Friday, July 20, 2018

ISLAM DAN SAINS

ISLAM DAN SAINS
Ilmu sains dan Islam tidak bisa terpisahkan. Semua memiki relasi dan korelasi. Bukan berarti saya mengeksklusifkan diri, karena pada dasarnya Islam adalah untuk anda semua selaku umat nabi Muhammad SAW.
Shalat adalah suatu bagian yang penting dalam sendi-sendi agama Islam. Shalat diperintahkan oleh Allah kepada umat islam melalui suatu peristiwa Isra Miraj yang kemudian menjadi suatu kewajiban. Nabi Muhammad melakukan perjalanan ke langit paling atas untuk bertemu Allah dan diperintahkan untuk melaksanakan shalat sebanyak 50 x dan kemudian di ringkas menjadi 5. Dari 50 rakaat sampai 5 rakaat adalah perjuangan yang berat dan mempunyai hikmah bahwasanya kita sebagai manusia tidak boleh putus dalam berharap kepada Allah.
Shalat tahajud bisa dimaknakan sebagai shalat sunnah yang dilakukan pada sepertiga malam terakhir dan setelah tidur terlebih dahulu.Berikut ini dasar dari Quran (Surat Al Muzzamil: 73 ayat 1-10):
1-   “Hai orang yang berselimut (Muhammad),
2-   Bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),
3-   (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, (QS.
4-   atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.
5-   Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.
6-   Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
7-   Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).
8-   Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.
9-   (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.
10-               Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik ~ QS 73 - : Al Muzzamil : 1-10 ~
Menurut buku Terapi Penyembuhan, Shalat Tahajud karya Muhammad Subhan, shalat tahajud setelah diteliti ternyata menyembuhkan. Bukan hanya saja menyembuhkan penyakit hati, tapi menyembuhkan penyakit jasmaniah juga.
Saya akan coba berbagi kepada anda semua. Saya mengikuti seminar tadi pagi tentang Shalat Tahajud, tepatnya di Auditorium Fapet IPB, Acara ini atas kerjasama antara HERBAL MEDICATION DEVELOPMENT INSTITUTE, MKDU (PAI), dan AL-INAYAH. Hasil acara ini sangat luarbiasa. Kami semua di berikan ilmu yaitu tentang shalat tahajud dan juga kami berdoa. Dengan keadaan yang gelap dan keadaan khusu, kami semua berdoa dengan mencoba belajar ikhlas dan pasrah kepada Allah. Al hasil, banyak orang yang mengikuti perlatihan ini merasakan hasilnya saat itu juga. Saya berani menjamin hal itu terjadi.
Saya saja merasakan selama ini dada saya sesak, sudah sekian tahun, tapi setelah pasrah dan ikhlas berdoa, itu semua bisa menguranginya. Jika anda ternyata bermasalah dengan kesehatan, dan belum menemukan penyembuhan, saya sarankan anda menghubungi Herbal Medication Development Institute HMDI (0818280167/ 0281-6572011). Saya tidak bermaksud promosi atau apapun itu. Saya tidak ada hubungan apapun dengan lembaga ini. Saya merasakan manfaatnya dan ingin membantu rekan pembaca apabila mengalami masalah kesehatan yang rumit.
Saya teringat kata-kata ustadz Subhan yang membuat saya terkesan, “saya tidak menjamin anda semua sembuh, tapi hanya Allah yang menyembuhkan anda”. Kekuatan ikhlas dan khusu ternyata memegang utama. Banyak para penderita penyakit berat seperti kanker, jantung, dll dapat disembuhkan. Ingat HMDI bukan tempat untuk anda memohon penyembuhan. Penyembuhan adalah hanya karunia Allah. Perlu digaris bawahi, jika niat kita sudah berbeda, maka akan berbeda hasil.
Tahajud apabila dilakukan dengan kontinu, tepat gerakan, khusyu dan ikhlas akan menimbulkan efek pengobatan. Secara medis shalat itu menumbuhkan respon imunologi. Immunoglobulin M, G, A dan limposit serta makrofag. Selain itu, efek tahajud akan membuat kita bermotivasi positif dan mengefektifkan kemampuan dalam menghadapi masalah sehari-hari.
Shalat tahajud sangat erat kaitannya dengan pembentukan hormon kortisol. Secara ringkas, Granner dalam Biokimia Harper menyatakan bahwa kortisol menekan sistem imun (pertahanan) tubuh, mengakibatkan seseorang rentan terhadap penyakit. Berikut ini adalah hasil penelitian:
“Dengan melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya, Dr. Moh. Sholeh berhasil mempertahankan disertasinya dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya. Judul disertasinya Pengaruh Shalat Tahajud terhadap Peningkatan Peubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi. Dari 41 siswa tersebut, hanya 23 yang sanggup menjalankan shalat Tahajud selama satu bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan shalat Tahajud selama dua bulan (ingat hanya 19 yang tersisa dari 41, ini berarti ketahanan mental memang berperan dalam hal ini)”.
Hasilnya: didapatkan kadar hormon kortisol yang stabil dan relatif lebih rendah pada pengamal shalat Tahajud. Ketika diuji kadar sistem imunnya, diperoleh hasil yang bermakna pada uji statistik dalam kelompok tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa shalat Tahajud berpengaruh terhadap peningkatan respon ketahanan tubuh imunologik.
Selain itu, Dr. Sholeh menjelaskan bahwa shalat Tahajud yang dijalankan dengan tepat, kontinu, khusyuk, dan ikhlas mampu menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan memperbaiki suatu mekanisme tubuh dalam mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima. Mekanisme ini terbentuk melalui belajar dan mengingat.
Sekian saja. Jika ada yang ingin menambahkan, silahkan monggo di isi di kotak komentar. Jika ada yang salah, mohon koreksinya. Karena pada dasarnya saya masih belajar dan kita semua tak luput dari segala kesalahan.
Salam kenal, Azmi Azhari (Amie Biochemist IPB),
“Karena hidup anda lebih berharga, jika bermanfaat bagi orang lain”.

No comments:

Post a Comment