Saturday, May 26, 2018

TUMA'NINAH DI DALAM SHALAT

TUMA'NINAH DI DALAM SHALAT 
Tuma’ninah adalah tenang sejenak setelah semua anggota badan berada pada posisi sempurna ketika melakukan suatu gerakan rukun shalat. 
Tuma’ninah ketika rukuk berarti tenang sejenak setelah rukuk sempurna
Tuma’ninah ketika sujud berarti tenang sejenak setelah sujud sempurna.
Di antara kesalahan besar yang terjadi pada sebagian orang yang shalat: tidak tuma’ninah ketika shalat. 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganggapnya sebagai pencuri yang paling buruk, sebagaimana disebutkan dalam Musnad Imam Ahmad dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda,
“Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari shalatnya”. 
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari sholat?
”Rasulullah berkata, “Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya”  (HR Ahmad no 11532, dishahihkan oleh al Albani dalam Shahihul Jami’ 986)
Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menganggap perbuatan mencuri dalam shalat ini lebih buruk dan lebih parah daripada mencuri harta.
Tuma’ninah ketika mengerjakan shalat adalah bagian dari rukun shalat, shalat tidak sah kalau tidak tuma’ninah. 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepada orang yang shalatnya salah, “Jika Anda hendak mengerjakan shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat al Quran yang mudah bagi Anda. 
Kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak. 
Setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma’ninah, 
Setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud, Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh shalatmu”  (HR Bukhari 757 dan Muslim 397 dari sahabat Abu Hurairah)
Para ulama mengambil kesimpulan dari hadits ini bahwa orang yang ruku’ dan sujud namun tulangnya belum lurus, maka shalatnya tidak sah dan dia wajib mengulangnya, 
Suatu ketika ada seseorang yang masuk masjid kemudian shalat dua rakaat.
Seusai shalat, orang ini menghampiri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang saat itu berada di masjid. Ternyata Nabi menyuruh orang ini untuk mengulangi shalatnya. Setelah diulangi, orang ini kembali lagi, dan disuruh mengulangi shalatnya lagi. Ini berlangsung hingga 3 kali. kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepadanya cara shalat yang benar. 
Ternyata masalah utama yang menyebabkan shalatnya dinilai batal adalah karena dia tidak tuma’ninah. Dia bergerak rukuk dan sujud terlalu cepat.
Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berkata kepada orang yang tata cara shalatnya salah ini, “Ulangi shalatmu, sejatinya Anda belumlah shalat”.

