Showing posts with label dakwah. Show all posts
Showing posts with label dakwah. Show all posts

Sunday, May 20, 2018

DAKWAH BUYA HAMKA

DAKWAH BUYA HAMKA
NASEHAT INDAH BUYA HAMKA TENTANG DAKWAH
▫Dakwah itu membina, bukan menghina.
▫Dakwah itu mendidik, bukan 'membidik'
▫Dakwah itu mengobati bukan melukai.
▫Dakwah itu mengukuhkan bukan meruntuhkan.
▫Dakwah itu saling menguatkan, bukan saling melemahkan.
▫Dakwah itu mengajak, bukan mengejek.
▫Dakwah itu menyejukkan, bukan memojokkan.
▫Dakwah itu mengajar, bukan menghajar.
▫Dakwah itu saling belajar, bukan saling bertengkar.
▫Dakwah itu menasehati bukan mencaci maki.
▫Dakwah itu merangkul bukan memukul.
▫Dakwah itu ngajak bersabar, bukan ngajak mencakar.
▫Dakwah itu argumentative, bukan provokatif.
▫Dakwah itu bergerak cepat, bukan sibuk berdebat.
▫Dakwah itu realistis bukan fantastis.
▫Dakwah itu mencerdaskan bukan membodohkan.
▫Dakwah itu menawarkan solusi bukan mengumbar janji.
▫Dakwah itu berlomba dalam kebaikan bukan berlomba saling menjatuhkan.
▫Dakwah itu menghadapi masyaraka bukan membelakangi masyarakat.
▫Dakwah itu memperbarui masyarakat, bukan membuat masyarakat baru.
▫Dakwah itu mengatasi keadaan bukan meratapi kenyataan.
▫Dakwah itu pandai memikat, bukan mahir mengumpat.
▫Dakwah itu menebar kebaikan bukan mengorek kesalahan.
▫Dakwah itu menutup aib dan memperbaikinya, bukan mencari2 aib dan menyebarkannya.
▫Dakwah itu menghargai perbedaan, bukan memonopoli kebenaran.
▫Dakwah itu memberi senyum manis, bukan menjatuhkan vonis.
▫Dakwah itu menyatukan kekuatan, bukan memecah belah persatuan.
▫Dakwah itu kompak dalam perbedaan, bukan ribut mengklaim kebenaran.
▫Dakwah itu siap menghadapi musuh bukan selalu mencari musuh.
▫Dakwah itu mencari teman, bukan mencari lawan.
▫Dakwah itu asyik dalam kebersamaan bukan bangga dengan kesendirian.
▫Dakwah itu menampung semua lapisan, bukan memecah belah persatuan.
▫Dakwah itu kita mengatakan: "aku cinta kamu" bukan "aku benci kamu"
▫Dakwah itu kita mengatakan: "Mari bersama kami" bukan "Kamu harus ikut kami".
▫Dakwah itu "Beaya Sendiri" bukan "Dibeayai"
▫Dakwah itu "Habis berapa ?" bukan "Dapat berapa ?"
▫Dakwah itu "Memanggil/Mendatangi bukan "Dipanggil/Panggilan"
▫Dakwah itu "Saling Islah" bukan "Saling Salah"
▫Dakwah itu di masjid, di sekolah, di pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga dimana saja, bukan hanya di pengajian.
▫Dakwah itu dengan "Cara Nabi" bukan dengan "Cara Sendiri"
Buya Hamka

Tuesday, November 7, 2017

DAKWAH CARA RASULULLAH

DAKWAH CARA RASULULLAH
Dakwah itu adalah pengorbanan, harta, diri, dan waktu, seperti cara Rasulullah dan sahabat. Dalam dakwah bukan cari harta untuk jadi kaya, nanti kalian akan jadi hina di mata Allah & Rasul serta penduduk langit.
Dakwah itu siap miskin, habiskan harta, berjuang di jalan Allah, itulah agama yang benar, murni, tauhid, yang dibawa oleh 124 ribu para Nabi & Rasul.
Wahai para pendakwah, carilah upah lewat kerja dunia, tapi jangan cari upah lewat kerja dakwah, nanti kalian akan hina. Hasil dari kerja dunia yang kalian dapatkan maka kalian korbankan untuk agama, agar kalian menjadi mulia di mata Allah.
- Banyak berkorban, maka akan banyak paham.
- Sedikit berkorban, maka akan sedikit paham.
- Salah berkorban, maka akan salah paham.
Itulah agama yang benar, banyak berkorban dalam agama maka Allah akan beri kepahaman yang banyak yang tidak dimiliki oleh orang yang tidak berkorban.
Dalam dakwah jangan sekali-kali meminta imbalan (uang, jabatan, dsb) karena harga surga tidak semurah itu, apakah kalian akan menukar surga dengan imbalan yang sedikit?
"Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." ~ QS (36) Yaasiin : 21 ~
"...Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit." ~ QS (5) Al-Maaidah : 44 ~
“Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa..” ~ QS (2) Al-Baqarah : 41 ~
Hasan al-Bashri pernah ditanya tentang firman Allah, [ثَمَناً قَلِيلاً]:
Harga yang rendah”. Kata beliau, “Harga yang rendah adalah dunia dan seisinya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/243).
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” ~ QS (61) Ash Shaff : 10-12 ~
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman, jiwa dan harta mereka,  bahwasanya mereka kelak akan mendapatkan surga. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka berhasil membunuh (musuh) atau justru dibunuh. Itulah janji atas-Nya yang telah ditetapkan di dalam Taurat, Injil, dan al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih memenuhi janji selain daripada Allah, maka bergembiralah dengan perjanjian jual-beli yang kalian terikat dengannya. Itulah kemenangan yang sangat besar.” ~ QS (9) At-Taubah : 111 ~
Seluruh bentuk pengorbanan para pendakwah akan dibayar mahal oleh Allah dengan balasan surga...
Katakanlah (Muhammad) :"Aku tidak meminta imbalan dari kalian dalam menyampaikan (Al Quran), Al Quran tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam”.
“Dan wahai kaum ku, aku tidak meminta imbalan dari kalian atas dakwahku, ini. Imbalanku hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Tidakkah kalian mengerti?” ~ QS (11) Hud : 51 ~
“Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas dakwah ini, imbalanku hanyalah dari Tuhan semesta alam” ~ QS (26) Asy-Syu’uraa’ : 164 ~
“Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas dakwah ini, imbalanku hanyalah dari Tuhan semesta alam” ~ QS (26) Syu’uraa’ : 180 ~
Insya Allah