Friday, March 29, 2019

KEIMANAN PARA NABI DAN RASUL

KAJIAN AL QUR’AN

KEIMANAN PARA NABI DAN RASUL

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Jum’at, 30 Maret 2018


Topik kajian kali ini membahas tentang KEIMANAN PARA NABI DAN RASUL dalam surat Al Baqarah : 285-286  serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 285-286: Ayat yang paling banyak dibaca. Yang banyak dibaca ialah 4 ayat Al Baqarah yaitu QS 2 : 163 dan QS 2 : 284-286.

·        Mu’minun: imannya bersatu dengan dirinya.

Amanu : beriman (belum tentu keimanannya bersatu dengan dirinya). Analoginya seperti “penyanyi” dan “menyanyi”

·         Beriman kepada semua rosul, walaupun masing-masing punya keistimewaan tersendiri.

·         Tidak semua Nabi keturunannya baik/beriman. Contohnya, keturunan Nabi Nuh

QS 2 : 263; Allah Maha Kaya, Maha Penyantun = Wallohu ghoniyyun haliim

QS 11 : 75; Ibrahim alim = penyantun

QS 37 : 99-101; Alim = penyantun

QS 37 : 112-113; Keturunan Nabi ada yang berbuat baik ada yang berbuat zalim

Semua Nabi menganjurkan umatnya untuk meminta ampun

QS 11 : 1-3; Nabi Muhammad istighfar dan bertaubat à akan dapat nikmat yang baik “terus menerus” sampai ajal. Catatan: tidaksemua nikmat itu baik à narkoba.

QS 11 : 52; Nabi Hud memerintahkan kaumnya untuk menyembah Allah dan memohon ampunan-Nya

QS 11 : 61; Nabi Saleh memerintahkan kepada kaum Tsamud untuk menyembah Allah dan memohon ampunan-Nya

QS 11: 90; Nabi Syu’aib memerintahkan kaumnya untuk memohon ampunan Allah dan bertobat

QS 24 : 61; Memberi salam pada diri sendiri

QS 4 : 86; Cara memberi salam dan cara membalasnya

QS 42 : 10; Apapun yang kamu perselisihkan tentang sesuatu, serahkan segala sesuatu keputusan kepada Allah  

QS 42 : 52; Sebelum diangkat jadi Rasul, Muhammad belum tahu apa itu “Iman” dan apa itu “Al Qur’an”. Ruh = Al Qur’an

QS 71 : 10; Nabi Nuh memerintahkan kaumnya untuk memohon ampun kepada Allah

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang KEIMANAN PARA NABI

(285) “Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. [Mereka mengatakan]: "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun [dengan yang lain] dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami ta’at". [Mereka berdo’a]: "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".  

(286) Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala [dari kebaikan] yang diusahakannya dan ia mendapat siksa [dari kejahatan] yang dikerjakannya. [Mereka berdo’a]: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". ~QS (2) Al Baqarah : 285-286~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(263) “Perkataan yang baik dan pemberian ma’af [167] lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan [perasaan si penerima]. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” ~QS (2) Al Baqarah : 263~

[167] Perkataan yang baik maksudnya menolak dengan cara yang baik, dan maksud pemberian ma’af ialah memaafkan tingkah laku yang kurang sopan

----------------------------------------------------------------------------------------------

(86)  “Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan [327], maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah [dengan yang serupa]. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” ~QS (4) An-Nisaa’ : 86~

[327] Penghormatan dalam Islam ialah: dengan mengucapkan “Assalamu’alaikum”

----------------------------------------------------------------------------------------------

(1) “Alif Laam Raa, [inilah] suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci [707], yang diturunkan dari sisi [Allah] yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,

(2) agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku [Muhammad] adalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira kepadamu daripada-Nya,

 (3) dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. [Jika kamu mengerjakan yang demikian], niscaya Dia akan memberi keni’matan yang baik [terus menerus] kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan [balasan] keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” 

~QS (11) Hud : 1-3~

[707] Maksudnya: diperinci atas beberapa macam, ada yang mengenai ketauhidan, hukum, kisah, akhlak, ilmu pengetahuan, janji dan peringatan dan lain-lain

----------------------------------------------------------------------------------------------

(75) “Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi pengiba dan suka kembali kepada Allah.” ~QS (11) Hud : 75~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(52) “Dan [dia berkata]: "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." ~QS (11) Hud : 52~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(61) “Dan kepada Tsamud [Kami utus] saudara mereka Saleh. Saleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi [tanah] dan menjadikan kamu pemakmurnya [726], karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat [rahmat-Nya] lagi memperkenankan [do’a hamba-Nya]." ~QS (11) Hud : 61~

[726] Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia

----------------------------------------------------------------------------------------------

(90) “Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.” 

