Wednesday, May 29, 2019

JANGAN IKUTI ORANG KAFIR

KAJIAN AL QUR’AN

JANGAN IKUTI ORANG KAFIR

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis, 16-Mei-2019


Topik kajian kali ini membahas AGAR TIDAK MENGIKUTI ORANG KAFIR dalam  surat-surat-surat serta ayat-ayat Al Qur’an yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 109-110; Banyak ahli kitab ingin kita menjadi kafir, karena rasa dengki dalam diri mereka. Maka maafkanlah dan berlapang dadalah (biarkan saja). Mereka juga punya hak untuk mengajak orang lain ke agamanya. Dan laksanakan sholat dan tunaikan zakat.

QS 2 : 217; Kaum kafir tidak henti2nya memerangi kita, kalau sanggup sampai kita murtad. Contoh: orang Belanda beragama Nasrani masuk ke Indonesia membawa agamanya.

QS 3 : 149-151: Jika taat pada yang kafir à menjadi murtad à orang yang merugi.

QS 3 : 100 = Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.

QS 3 : 149 = QS 3 : 100 

QS 5 : 72-73; Yang bilang bahwa Isa Putra Maryam adalah Allah (Tuhan) ialah orang kafir.

QS 5 : 17 = QS 5 : 72; Bunyinya: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam".

QS 6 : 108; Jangan memaki sembahan orang kafir, karena nanti mereka akan memaki Allah. Setiap umat menganggap baik sembahan mereka.

QS 33 : 48;  Jangan  ikut orang kafir dan orang munafik, jangan hiraukan gangguan mereka dan tetap bertawakal.

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang JANGAN IKUTI ORANG KAFIR

(109)Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang [timbul] dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

(110) Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” ~QS (2) Al Baqarah : 109-110~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(217)Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi [manusia] dari jalan Allah, kafir kepada Allah, [menghalangi masuk] Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar [dosanya] di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar [dosanya] daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka [dapat] mengembalikan kamu dari agamamu [kepada kekafiran], seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”  ~QS (2) Al Baqarah : 217~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(149)Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta’ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang [kepada kekafiran], lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi.

(150) Tetapi [ikutilah Allah], Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik Penolong.

(151) Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.”  ~QS (3) Ali Imran : 149-151~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(100)Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. ~QS (3) Ali Imran : 100~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(149)Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta’ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang [kepada kekafiran], lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi.” ~QS (3) Ali Imran : 149~

----------------------------------------------------------------

(72)Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih [sendiri] berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan [sesuatu dengan] Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

(73) Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. ~QS (5) Al Ma’idah : 72-73~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(17)Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah [gerangan] yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?" Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” ~QS (5) Al Ma’idah : 17~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(108)Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.” ~QS (6) Al An’am : 108~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(48)Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.” ~QS (33) Al Ahzab : 48~

---------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Kamis, 16-Mei-2019

KE KAJIAN BERIKUTNYA : HUBUNGAN SUAMI ISTRI DI BULAN RAMADHAN

Sunday, May 26, 2019

PERINTAH ALLAH UNTUK BERPUASA

KAJIAN AL QUR’AN

PERINTAH ALLAH UNTUK BERPUASA

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Selasa, 14-Mei-2019


Topik kajian kali ini membahas tentang PERINTAH ALLAH UNTUK BERPUASA dalam  surat-surat-surat serta ayat-ayat Al Qur’an yang berkenaan dengan topik tersebut.

QS 2 : 187: Malam hari tidak boleh puasa à makan minum wajib sampai fajar/subuh. Lalu sempurnakan puasamu sampai malam.

QS 2 : 185; “Maka siapa yang berada di tempai itu di bulan itu (Ramadhan), maka berpuasalah.

QS 2 : 183; Diwajibkan bagi orang-orang yang beriman untuk berpuasa.

QS 2 183,185,187: Ayat-ayat Allah perintah untuk berpuasa

·         Syiah Iraq, Iran buka puasanya waktu Isya. Syiah Yaman buka puasanya Maghrib

·         Tajil à untuk mensegerakan “berbuka puasa”. Buka puasa sunnah Rasul ialah “kurma”, tetapi air juga boleh.

·         Kalau itikaf itu di masjid (bukan di rumah atau mushola). Ada masjid yang tak pernah dipakai jamaah yaitu masjid Namiroh. Kalau beritikaf, jangan dekat-dekat istri.

·         Agar menjadi orang yang bertaqwa (183,187), semua amal harus disertai niat. Kalau meninggalkan larangan tidak diperlukan niat.

