Thursday, July 29, 2021

DAKWAH TIDAK MEMAKSA, HANYA MENYAMPAIKAN

KAJIAN AL QUR’AN

DAKWAH TIDAK MEMAKSA, HANYA MENYAMPAIKAN

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 30 Juli 2018

Topik kajian kali ini membahas tentang DAKWAH TIDAK MEMAKSA, HANYA MENYAMPAIKAN dalam surat Ali Imran : 19-20  serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 3 : 19-20: Kalau orang diajak masuk Islam tidak mau, tidak boleh dipaksa. Di sisi Allah hanyalah Islam. Dakwah tentang Islam, mengajak ke Islam. Sesudah didakwahi, kala ingkar/berpaling, tugas Rasul hanya menyampaikan

QS 5 : 3; Di tengahtengah “Pada hari ini telah Aku sempurnakan Islam sebagai agamamu”. Islam tanpa embel-embel di belakangnya.

QS 5 : 67; Allah memelihara Rasul dari gangguan manusia. Baca footnote 287

QS 5 : 92; Kewajiban Rasul hanya menyampaikan amanah Allah dengan jelas

QS 15 : 97-99; Rasul yang sakit hati/sempit dada karena di-olok2 dakwahnya à tidak boleh membalas, harus bersujud/sholat... Subhanallah alhamdulillah.

QS 16 : 125-126; Menyeru kepada jalan Allah à berdebat dengan cara baik, membalas dengan setimpal (Rasul tak boleh). Bersabar lebih baik.

QS 16 :127; Bersabar terhadap kaum kafir, jangan bersedih terhadap kekafiran& tidak boleh bersempit dada terhadap tipu daya.

QS 33 : 48; Nabi tak boleh membalas gangguan orang-orang kafir. Kalau bagi kita boleh membalas, tapi sabar lebih baik.

QS 42 : 40-43; Balasan satu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi memaafkan mendapat pahala. Kalau membalas mendapat kepuasaan. Kalau bersabar dan memaafkan adalah perbuatan yang mulia

QS 42 : 47-48; Patuhi seruan Allah sebelum hari Kiamat di mana tidak ada tempat berlindung. Rasul bukan pengawas. Tugas Rasul hanya menyampaikan (Risalah). Kala mereka berpaling, tidak usah dimata-matai/diawasi (etika berdakwa)

QS 46 : 35; Mendoakan agar yang berpaling cepat disiksa juga dilarang. Rasul dominta bersabar seperti Rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati. Tugas hanya menyampaikan, tidak ada yang dibinasakan

QS 64 : 12; Kewajiban Rasul hanya menyampaikan amanah Allah dengan terang

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang DAKWAH TIDAK MEMAKSA, HANYA MENYAMPAIKAN

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya. Kemudian jika merke membantah engkau (Muhammad) katakanlah, “Aku berserah diri kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.” Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi kitab dan kepada orang-orang buta huruf, “Sudahkah kamu masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, berarti mereka telah mendapat petunjuk, tetapi jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya  ~QS (3) Ali Imran : 19-20~

---------------------------------------------------------------------------

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barang siapa terpaksa karena lapar bukan karenaingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.  ~QS (5) Al Ma’idah : 3~

--------------------------------------------------------------------------------

“Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia430). Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orag kafir”.  ~QS (5) Al Ma’idah : 67~

Footnote 430 : Maksudnya tak seorang pun dapat membunuh Nabi Muhammad s.a.w.

----------------------------------------------------------------------------------

“Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul serta berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat) dengan jelas”. ~QS (5) Al Ma’idah : 92~

-----------------------------------------------------------------------------------

“Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan ,maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau di antara orang yang bersijud (sholat), dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu” ~QS (15) Al Hijr : 97-99~

------------------------------------------------------------------------------------

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.

Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar”. ~QS (16) An Nahl : 125-126~

--------------------------------------------------------------------------------------

“Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan”. ~QS (16) An Nahl :127~

--------------------------------------------------------------------------------------

“Dan janganlah engkau (Muhammad) menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung”. ~QS (33) Al Ahzab : 48~

--------------------------------------------------------------------------------------

“Dan balasan sutu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang-orang yang berbuat jahat) maka pajalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim”.

Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka.

Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksaan yang pedih”.  ~QS (42) Asy Syura : 40-43~

---------------------------------------------------------------------------------------

“Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (atas perintah Allah). Pada hari itu kamu tidak memperoleh tempat berlindung dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu)

Jika mereka berpaling, maka (ingatlah) Kami tidak mengutus engkau sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Dan sungguh, apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat dari Kami, dia menyambutnya dengan gembira; tetapi jika mereka ditimpa kesusahan karena perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar), sungguh, manusia itu sangat ingkar (kepada nikmat)”.  ~QS (42) Asy Syura : 47-48~

---------------------------------------------------------------------------------------

“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati, dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan, kecuali kaum fasik (tidak taat kepada Allah)”. ~QS (46) Al Ahqaf : 35~

---------------------------------------------------------------------------------------

“Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul. Jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanah Allah)ddengan terang”. ~QS (64) At Taghabun : 12~

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin, 30 Juli 2018

KAJIAN SELANJUTNYA : PEMBUNUH PARA NABI

Thursday, July 22, 2021

JANGAN MARAH

21 April 2021 -  9 Ramadhan 1442

MARAH YANG BAIK atau JANGAN MARAH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Alhamdulillah wash shalat was salamu ‘ala Rasulillah,ama ba’du

Sahabat....,

Sebagian dari kita mungkin masih menilai bahwa orang yang kuat adalah orang yang mampu menang di dalam perkelahian. Itu merupakan sebuah pandangan beberapa orang.

Namun, dalam agama kita, orang yang kuat bukanlah orang yang mampu menang dalam sebuah perkelahian, melainkan adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika dirinya sedang dilanda amarah.
Dari Abu Hurairah r.a, dari Rasulullah telah bersabda: “Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah.”

Jadi, ukuran kekuatan dalam agama Islam bukanlah diukur dari kekuatan fisik semata. Akan tetapi kekuatan di dalam Islam adalah ketika bagaimana seseorang dapat menahan diri ketika ia sedang marah.
Lantas apakah kita tidak boleh marah?  Tentu boleh. Marah merupakan suatu hal yang sangat manusiawi. Namun sesuatu yang membedakan antara orang beriman dengan orang yang tidak beriman adalah, bagaimana dia mengatur amarahnya.

Dalam agama Islam, ada beberapa cara dalam mengatur kemarahan:
* Pertama, dengan bersegeralah memohon perlindungan kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena marah itu sumbernya dari adalah dari setan, maka kita harus bersegera meminta perlindungan dari Allah.

* Kedua, tidak melampiaskan kemarahan dengan perkataan dan perbuatan. Ketika kita sedang marah lebih baik diam. Kita harus bisa menjaga lisan, menjaga tangan dan menjaga kaki.

* Ketiga, ketika kita sedang marah berusalah untuk menjaga posisi kita. Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadis yang artinya: “kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” ~ HR. Ahmad ~

Sebagian dari kita ada yang ketika sedang marah dalam posisi duduk malah berubah posisi menjadi berdiri, sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam, jika kita sedang marah maka duduklah.
Mari kita kondisikan diri agar dapat mengontrol amarah. Mudah-mudahan kita bisa menahan diri dari perbuatan amarah sehingga kita bisa menjadi manusia yang paling kuat. Terlebih pada bulan suci Ramadan.
Amarah adalah salah satu hal yang dianjurkan untuk ditahan selama melaksanakan puasa.

Semoga kita termasuk orang-orang yang Allah berikan kesabaran.

Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin...

