Wednesday, April 29, 2020

PANTASKAH KITA BERKELUH KESAH

Senin, 13 April 2020

بسم الله الرحمن الرحيم 

PANTASKAH JIKA KITA BERKELUH KESAH

Adakah yang kurang dari Allâh buat kita

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Sudah berapa lama kita diberi kesempatan untuk hidup dan bandingkan, lama mana antara sakit dengan sehatnya, banyak mana antara sedihnya dibanding bahagianya.

Ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita. Karena Dia telah melipat gandakan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki.

“Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya” ~ QS-14 Ibrahim : 34 ~

Kesehatan badan, kecukupan sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, kita dapat menikmati kehidupan, tetapi tidak pernah menyadarinya. Kita menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya.

“Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.” ~ QS-31 Luqman : 20 ~

Kita memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki.

“Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?” ~ QS-55 Ar-Rahman : 13 ~

Apakah kita mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahwa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah?

Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekitar kita masih banyak yang tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya? Pernahkah kita merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman segar saat masih banyak orang di sekitar kita yang tidak bisa makan dan minum karena sakit ?

Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan kita dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali mata kita yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit kita yang terbebas dari penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak kita yang selalu sehat dan terhindar dari penyakit kanker, tumor.Adakah kita ingin menukar mata kita dengan emas sebesar gunung Uhud, atau menjual pendengaran kita seharga perak satu bukit? Apakah kita mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah kita, hingga kita bisu? Maukah kita menukar kedua tangan kita dengan untaian mutiara, sementara tangan kita buntung?

Begitulah, sebenarnya kita berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempumaan tubuh, tetapi kita tidak menyadarinya. Kita tetap merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisash, meskipun kita masih mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat.

Kita acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga kita pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa kita mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya kita masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagian, karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. 

Maka pikirkan semua itu, dan kemudian syukurilah !

“Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan.” ~ QS-51 Adz-Dzariyat : 21 ~

Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di sekeliling kita. Dan janganlah termasuk golongan,

“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya” ~ QS-16 An-Nahl : 83 ~

Friday, April 24, 2020

HUKUM TABUR-TUAI

Awali PAGI dengan DOA

"HUKUM TABUR - TUAI"

Mengertilah terhadap keadaan setiap orang ... sebelum kamu ingin dimengerti oleh orang lain.

Lakukan segala sesuatu dengan ikhlas dan teliti, ...  sebelum kamu menyesal karena segalanya tak dapat diubah lagi.

Jika Anda bersikap dingin pada orang lain, ...maka ... orang lain juga akan bersikap seperti itu.

Jika Anda sering mengkritik orang lain,...  Anda juga akan mendapatkan banyak kritik.

Jika Anda selalu memasang muka cemberut, ... orang lain juga akan membalasnya seperti itu.

Semua yang Anda berikan, akan kembali kepada Anda.

Selama Anda selalu bersikap baik, Anda telah menang,

Singkatnya seperti yang dikatakan penyair, ...

“Apabila anda membenci atau berpilaku buruk/jahat pada orang lain, maka dengan sendirinya anda juga akan mendapatkan balasan yang sama bahkan mungkin lebih dari itu.”

Sama seperti peribahasa yang berbunyi,

“Apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai.”

Segala sesuatu yang anda lakukan pada orang lain itulah yang Anda lakukan pada diri anda sendiri.

Jadi jika Anda ingin mendapatkan sesuatu, ... maka ...  anda harus membiarkan orang lain mendapatkannya dulu.

Jika Anda ingin berteman dengan seorang teman yang tulus, ... Anda harus bersikap/berteman tulus dulu padanya.

Jika anda ingin Bahagia, ... maka ...  bawalah sukacita pada orang lain.

Hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri adalah .. berbuat lebih banyak sesuatu yang baik untuk orang lain.

Sering kali, saat kita membantu orang lain, ... tidak berarti kita akan kehilangan.

Tetapi,

Justeru karena anda telah membantu orang lain, ... sehingga dengan demikian akan mendapatkan persahabatan dan teman.

Membantu orang lain sama dengan memberi sebuah jalan pada kita sendiri.