Thursday, May 24, 2018

PARA AHLI SEDEKAH

PARA AHLI SEDEKAH
Bismillah... Kisah Nyata : Indahnya cinta sesama mukmin karena Allah
Ini kisah nyata yang dialami Pak Ust Uyad Albantani (Uy).
Sekitar tahun 2014, beliau mendapat undangan ceramah keluar kota, berangkatlah beliau dari rumah menuju bandara Soekarno-Hatta dengan taksi.
Sepanjang perjalanan beliau ngobrol dengan pak supir (ST);
Uy: "Ngomong², udah berapa lama nyupir taksi pak?
ST: "Owh belum lama pak, baru beberapa bulan saja".
Uy: "Ooh gitu, emang sebelumnya kerja dimana?".
ST: "Dulu sempat kerja di perusahaan perkapalan di Surabaya pak, kebetulan dulu pernah ambil Tehnik Mesin di ITS, trus perusahaannya bangkrut jadi saya kena PHK, lama nganggur di Surabaya akhirnya saya putuskan pindah ke Jakarta.
Uy: "Wah, sayang sekali ya, ngomong² anak sudah berapa?".
ST: "Alhamdulillah sudah 4 pak, yang besar malah udah mau tamat SMA".
Uy: "Oh gitu, kalo boleh tau, narik taksi sehari bersih bisa dapet berapa sih...?".
ST: "Ya alhamdulillah pak, kalo di rata² sehari bisa dapet 75 ribu, kalo lagi rame bisa sampe 150 ribu, dan gak tentu jugalah pak".
Uy: "Oh ya, tapi sebelumnya mohon maaf nih, emang segitu cukup buat anak istri?".
ST: "Ya insyaa Allah cukup pak, daripada gak ada sama sekali".
Uy: "Masyaa Allah, kok bisa cukup ya pak, ini di Jakarta lho?".
ST: "Ya kalo dihitung² sih gak cukup pak, tapi sekarang saya merasa lebih tenang pak. Alhamdulillah sekarang kerja bisa sambil ngurus masjid. Alhamdulillah juga saya masih bisa rutin sedekah, 10% dari hasil naksi saya infakkan ke masjid".
Uy:" Ya Allah, jadi uang segitu masih dipotong lagi buat sedekah?". (tak terasa air matanya menetes haru).
ST: "Iya pak, mumpung Allah lagi ngasih kesempatan saya bersedekah, dulu waktu masih jaya boro² saya mau sedekah pak. Makanya habis apa yang saya miliki. Saya bersyukur kali sekarang bisa dekat sama Allah".
Tak terasa, mobil sudah memasuki portal menuju terminal 1B Soetta, argo menunjukkan 115 ribu lalu dibayar oleh Pak Uyad 150 ribu.
Karena rasa haru yang mendalam dari cerita supir taksi tadi, sebelum keluar dari mobil pak uyad mengeluarkan lagi uang Rp. 2 juta dan diberikannya ke bapak supir tsb. Sebagai sedekah
"Ini buat anak istri dirumah ya, salam buat keluarga". sambil beranjak keluar dari mobil.
Tiba² bapak supir keluar dari mobilnya dan menyusul Ust. Uyad.
"Masyaa Allah pak, ini kebanyakan" sambil menyodorkan kembali uang tsb.
"Oh gapapa, kebetulan saya lagi ada titipan rezeki dari Allah dan saya mau sedekah sama orang yang Ahli Sedekah, senang ketemu sama bapak. Tolong jangan dikembalikan. Berilah kesempatan Allah mencatat sebuah Amal Jariyah buat saya". Jawab Ust. Uyad.
Dengan mata yang berkaca², pak supir menerima uang tersebut sambil memeluk Ust. Uyad. Mereka berpisah dan suasana haru itupun berlalu.
Sebagaimana detik yang lari meninggalkan waktu. Pada tahun 2016, di suatu malam, Ust. Uyad sedang bersilaturahmi dengan teman²nya di lobby hotel JW Marriot, ketika asik ngobrol, tiba² datang office boy menghampirinya sambil menyerahkan sebuah amplop.
"Apa ini?" tanya Ust. Uyad, "Tak tau pak, saya disuruh sama bapak² diluar tadi, itu titipan dari dia pesannya, supaya diserahkan ke bapak", jawab office boy.
"Bapak yang mana?", tanya Ust. Uyad.
"Wah, saya juga gak kenal pak, orangnya diluar sana pak" jawab office boy.