~QS (11) Hud : 90~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(99) “Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku [1283] dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku.

(100) "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku [seorang anak] yang termasuk orang-orang yang saleh.  

(101) Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar [1284].” ~QS (37) Ash-Shaaffaat : 99-101~

[1283] Maksudnya: Ibrahim pergi ke suatu negeri untuk dapat menyembah Allah dan berdakwah

[1284] Yang dimaksud ialah Nabi Ismail a.s.

----------------------------------------------------------------------------------------------

(112) “Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishaq, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.

(113) Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada [pula] yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.” ~QS (37) Ash-Shaaffaat : 112-113~ 

----------------------------------------------------------------------------------------------

(10) “Tentang sesuatu apapun kamu berselisih maka putusannya [terserah] kepada Allah. [Yang mempunyai sifat-sifat demikian] itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nyalah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali.” ~QS (42) As-Syura : 10~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(52) “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu [Al Qur’an] dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab [Al Qur’an] dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” ~QS (42) As-Syura : 52~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(10) “maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,

(11) niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,

(12) dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan [pula di dalamnya] untukmu sungai-sungai.

(13) Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?”

 ~QS (71) Nuh : 10-13~

----------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Jum’at, 30 Maret 2018

KE KAJIAN BERIKUTNYA - BALASAN ATAS AMAL PERBUATAN KITA

Thursday, March 21, 2019

KEKUASAAN ALLAH – MAHA MENGETAHUI

KAJIAN AL QUR’AN

KEKUASAAN ALLAH – MAHA MENGETAHUI

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis, 22 Maret 2018


Topik kajian kali ini membahas tentang KEKUASAAN ALLAH – MAHA MENGETAHUI dalam surat Al Baqarah : 284 serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 284: Semua milik Allah. Allah memperhitungkan apa yang dirahasiakan atau disembunyikan. Allah mengazan dan mengampuni siapa-siapa yang dikehendaki/

QS 3 : 19; Agama di sisi Allah ialah ISLAM. Ingkar kepada Allah akan diperhitungkan (di-azab)

QS 3 : 30; Maha Kuasa atas segala sesuatu

QS 3 : 129-128; Allah mengazab dan mengampuni siapa-siapa yang dikehendaki. Bukan urusan kita siapa yang diampuni dan diterima taubatnya.

QS 5 : 39-40; Bertaubat dan memperbaiki diri, maka Allah akan menerima taubatnya.

QS 6  : 3; Allah mengetahui apa yang dirahasiakan, yang nyata dan apa yang kita kerjakan

QS 64 : 3-4; Allah mengatahui apa yang ada di  langit dan di bumi. Tahu apa yang kamu kerjakan, nyatakan dan apa yang ada di dalam hati.

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang KEKUASAAN ALLAH – MAHA MENGETAHUI

(284) “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” ~QS (2) Al Baqarah: 284~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(19) “Sesungguhnya agama [yang diridhai] di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab [189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian [yang ada] di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” ~QS (3) Ali Imran : 19~

[189] Maksudnya: ialah Kitab-Kitab yang ditutnkan sebelum Al Qur’an 

----------------------------------------------------------------------------------------------

(30) “Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan [di mukanya], begitu [juga] kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri [siksa]-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.” ~QS (3) Ali Imran : 30~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(128) “Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu [227] atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim.

(129) Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki; dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ~QS (3) Ali Imran : 128-129~

[227] Menurut riwayat Bukhari mengenai turunnya ayat ini, karena Nabi Muhammad s.a.w. berdoa kepada Allah agar menyelamatkan sebagian pemuka-pemuka musyrikin dan membinasakan sebagian lainnya.