Hal inilah yang sering dilupakan orang percaya

Mereka hanya berfokus kepada diri sendiri:

- minta dikasihani

- minta di perhatikan

- minta selalu di bantu

- minta selalu di beri

Padahal Hukum tabur tuai jelas sekali mengingatkan pada kita: "kita akan menuai apa yang kita tanam"

Kalau kita tidak pernah menanam Kebaikan.. Perhatian.. Kasih... Pemberian.. bagaimana kita mau menuai itu semua_

Dalam hidup itu seharusnya kurangi egois, .. lebih peduli pada orang lain, .. maka dunia kita akan penuh dengan Cahaya dan Pesona.

Hal yang perlu kita lakukan adalah:

# Berterima kasih pada orang yang memberi kita kesempatan untuk boleh menanam

# Berterima kasih pada orang yang ingin menabur benih kearifan dan kebaikan bagi kita, karena itu utk membuka tuaian mereka

# Berterima kasih pada orang-orang yang menemani kita sepanjang jalan.

Ada beberapa hal yang bisa kita pahami seumur hidup, dan beberapa hal yang perlu seumur hidup kita untuk memahaminya.

Selalu dan teruslah berbuat baik, sekecil apa pun itu, pasti akan semakin dekat dengan Kebahagiaan.

Selama niat kita baik .. dan .. selalu melakukan hal-hal yang baik, bekerja dengan tekun dan tidak berulah, pasti akan ada balasan yang positif,

Percayalah!

ALLAH selalu bersama sama pada orang orang yang percaya dan takut kepada-Nya

Selamat Beraktifitas

Barakallahu Fiikum

 

 

 

Sunday, April 19, 2020

FII AMANILLAH

KITA SERING MENGUCAPKAN FII AMANILLAH

Ini do’a bagus

Apa Arti Fii Amanillah & Cara Membalas Ucapan Fii Amanillah?

Fii amanillah, sebuah doa yang biasa kita ucapkan kepada mereka yang sedang bepergian memiliki arti yang magis,

“(semoga) engkau selalu berada dalam lindungan Allah.”

Sebuah doa yang memiliki makna yang dalam; “semoga Allah menjagamu dalam perjalanan ini, kembali kepada keluarga dalam keadaan selamat tanpa kurang suatu apa.”

Fii amanillah, sebuah doa yang pendek, yang mengucapkannya tidak butuh waktu lebih dari satu menit. Doa pendek yang memiliki beragam makna; Semoga kesehatanmu, agamamu, akhlakmu, segala yang kamu butuhkan dalam perjalanan ini selalu dalam lindungan Allah.

Fii amanillah, (semoga) engkau selalu berada dalam lindungan Allah, dilindungi dari hal-hal buruk saat berkendara, dilindungi dari malam-malam yang gelap, dilindungi dari niat orang-orang yang jahat.

Bagaimana membalas ucapan fii amanillah? 

Cukup ucapkan ma’assalamah

Ma’assalamah yang tidak kalah pendek, menyimpan doa yang tidak kalah dalam. Ma’assalamah artinya, semoga keselamatan menyertaimu

Ma’assalamah, semoga keselamatan selalu menyertaimu. Keselamatan agama, keselamatan lahir bathin, keselamatan apapun yang ada dalam hidup kamu. Ma’assalamah, semoga keselamatan selalu menyertaimu, selamat dari apa-apa yang tidak baik di hadapanmu.

Ma’assalamah, semoga keselamatan selalu menyertaimu. Ma’assalamah

Indahnya Islam saling berbalas doa

Fii amanillah. Semoga engkau selalu berada dalam lindungan-Nya. Dilindungi dari segala godaan yang bertebaran.

Ma’assalamah, semoga keselamatan selalu menyertaimu, hingga kita bisa berkumpul kembali dalam ketaatan kepada-Nya

Baarakallahu fiikum

Tuesday, April 14, 2020

DOA UNTUK ORANG TUA

KISAH YANG DICERITAKAN SEORANG HAMBA ALLAH TENTANG MIMPI SEORANG WALI DI PEKUBURAN.

Di dalam mimpi, wali itu melihat roh ahli-ahli kubur sedang mengais-ngais rumput seperti mencari sesuatu. 