Sunday, July 18, 2021

SEMUA NABI MUSLIM

KAJIAN AL QUR’AN

SEMUA NABI MUSLIM

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu, 18 Juli 2018

Topik kajian kali ini membahas tentang SEMUA NABI MUSLIM dalam surat Ali Imran : 19-20  serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 3 : 19-20: Agama di sisi Allah: Islam, Orangnya : muslim, orang-orangnya: muslimin & muslimat. Istilah muslim sejak jaman dulu (jaman Ibrahim), Nabi-Nabi juga muslim semua, a.l. Ibrahim, Nuh, Musa, Isa

QS 22 : 78; Allah telah menamakan pemeluk agama Allah sebagai MUDLIM sejak dulu, sebelum diturunkan-Nya Al Qur’an. Agama Allah = agama Ibrahim

QS 10 : 71-72; Nabi Nuh pun menyebut dirinya ‘muslim”. Muslim artinya ‘berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Nuh menantang untuk menyerang dirinya.

QS 10 : 73; Yang menentang Nuh ditenggelamkan. Kaum yang ikut Nuh diselamatkan, dijadikan khalifah ( = kaum pemegang kekuasaan)

QS 10 : 84; Musa juga muslim dan menyuruh kaumnya menjadi muslim (= berserah diri) = beriman dan bertawakal kepada Allah.

QS 3 : 52; Nabi Isa dan pengikutnya juga muslim

QS 5 : 111; Pengikut Isa adalah orang yang berserah diri (= muslim)

QS 3 : 95; Agama Ibrahim yang lurus (millata)

 QS 16 : 123; Ikuti agama Ibtahim yang lurus (milatta)

QS 6: 161;  “Din” berarti agama.

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang SEMUA NABI MUSLIM

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya. Kemudian jika merke membantah engkau (Muhammad) katakanlah, “Aku berserah diri kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku.” Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi kitab dan kepada orang-orang buta huruf, “Sudahkah kamu masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, berarti mereka telah mendapat petunjuk, tetapi jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya  ~QS (3) Ali Imran : 19-20~

------------------------------------------------------------------------

“Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah kepada Allah. Dialah pelindungmu, Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong”  ~QS (22) Al Hajj : 78~

-------------------------------------------------------------------------

“Dan bacakanlah kepada mereka berita penting (tentang) Nuh ketika (dia) berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Jika terasa berat bagimu aku tinggal (bersamamu) dan peringatanku dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakal. Karena itu, bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku) dan janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku dan jangan kamu tunda lagi.

Maka jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta imbalan sedikitpun darimu. Imbalanku tidak lain hanyalah dari Allah dan aku diperintah agar aku termasuk golongan orang-orang muslim (berserah diri)  ~QS (10) Yunus : 71-72~

--------------------------------------------------------------------------

“Kemudian, mereka mendustakannya (Nuh), lalu Kami selamatkan dia dan orang bersamanya di dalam kapal, dan Kami jadikan mereka itu kahlifah dan Kami tenggelamkan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.”  ~QS (10) Yunus : 73~

---------------------------------------------------------------------------

“Dan Musa berkata, “Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya jika kamu benar-benar orang muslim (berserah diri).”  ~QS (10) Yunus : 84~

----------------------------------------------------------------------------

“Maka ketika ’Isa merasakan keingkaran mereka (Bani Israel), dia berkata, “Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawariyyun (sahabat setianya) menjawab. Kamilah penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang muslim”  ~QS (3) Ali Imran : 52~

-----------------------------------------------------------------------------

“Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku”. Mereka menjawab, “Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (muslim)”  ~QS (5) Al Ma’idah : 111~

------------------------------------------------------------------------------

 Katakanlah (Muhammad), “Benarlah (segala yang difirmankan) Allah.” Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan dia tidaklah termasuk ornag musyrik” ~QS (3) Ali Imran : 95~

-------------------------------------------------------------------------------

 “Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), “Ikutilah agama (diin) Ibrahim yang lurus, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik”. ~QS (16) An Nahl : 123~

-------------------------------------------------------------------------------

“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku telah memberiku petunjuk ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus. Dia (Iobrahim) tidak termasuk orang-orang musyrik”  ~QS (6) Al An’am: 161~

-----------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Rabu, 18 Juli 2018

Thursday, July 15, 2021

CIRI-CIRI MENDAPAT RIDHO ALLAH

Assalamu’alaikum Warahmatulllahi Wabarakatuh

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Diantara ciri-ciri manusia mendapatkan kemudahan karena ridha-NYA, yaitu : 

Pertama.

