Friday, September 18, 2020

MARKO ANDERSEN SASMITA


Hanya satu cita-cita yang selalu melekat di benak Marko Andersen Sasmita saat masih duduk di bangku SMA Terpadu Krida Nusantara, Bandung. Pria berkulit putih ini hanya ingin menjadi seorang penerbang.

Tekad dan semangat tanpa kenal lelah membuahkan hasil gemilang. Ia tak hanya menjadi seorang penerbang. Bahkan nama Lettu Pnb Marko “Fawkes” Andersen Sasmita terpilih menjadi salah satu pilot untuk menerbangkan salah satu pesawat tempur F-16 Fighting Falcon.

Mundur sejenak ke belakang, untuk mewujudkan cita-cita ini, Marko tak berpikir panjang lagi saat teman-temannya di sekolah mengajaknya untuk ikut mendaftar di Akademi TNI. Ia sama sekali tak khawatir meskipun ia seorang keturunan Tionghoa.

Dan ternyata tekad pemuda kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1989 ini sebagai taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) pada tahun 2008 dan diwisuda tahun 2012.

Dari lulusan AAU 2012, Marko menjadi satu dari delapan perwira muda yang terpilih masuk skadron tempur. Setidaknya saat ini, sudah 100-an jam terbang dikantonginya di pesawat F-16.

"Tapi di F-16 hanya berdua, teman saya di Skadron 3," akunya.

Sebagai penerbang tempur zaman now, Marko memakai nickname Fawkes yang diambilnya dari nama burung Phoenix (burung api) dalam film Harry Potter garapan studio Hollywood.

Saat ini Marko bersama rekan-rekannya dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, sedang berlatih terbang di Lanud Iswahyudi, Madiun hingga Mei mendatang.

"Saya bangga bisa menjadi penerbang tempur F-16. Kami latihan terbang di F-16C/D, karena di Pekanbaru kami pakai yang A/B," ujar Marko.

Sebelum bergabung di Skadron 16, Marko ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak yang mengawaki pesawat BAE Hawk 109/209. Seiring meningkatnya kebutuhan penerbang di Skadron 16 dan Skadron 3 pasca pembelian 24 pesawat F-16C/D, ia pun terpillih untuk menjalani konversi ke pesawat supersonik itu.

"Ya enak, saya sangat menikmati saat terbang,” ungkapnya.

Marko mengaku bersyukur karena kedua orang tuanya mendukung penuh keputusan yang diambilnya sejak SMA. Apalagi sampai detik ini, ia menjadi satu-satunya di keluarga besarnya yang menjadi tentara.

"Dari keluarga, ya, bangga, dan saya satu-satunya dari keluarga yang masuk tentara. Keluarga memberikan dukungan penuh kepada saya," urai anak kedua dari pasangan Joni Hendra Sasmita dan Shirley Miranti Kurniawan ini.


Sunday, September 13, 2020

LEMAH IMAN DAN TERAPINYA

Bagaimana tetap menjaga iman secara istiqomah

Oleh: Ustadz drs H Mohammad Sidhiq

Lemah Iman

Kenapa lemah iman?

Naik turunnya iman bisa diketahui dari mengendurnya ibadah.
Malas shalat, berjamaah, shalat malam, malas melakukan ibadah-ibadah sunnah

Sebab-sebab Iman Melemah

1. Hubbun dunia, cinta dunia... kesenangan dunia lebih dominan. Takut mati, usahanya, dirinya. 

Al Anfal: “Bila disebut nama Allah bergetar hatinya...”, ini bila iman lagi bagus. Ujian dengan kekayaan lebih bahaya di banding ujian musibah dan kemiskinan.

2. Lingkungan. Sangat berpengaruh. Lingkungan tinggal, di sekolah, tempat bermain bagi anak-anak. Bagi yang dewasa hati-hati dengan pergaulan... berkumpullah dengan orang-orang soleh.

3. Jauh dari Al Qur'an dan As Sunnah. Tetap dekat dan membaca Qur'an terutama di bulan Ramadhan. Minimal 1 kali qatam.

4. Sifat ujub/sombong. Merasa lebih hebat dari yang lain. Cerita iblis yang tidak mau sujud kepada manusia. Kalau merasa ujub segeralah beristighfar kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, mumpung bulan istighfar...