Tetiba beliau terlihat ada seorang roh ahli kubur yang sudah berusia tua duduk istirahat di atas kuburnya sendiri.

Beliau memutuskan untuk bertanya kepada roh orang tua tersebut.

Wali : “Paman, kenapa paman sedang duduk istirahat dengan tenang, sedangkan ramai ahli kubur yang lain sedang mengais-gais rumput di situ?”

Roh Orang tua: “Jikalau kau mau tahu jawabannya, esok kau pergi ke pasar dan cari penjual daging yang masih muda di situ. Penjual daging itu adalah anakku sendiri.”

Wali tersebut lalu beranjak dari situ dan terjaga dari mimpinya. 

Keesokan harinya. 

Wali itu mencari penjual daging yang masih muda tersebut di pasar.

Setelah ketemu beliau hanya memperhatikan dari jauh kelakuan penjual daging tersebut. 

Selepas penjual daging tersebut menjual dagingnya, dia sambung membaca Al Qur'an. 

Wali tadi terkejut lalu mengambil keputusan untuk menjumpai pemuda tersebut.

Wali: “Assalammualaikum anak muda, saya ada beberapa pertanyaan untuk anak muda.”

Penjual daging: “Waalaikumsalam, ya boleh. Apakah pertanyaan itu?”

Wali: “Adakah kamu mempunyai seorang ahli keluarga yang meninggal dunia yang di kubur di kampung ini?”

Penjual daging: “Ya ada. Itu adalah Ayahku.”

Wali: “Aku ada melihat Roh ayahmu dalam mimpiku. Beliau tenang disana. Apa yang kau lakukan untuk ayahmu wahai anak muda?”

Penjual daging: “Aku membaca Al-Qur'an dan aku berdoa kepada Allah.Jika bacaanku itu terdapat pahalanya, aku sedekahkannya untuk ayahku.”

Iktibar dari Kisah ini 

Kenapa Roh ahli kubur yang lain sedang mengais-gais rumput di situ? 

Jawabannya, 

Mereka sedang mencari percikan-percikan doa yang didoakan oleh orang ramai dan lafaz  "Ala kulli muslimin wal muslimat, wal mukminin wal mukminat"

Mengapa roh orang tua itu hanya duduk istirahat, adalah karena doa anaknya yang selalu dikhususkan untuknya.

Pesan:

Perbanyaklah berdoa untuk kedua orang tua dan saudara kita yang sudah tiada untuk kesenangan mereka di alam barzakh. 

Doa seorang anak akan terus sampai kepada ibu bapaknya, terutama anak laki-laki yang mana syurganya di bawah ridho ibunya....

Kemudian laksanakan 7 Sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai berikut :

Pertama: Solat Tahajjud.

Karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada sholat tahajjudnya.  Doanya pasti akan mudah terkabul dan membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT 

Kedua: Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari.

Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, kita membaca  Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh penahaman. Paling tidak jika sesibuk manapun kita, bacalah ayat 3Qul, atau ayat qursi.

Ketiga: Pergilah ke masjid (Khususnya di waktu subuh).

Sebelum melangkahkan kaki kemanapun, langkahkan kaki ke masjid dahulu, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah SWT .

Keempat: Jaga sholat dhuha. 

Karena kunci rezeki terletak pada sholat dhuha. Yakinlah, kekuatan sholat dhuha sangat dasyat dalam mendatangkan rezeki.

Kelima: Jaga sedekah setiap hari. 

Allah menyukai orang yang suka bersedekah dan malaikat selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Percayalah, sedekah yang diberikan akan dibalas oleh Allah berlipat-lipat ganda.

Keenam: Selalu Jaga wudhu. 

Karena Allah SWT menyayangi hamba yang berwudhu. 

Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu, ia akan senantiasa merasa selalu dalam keadaan sholat walaupun ia belum sholat dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa yaitu; Ampuni dosanya dan sayangi dia ya Allah SWT"

Ketujuh: Amalkan istighfar setiap saat. 

Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah. 

