Sunday, April 29, 2018

AZAB BAGI KAFIR YANG MENDUSTAKAN AYAT ALLAH

KAJIAN AL QUR’AN
AZAB BAGI KAFIR YANG MENDUSTAKAN AYAT ALLAH
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Selasa, 24 April 2018
Topik kajian membahas tentang Ali Imran ayat 4;  bahwa sebelum diturunkan-Nya Al Qur’an Allah menurunkan Al Furqaan, yaitu kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah (footnote 182). Juga tentang ayat-ayat lain yang menegaskan azab yang akan ditanggung orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat Allah.
182) Al Furqaan ialah kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah  
QS 3 : 4; Allah mengingatkan kepada manusia, bahwa siapa yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat
QS 3 : 10; Bagi orang-orang kafir tidak akan berguna harta benda (untuk berinfaq) dan anak-anak (yang menjadi orang saleh seperti nabi, ustadz dll) dan mereka akan menjadi bahan bakar api neraka.
QS 3 : 116; Bagi orang yang kafir tidak akan berguna harta benda (untuk berinfaq) dan anak-anak (yang menjadi orang saleh seperti nabi, ustadz dll) tidak akan bisa menolak azab Allah dan mereka jadi penghuni neraka yang kekal di dalamnya.
QS 4 : 56; Orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah akan masuk neraka. Setiap kulit mereka hangus akan diganti dengan kulit baru agar mereka bisa merasakan pedihnya azab.
QS 4 : 167-169; Orang kafir yang menghalang-halangi manusia dari jalan Allah adalah orang yang sesat amat jauh. Orang kafir yang melakukan kezaliman tidak akan mendapat ampunan Allah dan tidak akan diberi petunjuk ke jalan yang benar. Meraka masuk neraka jahanam dan kekal di dalamnya.
QS 5 : 9-10; Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapat ampunan dan pahala yang besar. Orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Allah menjadi penghuni neraka
QS 5 : 86; Orang-orang kafir serta mendustakan ayat-ayat Allah akan menjadi penghuni neraka
QS 5 : 36-37; Orang-orang yang kafir yang ingin menebus azab mereka di hari kiamat dengan seluruh harta di bumi, bahkan 2 kali lipatnya, tidak akan diterima oleh Allah. Mereka malah mendapat azab yang pedih (neraka). Mereka ingin keluar dari neraka tapi tidak bisa dan bahkan di azab yang kekal
QS 10 : 4; Semua manusia akan kembali kepada-Nya. Allah menghidupkan, kemudian mematikan dan menghidupkan kembali manusia agar Allah bisa memberi pembalasan yang adil kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Dan bagi yang kafir disediakan minuman yang mendidih dan azab yang pedih (neraka).
QS 7 :27; Manusia tidak bisa melihat setan atau jin. Mereka (jin dan setan) bisa melihat manusia, tapi sebaliknya tidak bisa. Orang yang mengatakan bahwa dia bisa dan telah melihat jin/setan berarti telah mendustakan ayat Allah.
QS 72 – 1-2; Bahkan Nabi Muhammad tidak bisa melihat jin. Allah mewahyukan kepada Muhammad bahwa ada sekelompok jin yang telah mendengar bacaan Al-Qur’an (oleh Muhammad) namun beliau tidak melihatnya.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Selasa, 24 April 2018