----------------------------------------------------------------------------------------------

(39) “Maka barangsiapa bertaubat [di antara pencuri-pencuri itu] sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(40) Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

~QS (5) Al Maa’idah : 39-40~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(3)  “Dan Dialah Allah [Yang disembah], baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui [pula] apa yang kamu usahakan.” ~QS (6) Al An’aam : 3~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(3) “Dia menciptakan langit dan bumi dengan [tujuan] yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali [mu].

(4) Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” ~QS (64) At Thagaabun: 3-4~

----------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Kamis, 22 Maret 2018

KE KAJIAN BERIKUTNYA : KEIMANAN PARA NABI DAN RASUL

Friday, March 15, 2019

HUTANG - PIUTANG

KAJIAN AL QUR’AN

HUTANG - PIUTANG

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu,Jum’at, Sabtu 14-16-20 Maret 2018


Topik kajian kali ini membahas tentang HUTANG-PIUTANG dalam surat Al Baqarah : 282  serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 282: * Kalau bertransaksi hutang piutang harus tertulis. Ini wajib, harus ada pihak ke-3 yang menulis bagi yang berhutang-piutang, ditulis + agunan (gadai). Bisa juga ditulis tanpa agunan. Atau dengan agunan tanpa ditulis. Nisa tidak ditulis, tidak ada agunan, asal saling percaya.

·         Penulis harus dengan benar (penulis = notaris) sesuai ilmu Allah

·         Orang yang meminjam boleh menunjuk kuasa untuk bertransaksi

·         Yang mendiktekan yang meminjam

·         Peminjam boleh diwakili

·         Saksi 2 orang laki-laki, atau 1 laki-laki + 2 perempuan. Saksi harus disukai oleh kedua belah pihak (yang meminjam dan yang meminjamkan). Tidak boleh ada saksi semua perempuan..

·         Harus 2 saksi supaya bisa mengingatkan kalau salah satu lupa.

·         Kalau terjadi suatu masalah, saksi tak boleh menolak kalau dipanggil.

·         Kalau ada masalah, orang yang belum bersedia jadi saksi boleh menolak kalau dipanggil (menyaksikan sesuatu tapi belum menyatakan bersedia jadi saksi à boleh menolak)

·         Hutang besar maupun kecil “HARUS” ditulis, kalau belum saling percaya.

·         Akad (ada saksi, ada penulis) à lebih adil, lebih menguatkan kesaksian, lebih yakin (menjauhkan dari keraguan)

·         Tidak boleh mempersulit penulis (notaris) maupun saksi, kalau mempersulit, itu merupakan suatu kefasikan. Bertaqwalah kepada Allah.

QS 2 : 283; Kalau tidak ada penulis/notaris, harus ada agunan. Kalau sudah saling percaya, boleh tanpa agunan

QS 2 : 284; Dilarang menyembunyikan kesaksian, menjadi orang yang khianat.

QS 4 : 24; Maskawin belum dibayar pada saat akad nikah tidak apa-apa, tapi kalau sudah bersetubuh maskawin harus dibayar, kecuali bila saling merelakan

QS 8 : 29; Kalau bertaqwa akan diberikan Al Furqaan, menjadi furqonan = kemampuan membedakan antara yang baik dan yang buruk/bathil. Pertolongan juga = furqaan.

QS 16 : 106; Orang yang dipaksa kafir, tapi hatinya beriman à tidak berdosa. Yang melapangkan diri untuk kekafiran  à akan mendapat murka Allah + azab yang besar. Mulut kafir karena dipaksa, tapi hatinya tetap beriman à tidak berdosa

QS 57 : 28; Bertaqwa kepada Allah & beriman kepada Rasul-Nya diberikan rahmat-Nya + diberi vahaya yang bisa menerangi jalan kita.

QS 65 : 4; Jika bertaqwa à segala urusan jadi mudah.

Catatan tambahan: Kalau Pegadaian Syariah, tidakada bunga, yang ada “Biaya Penyimpanan”. Hadist gadai: Yang menerima barang gadai boleh digunakan atau diambil manfaatnya.