Melihat kejadian itu, salah satu teman Ust. Uyad yang kebetulan berdinas di kepolisian memberi saran untuk segera membuka amplop tersebut dan ternyata didalamnya berisi uang US 2000 dollar. Sebagai sedekah
Dalam kondisi keheranan dan terkejut, muncul rasa penasaran dan curiga, jangan² uang ini diberikan sebagai jebakan, akhirnya Ust. Uyad berlari keluar hotel meninggalkan temannya di lobby.
"Mana bapak yang ngasih amplop ini?" tanyanya kembali ke office boy yang menyerahkan amplop tadi. "Itu pak, bapak itu masih diluar".
Dengan setengah berlari, Ust. Uyad akhirnya menemukan bapak yang ditunjuk OB tadi
"Pak, maaf ya, bapak yang ngasih amplop ini? Apa maksudnya? Bapak siapa?" tanyanya dengan nada agak meninggi karena beliau takut sedang menerima jebakan dari seseorang.
"Iya saya pak, saya memang udah lama mencari bapak, saya supir taksi yang pernah nganterin bapak dulu ke bandara, masak bapak lupa?"
"Waduh maaf pak, mana saya inget, saya sering naek taksi" jawab Ust. Uyad penasaran.
"Saya supir taksi yang 2 tahun dulu pernah bapak kasih uang Rp 2 juta".
"Masyaa Allah maaf pak, saya bener2 gak inget".
"Saya yang pernah anter bapak dari Lebak Bulus ke terminal 1B pas bapak mau ke Bangka Belitung".
Ust. Uyad mulai mengingat kejadian 2 tahun yang lalu.
"Terus terang pak, saat itu saya memang sedang membutuhkan uang sebanyak itu untuk bayar kontrakan yang jatuh tempo. Hari itu juga sama saya harus bayar sekolah anak saya. Dan saya tidak tau lagi kemana harus saya cari uang
sebanyak itu. Jadi ketika bapak kasih Rp 2 juta itu saya kaget sampe nangis. Saya berterima kasih sekali sama bapak".
"Masyaa Allah pak, maafkan saya, saya baru ingat, lagian itu kejadian 2 tahun yang lalu. Trus ini kenapa kok bapak ngasih sebanyak ini?".
"Saya cuma ingin berterima kasih saja sama bapak, Alhamdulillah pak sekarang saya sudah bekerja di perusahaan konsultan teknik untuk proyek²".
"Masyaa Allah pak, ya udah pak saya terima tapi ini kebanyakan" sambil bermaksud menyerahkan amplop itu kembali, namun ditolak..
"Ma'af pak, tolong diterima pak, jangan dikembalikan, berilah kesempatan Allah mencatat sebuah Amal Jariyah buat saya".
Pelukan dan air mata mengiringi haru pertemuan kembali dua hamba yang saling mencintai karena Allah.
Terima kasih kepada Ust Uyad yang telah memberikan izin kepada saya untuk menuliskan kembali kisah nyata ini.
Allah berfiman : Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat Amalnya. Dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)... ~ QS 6 -   Al An'aam : 160 ~
Sekarang anda mempunyai dua pilihan
1. Biarkan tulisan ini berada di page ini supaya orang lain tidak membaca.
2. menyebarkan ke teman yang lain dengan klik 'Bagikan' supaya orang lain ikut terinpirasi dan In syaa Allah mendapat pahala.
Silahkan di share ya...Semoga yang klik suka dan share akan ditambahkan rezekinya, dan diangkat penyakitnya...Aamiin
Ya Allah... Muliakanlah orang yang membaca status ini
Lapangkanlah hatinya, bahagiakanlah keluarganya
Luaskan rezekinya seluas lautan
Mudahkan segala urusannya
Kabulkan cita-citanya
Jauhkan dari segala musibah
Jauhkan dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji, berkata kasar, dan mungkar
Dan semoga yang me-LIKE, komen Aamiin dan membagikan status ini rezekinya berlimpah
Aamiin ya Rabbal’aalamiin