Friday, April 27, 2018

NIKMAT ITU

NIKMAT ITU...
Ada tulisan baguus dari grup sebelah..
Nikmat itu...
Nikmat itu... ketika engkau beriman kepada Allah dan segala yang datang dari-Nya, lalu engkau mengamalkan konsekuensinya. 
Nikmat itu... ketika engkau diberi mata, mulut, telinga, tangan, kaki dan anggota tubuh lengkap lainnya, lalu engkau menggunakannya untuk beribadah kepada-Nya, untuk mengerjakan kebaikan
Nikmat itu... ketika engkau masih diberikan waktu untuk menuntut ilmu di sela-sela hari padatmu, lalu engkau mengamalkan pesan-pesan yang engkau tulis atau tangkap dalam benakmu. 
Nikmat itu... ketika engkau diberikan pemahaman yang benar, tidak neko-neko, apalagi sampai nyeleneh berpendapat yang aneh-aneh. 
Nikmat itu... ketika engkau diberi taufik dan kemudahan oleh Allah untuk tunduk dan taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam.
Nikmat itu... ketika engkau diberikan kesehatan dan dapat  memanfaatkannya untuk kebaikan.. 
Nikmat itu... ketika engkau diberikan harta, lalu engkau pergunakan dengan sebaik-baiknya sesuatu tuntutan. 
Nikmat itu... ketika engkau dimudahkan menjaga shalat lima waktu lengkap dengan rawatibnya. 
Nikmat itu... ketika engkau punya suami/istri yang shaleh/ha, yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, yang mendukungmu apabila engkau berbuat ketaatan dan mengingatkanmu ketika engkau lalai serta selalu mendoakan agar dirimu diberikan kebaikan oleh-Nya.
Nikmat itu ketika engkau dimudahkan mengerjakan ketaatan; qiyamul lail, tilawah al-Quran, zikir kepada-Nya, rutin bersedekah, dan menjaga sunnah-sunnah lainnya. 
Nikmat itu... ketika engkau punya sahabat yang siap membantu dan selalu ada dalam suka dan duka. 
Nikmat itu... ketika engkau diberi kesempatan untuk berbakti kepada orang tua ketika mereka masih ada, bahkan setelah mereka meninggal dunia. 
Nikmat itu... ketika engkau ringan membantu orang lain, mudah berbagi kepada kanan kiri. 
Nikmat itu... ketika badanmu terasa lelah, letih, lesu, namun hati tetap menjaga dzikir kepada-Nya
Nikmat itu... ketika engkau dimudahkan menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan. 
Nikmat itu... ketika engkau dapat istiqomah menjaga adab-adab ringan mengucap bismillah sebelum makan, makan dengan tangan kanan, masuk masjid mendahulukan kaki kanan dan keluar mendahulukan yang kiri, keluar atau masuk toilet membaca doa, dst. 
Singkatnya, nikmat itu... ketika engkau diberi taufik untuk mengerjakan yang baik dan dihindarkan dari melakukan yang tidak baik. 
Ternyata, nikmat-Nya itu, benar-benar tak terhingga. Semoga kita dimudahkan untuk mensyukurinya.  

Thursday, April 26, 2018

LISANMU ADALAH BELATIMU

LISANMU ADALAH BELATIMU
(Nasehat Al Ustadz Dr. Syafiq bin Riza Hasan Basalamah حفظه الله)
Bismillah...
Akhi ukhti, pernah melihat parang besar yang digunakan untuk memotong tulang belulang? Atau pisau operasi yang kecil namun tajam?
Tentunya orang akan berhati-hati membawa dan menggunakannya, jangan sampai salah dan membahayakan diri sendiri atau orang lain
Tahukah engkau?! Bahwa dirimu selama ini ketika pulang pergi, berdiri dan duduk, selalu membawa senjata yang lebih tajam dari belati operasi dan lebih gahar dari parang besar pemotong tulang? Yaitu lisanmu sendiri!
-      Betapa sering lisan ini mengeluarkan kata-kata yang tidak diridhoi Allah dan kita meremehkannya, padahal kata-kata itu menceburkan ke dalam api
-      Betapa sering lisan ini menusuk dan merobek hati orang lain, tanpa ada darah yang keluar sehingga membuat luka dalam yang menakutkan
-      Tidak sedikit peperangan yang berkobar karena lisan.
-      Tidak jarang tawuran yang terjadi karena kata-kata.
-      Persahabatan juga retak karena lisan.
-      Suami menghancurkan rumah tangga yang dibangun bertahun-tahun dengan lisannya.
-      Istri merusak bahtera yang ditumpanginya karena salah ngomong.
-      Anak durhaka kepada orang tuanya hanya karena ucapan "Ahh" dari lisannya.
-      Abu Thalib akhirnya mati kafir karena lisannya tidak mau mengucapkan laa ilaha illallah.
-      Ada seorang wanita yang ahli ibadah, shalat malam, puasa sunnah, sedekah namun gara-gara lisannya suka menyakiti tetangga maka ia pun masuk neraka.
Lisanmu adalah belatimu. Lisan tidak bertulang namun dapat menembus apa yang tak ditembus oleh jarum
Akhi Ukhti... Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memperingatkan bahwa kebanyakan penghuni neraka itu masuk neraka karena hasil kerja lisannya, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbicara dengan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu: “Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku: “Iya, wahai Rasulullah.” Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”.
Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda: “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang tersungkur mukanya atau batang hidungnya di dalam neraka, melainkan karena hasil ucapan lisan mereka?”  (HR. Tirmidzi)
Maka, berpikirlah sebelum berkata-kata atau menuliskan sesuatu, baik itu komentar dsb. Medsos sering memancingmu untuk:Say something or write something
Renungkan apa yang hendak kau ucapkan atau kau tulis.
Tidak semua yang kau ketahui itu perlu kau ungkapkan.
Pertimbangkan beberapa hal. Apa memang perlu diucapkan? Apa waktunya tepat? Apa engkau orang yang pantas mengutarakan?
Setelah itu silakan kau memutuskan !

