 juta Uyghur di Turkistan Barat, kini masuk negara-negara pecahan Uni Soviet: Kazaktstan, Uzbekistan, Turkmenistan dan Tajikistan. Selain itu, 75 ribu Uyghur tinggal di Pakistan, Afgahnistan, Saudia Arabia, Turki, Eropa dan Amerika Serikat.
Orang Uyghur berbeda ras dengan Cina-Han. Mereka lebih mirip orang Eropa Kaukasus, sedang Han mirip orang Asia. Bangsa Uyghur memiliki sejarah lebih dari 4.000 tahun. Sepanjang itu, mereka telah mengembangkan kebudayan uniknya, sistem masyarakat, dan banyak menyumbang dalam peradaban dunia.
Di awal abad ke-20, melalui ekspedisi keilmuan dan arkelogis di wilayah Jalur Sutra, di Uyghuristan ditemukan peninggalan kuno bangsa Uyghur berupa candi-candi, reruntuhan biara, lukisan dinding, dan barang-barang lainnya, juga buku dan dokumen
Penjelajah Eropa, Amerika, bahkan Jepang sangat kagum terhadap kekayaan sejarah di daerah itu. Dan laporan-laporan merekalah yang mengundang kedatangan orang luar ke sana. Saat ini, peninggalan peradaban Uyghur banyak tersimpan di museum Berlin, London, Paris, Tokyo, Leningrad, dan Musium Islam di New Delhi, India.
Berabad-abad lalu, Uyghur telah menggunakan skrip tulisan. Saat bersatu di bawah Kerajaan Uyghur-Kok Turk abad ke-6 dan ke-7, mereka menggunakan tulisan Orkhun, yang lalu diadposi menjadi tulisan Uyghur.
Tulisan ini digunakan hampir 800 tahun, tidak hanya oleh bangsa Uyghur tapi juga oleh suku-suku klan Turki lainnya, oleh orang Mongol (saat kekaisaran Genghis Khan), oleh orang Manchu (terutama pada masa awal Manchu mulai menguasai Cina). Setelah memeluk Islam di abad ke-10, Uyghur menyerap alpabet Arab.
Sejak dulu, banyak orang Uyghur menjadi pengajar di kekaisaran Cina, menjadi duta besar di Roma, Istambul, Baghdad. Kebanyakan karya sastra awal keberadaan Uyghur diterjemahkan ke teks agama Budha dan Manichean. Namun ada juga karya naratif, puisi dan epik yang telah diterjemahkan ke bahasa Jerman, Inggris dan Rusia.
Walau telah memeluk Islam, dominasi kebudayan Uyghur asli tetap bertahan di Asia Tengah. Malah dengan masuknya Islam, karya sastra dan ilmu Uyghur semakin berkembang. Beberapa karya sastra yang terkenal misalnya Kutatku bilik karya Yusuf Has Najib (1069-1070), Divani Lugarit Turk oleh Mahmud Kashari, dan Atabetul Hakayik oleh Ahmet Yukneki
Bangsa Uyghur juga dikenal ahli pengobatan. Zaman Dinasti Sung (906-960), seorang ahli obat-obatan Uyghur bernama Nanto mengembara ke Cina. Ia membawa berbagai jenis obat yang saat itu belum dikenal di Cina. Bangsa ini pada masa itu itu telah mengenal 103 tumbuan obat — dicatat dalam buku obat-obatan Cina oleh Shi-zhen Li (1518-1593). Bahkan sebagian ahli barat percaya akupuntur bukan asli milik orang Cina, tapi awalnya dikembangkan Uyghur.
Orang Uyghur juga memiliki kemampuan arsitektur, musik, seni dan lukisan yang tinggi. Mereka bahkan telah bisa mencetak buku berabad-abad sebelum ditemui oleh Gutenberg. Pada abad pertengahan, karya sastra, teater, musik dan lukisan sastrawan Cina juga sangat dipengaruhi Uyghur.
Yen-de Wang, seorang dutabesar Cina (981-984) untuk kerajaan Kharakhoja-Uyghur menulis dalam biografinya: ”Saya sangat terkesan dengan tinggi peradaban di kerajaan Uyghur. Keindahan candi-candinya, biara, lukisan dinding, patung, menara-menara, kebun, rumah-rumah dan istana-istana di seluruh negeri tak dapat digambarkan dengan kata-kata. Bangsaa Uyghur sangat ahli dalam kerajian emas dan perak, dan tembikar. Orang berkata Tuhan telah mewariskan keahlian-Nya hanya pada bangsa ini.”
Sebelum masuknya Islam, Uyghur menganut Shamanian, Budha dan Manicheism. Saat ini, bisa dilacak candi yang dikenal sebagai Ming Oy (Seribu Budha) di Ughuristan. Reruntuhannya ditemui di kota Kucha, Turfan dan Dunhuang, dulunya tempat tinggal orang Kanchou-Uyghur.
Orang Uyghur memeluk Islam sejak tahun 934, saat pemerintahan Satuk Bughra Khan, pengusaha Kharanid. Saat itu, 300 masjid megah dibangun di kota Kashgar. Islam lalu berkembang dan menjadi satu-satunya agama orang Uyghur di Uyghuristan.
Masjid-masjid yang megah karya bangsa Uyghur contohnya Azna (dibangun abad ke-12), Idgah (abad ke-15) dan Appak Khoja (abad ke-18). Pada masa kejayaan itu di Kashgar saja telah ada 18 madrasah besar dengan lebih 2.000 siswa baru yang masuk pertahunnya.
Selain agama, di madrasah-madrasah inilah anak Uyghur belajar membaca, menulis, logika, aritmatik, geometri, etik, astronomy, tibb (pengobatan), pertanian. Pada abad ke-15 di kota ini telah ada perpustakaan dengan koleksi 200 ratus ribu buku. Orang Uyghur juga telah mengenal pertanian semiintensif sejak 200 SM. Pada abat ke-7 pertanian mereka semakin berkembang dengan menaman jagung, gandum, kentang, kacang tanah, anggut, melon dan kapas.
Mereka juga telah mengembangkan sistem irigasi (kariz) untuk mengalirkan air dari sumber yang jauh dari lahan pertanian. Satu sistem irigasi kuno ini masih bisa dilihat di kota Turfan. Boleh dikatakan, kebudayaan Uyghur mendominasi Asia Tengah sepanjang 1.000 tahun sebelum bangsa ini ditaklukan penguasa Manchu yang memerintah di Cina.