Sunday, May 20, 2018

DAKWAH BUYA HAMKA

DAKWAH BUYA HAMKA
NASEHAT INDAH BUYA HAMKA TENTANG DAKWAH
▫Dakwah itu membina, bukan menghina.
▫Dakwah itu mendidik, bukan 'membidik'
▫Dakwah itu mengobati bukan melukai.
▫Dakwah itu mengukuhkan bukan meruntuhkan.
▫Dakwah itu saling menguatkan, bukan saling melemahkan.
▫Dakwah itu mengajak, bukan mengejek.
▫Dakwah itu menyejukkan, bukan memojokkan.
▫Dakwah itu mengajar, bukan menghajar.
▫Dakwah itu saling belajar, bukan saling bertengkar.
▫Dakwah itu menasehati bukan mencaci maki.
▫Dakwah itu merangkul bukan memukul.
▫Dakwah itu ngajak bersabar, bukan ngajak mencakar.
▫Dakwah itu argumentative, bukan provokatif.
▫Dakwah itu bergerak cepat, bukan sibuk berdebat.
▫Dakwah itu realistis bukan fantastis.
▫Dakwah itu mencerdaskan bukan membodohkan.
▫Dakwah itu menawarkan solusi bukan mengumbar janji.
▫Dakwah itu berlomba dalam kebaikan bukan berlomba saling menjatuhkan.
▫Dakwah itu menghadapi masyaraka bukan membelakangi masyarakat.
▫Dakwah itu memperbarui masyarakat, bukan membuat masyarakat baru.
▫Dakwah itu mengatasi keadaan bukan meratapi kenyataan.
▫Dakwah itu pandai memikat, bukan mahir mengumpat.
▫Dakwah itu menebar kebaikan bukan mengorek kesalahan.
▫Dakwah itu menutup aib dan memperbaikinya, bukan mencari2 aib dan menyebarkannya.
▫Dakwah itu menghargai perbedaan, bukan memonopoli kebenaran.
▫Dakwah itu memberi senyum manis, bukan menjatuhkan vonis.
▫Dakwah itu menyatukan kekuatan, bukan memecah belah persatuan.
▫Dakwah itu kompak dalam perbedaan, bukan ribut mengklaim kebenaran.
▫Dakwah itu siap menghadapi musuh bukan selalu mencari musuh.
▫Dakwah itu mencari teman, bukan mencari lawan.
▫Dakwah itu asyik dalam kebersamaan bukan bangga dengan kesendirian.
▫Dakwah itu menampung semua lapisan, bukan memecah belah persatuan.
▫Dakwah itu kita mengatakan: "aku cinta kamu" bukan "aku benci kamu"
▫Dakwah itu kita mengatakan: "Mari bersama kami" bukan "Kamu harus ikut kami".
▫Dakwah itu "Beaya Sendiri" bukan "Dibeayai"
▫Dakwah itu "Habis berapa ?" bukan "Dapat berapa ?"
▫Dakwah itu "Memanggil/Mendatangi bukan "Dipanggil/Panggilan"
▫Dakwah itu "Saling Islah" bukan "Saling Salah"
▫Dakwah itu di masjid, di sekolah, di pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga dimana saja, bukan hanya di pengajian.
▫Dakwah itu dengan "Cara Nabi" bukan dengan "Cara Sendiri"
Buya Hamka

