Monday, January 13, 2014

KIAMAT

K I A M A T
Gambaran bagaimana panasnya jika matahari didekatkan pada manusia saat berada di padang Mahsyar


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala, kali ini kita akan membahas tentang keadaan manusia dan mahluk lainnya saat berada di padang Mahsyar.

Matahari yang amat besar bukanlah matahari dunia yang telah digulung, pudar cahayanya dan telah hilang yang diperintahkan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala untuk mendekat dan berada di atas kepala hamba-hamba Allah di padang Mahsyar.

Padang Mahsyar tidak diketahui volume dan luasnya, kecuali oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala. Itulah yang mampu menampung semua mahluk mulai dari yang awal hingga yang akhir, baik dari bangsa manusia, jin, binatang liar dan burung-burung ditambah dengan bangsa malaikat yang dimuliakan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala

Begitu juga dengan matahari yang berada di atas kepala hamba-hamba Allah yang tidak diketahui volume dan kekuatan lidah api dan panasnya kecuali oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala

Manusia tiba ditempat yang ditentukan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala dengan digiring sangat cermat dan teratur seperti terlihat dalam firman Allah Subhaanahu wa ta’ala:

“Setiap orang akan datang bersama (malaikat) penggiring dan (malaikat) saksi” (QS 50 – Qaaf : 21)

Manusia-manusia akan digiring oleh malaikat yang bertugas menggiring mereka ke tempat yang telah ditentukan di padang Mahsyar dan malaikat yang member kesaksianatas semua amal perbuatannya pada hari kiamat. Kemudian Allah Subhaanahu wa ta’ala segera memerintahkan kepada matahari untuk datang dan mendekat dan terus mendekat sampai tempat yang telah ditentukan, yaitu di atas mereka dengan jarak satu mil dari permukaan bumi (padang Mahsyar)

Matahari yang dapat mendidihkan otak manusia – karena suhunya yang sangat tinggi – akan bereaksi dengan tubuh-tubuh manusia yang telah ditetapkan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala atasnya untuk tidak mati

Di sinilah hakekat siksa yang sebenarnya dan benar-benar menyiksa. Meskipun kita menafsirkan, meneliti, atau menjelaskan sejauh mana siksaan tersebut dirasakan, akal kita tidak akan sampai pada hakikat siksaan yang akan diperoleh jiwa dan tubuh manusia dengan matahari di atas kepala mereka dalam jarak yang amat dekat ini.

Manusia mendapatkan banyak tempat berteduh dan menjalani kehidupan yang nyaman dan menyenangkan di dunia. Tetapi, ketika terkena sengatan sinar matahari yang jaraknya dengan bumi mencapai 94 juta mil (bukan satu mil seperti di padang Mahsyar), mereka bisa telah merasakan pusing kepala atau pingsan dan demam hingga kehilangan keseimbangan.

Terkadang anda dapat meilhat bagaimana seseorang menutupi dan melindungi diri mereka dari sengatan matahari dengan tangannya, lalu berlarian menuju tempat yang teduh yang dapat melidunginya dari senagatan opanas matahari tersebut

Dengan begitu ia telah terlindungi dari sengatan sinar matahari yang sangat panas. Tapi apa yang mungkin bisa dilakukan mahluk-mahluk tersebut dengan matahari yang hanya berjarak satu mil di atas kepala mereka?

Jika Allah Subhaanahu wa ta’ala menghendaki, tentunya Dia akan menyiksa mereka dengan melelehkan tubuh mereka kemudian menghidupkan mereka kembali, lalu melelehkan tubuh mereka kembali. Akan tetapi Allah Subhaanahu wa ta’ala memfokuskan siksaan panas yang mengakibatkan mahluk-mahlukNya mengeluarkan keringat berbau busuk dari tubuh mereka yang berdiri di padang Mahsyar.

Banyaknya keringat yang keluar berdasarkan amal perbuatan mereka seperti kekufuran, kemusyrikan dan perbuatan durhaka. Ada yang keringatnya sampai tumit, ada yang sampai lutut, ada yang sampai perut, ada pula yang sampai pada kedua telinga dan mulut, sehingga membenamkan mereka seperti orang yang tenggelam dan hampir mati dalam luapan air keringat.

Dalam mengilustrasikan karakter manusia dalam situasi dan kondisi yang sangat menakutkan, menyakitkan dan mengerikan di padang Mahsyar tersebut.

Al-Miqdad r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Pada hari kiamat nanti matahari akan didekatkan pada mahluk hingga jaraknya mencapai satu mil”. Sulaim bi Amir yang meriwayatkan hadits ini dar Al-Miqdad mengatakan, “Demi Allah, aku tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan satu mil tersebut”

Apakah satu mil tersebut ukuran bumi atau sejauh pandangan mata, sehingga manusia akan tenggelam dalam keringat berdasarkan amal perbuatan mereka, ada yang sampai kedua tumitnya, ada yang sampai pada kedua lututnya, dan ada yang benar-benar tenggelam oleh keringatnya. Perawi mengatakan, “Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam menunjuk mulutnya dengan kedua tangannya” (HR Muslim)

Beginilah kondisi mereka yang akan tenggelam dalam peluh dan keringat hingga peluh dan keringat tersebut membanjir di padang Mahsyar hingga tujuhpuluh hasta sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Pada hari kiamat nanti manusia akan mengeluarkan keringat hingga keringat tersebut mengalir di bumi (padang Mahsyar) sehingga tujuhpuluh hasta, dan keringat tersebut mengekang (membenamkan) mereka hingga mencapai telinga mereka” (HR Bukhari dan Muslim).

Disebutkan bahwa dalam kondisi seperti ini dan sakit yang amat sangat dirasakan oleh manusia, mereka mengharapkan untuk dapat menghindar meskipun harus ke neraka.

Berikut riwayat yang disebutkan Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam tafsirnya:

Diriwayatkan dari Al-A’masy dari Kaitsumah dari Ibnu Mas’ud r.a, ia berkata: “Pada hari kiamat nanti bumi akan berubah menjadi api, dan surga yang berada di belakangnya dapat dilihat keseluruhan dengan bintang-bintangnya, dan manusia akan tenggelam dalam keringat atau sampai pada mereka dan mereka tidak sampai pada hisab” (HR Ibnu Jarir). Al-Mundziri mengatakan.”Hadits ini diriwayatkan Thabrani dengan sanad jayyid (baik).

Pertanyaannya: Bagaimana kita bisa diselamatkan dari siksa yang amat sanag pedih seperti itu? Baca:


Semoga bermanfaat

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 8 Januari 2014 

No comments:

Post a Comment