Friday, February 18, 2022

SURAT AL KAHFI

Surat Al-Kahfi mengajarkan:

Jika seseorang ingin akan melakukan sesuatu berucaplah: "Insya Allah.

23) Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi,

(24) kecuali [dengan menyebut]: "Insya-Allah". [879] Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini". ~QS (18) Al Kahfi : 23-24~

[879] Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya keada Nabi Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhaabul Kahfi (pemghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah besok pagi kepadaku agat aku ceritakan. Dan beliau tidak mengucapkan “Insya Allah” (artinnya jika Allah menghendaki). Tapi kiranya sampai besok harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas. Sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula bilamana Nabi lupa menyebut “Insya Allah” haruslah segera menyebutkannya kemudian.

Dzikir kepada Allah dan doa itu penyembuh untuk jiwa dan kepikunan.

(24) “kecuali [dengan menyebut]: "Insya-Allah". [879] Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini". ~QS (18) Al Kahfi : 24~

Agar bersabar bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari.

(28) “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka [karena] mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” ~QS (18) Al Kahfi : 28~

Bahwa orang-orang yang beriman dan beramal shaleh tidak akan disia-siakan pahalanya.

(30)”Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan [nya] dengan baik.” ~QS (18) Al Kahfi : 30~

Bahwa harta dan anak-anak hanyalah perhiasan kehidupan di dunia. Amal shalehlah yang lebih baik dan akan kekal.

(46)”Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”  ~QS (18) Al Kahfi : 46~

Bahwa balasan perbuatan maksiat itu tidak seperti makan cabe yang langsung terasa pedasnya. Tapi ada waktu tertentu yang disiapkan untuk mereka mendapatkan adzab.

(58)”Dan Tuhanmulah Yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu [untuk mendapat azab] yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung daripadanya”  ~QS (18) Al Kahfi : 58~

Bahwa adzab dunia walaupun ada, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan adzab akhirat.

(87)”Berkata Zulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya. “ ~QS (18) Al Kahfi : 87~

Bahwa orang yang paling merugi adalah mereka yang merasa sudah berbuat baik, padahal perbuatan mereka sia-sia. Yaitu mereka yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, dan tidak beriman kepada hari kiamat, hisab dan pembalasan.

(103) “Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" (104) Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (105) Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan [kufur terhadap] perjumpaan dengan Dia. [896] Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi [amalan] mereka pada hari kiamat. ~QS (18) Al Kahfi : 103-105~

[896] Maksudnya: tidak beriman kepada pembangkitan di hari Kiamat, hisab dan pembalasan.

Bahwa orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka adalah surga Firdaus, mereka kekal di dalamnya.

(107) “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, (108)  mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya. ~QS (18) Al Kahfi : 107-108~

Bahwa seandainya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah, maka tidak akan cukup, walaupun tintanya ditambah sebanyak itu lagi.

(109) Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk [menulis] kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis [ditulis] kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu [pula]”. ~QS (18) Al Kahfi : 109)

__________                                 

# Hari Jumat, waktunya baca Al-Kahfi

No comments:

Post a Comment