Friday, May 18, 2018

7 TEMPAT JIN DI TUBUH MANUSIA

7 TEMPAT JIN DI TUBUH MANUSIA
Ada 7 bagian tubuh manusia yang juga menjadi tempat kesukaan jin. Oleh sebab itu kita diwajibkan untuk membersihkannya, yakni :
#1. Lubang mulut manusia.
Jin akan berusaha masuk ke lubang mulut manusia saat sedang menguap. Oleh sebab itu saat sedang menguap, kita dianjurkan untuk menutup mulut dan membaca ta'awwuz (A'uzubillahi minasyaitanirrajim). Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Said bahwa Rasulullah bersabda, 
"Apabila seseorang dari kalian menguap, letakkanlah tangannya pada mulutnya (tutuplah), karena setan akan masuk bersama dengan orang yang menguap." (HR. Muslim)
#2. Dibawah kuku manusia.
Makanya kita dianjurkan untuk rutin memotong kuku, sunnahnya hari Jum'at. Karena jin dan setan mengikat manusia melalui kuku-kuku yg panjang. Sebagaimana disebutkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda, 
"Potonglah (perpendek) kuku-kukumu. Sesungguhnya setan mengikat (melalui) kuku-kuku yang panjang." (HR. Ahmad)
#3. Lubang hidung manusia.
Saat manusia tidur, ternyata jin juga ikut menginap di batang hidung manusia. Karenanya saat bangun tidur, kita dianjurkan untuk membasuh lubang hidung sebanyak tiga kali. Rasulullah bersabda, 
"Apabila salah seorang di antara engkau bangun tidur, hendaklah memasukan (istinsaq) dan mengeluarkan air dari hidung (istintsar) tiga kali, karena setan itu menginap di batang hidungnya."  (HR. Muslim).
#4. Lubang telinga manusia.
Bukan sekedar sembunyi di telinga manusia, namun ternyata ketika seorang manusia tertidur hingga pagi tanpa mengerjakan shalat malam maka berarti telinganya itu telah dikencingi oleh jin. Sebagaimana diceritakan dari Abdullah bahwa Di sisi Nabi bahwa ada seorang laki-laki yang selalu tidur sampai pagi tanpa mengerjakan shalat (malam). Lalu beliau bersabda, 
"Setan telah kencing di telinganya". (HR. Muslim)
#5. Urat darah manusia.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa jin atau setan menyusup ke dalam tubuh manusia melalui aliran darah manusia tersebut. Kemudian dari aliran darah itulah jin berusaha memperdaya manusia. Hal ini dijelaskan oleh Shafiyyah binti Huyay bahwa Rasulullah bersabda, 
"Sesungguhnya setan itu berjalan dalam tubuh anak Adam melalui peredaran darah dalam tubuhnya." (HR. Muslim)
#6. Lubang pusar manusia.
Lubang pusar merupakan tempat yang kotor karena tidak banyak orang yang membersihkannya, sedang jin dan setan sangat menyukai tempat-tempat yang kotor. Bahkan saat seseorang diruqiyah diketahui bahwa kebanyakan jin bersembunyi dan tinggal di bagian lubang pusar manusia. Meski demikian kita tidak dianjurkan untuk membersihkan lubang pusar hingga mengoreknya, cara membersihkannya cukup dengan menyekanya secara lembut dengan air atau dengan kapas.
#7. Lubang kemaluan manusia.
Setan dan jin akan menambah rasa nikmat saat seseorang sedang berzina dengan cara menstimulir syaraf kemaluan. Oleh sebab itulah dianjurkan untuk menjaga kebersihan organ intim baik pada pria maupun wanita dan berdo'a, "Allahumma janibna bisyaitan, wajanibna syaitan wamarazaqtana waqinna 'azabannar" hanya dengan pasangan yang halal, bila tidak baca doa setan ikut saham yang kelak melahirkan keturunan yang berprilaku setan.
Karena itu kita dianjurkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah  yaitu dengan mencukur rambut kemaluan, memendekkan kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak. Sebab selain menjadikan tubuh lebih bersih dan sehat, kita juga dapat menghalangi jin untuk bersembunyi pada bagian tubuh tersebut.
Semoga bermanfaat...

Wednesday, May 16, 2018

QIYAM RAMADAN

QIYAM RAMADAN
#1. Dalilnya :
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :"Barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (Hadits Muttafaq 'Alaih)
2. Dari Abdurrahman bin Auf radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam menyebut bulan Ramadan seraya bersabda :
"Sungguh, Ramadan adalah bulan yang diwajibkan Allah puasanya dan kusunatkan shalat malamnya. Maka barangsiapa menjalankan puasa dan shalat malam pada bulan itu karena iman dan mengharap pahala, niscaya bebas dari dosa-dosa seperti saat ketika dilahirkan ibunya."  (HR. An-Nasa'i, katanya: yang benar adalah dari Abu Hurairah)
#2. Hukumnya:
Qiyam Ramadan (shalat malam Ramadan) hukumnya sunnah mu 'akkadah (ditekankan), dituntunkan oleh Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau anjurkan serta sarankan kepada kaum Muslimin. Juga diamalkan oleh Khulafa' Rasyidin dan para sahabat dan tabi'in. Karena itu, seyogianya seorang muslim senantiasa mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadan dan shalat malam pada sepuluh malam terakhir, untuk mendapatkan Lailatul Qadar
#3. Keutamaannya:
Qiyamul lail (shalat malam) disyariatkan pada setiap malam sepanjang tahun. Keutamaannya besar dan pahalanya banyak.
Firman Allah Ta'ala : "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya'' ( Maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur, untuk mengejakan shalat malam) , sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka." ~QS 32 - As Sajdah : 16~
Ini merupakan sanjungan dan pujian dari Allah bagi orang-orang yang mendirikan shalat tahajjud di malam hari. Dan sanjungan Allah kepada kaum lainnya dengan firman-Nya : "Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka momohon ampun (kepada Allah)” ~QS 51 - Adz-Dzaariyaat : 17-18~
Semoga menjadi lebih baik dan bermanfaat. Robbana Taqobbal Minna
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin

Sunday, May 13, 2018

8 GOLONGAN HARAM BAGI MEREKA HARUM SURGA

8 GOLONGAN HARAM BAGI MEREKA HARUM SURGA 
Salah satu keistimewaan Surga adalah memiliki harum yang semerbak, dan harumnya surga bisa dicium dari jarak 40 tahun perjalanan seperti dalam riwayat Bukhari, bahkan dalam riwayat Ibnu Majah harumnya surga bisa dicium dari jarak 500 tahun perjalanan bagi hamba-hamba yang beriman dan bertaqwa.
Namun disana ada 8 golongan manusia yang Allah haramkan bagi mereka mencium harumnya surga. Jika mencium baunya saja sudah haram maka memasukinya juga lebih haram. 
8 golongan manusia itu adalah:
#1. Wanita yang Membuka Aurat.
Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berpaling dari ketaatan dan mengajak lainnya untuk mengikuti mereka, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian"(HR. Muslim no. 2128)
#2. Pemimpin Penipu.
Nabi sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dari Ma'qil bin Yasar Al Muzanni berkata: Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda : Tidaklah seorang pemimpin yang Allah serahi untuk memimpin rakyatnya, ketika meninggal dalam keadaan menipu rakyatnya, melainkan Allah akan mengharamkan surga untuknya"(HR.Bukhari-Muslim)
#3. Yang Menyemir Rambutnya Dengan Warna Hitam
Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang bersemir dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau surga". (HR. Abu Dawud)
#4. Wanita Yang Meminta Cerai Tanpa Sebab Syar'i.
Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Wanita mana saja yang meminta talak kepada suaminya tanpa ada alasan (yang dibenarkan oleh syar'i), maka haram baginya mencium wangi Surga” (Hadits shahih. Riwayat Abu Dawud no. 2226, Tirmidzi no. 1187, Ibnu Majah no. 2055)
#5. Yang Menuntut Ilmu Agama Untuk Mencari Dunia.
Nabi sallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa yang menutut  ilmu yang sebenarnya harus ditujukan hanya untuk mengharap wajah Allah, namun ia mempelajarinya hanya untuk meraih tujuan duniawi, maka ia tidak akan pernah mencium bau surga pada hari kiamat nanti”. (HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2: 338)
#6. Pembunuh Kafir Dzimmi.
Nabi sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membunuh seorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun"  (HR. An Nasa'i)
#7. Pembunuh Kafir Mu'ahad.
Nabi sallallah 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membunuh kafir mu'ahad ia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun". (HR. Bukhari no. 3166) 
#8. Pengubah Nasab Keturunan.
Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang mengubah nama ayah atau keturunannya dan mendakwa selain ayahnya yang sebenar tidak mencium bau syurga. Sesungguhnya bauan syurga itu boleh dicium sejauh perjalanan 500 tahun". (HR. Ibn Majah)
Itulah 8 golongan yang Allah haramkan bagi mereka mencium wanginya surga, kita memohon kepada Allah ta'ala agar tidak menjadikan kita termasuk bagian dari delapan golongan tersebut. 
Aamiin Yaa Robbal 'Alaamiin.
Semoga Bermanfaat