Thursday, April 9, 2020

5 PERUSAK AMALAN DI BULAN RAMADHAN

Assalaamualaikum, 

Mutiara Senin, 01 Ramadhan 1440 H, 06/05/19

5 PERUSAK AMALAN DI BULAN RAMADHAN

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc - April 21, 2018 2015 5

 Lima hal ini patut dihindari ketika kita menjalankan puasa di Bulan Ramadhan. 

Inilah hal-hal perusak di bulan Ramadhan.

Perusak #01: Tanpa ilmu

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

اَنَّ العَامِلَ بِلَا عِلْمٍ كَالسَّائِرِ بِلاَ دَلِيْلٍ وَمَعْلُوْمٌ اَنَّ عَطَبَ مِثْلِ هَذَا اَقْرَبُ مِنْ سَلاَمَتِهِ وَاِنْ قُدِّرَ سَلاَمَتُهُ اِتِّفَاقًا نَادِرًا فَهُوَ غَيْرُ مَحْمُوْدٍ بَلْ مَذْمُوْمٌ عِنْدَ العُقَلاَءِ

“Orang yang beramal tanpa ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada penuntun. Sudah dimaklumi bahwa orang yang rusak karena berjalan tanpa penuntun tadi akan mendapatkan kesulitan dan sulit bisa selamat. Taruhlah ia bisa selamat, namun itu jarang. Menurut orang yang berakal, ia tetap saja tidak dipuji bahkan dapat celaan.”

Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata,

مَنْ فَارَقَ الدَّلِيْل ضَلَّ السَّبِيْل وَلاَ دَلِيْلَ إِلاَّ بِمَا جَاءَ بِهِ الرَّسُوْل

“Siapa yang terpisah dari penuntun jalannya, maka tentu ia bisa tersesat. Tidak ada penuntun yang terbaik bagi kita selain dengan mengikuti ajaran Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.” (Lihat Miftah Dar As-Sa’adah, 1:299) 

Perusak #02: Masih meneruskan maksiat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

"Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.” 

(HR. Ahmad, 2:373. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari, no. 1903)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. 

Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’.”  (HR. Ibnu Khuzaimah, 3:242. Al-A’zhami mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih). 

Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah. Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita atau dapat pula bermakna kata-kata kotor.

Perusak #03: Masih pelit dengan harta

Padahal di bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk berderma.

Dari ‘Ali, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

« إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ »

"Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari diwaktu manusia pada tidur.” (HR. Tirmidzi, no. 1984. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Perusak #04: Puasa tetapi tidak shalat

Pakar fikih Kerajaan Saudi Arabia pada masa silam, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya, “Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan shalat?” Beliau rahimahullah menjawab, “Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat berarti kafir dan murtad. 

Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala,

فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

"Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At-Taubah: 11)

Alasan lain adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ

“Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.”  (HR. Muslim, no. 82)

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah melanjutkan, “Kami katakan, ‘Shalatlah kemudian tunaikanlah puasa.’ Adapun jika engkau puasa namun tidak shalat, amalan puasamu akan tertolak karena orang kafir (sebab meninggalkan shalat) tidak diterima ibadah darinya.”  (Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Ibnu ‘Utsaimin, 17:62)

Perusak #05: Shalat tarawih super ngebut

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُولُ الْقُنُوتِ

“Sebaik-baik shalat adalah yang lama berdirinya.” (HR. Muslim, no. 756)

Dari Abu Hurairah, beliau berkata,

أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُصَلِّىَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا

"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang shalat mukhtashiron.”  (HR. Bukhari, no. 1220 dan Muslim, no. 545). 

Ibnu Hajar rahimahullah membawakan hadits  di atas dalam kitab beliau Bulughul Maram, Bab “Dorongan agar khusyu’ dalam shalat.” Sebagian ulama menafsirkan ikhtishor (mukhtashiron) dalam hadits di atas adalah shalat yang ringkas (terburu-buru), tidak ada thuma’ninah ketika membaca surat, ruku’  dan sujud. (Lihat Syarh Bulughul Maram, Syaikh ‘Athiyah Muhammad Salim, 49:3, Asy-Syamilah)

Semoga Allah menerima setiap amalan kita di bulan Ramadhan dan dijauhkan dari kesia-siaan dalam beramal.