Allah mudahkan dalam hatinya muncul rasa nikmat beribadah. Sholat bisa khusyuk, nikmat duduk berlama sambil dzikir, nikmat qiyamul lail, nikmat puasa, nikmat di majelis ilmu dan seterusnya. Bahagia hatinya saat melakukan amal kebaikan.

Kedua. 

Allah mudahkan ia menegakkan amalan sunnah. Jika sudah nikmat dengan yang wajib. Ia akan dekat dengan yang sunnah. Mulai memburu amal lain sebagai upayanya menutup kekurangan.

Ketiga.

Allah mudahkan baginya bertemu dengan kawan yang shaleh. Ini sebagai penjaga bagi pertaubatannya. Allah menjaganya dengan menghadirkan kawan-kawan shaleh di dalam perjalanan taubatnya.

Keempat.

Allah mudahkan hatinya menerima nasihat. Hatinya  melembut. Hidayah mudah masuk saat menerima nasihat kebaikan. Sehingga perilakunya terjaga dari keburukan.

Kelima.

Allah mudahkan air mata keluar dari dua matanya. Ia mudah menangis. Bukan karena cengeng tapi karena mengingat semua dosa lalunya. Ia menangis karena mengingat semua nikmat Allah. Ia menangis atas kesempatan yang sudah Allah berikan. Ia menangis sebagai bentuk penyesalan, sekaligus rasa syukurnya kepada Allah.

Semoga kita termasuk hamba-hamba yang menikmati ampunan Allah azza wajalla. Aamiin Ya Rabbal 'aalamiin.

Barakallah fii kum.

Saturday, July 10, 2021

T A H A J U D

KAJIAN AL QUR’AN

T A H A J U D

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Selasa, 10 Juli 2018

Topik kajian kali ini membahas tentang T A H A J U D dalam surat Ali Imran : 17  serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 3 – 17: Ayat yang menjelaskan waktu melakukan sholat tahajud, yaitu pada malam hari saat sebelum fajar. Mustaghfiriina bil-as-haar, memohon ampunan pada waktu sebelum fajar

QS 51 : 15-18: Orang yang bertaqwa berada di dalam surga. Di dunia mereka berbuat baik, sedikit sekali tidur di waktu malam hari, sebelum tidur ber-istighfar dan sholat subuh berjamaah.

QS 17 : 78-79; Sebagian malam lakukan sholat tahajau sebagai ibadah tambahan à Semoga Allah mengangkatmu ke tempat yang terpuji. Hanya sholat tahajud adalah sholat sunnah yang disebut dalam Al Qur’an. Tentang sholat lima waktu, baca footnote-nya

QS 73 : 20; Muhammad sholat tahajud bersama golongannya (muslim) à Ujungnya: memohon ampunan kepada Allah. Tahajud: boleh sebelum tengah malam, tengah malam, atau 1/3 malam sebelum subuh. Tahajud bukan wajib (sunnah) karena ada yang sakit atau bekerja di malam hari.