Terapi Pengobatan Lemah Iman

1. Perbanyak dzikir kepada Allah/dzikrullah. Iman akan terjaga dari dosa

2. Selalu memperbanyak amalan Sunnah

- Menjaga wudhu... sederhana tapi disukai Allah

- Qiyamul lail... kemuliaan seseorang dilihat dari shalat malamnya

- Ingat mati...persiapan untuk mati dengan mengingat Allah yang akan dihadapi...

Wednesday, September 9, 2020

KISAH MUJAHID UMAR BIN KHATTAB

KISAH MUJAHID UMAR BIN KHATTAB DITUSUK SAAT JADI IMAM SHOLAT SUBUH

Sahabat Nabi Umar bin Khattab merupakan sahabat Rasul yang menjadi Khalifah ke dua setelah meninggalnya Khalifah Abu Bakar. Khalifah Umar termasuk orang yang disegani dan di takuti oleh kaum Quraisy sebelum dan sesudah beliau masuk Islam.

Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad yaitu Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebathilan.

Akan tetapi di akhir hayatnya Khalifah Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lu’luah, seorang budak yang fanatik. pada saat ia akan memimpin shalat Subuh. Al kisahnya diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Amr bin Maimun ra. bahwa ketika Khalifah ‘Umar ra, ditusuk perutnya ketika shalat subuh oleh budak Majusi yang bernama Abu Lu’luah Al-Majusi.

Abu Lu’luah Al-Majusi menunggu kedatangan Umar di kegelapan subuh, ia bersembunyi di dekat masjid, ia tetap berada di tempat itu sampai akhirnya Umar masuk masjid guna membangunkan orang-orang untuk mendirikan shalat, lalu didirikanlah shalat dengan Umar sebagai Imamnya.

“Allaahu Akbar”, Khalifah Umar bertakbir.

Ketika ia mulai melantunkan ayat-ayat Al-Quran budak tadi keluar dari persembunyiannya, secepat kilat ia menyerang Umar dengan tiga tusukan.

Tusukan pertama mengenai dada, kedua mengenai perut dan terakhir mengenai bagian bawah pusar, Umar menjerit dan roboh ke tanah.

Saat itu ia mengulang-ulang Firman Allah,

“Dan ketentuan Allah adalah takdir yang pasti terjadi,”  ~ QS-33 Al-Ahzab : 38 ~

Lalu Abdurrahman bin Auf, maju menggantikan Khalifah Umar untuk menyelesaikan shalat Jamaah tersebut, sementara itu, setelah menusuk Umar, budak tadi menerobos ke barisan kaum Muslimin dengan pisaunya yang diayun ayunkan ke kiri dan kanan.

Ada 13 orang yg terkena pisau itu, tujuh diantaranya meninggal dunia, lalu ia berhenti dengan menghunus pisaunya, setiap orang yang mendekatinya pasti diserangnya, sampai ada seorang yang melempar sebuah kain selendang tebal ke arahnya.

Budak itu terhuyung-huyung. Ia merasa kaum muslimin akan segera meringkusnya. Seketika itu ia tikamkan pisau itu ketubuhnya sendiri, dia membunuh dirinya sendiri. Khalifah Umar sendiri langsung dibopong kerumahnya, orang-orang yang menunggui disekitarnya menangis semua.

Khalifah Umar pingsan sampai menjelang matahari terbit, ketika sadar dipandangnya wajah orang-orang disekelilingnya. Pertanyaan yang pertama kali ia ucapkan adalah.

“Apakah kalian sudah shalat?”,

“Sudah”, jawab mereka semua.

“Segala puji bagi Allah, sesungguhnya tak dianggap Islam orang yang meninggalkan shalat”, seru Umar.

Saat itu darah terus mengalir dari luka beliau sehingga kami menutupnya dengan kain sorban, Demikianlah Umar menunaikan shalat subuhnya yang tadi belum diselesaikannya.

“Siapakah yang ingin membunuhku?”, tanya Khalifah Umar kepada Ibnu Abbas.