·         Malam hari tidak boleh puasa, makan minum wajib sampai fajar/subuh lalu sempurnakan puasamu sampai malam

QS 5 : 90-91; Jauhilah perbuatan-perbuatan itu: minum minuman keras, berjudi, berkurban untuk berhala dan mengundi nasib adalah perbuatan keji. Perintah untuk berhenti minum minuma keras.

QS 16 : 49-50; Semua malaikat melaksanakan perintah Allah

QS 17 : 32; Jangan dekati zinah

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang PERINTAH ALLAH UNTUK BERPUASA                                              

(187)Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai [datang] malam, [tetapi] janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” ~QS (2) Al Baqarah : 187~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(185)[Beberapa hari yang ditentukan itu ialah] bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan [permulaan] Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang hak dan yang bathil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir [di negeri tempat tinggalnya] di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” ~QS (2) Al Baqarah : 185~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(183) “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” ~QS (2) Al Baqarah : 183~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(90)Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya [meminum] khamar, berjudi, [berkorban untuk] berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

(91) Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran [meminum] khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu [dari mengerjakan pekerjaan itu].” ~QS (5) Al Ma’idah : 90-91~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(49) Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan [juga] para malaikat, sedang mereka [malaikat] tidak menyombongkan diri.

(50) Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan [kepada mereka].” ~QS (16) : 49-50~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(32)Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. ~QS (17) Al Israa’ : 32~

-----------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Selasa, 14-Mei-2019

KE KAJIAN BERIKUTNYA : JANGAN IKUTI ORANG KAFIR

Thursday, May 23, 2019

SEPUTAR IBADAH PUASA (3)

KAJIAN AL QUR’AN

SEPUTAR IBADAH PUASA (3)

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 13-Mei-2019


Topik kajian kali ini membahas tentang SEPUTAR IBADAH PUASA RAMADHAN dalam  surat-surat-surat serta ayat-ayat Al Qur’an yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 187: Makan minumlah sampai fajar/subuh dan sempurnakan puasa sampai malam hari. Dihalalkan bercampur suami istri pada malam hari di bulan puasa, artinya siang hari bercampur dengan istri itu haram. (Walaupun tidak puasa) à Perintah Allah di bulan Ramadhan

·         Dilarang tidak makan minum di malam hari à wajib makan minum

·         Yang sunnah adalah mensegerakan buka puasa dan mang-akhirkan sahur

·         Haram menyambung puasa, siang-malam-siang puasa lagi dilarang.

·         Batas waktu makan & minum yaitu “fajar” bukan “sampai fajar”.

·         Imsak tidak ada dalilnya, hanya tradisi di Indonesia dan bukan bin’ah.

·         Subuh itu istimewa, karena perbuatan kita dicatat 2 kelompok malaikat (malaikat malam dan siang)

QS 17 : 78; Laksanakan shalat sejak matahari tergelincir (Dzuhur dan ashar) sampai gelap malam (magrib dan isya) dan jalankan pula shalat subuh à footnote 865: Ayat ini menerangkan waktu-waktu shalat yang lima: tergelincir untuk waktu shalat Dzuhur dan Ashar sampai gelap malam untuk shalat Magrib dan Isya). Shalat Subuh disaksikan malaikat (semua shalat disaksikan malaikat). Waktu subuh aplusan antara malaikat siang dan malam. Dua-duanya mencatat amalan sholat subuh.

Bagi aliran Syiah, tidak ada sholat Maghrib dan Ashar, hanya 3 waktu sholat: Dzuhur, Isya dan Subuh. Syiah Yaman sholatnya 5 waktu.

QS 13 : 11; Manusia dijaga malaikat secara bergiliran atas perinta Allah.  

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang SEPUTAR IBADAH PUASA RAMADHAN (3)

(187)Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai [datang] malam, [tetapi] janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” ~QS (2) Al Baqarah : 187~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(78)Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan [dirikanlah pula shalat] subuh [865]. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan [oleh malaikat].” ~QS (17) Al Israa’ : 78~

Footnote [865]: Ayat ini menerangkan waktu-waktu shalat yang lima: tergelincir matahari untuk waktu shalat Dzuhur dan ashar sampai gelap malam untuk shalat Magrib dan Isya

----------------------------------------------------------------------------------------------

(11)Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah  Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ~QS (13) Ar-Rad : 11~