QS 73 :1-8; Ayat-ayat yang berlaku selain Muhammad (kita). Tahajud tengah malam, sebelum atau sesidah. Siang banyak tugas berat alias sibuk à maka sholat malam tidak harus bangun tidur (tidak harus tidur dulu)

QS 74 : 1-2; “Bangunlah (qum)” tidak perlu harus bangun dari tidur

QS 30 : 17-18; Baca footnote tentang “bertasbih” yang maksudnya bersembahyang. Ayat-ayat 17-18 menerangkan tentang waktu sembahyang yang lima

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang TAHAJUD

“(Juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfak-kan hartanya, dan orang-orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar~QS 3 (Ali Imran) : 17~

------------------------------------------------------------------

“Sesungguhnya odang-orang yang bertaqwa di dalam taman-taman (surga dan mata air, mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik,mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam, dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)”   ~QS (51) Az-Zariyat: 15-18~

-------------------------------------------------------------------

“Laksanakanlah sholat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula sholat) subuh. Sungguh sholat subuh disaksikan (oleh malaikat). Dan pada sebagian malam lakukan sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat terpuji” ~QS (17) Al-Israa’ : 78-79~

-------------------------------------------------------------------

“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (sholat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam, atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengatahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaiakan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang   ~QS (73) Al-Muzzammil : 20~

-------------------------------------------------------------------

“Wahai orang yang berselimut (Muhammad)! Bangunlah (untuk Sholat) pada malam hari, keciali sebagian kecil, (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu. Sungguh, bangun malam itu kebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan di waktu itu) lebih berkesan. Sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang. Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati”  ~QS (73) Al-Muzzammil : 1-8~

-------------------------------------------------------------------

“Wahai orag yang berkemul (berselimut)! Bangunlah, lalu berilah peringatan”  ~QS (74) Al-Muddassir : 1-2~

-------------------------------------------------------------------

“Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh), dan segala puji bagi-Nya baik di langit, di bumi, pada malam hari maupun pada waktu zuhur (tengah hari)  ~QS (30) Ar-Rum : 17-18~

Footnote 1168: Maksud bertasbih dalam ayat 17 ialah bersembahyang. Ayat-ayat 17-18 menerangkan tentang waktu sembahyang yang lima

-------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Selasa, 10 Juli 2018 

KAJIAN SELANJUTNYA : SEMUA NABI MUSLIM

Thursday, July 8, 2021

BERAGAMA ATAU BERIMAN

Banyak orang beragama,  tapi kejahatan terus terjadi di negeri yang konon religius ini. Korupsi dan fitnah merajalela, sopan santun dan moral semakin merosot.

Orang beragama, adalah orang yang rajin beribadah. Terkadang, penampilannya terlihat (sengaja diperlihatkan) sarat dengan simbol-simbol dan/atau atribut agama.

Sedangkan orang beriman, adalah orang yang percaya  dan bertindak sesuai dengan Imannya.

1. Orang beragama, adalah orang yang percaya bahwa Tuhan itu "Ada"

Orang beriman, adalah orang yang percaya bahwa Tuhan itu "Hadir" 

Orang beragama bisa berbuat jahat, karena berpikir Tuhan itu ada, namun tidak hadir. 

Orang beriman, takut akan perbuatan jahat, karena berpikir Tuhan hadir bersamanya, dimana pun ia berada.

2. Mungkin karena ketekunannya beribadah, orang beragama sering merasa dirinya paling benar, paling suci, dan paling dekat dengan Tuhan.

Orang beriman memandang setiap orang adalah sesamanya, yang tetap setara dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

3. Orang beragama mudah melihat perbedaan, dan sensitif terhadap perbedaan.

Orang beriman cenderung mencari persamaan, menerima perbedaan, dan mau mendengarkan orang lain. 

Yang berbeda agamanya, tetapi tetaplah sesamanya dalam kemanusiaan.

Baik atau buruknya manusia tidak ditentukan oleh agama yang dianutnya,  melainkan perbuatannya.

4. Orang beragama sering mementingkan simbol, atribut, dan hal ritual agamanya saja.

Orang beriman, menyembunyikan ibadahnya dari orang lain. Keseharian hidupnya, berisi praktik iman tanpa jeda. Ada yang melihat atau tidak, bukan ukuran perbuatannya.