Saturday, December 8, 2018

A N A K

A N A K
ANAK (barangkali bermanfaat untuk kita semua)
1. Anakmu bukanlah pilihanmu. Mereka menjadi anakmu bukan juga karena keinginan mereka, tetapi takdir Allah. (QS. 28: 68, QS. 42 : 49-50) 
2. Karena apa yang Allah takdirkan untuk mu, maka itulah amanah yang harus ditunaikan. (QS. 8 : 27-28)
3. Orangtua lah yang menginginkan anak. Dan keinginanmu adalah janjimu kepada Allah. Maka tepatilah janjimu karena akan Allah minta pertanggungjawabannya. (QS. 5 : 1, QS. 17 : 34, QS. 13 :19-24)
4. Allah tidak membebanimu melampaui  kesanggupanmu, maka bersungguh-sungguhlah. (QS. 2 : 233, QS. 64 : 16, QS. 3 : 102, QS. 22 : 78)
5. Allah tidak mewajibkanmu membentuk anakmu mahir dalam segala hal. Allah mewajibkanmu membentuknya menjadi anak shalih yang terbebas dari api neraka. (QS. 66 : 6, QS. 46 : 15)
6. Jangan berharap kebaikan dari anakmu bila tidak mendidik mereka menjadi anak yang shaleh. (QS. 11 : 46, QS. 19 : 59)
7. Janganlah berharap banyak pada anakmu jika kamu tidak mendidiknya sebagaimana mestinya. (QS. 17 : 24)
8. Didiklah anakmu sesuai fitrahnya. (QS. 30 : 30)
9. Janganlah menginginkan anakmu sebagai anak yang shalih sebelum engkau menjadi shalih lebih dahulu. (QS. 61 : 2, QS. 66 : 6)
10. Janganlah menuntut hakmu dari anakmu, sebelum engkau memberi haknya. (QS. 1 : 5)
11. Janganlah menuntut hakmu dari anakmu, sampai engkau memenuhi hak Allah atasmu. (QS. 2: 83, QS. 4 :36, QS. 6 : 151, QS. 17 : 23-24)
12. Berbuat baiklah pada anakmu, bahkan sebelum mereka dilahirkan.
13. Janganlah engkau berfikir tentang hasil akhir dari usahamu mendidik, tetapi bersungguh-sungguhlah dalam mendidik. (QS. 11 : 63)
14. Janganlah berhenti mendidik sampai kematian memisahkanmu. (QS. 15 : 99).
(NN)