----------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin, 13-Mei-2019

KE KAJIAN BERIKUTNYA : PERINTAH ALLAH UNTUK BERPUASA 

Monday, May 20, 2019

SEPUTAR IBADAH PUASA (2)

KAJIAN AL QUR’AN

SEPUTAR IBADAH PUASA (2)

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Selasa, 07-Mei-2019


Topik kajian kali ini membahas tentang SEPUTAR IBADAH PUASA RAMADHAN dalam  surat-surat-surat serta ayat-ayat Al Qur’an yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 187; Dihalalkan pada malam hari di bulan puasa, artinya siang hari bercampur dengan istri itu haram. (Walaupun tidak puasa)

·         Kalau siang hari dilarang apapun: makan minum dan hubungan suami istri, hanya boleh malam hari di bulan puasa

·         Puasa “nyambung” (puasa wisol?) dilarang = terus puasa selama 2 hari tanpa makan minum

·         Batas terakhir dari makan dan minum ialah fajar (subuh)

·         Tajil artimya “mensegerakan” berbuka/ makan untuk membatalkan puasa

·         Di Iran, maghrib belum makan, baru makan waktu masuk Isya. Artinya, maghrib belum malam, Isya itu baru malam.. Kalau maghrib itu baru menjelang malam.

·         Imsak itu hanya di Indonesia, dan bukan sunnah Rasul. Imsak artinya “menahan”

·         Ketika itikaf, boleh pulang untuk makan minum dan sebagainya, tapi tidak boleh bercampur suami istri, juga dekat-dekat saja dilarang.

QS 17 : 78; Laksanakan shalat sejak matahari tergelincir (Dzuhur dan ashar) sampai gelap malam (magrib dan isya) dan jalankan pula shalat subuh à footnote [865]: Ayat ini menerangkan waktu-waktu shalat yang lima: tergelincir untuk waktu shalat Dzuhur dan Ashar sampai gelap malam untuk shalat Magrib dan Isya). Shalat Subuh disaksikan malaikat (semua shalat disaksikan malaikat). Waktu subuh aplusan antara malaikat siang dan malam. Dua-duanya mencatat amalan sholat subuh.

QS 82 : 10-12; Ada malaikat yang mengawasi pekerjaan       

QS 50 : 17-18; Dua malaikat mencatat amalan kita, satu duduk sebelah kiri dan yang lain duduk di sebelah kanan

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang SEPUTAR IBADAH PUASA RAMADHAN (2)

(187)Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai [datang] malam, [tetapi] janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” ~QS (2) Al Baqarah : 187~

-----------------------------------------------------------------------------------------------

 (78)Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan [dirikanlah pula shalat] subuh [865]. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan [oleh malaikat].” ~QS (17) Al Israa’ : 78~  

Footnote 865: Ayat ini menerangkan waktu-waktu shalat yang lima: tergelincir matahari untuk waktu shalat Dzuhur dan ashar sampai gelap malam untuk shalat Magrib dan Isya

---------------------------------------------------------------------------------------------

(17)[yaitu] ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.

(18) Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. ~QS (50) Qaaf : 17-18~

--------------------------------------------------------------------------------------

(10)Padahal sesungguhnya bagi kamu ada [malaikat-malaikat] yang mengawasi [pekerjaanmu], 

(11) yang mulia [di sisi Allah] dan yang mencatat [pekerjaan-pekerjaanmu itu],

(12) mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ~QS (82) Al Infithaar: 10-12~

---------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Selasa, 07-Mei-2019

KE KAJIAN BERIKUTNYA : SEPUTAR IBADAH PUASA (3)

Friday, May 17, 2019

SEPUTAR IBADAH PUASA (1)

KAJIAN AL QUR’AN

SEPUTAR IBADAH PUASA (1)

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 06 Mei 2019


Topik kajian kali ini membahas tentang IBADAH SEPUTAR PUASA RAMADHAN dalam  surat-surat-surat serta ayat-ayat Al Qur’an yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 187: Dihalalkan pada malam hari di bulan puasa, artinya siang hari bercampur dengan istri itu haram. (Walaupun tidak puasa)

QS 2 : 155; Syai’in = sedikit

QS 2 : 223; Istri-istri adalah ladang bagi kamu, silahkan datangi kapan saja dan bagaimana saja (diluar bulan Ramadhan)

·         Ladang = tanah tempat bercoco tanam

·         Hasil ladang tergantung benihnya

·         Kalau benihnya jelek,jasil jelek, kalau nanam belimbing, hasilnya belimbing

Kalau siang hari bercampur di bulan Ramadhan diqodo + denda puasa 2 bulan (atau kasih makan 60 orang miskin)