Tuesday, April 24, 2018

AKHLAK YANG TERBAIK

AKHLAK YANG TERBAIK
Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu do’anya beliau memohon :
وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَالَايَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَاإِلَّاأَنْتَ
,أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ, فَإِنَّهُ لَا يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّاأَنْتَ
“Ya Allah, tunjukkanlah aku pada akhlak yang paling baik, karena tidak ada yang bisa menunjukkannya selain Engkau. Ya Allah, jauhkanlah aku dari akhlak yang tidak baik, karena tidak ada yang mampu menjauhkannya dariku selain Engkau.” (HR. Muslim 771, Abu Dawud 760, Tirmidzi 3419)
PELAJARAN YANG TERDAPAT DALAM HADITS :
1. Kata akhlak sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai muslim kita mengetahui bahwa akhlak adalah salah satu hal yang harus diperhatikan terutama dalam kehidupan bermasyarakat. Seorang muslim senantiasa dianjurkan untuk memiliki akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk. Sedemikian pentingnya akhlak dalam Islam, disebutkan dalam hadits diatas bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala utk ditunjukkan kearah akhlak yang palng baik dan dijauhkan dari akhlak yang tidak baik. 
2. Akan berat timbangan seseorang yang memiliki akhlak yang mulia, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  berikut. :
"Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat."
 (HR. Tirmidzi)
3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mencintai manusia yang memiliki akhlak yang mulia:
Dari Jabir RA, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :"Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya, dan yang paling aku benci dari kalian dan yan paling jauh tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang banyak bicara, angkuh dalam berbicara, dan sombong." (HR. Tarmidzi)
4. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamin sebuah rumah disurga apabila seseorang memiliki akhlak yang mulia :
Dari Abu Umamah ra; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :"Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah di atas surga bagi orang yang mulia akhlaknya." (HR Abu Daud)
TEMA HADITS YANG BERKAITAN DENGAN AL QUR'AN :
Kata akhlak disebutkan dalam firman Allah pada ayat berikut ini :
إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ
"Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat." ~ QS 38 - Shad : 46 ~

Saturday, April 21, 2018

AL QUR’AN KITAB YANG HAK (BENAR)

KAJIAN AL QUR’AN
AL QUR’AN KITAB YANG HAK (BENAR)
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu, 18 April 2018

Topik kajian membahas tentang Ali Imran ayat 3;  Alaikal-kitāba bil haqqi’, kitab yang benar dan mengandung kebenaran, serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan pengertian ‘Al Qur’an adalah kitab yang hak dan mengandung kebenaran’.
QS 3 : 3; Allah menurunkan kitab Al Qur’an (yang hak) benar.
QS 17 : 105-106; Al Qur’an itu hak (benar) dan mengandung kebenaran
QS 16 : 102; Al Qur’an itu hak (benar) dan membawa kebenaran melalui Jibril.
QS 4 : 105;  Al Qur’an, ‘al kitāba bil haqqi’, yang membawa kebenaran
QS 13 : 1; Al Qur’an adalah kitab yang benar, yang diturunkan kepada Muhammad, tetapi banyak yang tak beriman kepadanya
QS 35 : 31; Al Qur’an adalah kitab yang benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya
QS 39 : 1-2;  Al Qur’an diturunkan Allah, diturunkan kepada Muhammad dengan membawa kebenaran, maka sembahlah Allah dengan Ikhlas.
QS 39 : 41; Al Qur’an kitab yang hak dan membawa kebenaran yang diturunkan kepada Muhammad. Bukan hanya untuk Islam namun untuk seluruh manusia.
QS 5 : 48; Al Qur’an diturunkan kepada Muhammad dengan membawa kebenaran  dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Maksudnya, Al Qur’an adalah ukuran/standar untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat dalam kitab-kitab sebelumnya. (footnote 421)
QS 15: 9; Allah yang menurunkan Al Qur’an dan memelihara keasliannya. Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Qur’an selama-lamanya. (footnote 793)
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Rabu, 18 April 2018

