Monday, November 30, 2015

SETIAP KEBAIKAN ADALAH IBADAH

SETIAP KEBAIKAN ADALAH IBADAH
بسم الله الرحمن الرحيم
Ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kita masuk ke hadits berikutnya masih dalam bab "Al-Birr wa Ash-Shilah".
وَعَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : "كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ." أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ.
Dari Jabir radhiyallāhu Ta'āla 'anhu, dia berkata: Rasūlullāh Shallallāhu ‘Alaihi Wasallam bersabda: "Seluruh perbuatan baik merupakan shadaqah." (HR Imām Al-Bukhari)
Yang dimaksud sabda Nabi:
Ma'rūf (مَعْرُوْفٍ) adalah lawan dari munkar. Munkar, kita tahu perbuatan munkar dan ma'ruf adalah perbuatan kebaikan.
Kullu ma'rūfin (كُلُّ مَعْرُوْف), kullu adalah lafazh yang menunjukkan keumuman. Yang kalau kita artikan dalam bahasa kita SELURUH perbuatan baik merupakan sedekah.
Hadits ini menjelaskan bahwasanya sedekah di mata syari'at bukan hanya terbatas pada harta, tetapi seluruh perbuatan baik (segala perbuatan kebaikan) juga merupakan sedekah.
Kebaikan apapun juga, entah kebaikan yang berkaitan dengan diri sendiri maupun kebaikan yang berkaitan dengan orang lain, pokoknya yang namanya kebaikan merupakan sedekah.
Dan telah datang dalam hadits-hadits yang lain, dimana Rasūlullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam menjelaskan bahwasanya seluruh kebaikan secara rinci juga merupakan sedekah.
Dalam hadits, Rasūlullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam mengatakan:
وَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ
"Setiap Tasbih merupakan sedekah. Setiap Tahmid (mengucapan alhamdulillāh) juga merupakan sedekah. Setiap bertahlil (mengucapkan lā ilāha illa Allāh) merupakan sedekah. Dan setiap takbir (mengucapkan Allāhu akbar) maka dia juga bersedekah. Dan menyeru oranglain untuk melakukan kebaikan juga sedekah. Dan juga mencegah oranglain (nahyi munkar) dari perbuatan kemungkaran juga dia bersedekah."
Kalau tadi Tashbih, Tahlil, Tahmid adalah bersedekah, ini berkaitan dengan diri hamba; dia memuji Allāh, mengagungkan Allāh maka dia bersedekah kepada dirinya sendiri.
Sekarang yang berkaitan dengan oranglain, seperti amr bin ma'ruf adalah sedekah. Menyuruh oranglain untuk melakukan kebaikan berarti dia sedang bersedekah.
Bahkan dalam perkara yang kita anggap perkara duniawi, kata Nabi Shallallāhu 'Alaihi wa Sallam:
وَفِـيْ بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ
"Engkau menggauli istrimu engkau telah bersedekah." (HR Muslim)
Menyenangkan hati istri, berhubungan dengan istri ini dinilai sedekah menurut kacamata syari'at.
تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ
Demikian juga jika ada 2 orang datang kemudian menjadikan engkau sebagai hakim (pengambil keputusan) jika engkau berbuat adil kepada keduanya maka berarti engkau telah bersedekah.
وَتُعِينُالرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ
Demikian juga jika engkau membantu seseorang lalu engkau mengangkatkan barangnya di atas tunggangannya ini juga merupakan sedekah.
(HR Bukhari no. 2989 dan Muslim no. 1009)
Lihat di sini, sedekah tidak mesti dengan uang/harta.
Kita membantu oranglain, sedekah dengan tenaga, mengangkatkan barangnya, meletakkan diatas tunggangannya atau bisa meletakkan diatas mobilnya, kita bantu angkat barang, ini juga merupakan sedekah, kata Nabi Shallallāhu 'Alaihi wa Sallam.
Kemudian juga Rasūlullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam mengatakan dalam hadits yang lain:
وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
"Dan berkata-kata yang baik merupakan sedekah." (HR Al-Bukhari no. 2707 dan Muslim no. 2332)
Seseorang menahan dirinya dari perkataan buruk kemudian berusaha berbicara dengan perkataan yang baik, berarti dia telah bersedekah.
Apakah dia berkata dengan saudaranya, orangtuanya, istrinya, berusaha dia memilih kata-kata yang baik.
Tatkala dia berusaha memilih kata-kata yang baik sesungguhnya dia sedang bersedekah.
Ini dalil menunjukkan bahwasanya seluruh bentuk kebaikan merupakan sedekah.
Oleh karenanya, ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Ini menjelaskan bahwasanya sedekah tidak terbatas dengan harta saja tetapi dengan segala kebaikan juga merupakan sedekah.
Hal ini menunjukkan sedekah tidak hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kaya, orang-orang miskin yang tidak punya harta juga bisa bershadaqah.
Namun Allāh membuka cara sedekah dengan cara yang lain, tidak mesti dengan harta.
Dan sebagian ulama mengatakan bahwasanya ini di antara hikmahNya Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjadikan ibadah itu bermacam-macam.
Dan ini merupakan ujian bagi hamba. Sebagaimana yang kita katakan di awal pengajian, para hamba berusaha untuk memasuki sebanyak-banyaknya pintu-pintu kebaikan.
Dan juga diantaranya hikmah bahwasanya dibuat banyak pintu-pintu kebaikan artinya Allāh memberi kemudahan bagi siapa saja, setiap orang bisa bersedekah dan berbuat baik.
• Ada yang bisa berbuat baik dengan hartanya, silakan bersedekah dengan hartanya.
• Ada yang bisa bersedekah dengan tenaganya, maka silakan dia bersedekah dengan tenaganya.
• Ada yang bisa bersedekah dengan pikirannya, maka dia membantu kaum muslimin dengan pikirannya.
• Ada yang bersedekah dengan senyumannya, maka silakan dia senyum kepada saudaranya.
• Ada yang bersedekah dengan kata-kata yang baik, maka silakan dia berkata-kata yang baik dengan saudaranya.
• Ada yang bersedekah dirumah, dia bertasbih, dzikir, bertakbir, maka dia juga bisa bersedekah.
Oleh karenanya, pintu-pintu sedekah dan pintu-pintu kebaikan banyak, maka semakin banyak kita bisa masuk pintu-pintu kebaikan tersebut dan ini yang terbaik.
Dan kalau kita tidak bisa masuk ke pintu-pintu kebaikan maka kita masuk (ke) yang dimudahkan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Demikian.
والله تعالى أعلم بالصواب

Kitābul Jāmi' | Bab Al-Birru (Kebaikan) Wa Ash-Shilah (Silaturahim) 
 Hadits ke-9 | Setiap Kebaikan Adalah Sedekah | Download Audio
https://www.dropbox.com/s/kuusfnj6n29v30p/H17%20Hadits%20ke9%20Setiap%20Kebaikan%20Adalah%20Sedekah.mp3?dl=0

No comments:

Post a Comment