“Dia seorang budak majusi, beberapa orang juga telah diserangnya, lalu dia bunuh diri,” jawab oleh sahabat yang lain.

“Segala Puji Bagi Allah yang menjadikan pembunuhku tidak dapat memusuhiku dihadapan Allah dengan satu sujud pun,” tutur beliau.

Setelah itu Thabib datang mengobati luka beliau, kemudian tabib berkata kepada Khalifah Umar, “Wahai Amirul Mukminin berwasiatlah, Aku yakin kalau tidak hari ini, pasti besok engkau akan meninggal.”

Khalifah Umar menjawab, ” Engkau benar Andai saja engkau tidak mengucapkan yang seperti tadi, pasti kau telah berbohong”, Demi Allah seandainya aku miliki semua isi dunia, akan aku gadaikan demi menghadapi dahsyatnya suatu hari saat menghadap Allah”, lanjutnya.

Luka tusuk pada Khalifah Umar sangatlah parah. Sampai-sampai Khalifah Umar diberi minum air kurma dan diminumnya maka keluar dari tenggorokannya, kemudian diberi air susu maka beliau meminumnya dan keluar dari lukanya.

Mereka mengetahui bahwa beliau akan meninggal. Kemudian datanglah seorang pemuda dan berkata kepadanya, “Berbahagialah engkau wahai Amirul Mukminin, Kau menjadi sahabat Rasulullah, kemudian menjadi khalifah yang adil, lalu mati syahid.“

Kemudian Umar berkata, “Aku cukup senang ketika keluar dari dunia, dalam keadaan telah melaksanakan semua tugas, tak perlu tambahan pujian bagiku.”

Rasa sakit yang dialami Umar bertambah parah, dan kepayahan itu pun telah menyelimuti dirinya, Abdullah bin Umar anaknya berkata, “Ayahku pingsan, lalu kuletakan kepalanya diatas tanganku, ketika dia sadar.

Lalu tubuhnya melemah dan Beliau menghadapi sakaratul maut dan meninggal. Khalifah Umar dimakamkan disamping dua Sahabatnya yaitu Rasulullah dan Abu Bakar. 

Demikianlah sekelumit kisah mujahid Umar bin Khattab. Tentunya menjadi pelajaran bagi kita  sekarang ini untuk menjaga para ulama dan imam masjid dari penyerangan orang  Majusi jaman sekarang.

Semoga bermanfaat. Aamiin Ya Rabbal Alamin

Copas Bambang Abdul Rochman

Friday, September 4, 2020

JUJUR ADALAH SIFAT ORANG YANG BERTAQWA

Ramadhan bulan mulia dan penuh berkah. Penuh keutamaan.

Masalahnya: Bisakah kita jadi mulia dan menjaga kemuliaan itu setelah Ramadhan berlalu. Kita harus siap setiap saat untuk dipanggil Allah

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar” ~ QS 33 - Al Ahzab: 70-71 ~

Orang beriman: berkata yang benar, jujur kepada siapa saja, jujur dalam bersikap berkata dan bertindak

J U J U R

1. Jujur kepada Allah mengharap hanya ridho Allah. Iman hanya kepada Allah dengan ikhlas. Ikhlas menjauhkan diri dari larangan2 Allah.
Kalau ria' itu tanda belum ikhlas, seperti mengharapkan pujian dalam beribadah. Seperti shalat, puasa, bersedekah dll. Yang diharapkan hanya ridho Allah semata, bukan pujian orang.

Ibadah yang didasari iman kepada Allah maka hidup kita sukses

2. Jujur kepada Rasulullah. Bershalawat dengan ikhlas. Mengikuti sunnah2 Rasul secara istiqomah dalam beribadah.

Anjuran Rasulullah: 2 kalimat yang disukai Allah ialah syahadat dan beristighfar. Beristighfar agar Allah ridho kepada kita. Kalau kita dalam ridho Allah maka hidup kita tenang dan bahagia. Hidup yang gelisah dan tidak bahagia karena belum dalam ridho Allah

3. Jujur kepada sesama manusia. Misalnya dalam hal jual beli. Menipu dalam timbangan, penawaran tidak sesuai dengan kenyataan. Berkata bohong dan ingkar janji.