Thursday, April 19, 2018

HANYA ALLAH YANG BERHAK DISEMBAH

KAJIAN AL QUR’AN
HANYA ALLAH YANG BERHAK DISEMBAH
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Selasa, 17 April 2018
Topik kajian membahas tentang ‘ILLA HUWWAL HAYYUL QAYYUM’ dalam surat Ali Imran : 1- 2 serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan pengertian ‘Tiada Tuhan Yang Berhak Disembah Selain Allah’.
QS 2 : 255; Sebagian ayat ini berbunyi: “ Tiada Tuhan yang ‘berhak’ disembah selain DIA, yang Maha Hidup kekal, yang terus menerus mengurus mahluk-Nya
QS 3 : 5-6; Tak ada satupun bagi Allah yang tersembunyi di langit dan di bumi. Dialah yang membentuk manusia dalam rahim sebagaimana Dia kehendaki. Tiada Tuhan yang ‘Berhak’ disembah kecuali Dia (Allah)  
QS 40 : 64-65; Dialah yang hidup kekal, yang menciptakan alam untuk manusia, langit sebagai atap plus rejeki yang baik-baik. Manusia diciptakan dengan bentuk yang indah, maka sembahlah Dia (Allah). Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia (Allah).
QS 16 : 52; Kepada-Nyalah ibadah dan ketaatan selama-lamanya. ‘Wal hayyum al qayyum’  
QS 5 : 73-74; Ada yang mengatakan bahwa Allah itu satu dari tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Tuhan Yang Esa. Mereka inilah orang-orang yang kafir dan akan mendapat siksa yang pedih. Kalau orang-orang kafir ini bertaubat dan memohon ampun, Allah pasti mengampuni mereka. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS 9 : 129; Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepadaNya-lah aku bertaqwa”
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Selasa, 17 April 2018

Tuesday, April 17, 2018

AYAT AL QUR’AN BERBENTUK HURUF

KAJIAN AL QUR’AN
AYAT AL QUR’AN BERBENTUK HURUF
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 16 April 2018
Topik kajian membahas tentang Ayat-Ayat atau bagian dari ayat-ayat Al Qur’an yang terdiri dari huruf-huruf yang tidak diketahui maknanya. Ini termasuk ayat yang mutasyabihat, yaitu ayat yang mengandung beberapa pengertian, sulit dipahami atau hanya Allah yang mengetahui.
QS 2 : 1; Alif Lam Miim, ini contoh dari huruf-huruf abjad yang terletak pada sebagian permulaan dari surat-surat Al Qur’an. Contoh lain; seperti Alif Laam Mim, Alaf Laam Mim Raa, Alif Laam Mim Shaad dan sebagainya.
Di antara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyabihat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al Qur’an itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Qur’an itu diturunkan dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Qur’an diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Qur’an.
QS 3 : 1; Alif Lam Miim, semua surat yang diawali dengan Alif Lam Mim adalah surat Makiyah. Alif Lam Mim dalam surat ini berdiri sebagai 1 ayat tersendiri.
Ayat-ayat yang mengandung huruf Raa, tidak merupakan ayat yang berdiri sendiri, misalnya:
QS 13 : 1; Alif Lam Miim Raa, termasuk Makiyah. Tapi ada yang bilang (versi Arab) bahwa ini surat Madaniyah. Alif Lam Miim Raa ini bukan merupakan satu ayat tersendiri.
QS 10 : 1; Alif Laam Raa, bukan merupakan satu ayat tersendiri.
QS 11 : 1; Alif Laam Raa, bukan merupakan satu ayat tersendiri.
QS 15 : 1; Alif Laam Raa, bukan merupakan satu ayat tersendiri.
QS 20 : 1; Thaahaa, permulaan 2 huruf, merupakan ayat tersendiri
QS 36 : 1; Yaasiin, permulaan 2 huruf, merupakan ayat tersendiri
QS 27 : 1; Thaa Siin permulaan 2 huruf, bukan merupakan ayat tersendiri
QS 38 : 1; Shaad, satu huruf, bukan merupakan ayat tersendiri
QS 50 : 1; Qaaf, satu huruf, bukan merupakan ayat tersendiri
Surat yang 4 dan 5 huruf :
QS 19 : 1; Kaaf Haa Yaa ‘Ain Shaad, 5 huruf menjadi 1 ayat
QS 42 : 1; Haa Miim, ‘Ain Siin Qaaf, 5 huruf menjadi 2 ayat
QS 7 : 1; Alif Laam Miim Shaad, 4 huruf menjadi 1 ayat
Kesimpulan: yang menentukan ayat bukan para sahabat Rasulullah, melainkan sudah dari saat diturunkannya. Walau tidak dipahami/ domengerti maknanya, membacanya tetap mendapat pahala
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin, 16 April 2018

