Friday, November 27, 2015

TENTANG UJUB

TENTANG UJUB

“Amal shalih itu ibarat sinar dan cahaya, yang terkadang padam bila dihembus angin ujub!” (Panah Setan, Syaikh Shalih Al~Wunaiyyan, dari Ebook di Maktabah Abu Salma Al-Atsari )
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seandainya kalian tidak pernah berbuat dosa, maka benar-benar khawatir akan menimpa kalian sesuatu yang lebih besar daripada itu, yaitu ujub” (Silsilatul Ahaadiits ash~Shahiihah, no.658)
Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata: "Demi Allah, Allah tidak akan memberikan kemenangan kepada orang yang menganggap suci dirinya atau bersikap ujub” [Siyaru A'laamin Nubalaa', (IV/190)]
Di dalam Al-Hilyah (Hilyatul Auliyaa', II/200) disebutkan, Abul Asyhab meriwayatkan dari Al~Mutharrif bin Abdullah, bahwa ia berkata:
"Tidur terlelap untuk kemudian bangun dengan penyesalan lebih aku sukai daripada semalaman shalat dan bangun pagi dengan perasaan ujub." (Siyaru A'laamin Nubalaa', IV/190)
Dari Said bin Abdurrahman bin Abu Hazim diriwayatkan bahwa ia berkata: "Sesungguhnya seorang hamba bisa saja melakukan kebajikan yang dia senangi, namun ternyata Allah menjadikannya (kebajikan tsb) sebagai keburukan yang paling berbahaya buat dirinya. 
Ada kalanya seorang hamba melakukan keburukan yang ia benci (melakukannya), namun ternyata Allah menjadikan (keburukan tsb) sebagai kebaikan yang paling bermanfa'at yang tiada bandingnya buat dirinya.
Sebabnya, ketika si hamba melakukan kebajikan itu ia bersikap takabbur, menganggap dirinya memiliki keutamaan yang tidak dimiliki orang lain. Bisa jadi sebab itu maka Allah menggugurkan kebajikannya itu bersamaan denga kebajikannya yang lain
Sementara ketika si hamba melakukan keburukan yang dibencinya itu, bisa jadi Allah menumbuhkan rasa takut dalam dirinya, kemudian ia menghadap Allah dalam keadaan rasa takut yang masih tertanam di dalam Hatinya." [Shifatush Shafwah (II/164)]
(Dikutip dari buku "Sudah Salafikah Akhlak Anda?") 
Wasallam, Mimuk Bambang Irawan

No comments:

Post a Comment