·         Pakaian bagi kedua belah pihak

QS 7 : 26; à Fungsi pakaian à telah disiapkan untukmu pakaian untuk menutup aurat dan sebagai perhiasan. Perhiasan = pakaian yang indah

QS 4 : 19; Bergaulah dengan mereka secara patut. Kalau tidak suka bersabarlah à karena Allah menjadikan kebaikan yang banyak (ini berlaku bagi suami istri)

QS 4 : 25; Orang tidak mampu boleh menikah, asal seiman atau hamba sahaya yang seiman

QS 24 : 32; Kalau mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan pada mereka. Mereka = hamba sahaya, budak. Artinya, orang miskin silahkan kawin saja.

QS 24 : 33; Orang-orang yang tidak mampu menikah, harus menjaga kesucian/kehormatannya sampai Allah memberi kemampuan.

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang  SEPUTAR IBADAH PUASA (1)

(18)Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai [datang] malam, [tetapi] janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. ~ ~QS (2) Al Baqarah : 187~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(223)Isteri-isterimu adalah [seperti] tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah [amal yang baik] untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” ~QS (2) Al Baqarah : 223~

--------------------------------------------------------------------------------------------

(155)Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,” ~QS (2) Al Baqarah : 155~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(26)Hai anak Adam  sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa  itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” ~QS (7) A’ A’raaf : 26~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(19)Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, [maka bersabarlah] karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” ~QS (4) An-Nisaa’ : 19~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(25)Dan barangsiapa di antara kamu [orang merdeka] yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah dari sebahagian yang lain, karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka dan berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan [pula] wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka mengerjakan perbuatan yang keji [zina], maka atas mereka separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. [Kebolehan mengawini budak] itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kesulitan menjaga diri [dari perbuatan zina] di antaramu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ~QS (4) An-Nisaa’ : 25~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(32)Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak [berkawin] dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas [pemberian-Nya] lagi Maha Mengetahui.” ~QS (24) An Nuur : 32~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(33)Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian [diri]nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [kepada mereka] sesudah mereka dipaksa [itu].” ~QS (24) An Nuur : 33~

---------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin, 06 Mei 2019

KE KAJIAN BERIKUTNYA : SEPUTAR IBADAH PUASA (2)

Sunday, May 12, 2019

BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN

KAJIAN AL QUR’AN

BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu,Senin, Selasa 9, 14 dan 15 Mei 2018

Topik kajian kali ini membahas tentang BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN dalam surat Al Baqarah: 183-186  serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 183-186: * Hari tertentu = Bulan Ramadhan. * Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atasmu berpuasa beberapa hari tertentu yaitu pada bulan Ramadhan yang di dalamnya diturnkan Al Qur’an

QS 2: 183; Agar kamu bertaqwa

QS 2: 185; Agar kamu bersyukur

QS 2: 186; Agar kamu memperoleh kebenaran/petunjuk

QS 2: 185; Bulan Ramadhan bulan diturunkannya Al Qur’an à Permulaan Al Qur’an, 5 ayat pertama surat Al Alaq.

QS 2: 185; Bagi siapa yang ditempat/tidak berpergian di bulan Ramadhan, lengkapi puasa sampai satu bulan.

 QS 2 : 2; Al Qur’an tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

QS 2: 185; Al Qur’an merupakan petunjuk dan pembeda antara yang baik dan buruk. Sempurnakan puasa selama bulan Ramadhan. Harus sempurna bilangannya penuh satu bulan. Lalu takbir (mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya) supaya kita bersyukur atas nikmat-Nya

*Takbir: berangkat ke tempat sholat (Ini sunnah, jangan ngobrol selama perjalanan ke tempat sholat). Kalau malam takbir, berangkat ketempat sholat boleh bertakbir.

*Ied: Berangkat dan pulang jalurnya berbeda, bukan jalannya yang berbeda

QS 3 : 3-4; Al Qur’an = al Furqaan

QS 8 : 29; Bila bertaqwa bisa membedakan antara yang baik dan buruk. Al Furqaan = pertolongan Allah

QS 8 : 41; Hari Furqaan = hari bertemunya 2 pasukan Footnote [616], di perang Badar. Al Furqaan – AQ pertama diturunkan yaitu pada malam 17 Ramadhan. Pampasan perang hasilnya 20% untuk kegiatan sosial.

QS 10 : 58; Al Qur’an itu syifa; obat penyakit yang ada dalam dada dan rahmat bagi mereka yang beriman.