Thursday, May 10, 2018

BULAN RAMADAN – BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN

KAJIAN AL QUR’AN
BULAN RAMADAN – BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 9 Mei 2018
Topik kajian membahas tentang Bulan Ramadan - Bulan Diturunkannya Al Qur-an dalam surat Al Baqarah : 185, serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan saat-saat diturunkannya Al Qur’an dalam bulan Ramadan.
QS 2 : 185; Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkannya Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan batil).
QS 97 : 1-5; Al Qur’an diturunkan mula-mula pada malam Qadar (malam kemuliaan = malam Lailatul Qadr) secara lengkap. Sedangkan malam 17 Ramadan Nabi hanya menerima 5 Ayat (QS 96 – Al ‘Alaq : 1- 5)
QS 44 : 1-3; Al Qur’an adalah kitab yang menjelaskan, yang diturunkan pada suatu malam yang diberkahi (pertama kali diturunkan). Malam yang diberkahi di Indonesia umumnya jatuh pada 17 Ramadan = Nuzulul Qur’an. Yang diturunkan Surat Al ‘Alaq ayat 1 – 5.
QS 8 : 41;  Penjelasan tentang Hari Furqaan. Furqaan ialah pemisah antara yang haq dan yang batil. Hari Furqaan ialah jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di peperangan Badar, pada hari Jum’at tanggal 17 Ramadan tahu kedua Hijrah. Sebagian mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya Al Qur’anul Kariem pada malam 17 Ramadan.
QS 25 : 1; Al Furqaan = Al Qur’an
QS 3 : 3-4; Allah menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) dengan sebenarnya, membenarkan kitab-kitab sebelumnya yaitu Taurat dan Injil. Al Qur’an menjadi petunjuk bagi manusia dan sebagai kitab pembeda (Al Furqaan)
QS 53 : 2-12; Penjelasan tentang saat pertama kali Jibril menyampaikan 5 ayat Al Qur’an dan menampakkan diri kepada Muhammad. Jibril digambarkan sangat kuat, mempunyai akal yang cerdas dan menampakkan diri kepada Muhammad dalam rupanya yang asli dengan jarak yang sangat dekat antara keduanya,yaitu lebih dekat dari pada dua ujung busur panah
QS 17 : 105-106;  Al Qur’an diturunkan dengan sebenar-benarnya, dengan membawa kebenaran. Al Qur’an diturunkan sedikit semi sedikit, bagian demi bagian, berangsur-angsur agar dapat dibaca secara perlahan-lahan oleh manusia
QS 25 : 32; Orang kafir bertanya mengapa Al Qur’an tidak diturunkan sekaligus? Al Qur’an tidak diturunkan sekaligus, berangsur-angsur agar hati Muhammad s.a.w. menjadi kuat dan tetap (mantap dan yakin)
Bulan Ramadan, bulan turunnya Al Qur’an:
1.   Sebagian Al Qur’an (5 ayat pertama Al ‘Alaq) di malam 17 Ramadan
2.   Seluruh Al Qur’an di malam lailatul Qadr, tanggal 21 Ramadan ke atas di malam-malam ganjil.
QS 2 : 2; Al Qur’an tidak ada keraguan yang ada padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
QS 16 : 102; Al Qur’an untuk Muslimin
QS 27 : 1-3; Al Qur’an untuk Mukminin
QS 31 : 2-4; Al Qur’an untuk Muchsinin = orang yang berbuat kebaikan
QS 10 : 57; Al Qur’an itu syifā = obat/penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.
QS 24 : 34; Ayat-ayat Al Qur’an memberi penerangan/penjelasan serta contoh-contoh dari orang-orang terdahulu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.
QS 24 : 46; Ayat-ayat Al Qur’an adalah penjelasan.
QS 8 : 29; Orang yang bertaqwa kepada Allah akan diberikan furqaan (petunjuk yang dapat membedakan antara yang hak dan yang batil). Dapat juga diartikan sebagai pertolongan Allah.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin, 9 Mei 2018