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang HUTANG PIUTANG

(282) “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah [179] tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakan [apa yang akan ditulis itu], dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah [keadaannya] atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu]. Jika tak ada dua orang lelaki, maka [boleh] seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan [memberi keterangan] apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak [menimbulkan] keraguanmu, [Tulislah mu’amalahmu itu], kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, [jika] kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan [yang demikian], maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” ~QS (2) Al Baqarah : 282~

[179] Bermu’amalah ialah seperti berjual beli, berhutang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya

----------------------------------------------------------------------------------------------

(283) “Jika kamu dalam perjalanan [dan bermu’amalah tidak secara tunai] sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang [180] [oleh yang berpiutang]. Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya [hutangnya] dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu [para saksi] menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ~QS (2) Al Baqarah : 283~

[180] Barang tanggungan (borg) itu ditiadakan bila satu sama lain tidak percaya mempercayai

----------------------------------------------------------------------------------------------

(284) “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” ~QS (2) Al Baqatah : 284~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(24) “dan [diharamkan juga kamu mengawini] wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki [282] [Allah telah menetapkan hukum itu] sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian [283] [yaitu] mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu ni’mati [campuri] di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya [dengan sempurna], sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu [3]. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” ~QS (4) An Nisaa’: 24~

[282] Maksudnya: budak-budak yang dimiliki yang suaminya tidak ikut tertawan bersamanya

[283] Ialah selain dari macam-macam wanita yang tersebut dalam ayat 23 dan 24 surat An Nisaa’

----------------------------------------------------------------------------------------------

(161) “Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, [yaitu] agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik". ~QS (6)  Al An’aam : 161~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(29) “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan [607] dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni [dosa-dosa] mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” ~QS (8) Al Anfaal : 29~

[607] Artinya: petunjuk yang dapat membedakan antara yang hak dan yang batil, dapat juga diartikan disini dengan pertolongan.

----------------------------------------------------------------------------------------------

(106) “Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman [dia mendapat kemurkaan Allah], kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman [dia tidak berdosa], akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.” ~QS (16) An Nahl : 106~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(28) “Hai orang-orang yang beriman [kepada para rasul], bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” ~QS (57) Al Hadid : 28~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(4) “Dan perempuan-perempuan yang tidak haidh lagi [monopause] di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu [tentang masa idahnya] maka idah mereka adalah tiga bulan; dan begitu [pula] perempuan-perempuan yang tidak haidh. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” ~QS (65) Ath Thalaaq : 4~

----------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Rabu,Jum’at, Sabtu 14-16-20 Maret 2018

KE KAJIAN BERIKUTNYA : KEKUASAAN ALLAH – MAHA MENGETAHUI

Monday, March 11, 2019

MEMELIHARA DIRI DARI AZAB

KAJIAN AL QUR’AN

MEMELIHARA DIRI DARI AZAB

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin. 12 Maret  2018


Topik kajian kali ini membahas tentang MEMELIHARA DIRI DARI AZAB dalam surat Al Baqarah : 281 serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 281: Pelihara dirimu dari siksa dan takutlah. Sudah dapat balasan di dunia, tapi belum sempurna.

QS 2 : 48; Wattaquu = Jagalah dirimu dan takutlah

QS 2 : 123; Wattaquu = Dan takutlah kepada suatu hari...

QS 3 : 185; Hanya pada hari Kiamat baru diberi balasan yang sempurna. Di dunia dapat balasan yang tidak sempurna. Setiap yang bernyawa = setiap yang berjiwa. Merasakan mati, hanya merasa belum mati betul.

QS 8 : 25; Wattaquu fitnatal= Peliharalah dirimu

QS 21 : 34-35; Setiap yang bernyawa “akan merasakan mati”

QS 29 : 57; Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, tak ada yang hidup kekal di dunia.

QS 30 : 11; Allah mencipta à mati à hidup lagi (di akhirat)

QS 36 : 22; Tidak ada alasan untuk tidak menyembah Allah. Mengapa aku tidak menyembah kepada Tuhan Allah?