Kalau menjalani ke-3 Kejujuran di atas maka Allah akan memperbaiki kehidupan kita. Kejujuran dan kebenaran akan membawa kepada kebaikan. Kebaikan akan mengantar kita kepada Surga

Intinya: Jangan Ada Dusta Di Antara Kita...

Tuesday, September 1, 2020

BAHAYA LATEN HTI

Perusak Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Indonesia

Pada masa pemerintahan orde baru, organisasi atau partai yang dinyatakan terlarang adalah PKI -- penganut paham komunis dan berhaluan kiri. Sedangkan pada masa pemerintahan Jokowi, yang terlarang tak hanya PKI, namun juga HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) --- organisasi fundamentalis, berhaluan kanan penganut faham khilafah. Kini, PKI dan HTI merupakan organisasi terlarang di Indonesia.

Terhitung tanggal 17 juli 2017, organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) resmi dilarang di Indonesia setelah pemerintah Indonesia mengkaji lebih dalam sepak terjang mereka selama ini. Pertimbangan mendasarnya adalah HTI terbukti mengembangkan ajaran atau paham khilafah yang bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila.

Beragam kegiatan dan gerakan mereka di dalam masyarakat bertujuan menanamkan faham khilafah sebagai cara paling benar dalam menjalani kehidupan bangsa dan negara. Dengan cara itu mereka mengajak masyarakat dan rakyat untuk mengganti UUD 1945 dan Pancasila, mengubah sistem negara NKRI menjadi Khilafah Islamiyah.

Kesamaan Cara PKI dan HTi

Ada gaya gerakan PKI pada masa lalu dengan HTI pada masa sekarang, yakni:

Pertama , PKI dan HTI ingin menghancurkan Indonesia yang sudah terbentuk susah payah oleh seluruh elemen bangsa pada masa lalu dari Sabang sampai Marauke. PKI bersifat ideologi yang ingin menjalankan pemerintahan dengan sistem komunis, bukan demokrasi Pancasila.

Lebih parah lagi HTI, selain bersifat ideologis, faham mereka ingin menghancurkan budaya Indonesia (nusantara) yang beraneka rupa dengan satu budaya bernuansa Arab (Timur Tengah). Segala tata nilai, ritual budaya, dan atribut budaya nusantara dipandang kafir dan tidak sesuai aliran keislaman yang mereka anut, sehingga harus dihancurkan dan masyarakat Indonesia dipaksa harus hidup sesuai simbol-simbol budaya Arab.

Demikian juga dengan simbol negara seperti bendera merah putih, lambang Garuda Pancasila adalah barang haram. Selain itu, bagi HTI, prosesi kenegaraan seperti upacara resmi dan penghormatan bendera adalah haram dan ditentang, karena mereka menganggap hal itu tidak sesuai aliran keislaman yang mereka anut.

Kedua , PKI dan HTI membenturkan elemen masyarakat, dengan cara mengadu domba, contohnya masyarakat dengan ulama, umat beragama Islam dengan agama non Islam, ajaran agama Islam dengan tata nilai dan tradisi budaya lokal yang sudah lama ada, dan lain-lain. Dengan cara memecah belah ini, mereka ingin melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sudah lama jadi konsensus bersama dalam kehidupan berbangsa dan negara.

Ketiga , PKI dan HTI menghalalkan segala cara untuk menghancurkan Pancasila sebagai ideologi negara. Mereka bisa melakukan aksi teror, penciptaaan suasana ketakutan dan kekerasan lainnya terhadap masyarakat untuk memuluskan penyebaran faham mereka. Khusus HTI, mereka juga menyebar fitnah, dan memecah belah bangsa dengan bungkus kegiatan dakwah dan ceramah agama.