Wednesday, April 11, 2018

ALLAH MENGAMPUNI SEMUA DOSA

KAJIAN AL QUR’AN
ALLAH MENGAMPUNI SEMUA DOSA
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Selasa, 10 April 2018
Topik kajian membahas tentang doa memohon ampunan Allah dalam surat Al Baqarah : 285- 286 serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang menyatakan bahwa Allah mengampuni semua dosa (termasuk dosa syirik) asalkan beriman kepada Allah.
Surat (2) Al Baqarah ayat 285 dan 286 adalah dua ayat yang paling sering dibaca karena banyak berisi doa-doa memohon ampunan dan pertolongan Allah terhadap kekafiran.
QS 2 : 285; “… dan mereka mengatakan kami dengar dan kami taat, (lalu berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali”
QS 2 : 286; “…. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami… Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir
QS 2 : 54; Nabi Musa menyeru kepada kaumnya bahwa dengan menyembah anak lembu mereka berarti telah menganiaya diri mereka sendiri, dan meminta agar mereka bertaubat kepada Allah yang telah menciptakan mereka dan ‘bunuhlah dirimu’ Catatan kaki 49)
49) “Membunuh dirimu”  ada yang mengartikan: orang-orang yang tidak menyembah anak lembu itu membunuh orang-orang yang menyembahnya. Ada pula yang mengartikan: orang-orang yang menyembah patung anak lembu itu saling bunuh-membunuh, dan ada pula yang mengartikan: mereka disuruh membunuh diri mereka masing-masing untuk bertaubat  
QS 25 : 68-70; Hamba Allah yang mendapat kemuliaan adalah mereka yang tidak syirik (hanya beriman kepada Allah), tidak membunuh orang kecuali dengan alasan yang benar dan tidak berzinah. Barangsiapa yang melanggar hal-hal diatas akan mendapat pembalasan atas dosa-dosanya, yaitu dilipat-gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan akan kekal dalam azab (neraka) itu, dalam keadaan terhina. Kecuali: orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh semasa masih hidup, Allah akan menggantikan kejahatan mereka dengan kebajikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
QS 4 : 48; Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah). Allah mengampuni segala dosa bagi siapa-siapa yang dikehendakinya kecuali dosa syirik. Barang siapa yang mempersekutukan Allah maka berarti dosanya sangat besar (sehubungan dengan ayat ini, lihat QS 39 : 53-54 di bawah ini)
QS 4 : 116; Allah tidak mengampuni dosa syirik, Dia hanya mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Kalau syirik berarti orang itu telah tersesat sangat jauh. (sehubungan dengan ayat ini, lihat QS 39 : 53-54 di bawah ini)
QS 39 : 53-54;  Hamba-hamba Allah yang sudah berdosa jangan berutus asa, patah semangat dalam mendapat rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa-dosa, karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka kembalilah kepada Allah dan berserah diri kepada-Nya, sebelum Dia mendatangkan azab sehingga tidak dapat ditolong lagi. Ini agar tidak ada penyesalan sebelum datangnya kematian.
QS 4 : 18; Taubat seseorang tidak akan diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepadanya (berada dalam keadaan sakratul maut) lalu baru bertaubat. Sudah terlambat taubatnya. Orang yang dalam kekafiran (tidak menyembah Allah yang berhak disembah) juga tidak akan diterima taubatnya.
QS 8 : 38; Seorang yang berhenti dari kekafiran (tadinya kafir, lalu bertaubat dan beriman kepada Allah), maka niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya di masa yang lalu. Tapi, jika mereka kembali syirik, maka akan berlaku padanya sunnah Allah terhadap orang-orang terdahulu, alias dibinasakan!
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Selasa, 10 April 2018