QS 16 : 101; Al Qur’an untuk muslimin

QS 17 : 105-106; Al Qur’an turun sedikit demi sedikit.

QS 22 : 36-37; Cara menyembelih unta à kaki telah diikat. Unta ditundukkan oleh Allah, jadi diam saja saat akan disembelih. Ketika menyembelih  harus berTAKBIR.

QS 24 : 34; Fungsi ayat Al Qur’an merupakan penjelasan

QS 24 : 46; Fungsi ayat Al Qur’an merupakan penjelasan

QS 25 : 1; Al Furqaan = Al Qur’an

QS 25 : 32; Orang kafir bertanya:” Mengapa Al Qur’an tidak diturnkan sekali gus?”. Footnote [1067]: supaya tartil, pelan-pelan dan benar.

Bulan Ramadhan turunya Al Qur’an:

1.   Sebagian Al Qur’an (5 ayat Al Alaq) di malam 17 Ramadhan.

2.   Seluruh Al Qur’an di malam Lailatu Qadr, tanggal 21 ke-atas di malam-malam ganjil.

QS 27 : 1-3; Al Qur’an untuk mukminin

QS 31 : 2-4; Al Qur’an untuk muchsinin à orang yang berbuat kebaikan

QS 44 : 1-3; Al Qur’an kitab yang jelas turun pada malam yang diberkahi. Footnote [1091] – Pertama kali diturunkan. Di Indonesia pada umumnya jatuh pada 17 Ramadhan = Nuzulul Qur’an. Yang diturunkan ayat 1-5 surat Al Alaq.

QS 53 : 2-12; Pertama kali Jibril menyampaikan 5 ayat kepada Muhammad dan menampakkan dirinya.

QS 97 : 1-5; Al Qur’an diturunkan pada malam Qadr secara lengkap malam 17 Ramadhan, Nabi hanya menerima 5 ayat

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN

(183) “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (184) [yaitu] dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa] sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari- hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya [jika mereka tidak berpuasa] membayar fidyah, [yaitu]: memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan [114], maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

(185) [Beberapa hari yang ditentukan itu ialah] bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan [permulaan] Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang hak dan yang bathil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir [di negeri tempat tinggalnya] di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

(186)  Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka [jawablah], bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi [segala perintah] Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ~QS (2) Al Baqarah : 183-186~

[114] Maksudnya memberi makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari

----------------------------------------------------------------------------------------------

(2) “Kitab  [Al Qur’an] ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” ~QS (2) Al Baqarah : 2~

[11] Tuhan menamakan Al Qur’an dengan Al Kitab yang di sini berarti “yang ditulis”, sebagai isyarat bahwa Al Qur’an diperintahkan untuk ditulis.

[12] Taqwa yairu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perinyah-Nya, dan menajauhi segala larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja

----------------------------------------------------------------------------------------------

(3) “Dia menurunkan Al Kitab [Al Qur’an] kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,

(4)  sebelum [Al Qur’an], menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan [182]. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan [siksa].” ~QS (3) Ali Imran : 3-4~

[182] Al Furqaan ialah kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah

----------------------------------------------------------------------------------------------

(29) “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan [607] dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni [dosa-dosa] mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”. ~QS (8) Al Anfaal : 29~

[607] Artinya: petunjuk yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang batil, dapat juga diartikan di sini dengan pertolongan

----------------------------------------------------------------------------------------------

(41) “Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang [613], maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnusabil [614], jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa [615], yang Kami turunkan kepada hamba Kami [Muhammad] di hari Furqaan [616], yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” ~QS (8) Al Anfaal : 41~

[613] Yang dimaksud dengan papmpasan perang (ghanimah) ialah harta yang diperoleh dari orang-orang kafir dengan melalui pertempuran, sedang yang diperoleh tidak dengan pertempuran di namai fai-i. Pembagian yang tersebut dalam, ayat ini ialah yang berhubungan dengan ghanimah saja.

[614] Maksudnya, seperlima dari ghonimah itu dibagikan kepada: a. Allah dan Rasul-Nya. b. Kerabat Rasul (Banu Hasyim dan Banu Muthalib). c. Anak yatim. d. Orang miskin. e. Ibnusabil

 [615] Yang dimaksud dengan apa ialah: ayat-ayat Al Qur.an, malaikat dan pertolongan

[616] Furqaan ialah: pemisah antara yang hak dan yang batil. Yang dimaksud dengan hari Al Furqaan ialah hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di peperangan Badar, pada hari Jum’at tanggal 17 Ramadhan tahun kedua Hijrah. Sebagian mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya Al Qur’an Kariem pada malam 17 Ramadhan.~QS (7) Al A’raaf : 105-106~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(105) “wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil [pergi] bersama aku".  (106) Fir’aun menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika [betul] kamu termasuk orang-orang yang benar".

