Monday, August 20, 2018

ILMU PANGURIPAN

ILMU PANGURIPAN
Saya melihat simbok penjual sayur menyruput teh... nampak nikmat sekali..., setelah puas ditutupnya kembali cangkirnya...  
Saya mencoba untuk belajar.... merenung peristiwa ini....??
Ternyata  pada akhirnya semua rasa itu sama...  
Secangkir teh itu hanyalah seharga  Rp  2.000,00 (dua ribu rupiah). Namun simbok itu begitu menikmatinya... tidak beda dengan  nikmatnya teh yang dibeli  di cafe atau resto dengan tarif harga mahal.
Seberapa lama teh itu nikmat...? 
Hanyalah sepanjang perjalanan sampai di tenggorokan... setelah itu rasanya lenyap.
Tidak berbeda dengan minuman semahal apapun.
Begitu pula nikmat-nikmat  yang lainnya, ketika tidur di kasur yang empuk ataupun tikar, ketika mata terpejam, kita tak bisa membedakan saat ini tidur di mana... nikmatnya kasur empuk hanyalah terasa sampai mata ini terpejam.
Begitu pula tentang sebuah penderitaan. Sewaktu nglaju dari Yogya-Wonosobo lewat Magelang dan Secang, saya sering tidak mendapat tempat duduk di bis... pegel2 deh kaki ini, apalagi bawa bawaan... dan baru dapat tempat duduk, 10 menit menjelang turun. 
Rasanya penderitaan 5 jam sebelumnya tidak terasa lagi, nikmaaatt sekali.... yang 10 menit ini. Namun senikmat apapun, saat kondektur bilang "sobo terakhir, Sobo terakhir..." maka tanpa pikir panjang atau berat hati saya berdiri.. kursi saya tinggalkan. 
Tak terpikir untuk membawa kursi bis. 
Entah esok akan dapat kursi lagi atau tidak.. pokoknya kursi saya tinggalkan.
Begitu pula dengan kursi jabatan.. saatnya selesai, tinggalkan kursi dengan senang hati.
Ternyata kehidupan itu hanyalah tentang rasa... dan segala rasa hanyalah sebentar dan akan berganti rasa yang lain.
Apapun rasa yang hadir padamu saat ini... nikmati sajalah.. karena semua hanya sementara...
Simbok.. maturnuwun... sudah mengajarkan ilmu panguripan ... mugi slamet lan sehat nggih ... benjang sadean malih...
Sugeng enjing.
Ilmu Panguripan - (Zo.sil/pepeling)

No comments:

Post a Comment