QS 36 : 81-83; Allah Maha Pencipta à bisa mencipta kembali

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang MEMELIHARA DIRI DARI AZAB

(281)  “Dan peliharalah dirimu dari [azab yang terjadi pada] hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya [dirugikan].” ~QS (2) Al Baqarah : 281~

 ---------------------------------------------------------------------------------------------

(48) “Dan jagalah dirimu dari [azab] hari [kiamat, yang pada hari itu] seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan [begitu pula] tidak diterima syafa’at [46] dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.” ~QS (2) Al Baqarah : 48~

[46] Syafa’at: usaha perantaraan dalam memberikan suatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan suatu mudharat bagi orang lain. Syafa’at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa’at bagi orang kafir.

---------------------------------------------------------------------------------------------

(123) “Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan [86] seseorang lain sedikit pun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfa’at sesuatu syafa’at kepadanya dan tidak [pula] mereka akan ditolong.” ~QS (2) Al Baqarah : 123~  

[86] Maksudnya: doa dan pahala seseorang tidak dapat dipindahkan kepada orang lain

---------------------------------------------------------------------------------------------

(185) “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” ~QS (3) Ali Imran : 185~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(25) “Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” ~QS (8) Al Anfaal : 25~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(34)Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu [Muhammad], maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?

(35) Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan [yang sebenar-benarnya]. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. ~QS (21) Al Anbiyaa’ : 34-35~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(57) “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” ~QS (29) Al ‘Ankabuut : 57~  

---------------------------------------------------------------------------------------------

(11) “Allah menciptakan [manusia] dari permulaan, kemudian mengembalikan [menghidupkan]nya kembali; kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” ~QS (30) Ar Ruum: 11~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(22) “Mengapa aku tidak menyembah [Tuhan] yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu [semua] akan dikembalikan?” ~QS (36) Yaa Siin : 22~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(81) “Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.

(82) Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.” ~QS (36) Yaa Siin : 81-82~

---------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin. 12 Maret  2018

KE KAJIAN BERIKUTNYA : HUTANG-PIUTANG

Thursday, March 7, 2019

PINJAM MEMINJAM

KAJIAN AL QUR’AN

PINJAM MEMINJAM

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis, 8 Maret 2018


Topik kajian kali ini membahas tentang PINJAM MEMINJAM dalam surat Al Baqarah : 280  serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 280; Tentang Pinjam-Meminjam: Kalau orang yang meminjam lalu sulit/tidak bisa bayar à kasih tenggang waktu sampai dia ada kelapangan/kemudahan. Kalau disedekahkan itu lebih baik.

·        Orang yang meminjamkan tak boleh memaksa, menuntut, menagih orang yang tak sanggup bayar.

·        Kalau orang mampu bayar hutang, tapi bila tak mau bayar boleh dipermalukan, dilaporkan kepada pihak hukum.

·        Kalau pinjaman disedekahkan sebagian atau seluruhnya akan lebih baik bagi kamu (karena menolong orang yang sedang dalam kesulitan.

QS 2 : 281; Takutlah kalau punya hutang dan sanggup membayar. Jangan menunda-nunda. Kalau mati akan diberi balasan. Semua kebaikan/amal akan diberikan kepada yang meminjamkan.

QS 63 : 11; Allah sekali-kali tidak akan menunda kematian seseorang bila waktunya telah datang

QS 65 : 7; Sesudah kesulitan ada kemudahan

QS 94 : 5-6; Bersama setiap kesulitan sesungguhnya ada kemudahan yang banyak.

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang PINJAM MEMINJAM

(280) “Dan jika [orang berhutang itu] dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan [sebagian atau semua hutang] itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” ~QS (2) Al Baqarah : 280~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(281) “Dan peliharalah dirimu dari [azab yang terjadi pada] hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya [dirugikan]”. ~QS (2) Al Baqarah : 281~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(11) “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan [kematian] seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ~QS (63) Al Munafiqun : 11~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(7) “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan [sekedar] apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” ~QS (65) At Talaq : 7~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(5) “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

(6) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ~QS (94) Al Insyiroh : 5-6~

---------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Kamis, 8 Maret 2018

KE KAJIAN BERIKUTNYA : MEMELIHARA DIRI DARI AZAB