Artikel Kajian Akbar di Dlingo Bantul, 5 Sya’ban 1439 H, 21 April 2018

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Friday, April 3, 2020

TERJAWABLAH SUDAH UJIAN KITA HARI INI

TERJAWABLAH SUDAH UJIAN KITA HARI INI

v  Ya Allah, apakah gerangan yang  sedang menimpa kami saat ini?

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”  ~ QS-2 Al-Baqarah : 155 ~

v  Mengapakah kami harus diuji dengan wabah corona seperti ini?

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”  ~ QS-29 Al-Ankabut : 2 ~

v  Untuk apa sesungguhnya ujian ini, ya Allah?

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah; barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya”. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. ~ QS-64 At-Taghabun :11 ~

v  Namun, mengapa harus terjadi pada kami?

“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”  ~ QS-29 Al-Ankabut : 3 ~

v  Dari mana datangnya musibah ini ya Allah?

“Dari mana datangnya ini?” Katakanlah: “Itu dari dirimu sendiri”  ~ QS-3 Ali Imran: 165 ~

v  Tapi ya Allah, wabah ini sungguh buruk bagi kami….

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” ~ QS-2 Al-Baqarah : 216 ~

v  Telah sesak nafas kami, berat hidup kami, gara-gara wabah ini….

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” ~ QS-2 Al-Baqarah : 286 ~

v  Kami tidak bisa bekerja ya Allah, kami dikurung di rumah saja, kami tidak bisa berbuat apa-apa….

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” ~ QS-3 Ali Imran : 139 ~

v  Terkadang, wabah ini memberikan tekanan yang demikian dahsyat kepada kami. Rasanya kami telah menyerah kalah. Sebagian dari kami bahkan telah berputus asa.

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” ~ QS-12 Yusuf : 87 ~

“Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat”  ~ QS-15 Al-Hijr: 56 ~

v  Kami menjadi gelisah, tidak tenang, karena beban berat yang kami hadapi akibat wabah ini….

“(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” ~ QS-13 Ar-Ra’du : 28 ~

v  Di saat sempit seperti ini, masih adakah jalan keluar bagi kami? Masih adakah pintu rezeki untuk menyambung hidup kami ya Allah?

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” ~ QS. Ath-Thalaq: 2-3 ~

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” ~ QS-65 Ath-Thalaq: 4 ~

v  Tapi, perusahaan sudah memotong gaji kami. Bahkan sebagian dari kami, sudah tidak memiliki pekerjaan lagi. Siapa yang akan memberikan rezeki kepada kami?

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” ~ QS-11 Hud: 6 ~

v  Sudah lebih dari sebulan kami menjalani kebijakan Stay At Home. Rasanya sudah tidak kuat untuk terus menerus dikurung di dalam rumah. Lelah ya Allah. Sungguh kami tidak tahu, sampai kapan suasana ini….

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” ~ QS-3 Ali Imran : 200 ~

v  Mengapa Engkau menyuruh kami untuk bersabar?

“Allah mencintai orang-orang yang sabar” ~ QS-3 Ali Imran : 146 ~

v  Adakah balasan atas kesabaran kami ya Allah?

“Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan” ~ QS-16 An-Nahl : 96 ~

v  Alhamdulillah. Seberapa banyakkah pahala yang akan Engkau berikan kami?

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” ~ QS-39 Az-Zumar : 10 ~

v  Subahanallah… Lalu bagaimana nasib kami kelak di akhirat ya Allah?

“Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (surga), (sambil mengucapkan) ‘SeLamat untuk kalian atas kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” ~ QS-13 Ar-Ra’du : 23-24 ~

v  Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Sekarang kami tenang ya Allah. Kami ridha dengan ketentuan-Mu. Kami bersabar dengan ujian-Mu.

“Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya” ~ QS-98 Al-Bayyinah : 8 ~

“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar~ QS-9 At-Taubah : 72 ~

Maka tingkatkanlah iman takwa, tawakal, keridhoan dan kesabaran  untuk meraih keberuntungan yang besar pahala yang tanpa batas sebagaimana yang dijanjikan Allah.

Aamiin Ya Rabbal’aalamiin