----------------------------------------------------------------------------------------------

(58) “Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". ~QS (10) Yunus : 58~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(101) “Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui”. ~QS (16) An Nahl : 101~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(123) “Kemudian Kami wahyukan kepadamu [Muhammad]: "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif." dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” ~QS (16) An Nahl : 123~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(36) “Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri [dan telah terikat]. Kemudian apabila telah roboh [mati], maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya [yang tidak meminta-minta] dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.

(37) Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai [keridhaan] Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” ~QS (22) Al Hajj : 36-37~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(34) “Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” ~QS (24) An Nuur : 34~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(46) “Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” ~QS (24) An Nuur : 46~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(1) “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan [Al Qur’an] kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam [1053],” ~QS (25) Al Furqaan : 1~

[1053] Maksudnya: jin dan manusia

----------------------------------------------------------------------------------------------

(32) “Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah [1067] supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil [teratur dan benar].” ~QS (25) Al Furqaan : 32~

[1067] Maksudnya: Al Qur’an itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-angsur agar dengan cara demikian hati Muhammad s.a.w. menjadi kuat dan tetap

----------------------------------------------------------------------------------------------

(1) “Thaa Siin [1091]. [Surat] ini adalah ayat-ayat Al Qur’an, dan [ayat-ayat] Kitab yang menjelaskan, (2) untuk menjadi petunjuk dan berita gembira untuk orang-orang yang beriman, (3) [yaitu] orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.” ~QS (27) An Naml : 1-3~

[1091] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebahagian dari surat-surat Al Qur’an seperti: Alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya.

Di antara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al Qur’an itu, dan untuk mengisyaratkan itu diturunksn dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Qur’an diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Qur’an itu.

----------------------------------------------------------------------------------------------

(2) “Inilah ayat-ayat Al Qur’an yang mengandung hikmah,

(3) menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.

(4)  [yaitu] orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.” ~QS (31) Luqman : 2-4~

----------------------------------------------------------------------------------------------

(1) “Haa Miim [1369].

(2) Demi Kitab [Al Qur’an] yang menjelaskan,

(3) sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi [1370] dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” ~QS (44) Ad Dukhaan : 1-3~

[1369] à Lihat footnote [1091]

[1370] Malam yang diberkahi ialah malam Al Qur’an pertama kali diturunkan. Di Indonesia umumnya dianggap jatuh pada tanggal 17 Ramadhan

----------------------------------------------------------------------------------------------

(1) “Demi bintang ketika terbenam,

(2) kawanmu [Muhammad] tidak sesat dan tidak pula keliru,

(3) dan tiadalah yang diucapkannya itu [Al Qur’an] menurut kemauan hawa nafsunya.

(4) Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan [kepadanya],

(5) yang diajarkan kepadanya oleh [Jibril] yang sangat kuat,

(6) Yang mempunyai akal yang cerdas; dan [Jibril itu] menampakkan diri dengan rupa yang asli,

(7) sedang dia berada di ufuk yang tinggi.

(8) Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi,

(9) maka jadilah dia dekat [pada Muhammad sejarak] dua ujung busur panah atau lebih dekat [lagi].

(10) Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya [Muhammad] apa yang telah Allah wahyukan.

(11) Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya [1430].

(12) Maka apakah kamu [musyrikin Mekah] hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?” ~QS (53) An-Najm : 2-12~

[1430] Ayat 4-11 menggambarkan peristiwa turunnya wahyu yang pertama di gua hira.

----------------------------------------------------------------------------------------------

(1) “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya [Al Qur’an] pada malam kemuliaan [1594].

(2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

(3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

(4) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

(5) Malam itu [penuh] kesejahteraan sampai terbit fajar. ~QS (97) Al Qadr : 1-5~

[1594] “Malam kemuliaan” dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam “Lailatul Qadr” yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karean pada malam itu permulaan turunnya Al Qur’an

----------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Rabu,Senin, Selasa 9, 14 dan 15 Mei 2018

KEKAJIAN BERIKUTNYA : SEPUTAR IBADAH PUASA RAMADHAN (1)