Tuesday, May 8, 2018

AYAT-AYAT RAMADAN

KAJIAN AL QUR’AN
AYAT-AYAT RAMADAN
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 7 Mei 2018
Menjelang Bulan Ramadan topik kajian kali ini membahas tentang AYAT-AYAT RAMADAN dalam surat Al Baqarah : 183- 185 serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan aktifitas di bulan Ramadan
QS 2 : 183-184: Orang yang beriman diwajibkan berpuasa pada hari-hari tertentu di bulan Ramadan. Bukan hanya di bulan Ramadan (hanya beberapa hari saja) melainkan pada bulan Ramadan, artinya seluruh hari di bulan Ramadan.
Disebutkan diwajibkan atas kamu ‘seperti orang-orang terdahulu sebelum kamu’ artinya semua Nabi berpuasa, sholat dan zakat. Supaya kita tidak merasa berat, karena orang terdahulu juga sudah menjalankan puasa Ramadan.
Di kala Ramadan naik Haji, lebih banyak melakukan kebajikan dengan rela hati itu baik bagi kita (QS 2 : 184), karena Allah Maha Mensyukuri (QS 2 : 158)
QS 2 : 185; Orang sakit atau lagi berpergian (safar) harus mengganti puasanya di luar Ramadan (meng-qodo). Namun bila tetap uasa itu lebih baik. Kalau sakitnya berat dan perjalanannya berat, baru tidak puasa.
QS 2 : 185; Hendaklah mencukupkan bilangannya = dilaksanakan seluruh bulan Ramadan, tidak terputus-putus. Puasa = siam = saum = poso.
-      Orang sakit atau berpergian yang tidak puasa, harus mengganti puasanya di luar Ramadan (meng-qodo)
-      Orang yang menstruasi/dalam masa nifas dilarang berpuasa, tapi harus mengganti pada hari/bulan yang lain.
-      Di luar yang tiga di atas (sakit, safar dan mens) kalau tidak puasa tidak perlu mengganti (misalnya: di masa muda tidak puasa, tidak harus mengganti tidak puasa di masa mudanya)
-      Kalau berat menjalankan (seperti: orang tua yang tidak sakit, orang hamil atau menyusui) wajib bayar fidiyah (memberi makan orang miskin)
-      Ada hadits Nabi: Orang tua tidak perlu puasa
-      Fidiyah: memberi makan orang miskin, dibayar di bulan Ramadan (tapi masi bisa di bulan Syawal). Jumlahnya: prakteknya beras 1 liter per 1 orang miskin, lebih juga boleh (1 mut = 1 liter)
QS 19 : 26; Saum dalam ayat ini bermakna ‘tidak bicara’ dan hanya berlaku khusus untuk Maryam
QS 19 : 30-31; Allah memerintahkan Nabi Isa ysang diberi kitab Injil untuk menunaikan sholat dan zakat selama hidupnya
QS 19 : 54-55; Nabi Ismail menyuruh keluarganya untuk melaksanakan sholat dan menunaikan zakat
Hasil dari melaksanakan puasa: 1. Agar menjadi orang yang bertaqwa (QS 2 : 183), 2. Agar menjadi orang yang bersyukur (QS 2 : 185), 3. Agar dapat diberikan petunjuk (hidayah) tentang kebenaran (QS 2 : 186)
QS 76 : 3; Allah telah menunjukkan jalan yang lurus, ada yang bersyukur, ada yang tidak alias kafir
QS 2 : 158;  Yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati à Allah akan mensyukuri (memberi pahala terhadap amalnya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmatnya, dsb.)
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin - Selasa, 7 - 8 Mei 2018