5. Orang beragama, mungkin baik dalam urusan ibadahnya saja.

Orang beriman baik dalam semua urusan, karena menganggap semua urusan sebagai ibadahnya.

Disarankan ini jangan dipakai untuk menilai orang lain, tetapi untuk introspeksi diri masing- masing. 

"Apakah saya termasuk sebagai orang beragama atau orang beriman...?" 

Keterangan  Foto : Gus Dur dan Ibu Gedong, persahabatan Islam - Hindu ..

Wednesday, July 7, 2021

ORANG-ORANG YANG BENAR (SHODIQIIN)

 KAJIAN AL QUR’AN

ORANG-ORANG YANG BENAR (SHODIQIIN)

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Jum’at, 06 Juli 2018

Topik kajian kali ini membahas tentang ORANG-ORANG YANG BENAR (SHODIQIIN) dalam surat Ali Imran : 15-16-17  serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 3 : 15-17: Orang yanq taqwa = oarang sabar (sudah di bahas dalam topik SABAR. Shodiqiin= orang-orang yang benar

QS 5 : 119; Orang yang benar mendapat manfaat dari kebenarannya pada hari kiamat, yaitu mendapat surga yang merupakan kemenangan yang agung

QS 9 : 119; Orang yang beriman, “bertaqwalah dan bersamalah dengan orang-orang yang benar (shodiqiin)

QS 59 : 8; Orang muhajirin adalah orang-orang yang benar

QS 33 : 35; Orang-orang yang mendapat ampunan Allah, qoonitiin, taat

QS 2 : 238;  qoonitiin = khusyuk

QS 2 :  45-46; Koosyi’iin = khusyuk à yakin akan menemui Rabb-nya dan kembali pada-Nya

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Orang-Orang Yang Benar (Sodiqun)

“Katakanlah, “Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?” Bagi orang-orang yang bertaqwa (tersedi) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sunga-sungan, mereka kela di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta rida Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya”

(Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kam dari azab neraka

(Juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfak-kan hartanya, dan orang-orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”

~QS (3) Ali Imran : 15-17~

-------------------------------------------------------------------------

 “Allah berfirman, “Inilah saat orang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida kepada mereka dan merekapun rida kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.  ~QS (5) Al Ma’idah : 119~

-------------------------------------------------------------------------

“Wahau orang oang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar”  ~QS (9) At Taubah : 119~

-------------------------------------------------------------------------

“(Harta rampasan itu juga) untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia Allah dan keridaan(-Nya) dan (demi) menolong (agama) Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar ~QS (59) Al Hasyr : 8~

-------------------------------------------------------------------------

“Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”  ~QS (33) Al Ahzab : 35~

-------------------------------------------------------------------------

“Peliharalah semua sholat dan sholat wusta. Dan laksanakanlah (sholat) karena Allah dengan khusyuk (= qoonitiin)  ~QS (2) Al Baqarah : 238~ 

-------------------------------------------------------------------------

“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (Sholat) itu sungguh berta kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (= khoosyi’iin), (yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”  ~QS (2) Al Baqarah:  45-46~

-----------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Jum’at, 06 Juli 2018

KAJIAN SELANJUTNYA : T A H A J U D

Monday, July 5, 2021

SI SABAR

KAJIAN AL QUR’AN

SI SABAR

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu-Kamis, 04-05 Juli 2018

Topik kajian kali ini membahas tentang SI SABAR dalam surat Ali Imran ayat 15-17  serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 3 : 15-17: Imbalan surga bagi orang yang bertaqwa. Taqwa = sabar. Selalu beristighfar sehabis sholat. 3 macam sabar: 1. Sabar dalam ibadah, 2. Sabar dari menghindari perbuatan maksiat, 3. Sabar alal musibah (Sabar ketika mendapat musibah).