Penyusupan HTI dan Penggunaan Agama

Indonesia merupakan negara yang dihuni beragam perbedaan, mulai dari agama, suku, ras, kebudayaan dan adat istiadat, dan lain sebagainya, namun Indonesia tetap satu dalam bingkai NKRI. Bagi HTI, konsep NKRI itu merupakan musuh karena tidak sejalan dengan faham mereka yang ingin menyatukan semuanya kedalam faham khilafah. Mereka terus berupaya menebar kebencian terhadap pemerintah, memecah belah kesatuan elemen bangsa dan pada akhirnya melakukan pengambilalihan kekuasaan pemerintahan yang sah, untuk menjadikan negara Indonesia bagian dari khilafah.

Walau organisasi HTI sudah dilarang, namun secara personal dan kelompok non-formal HTI masih hidup. Para penggiatnya masih banyak berada di tengah masyarakat kita. Mereka bergerak menyebarkan faham-faham HTI itu ke berbagai elemen masyarakat Indonesia, kelompok sosial dan keagamaan, kelompok politik dan bahkan masuk ke institusi pemerintah. Tentu saja kondisi ini sangat berbahaya bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.

Dengan dasar warna keislaman yang kuat melekat pada organisasi HTI, para penggiatnya relatif mudah melakukan pendekatan pada masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Demi membela kepentingan agama, masyarakat seringkali tidak sadar sedang  berada dalam penggiringan faham HTI.

Sebelum ada HTI, bangsa Indonesia hidup rukun damai. Kehidupan beragama damai. Kehidupan antar kelompok sosial terjalin erat. Adat istiadat dan budaya setiap entitas budaya setiap daerah bisa berjalan dengan damai tanpa ada pertentangan. Namun setelah adanya faham HTI yang tersebar dalam masyarakat, kehidupan beragama, interaksi sosial dan budaya menjadi sesuatu yang rentan pertentangan dan kericuhan oleh kelompok HTI yang menganggap semua itu tak sesuai ajaran agama yang mereka anut. Diduga, penentangan tersebut dilakukan organisasi HTI, mereka menjadi dalang keretakan kehidupan berbangsa saat ini

Opini radikal dibentuk HTI di dalam alam pikiran masyarakat, sehingga masyarakat membenci pemerintah saat ini, dan juga membenci komunitas lain yang mereka anggap tidak sesuai dengan pemikiran HTI. Bukan hanya membenci agama lain di luar Islam, namun juga terhadap sesama orang beragama Islam yang mereka anggap tidak sejalan. Mereka tak segan mencap kafir kepada  anggota keluarga terdekat yang tidak sejalan dengan garis perjuangan HTI. Bagi kelompok HTI, orang tau kelompok diluar faham mereka adalah kafir. 

Metode yang sering HTI pakai adalah membenturkan ajaran agama Islam dengan realitas berbagai kebijakan pemerintah saat ini. Tujuannya adalah menciptakan opini pada setiap anggota masyarakat bahwa pemerintah salah, pemerintah zolim, tidak berpihak pada Islam, dan lain-lain sedangkan yang benar adalah cara sesuai aliran keislaman yang dianut HTI.

Salah satu contoh, mereka membangun opini bahwa pemerintah itu tak lebih penjajah masyarakat karena menerapkan konsep neo-imperialisme dan sekulerisme dalam berbagai kebijakan ekonomi, politik, sosial, dan lain sebagainya. Konsep ini mereka anggap selain menyengsarakan rakyat, juga tidak sesuai dengan aliran keislaman yang mereka anut.

Masyarakat Harus Waspada

Saat ini rakyat Indonesia hidup di alam demokrasi yang memberi ruang kebebasan berserikat dan berkumpul. Selain itu peran hukum sebagai koridor dan patokan bertindak, baik secara individu maupun berkelompok.

Para penggiat faham HTI memanfaatkan alam demokrasi ini untuk menyebarkan fahamnya di tengah masyarakat. Padahal mereka sebenarnya sangat anti demokrasi.

Kalau dulu, rezim Orde Baru melakukan cara-cara represif tanpa memperdulikan HAM bila ada organisasi atau seseorang diduga berpaham komunis atau PKI. Orang tersebut ditindak rezim Orde Baru tanpa proses hukum. Mereka bisa saja "dilenyapkan" tanpa bekas.

Di Kutip Dari Kompasiana

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=142439414211952&id=103516374770923