Sunday, April 8, 2018

PEDANG ALLAH YANG TERHUNUS

PEDANG ALLAH YANG TERHUNUS
KISAH PANGLIMA PERANG YANG DIPECAT KARENA TAK PERNAH BERBUAT KESALAHAN
Pada zaman pemerintahan Khalifah Syaidina Umar bin Khatab, ada seorang panglima perang yang disegani lawan dan dicintai kawan. Panglima perang yang tak pernah kalah sepanjang karirnya memimpin tentara di medan perang. Baik pada saat beliau masih menjadi panglima Quraish, maupun setelah beliau masuk Islam dan menjadi panglima perang umat muslim. Beliau adalah Jenderal Khalid bin Walid.
Namanya harum dimana-mana. Semua orang memujinya dan mengelu-elukannya. Kemana beliau pergi selalu disambut dengan teriakan, "Hidup Khalid, hidup Jenderal, hidup Panglima Perang, hidup Pedang Allah yang Terhunus." Ya! .. beliau mendapat gelar langsung dari Rasulullah SAW yang menyebutnya sebagai Pedang Allah yang Terhunus
Dalam suatu peperangan beliau pernah mengalahkan pasukan tentara Byzantium dengan jumlah pasukan 240.000. Padahal pasukan muslim yang dipimpinnya saat itu hanya berjumlah 46.000 orang. Dengan kejeliannya mengatur strategi, pertempuran itu bisa dimenangkannya dengan mudah. Pasukan musuh lari terbirit-birit. 
Itulah Khalid bin Walid, beliau bahkan tak gentar sedikitpun menghadapi lawan yang jauh lebih banyak.
Ada satu kisah menarik dari Khalid bin Walid. Dia memang sangat sempurna di bidangnya; ahli siasat perang, mahir segala senjata, piawai dalam berkuda, dan karismatik di tengah prajuritnya. Dia juga tidak sombong dan lapang dada walaupun dia berada dalam puncak popularitas. 
Pada suatu ketika, di saat beliau sedang berada di garis depan, memimpin peperangan, tiba-tiba datang seorang utusan dari Amirul mukminin, Syaidina Umar bin Khatab, yang mengantarkan sebuah surat. Di dalam surat tersebut tertulis pesan singkat, "Dengan ini saya nyatakan Jenderal Khalid bin Walid dipecat sebagai panglima perang. Segera menghadap!"
Menerima khabar tersebut tentu saja sang jenderal sangat gusar hingga tak bisa tidur. Beliau terus-menerus memikirkan alasan pemecatannya. Kesalahan apa yang telah saya lakukan? Kira-kira begitulah yang berkecamuk di dalam pikiran beliau kala itu. 
Sebagai prajurit yang baik, taat pada atasan, beliaupun segera bersiap menghadap Khalifah Umar Bin Khatab. Sebelum berangkat beliau menyerahkan komando perang kepada penggantinya. 
Sesampai di depan Umar beliau memberikan salam, "Assalamualaikum ya Amirul mukminin! Langsung saja! Saya menerima surat pemecatan. Apa betul saya dipecat?"
"Walaikumsalam warahmatullah! Betul Khalid!" Jawab Khalifah.
"Kalau masalah dipecat itu hak Anda sebagai pemimpin. Tapi, kalau boleh tahu, kesalahan saya apa?"
"Kamu tidak punya kesalahan."
"Kalau tidak punya kesalahan kenapa saya dipecat? Apa saya tak mampu menjadi panglima?"
"Pada zaman ini kamu adalah panglima terbaik."
"Lalu kenapa saya dipecat?" tanya Jenderal Khalid yang tak bisa menahan rasa penasarannya. 
Dengan tenang Khalifah Umar bin Khatab menjawab, "Khalid, engkau jenderal terbaik, panglima perang terhebat. Ratusan peperangan telah kau pimpin, dan tak pernah satu kalipun kalah. Setiap hari Masyarakat dan prajurit selalu menyanjungmu. Tak pernah saya mendengar orang menjelek-jelekkan. Tapi, ingat Khalid, kau juga adalah manusia biasa. Terlalu banyak orang yang memuji bukan tidak mungkin akan timbul rasa sombong dalam hatimu. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang memiliki rasa sombong''.
Seberat debu rasa sombong di dalam hati maka neraka jahanamlah tempatmu. Karena itu, maafkan aku wahai saudaraku, untuk menjagamu terpaksa saat ini kau saya pecat. Supaya engkau tahu, jangankan di hadapan Allah, di depan Umar saja kau tak bisa berbuat apa-apa!"
Mendengar jawaban itu, Jenderal Khalid tertegun, bergetar, dan goyah. Dan dengan segenap kekuatan yang ada beliau langsung mendekap Khalifah Umar.
Sambil menangis beliau berbisik, "Terima kasih ya Khalifah. Engkau saudaraku!"
Bayangkan …. mengucapkan terima kasih setelah dipecat, padahal beliau tak berbuat kesalahan apapun. Adakah pejabat penting saat ini yang mampu berlaku mulia seperti itu? Yang banyak terjadi justru melakukan perlawanan, mempertahankan jabatan mati-matian, mencari dukungan, mencari teman, mencari pembenaran, atau mencari kesalahan orang lain supaya kesalahannya tertutupi.
Jangankan dipecat dari jabatan yang sangat bergengsi, 'kegagalan' atau keterhambatan dalam perjalanan karir pun seringkali tidak bisa diterima dengan lapang dada. Akhirnya semua disalahkan, sistem disalahkan, orang lain disalahkan, semua digugat.....bahkan hingga yang paling ekstrim.... Tuhan pun digugat..
Kembali ke Khalid bin Walid, hebatnya lagi, setelah dipecat beliau balik lagi ke medan perang. Tapi, tidak lagi sebagai panglima perang. Beliau bertempur sebagai prajurit biasa, sebagai bawahan, dipimpin oleh mantan bawahannya kemarin. 
Beberapa orang prajurit terheran-heran melihat mantan panglima yang gagah berani tersebut masih mau ikut ambil bagian dalam peperangan. Padahal sudah dipecat. Lalu, ada diantara mereka yang bertanya, "Ya Jenderal, mengapa Anda masih mau berperang? Padahal Anda sudah dipecat."
Dengan tenang Khalid bin Walid menjawab, "Saya berperang bukan karena jabatan, popularitas, bukan juga karena Khalifah Umar. Saya berperang semata-mata karena mencari keridhaan Allah."
*****
Sebuah cuplikan kisah yang sangat indah dari seorang Jenderal, panglima perang, ''Pedang Allah yang Terhunus''.
Patut direnungkan dan di hayati. Bila ada Manfaatnya, sebarkan...