Surga adalah untuk orang yang bertaqwa, yaitu orang yang beriman, selalu minta ampunan kepada Allah, yang sabar tanpa batas, kapan saja di mana saja. Sabar dalam beribadah, menghadapi musibah dan tidak bermaksiat.

QS 7 : 44-45-46-49; Janji Allah tentang kebaikan itu benar bahwa akan masuk surga. Ada orang di antara surga dan neraka. Ada tabir/sekat antara penghuni surga dan penghuni neraka

QS 2 : 153; Memohon pertolongan dengan sabar dan sholat. Allah bersama orang yang sabar.

QS 2 : 201-202; Memohon kebaikan di dunia dan akhirat serta perlindungan dari azab neraka. “Rabbana atina fiidunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina azabanaar”. Jangan hanya berdoa, tapi harus berusha dulu baru akan mendapat bagian dari apa yang mereka kerjakan/usahakan

QS 8 : 45-46; Dalam perang, berdzikirlah kepada Allah dan berdoa, taati Rasul, tidak boleh berselisih dan bersabarlah, karena Allah beserta orang-orang yang sabar.

QS 8 : 65-66; 20 orang yang sabar bisa mengalahkan 200 musuh, 100 bisa mengalahkan 1000 musuh, karena Allah beserta orang sabar. Dalam perang, sabar bukan berarti diam.

QS 16 : 126; Membalas dengan balasan yang setimpal (artinya kita boleh membalas asa setimpal), tapi sabar itu lebih baik (diam)

QS 39 : 10; Hanya yang sabar yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. Berarti sabar itu juga tanpa batas (disampaikan Muhammad kepada orang-orang yang beriman. Sabar tidak selamanya berarti DIAM.

QS 42 : 40-43;  Yang membalas tidak salah, namun tidak dapat pahala. Boleh membalas yang setimpal. Tapi kalau memaafkan dan berbuat baik akan mendapat pahala. Bersabar + memaafkan à perbuatan yang mulia.

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Si Sabar

“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang yang khusyu, (yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”  ~QS (2) Al Baqarah : 45-46~

----------------------------------------------------------------

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sunggu, Allah beserta orang-orang yang sabar”  ~QS (2) Al Baqarah : 153~

----------------------------------------------------------------

“Dan para penghuni surga menyeru penghuni neraka, “Sungguh, kami telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepada kami itu benar. Apakah kamu telah memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepadamu itu benar? Mereka menjawab, “Benar”. Kemudian penyeru (malaikat) mengumumkan di antara mereka, “Laknat Allah bagi orang-orang zalim”  ~QS (7) Al A’raf : 44~

----------------------------------------------------------------

“Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada tabir dan di atas A’raf (tempat yang tertinggi) ada orang-orang yang saling mengenal, masing-masing dengan tanda-tandanya. Mereka menyeru penghuni surga, “Salamun ‘alaikum” (salam sejahtera bagimu). Mereka belum dapat masuk, tetapi mereka ingin segera (masuk)  ~ QS (7) Al A’raf : 46-49~

----------------------------------------------------------------

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung. Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh Allah beserta orang-orang sabar  ~QS (8) Al Anfal : 45-46~

-----------------------------------------------------------------

“Wahai Nabi (Muhammad)! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada duapuluh orang yang sabar di anatara kamu, nisaya mereka dapat mengalahkan duaratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti”

Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka, jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan duaratus (orang musuh), dan jika di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan duaribu orang dengan seijin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar”  ~ QS (8) Al Anfal : 65-66~

-----------------------------------------------------------------

“Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah lebih baik bagi orang yang sabar”  ~QS (16) An Nahl : 126~

-----------------------------------------------------------------

Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertaqwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan Bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas”  ~QS (39) Az Zumar : 10~

-----------------------------------------------------------------

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim”  ~QS (42) Asy-Syura : 40-43~

------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Selasa – Rabu-Kamis, 04-05 Juli 2018 

KAJIAN SELANJUTNYA : ORANG-ORANG YANG BENAR SHODIQIIN