Tuesday, December 4, 2018

BERHALA JAMAN NOW

BERHALA JAMAN NOW
Wednesday, 24 Oct 2018 07:00 WIB
Uang bisa membeli dunia, tapi tidak akan pernah bisa membeli bahagia.
Red: Agung Sasongko
REPUBLIKA.CO.ID, OLEH: Muhammad Arifin Ilham
"Akan datang suatu zaman atas manusia, perut-perut mereka menjadi Tuhan-Tuhan mereka. Perempuan-perempuan mereka menjadi kiblat mereka. Dinar-dinar (uang) mereka menjadi agama mereka. Dan kehormatan mereka terletak pada kekayaan mereka. "
Para sahabat menyimak penuh khidmat. Lanjut Sang Nabi, "Waktu itu, tidak tersisa dari iman kecuali namanya saja. Tidak tersisa dari Islam kecuali ritual-ritualnya saja. Tidak tersisa Al Quran kecuali sebatas kajiannya saja. Masjid-masjid mereka makmur, tetapi hati mereka kosong dari petunjuk (hidayah-Nya). Ulama-ulama mereka menjadi makhluk Allah yang paling buruk di permukaan bumi."
Tergurat dari wajah para sahabat, rasa sedih dan cemas.  Dipandanginya lekat-lekat wajah Rasul, disimaknya kalam-kalam bertutur manusia pilihan tersebut. Hingga sampailah Sang Murabby Agung itu menggambarkan keadaan apa yang akan terjadi nanti jika sudah sedemikian menyedihkan kondisi umatnya.
"Kalau sudah terjadi zaman seperti itu, Allah akan menyiksa mereka dan menimpakan kepada mereka empat perkara (azab). Pertama, kekejaman tak berperi dari para penguasa.  Kedua, kekeringan tak terhingga yang sangat lama. Ketiga, beraneka kezaliman para pejabat kepada rakyat jelata. Dan keempat, pisau hukum para hakim tumpul, sekarat, dan berkarat."
Atas tuturan ini, para sahabat pun terheran-heran. Mereka bertanya, "Wahai Rasul Allah, apakah mereka ini para penyembah berhala?" "Ya! Bagi mereka, setiap dirham (uang) menjadi berhala (dipertuhankan/disembah)," pungkas Nabi SAW.
Hadis yang cukup panjang riwayat Bukhari Muslim yang muttafaq alaih ini pun akhirnya menjadi renungan kita semua. Berhala itu bukan lagi patung- patung atau arca. Berhala zaman now itu berupa uang.
Kini, kita lihat bagaimana keadaan kita. Hari-hari kita fokusnya selalu uang. Detik, menit, dan jam dihitungnya dengan standar uang. Berangkat pagi pulang malam, bahkan hingga tidak pulang, yang dicari dan dikejar adalah uang.
Pemimpin dan para pejabatnya berusaha mati- matian untuk mengekalkan zona nyamannya; ternyata pengorbitnya adalah uang. Para hakim kehilangan muruah agungnya.
Hukum dipermainkan atas kepentingan pemilik modal. Jika modal kuat, pisau hukum kelihatan tumpul. Sebaliknya terhadap pihak yang tidak ada modal pisau hukum sangat tajam. Ujung-ujungnya bisa ditebak semua karena uang.
Ikhwah fillah, mari sadarkan diri kita semua. Uang memang bisa membeli rumah, tapi tidak bisa membeli ketenangan. Uang bisa membeli dunia, tapi tidak akan pernah bisa membeli bahagia. Bahagia dan surga hanya bisa dibeli dengan 'sekadar uang' yang dikuasakan oleh ketaatan yang sempurna kepada Allah dan rasul-Nya.Wallahu a'lam.