Friday, April 6, 2018

BALASAN ATAS AMAL PERBUATAN KITA

KAJIAN AL QUR’AN
BALASAN ATAS AMAL PERBUATAN KITA
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis, 5 April 2018
Topik kajian membahas tentang balasan yang akan didapat seseorang berdasarkan perbuatannya dalam surat Al Baqarah : 286, serta beberapa surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik ini
QS 2 : 286; Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari kebajikannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang dilakukannya
QS 53 : 38-41; Orang yang berdosa tidak akan memikul dosa-dosa orang lain. Setiap manusia tidak mendapat selain apa yang telah diusahakan/ dikerjakannya. Apa yang telah dikerjakannya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya (seperti rekaman CD), dan atas perbuatannya itu dia akan mendapat balasan yang paling sempurna.   
QS 53 : 31-32; Balasan Allah kepada yang baik maupun jahat.. Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan yang lebih baik (surga), yaitu orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan dan perbuatan keji (di Jawa: Mo limo; Maling (mencuri, korupsi), Madat (narkoba), Madon (main perempuan, melacur), Minum (miras), Main (judi/taruhan ) selain  dari kesalahan-kesalah yang kecil. Allah Maha Luas Ampunan-Nya. Manusia terbuat dari tanah makanya, jangan menganggap diri ini suci.
QS 4 : 31; Jika menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan (dosa-dosa yang kecil) kita dan akan dimasukkan ke tempat yang mulia (surga).  
QS 3 : 30; Setiap jiwa akan diperlihatkan apa yang telah dikerjakan serta balasan-balasan atas kebajikan dan kejahatan yang dilakukan. Rekaman perbuatan yang baik dan jahat akan diperlihatkan
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Kamis, 5 April 2018