Saturday, December 1, 2018

NKRI BERSYARIAH ATAU…

NKRI BERSYARIAH ATAU…
Seri Renungan Singkat Seputar Isu Pilpres 2019
NKRI Bersyariah ATAU Ruang Publik Yang Manusiawi?
Oleh: Denny JA
Bagaimana sikap kita atas NKRI Bersyariah yang berulang ulang diperjuangkan oleh Habib Rizieq? Ketika ia mendukung capres Prabowo, tahun 2018, sekali lagi Habib Rizieq menyatakan perlunya NKRI Bersyariah.
Ketika memulai aksi 212 tahun 2016, isu NKRI Bersyariah sudah digaungkannya. Setahun kemudian, dalam Reuni 212 tahun 2017, perlunya Indonesia menjadi NKRI Bersyariah kembali diperkuatnya.
Bagaimana sikap kita atas seruan NKRI Bersyariah itu? Yang jelas, Habib Rizeq perlu mendetailkan proposalnya dalam dua tahap lagi. 
Tahap pertama, Ia perlu mengoperasionalkan apa yang dimaksudnya dengan NKRI Bersyariah itu. Sangat perlu ia turunkan dan ia terjemahkan nilai besyariah itu dalam index yang terukur. Sehingga konsep NKRI Bersyariah itu tak hanya menjadi list harapan harus itu dan  harus ini, bukan itu dan bukan ini.
Tahap Kedua, setelah menjadi index yang terukur, ia uji indeks itu dengan melihat dunia berdasarkan data. Dari semua negara yang ada di dunia, negara mana yang bisa dijadikan referensi yang paling tinggi skor indeks Negara Bersyariah (perluasan dari NKRI Bersyariah).
Setelah dua tahap itu ia selesaikan, kita bisa merespon gagasan NKRI bersyariah itu lebih rinci. Proposal NKRI Bersyariah itu menjadi  konsep yang serius, yang bisa diuji secara akademik hanya setelah melewati dua tahap itu.
-ooo-
Sebuah lembaga riset sudah bergerak lebih jauh. Lembaga itu bernama Yayasan Islamicity Index. Ia dipimpin oleh kalangan sarjana tingkat Ph.D bidang ekonomi, bidang keuangan, di samping yang ahli AlQuran. 
Lembaga itu dikendalikan antara lain oleh PhD bidang ekonomi (Hossein Askari), finance specialist (Hossein Mohammadkhan), PhD dalam Islamic Economics/Finance (Liza Mydin), web specialist (Mostafa Omidi). Dalam Web resmi lembaga ini, mereka memang meniatkan ingin melembagakan ruang publik sesuai dengan arahan kitab suci Al Quran.
Mereka menurunkan aneka nilai yang diperjuangkan dan direkomendasikan Al Quran dalam sebuah indeks. Termasuk di dalamnya nilai seperti keadilan, kemakmuran, pemerintahan yang bersih, penghormatan pada manusia. 
Cukup kompleks, aneka indeks itu ia  masukkan ke dalam empat kategori: Economic Islamicity, Legal and Governance, Human and Political Rights, dan International Relation Islamicity Index.
Tim ini merumuskan nilai Al Quran hanya pada sisi hubungan sosial saja. Sementara hubungan individu pada Tuhannya, seperti prinsip Tauhid dan akidah tidak diukur. Hal ini dilakukan agar nilai sosial Islami itu dapat pula diukur dalam masyarakat yang tidak secara resmi memeluk Islam.
Di tahun 2017, setelah Islamicity index resmi dibuat, mereka pun mencari data negara di seluruh dunia. Negara manakah yang paling tinggi skor index Islamicitynya: yang bersih pemerintahan, ketimpangan ekonomi kecil, tinggi penghormatan pada hak asasi. 
Dua tahap yang saya tuliskan di awal telah dipenuhi oleh Yayasan yang mengajukan Islamicity Index.
Temuan lembaga ini menarik. Ternyata Top 10 negara yang paling islami, yang paling tinggi skor Islamicity-nya adalah negara di Barat. Di tahun 2017, negara itu antara lain: Selandia Baru, Netherland, Swedia, Irlandia, Switzerland, Denmark, Kanada, Australia.
Sedangkan negara yang mayoritasnya Muslim justru skor Islamicity-nya biasa saja dan cenderung rendah. Misalnya: Malaysia (rangking 43), United Arab Emirat (rangking 47), Indonesia (rangking 74), dan Saudi Arabia (rangking 88).
Kesimpulan riset menohok: masyarakat yang mempraktekkan nilai-nilai sosial yang islami, yang dianjurkan Al Quran justru terjadi di negara Barat.
Banyak negara yang bahkan berlabel negara Islam tidak berhasil menggapai rangking teratas dalam mempraktekkan nilai yang islami. 
-ooo-
Yang mana yang lebih kita pentingkan? Label? Atau substansi? Label Islam atau praktek nilai Islami? 
PBB, lembaga dunia untuk semua negara (Persatuan Bangsa Bangsa) mengembangkan indexnya sendiri untuk menguji kemajuan sebuah bangsa. Mereka membentuk khusus lembaga bernama UN Sustainable Development Solution Network (SDSN).
PBB beranggapan kemajuan sebuah negara tak bisa diukur hanya oleh kemajuan ekonomi semata. Yang utama, negara harus mampu membuat warga negara merasa bahagia. 
Untuk bahagia, tak hanya kebutuhan dasarnya tercukupi, tak hanya pertumbuhan ekonomi dan pendidikan. Namun tercipta pula ruang sosial yang penuh dengan trust, tolong menolong, dengan pemerintahan yang bersih dan kompeten.
SDSN menamakannya World Happiness Index. Aneka list mengenai prinsip manusiawi dirumuskan  dalam index yang terukur. Lalu aneka negara di seluruh dunia diuji dengan data terukur. Dua tahap yang kita tuliskan di awal juga sudah dilakukan oleh SDSN.
Apa hasilnya? Top 10 negara yang paling tinggi skor Happiness Index tak banyak beda dengan Islamicity Index. Top 10 itu di tahun 2018 adalah negara: Finlandia, Norwegia, Denmark, Iceland, Switzerlands, Netherland, Canada, Selandia Baru, Australia.
Negara yang mayoritasnya Muslim berada di level tengah: United Arab Emirat (20), Malaysia (35), Indonesia berada di bawah top 50.
Pertanyaannya mengapa hasil Islamicity Index berdasarkan arahan kitab suci Al Quran hasilnya tak banyak beda dengan World Happiness Index.
Pada dasarnya nilai terbaik dari agama Islam, sebagaimana agama lain, jika diuniversalkan, itu sama dengan aneka nilai manusiawi yang dirumuskan oleh peradaban  mutakhir. 
Nilai yang Islami itu ternyata juga nilai  yang manusiawi.  Itulah ruang publik yang universal yang bisa dinikmati semua manusia, apapun agama dan keyakinannya.
Semua negara modern pada dasarnya mencoba menggapai Ruang Publik yang manusiawi.
-ooo-
Bagaimana dengan akidah Islam dalam Ruang Publik Manusiawi itu? Baik dalam Islamicity Index ataupun World Happiness Index, hak beragama sesuai dengan keyakinan setiap individu warga negara dijunjung sangat tinggi. Itu adalah hak asasi yang paling dasar. 
Negara tak boleh mengintervensi dan menghalangi pelaksaan akidah warga negara. Yang dilarang hanya jika ada upaya pemaksaan kehendak dan penyeragaman tafsir dengan kekerasan.
Pancasila bahkan potensial lebih ekstra memberi perhatian lebih terhadap agama. Kita mengembangkan kementerian agama secara khusus. Negara demokrasi yang lain tidak memilikinya.
Para pendiri bangsa, the founding fathers, sudah benar ketika mereka merumuskan fondasi bagsa. Dalam list pendiri bangsa juga terdapat tokoh Muslim seperti Wahid Hasyim, putra dari pendiri NU. Juga Mohammad Hatta yang pengetahuan keislaman dan integritas pribadinya sangat dipuji.
Apa yang pendiri bangsa rumuskan sebagai fondasi bangsa? Itu adalah Pancasila, bukan NKRI Bersyariah!
Karena itu teruslah kita gapai ruang publik yang manusiawi. Dunia sudah terbang menuju revolusi industri ke empat. Dunia sudah mengembangkan artificial inteligence, robot yang bisa berpikir, menciptakan lagu dan mengganti banyak sekali pekerjaan manusia. Fokus ke sana!
Soal fondasi bangsa selesai sudah. Sekali Pancasila tetaplah Pancasila karena fondasi itu sudah memadai mengantar indonesia menggapai ruang publik yang manusiawi.
Desember 2018