Showing posts with label manfaat hujan. Show all posts
Showing posts with label manfaat hujan. Show all posts

Wednesday, October 4, 2017

MANFAAT HUJAN

KAJIAN AL QUR’AN
MANFAAT HUJAN
Pengajian Subuh Masjid Ukhuwah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Jum’at, 22 September 2017
Allah menciptakan hujan yang bermanfaat bagi ciptaan-Nya, terutama untuk manusia. Hujan bisa dijadikan minuman. Serta merupakan penyubur tanaman yang akan menjadi makanan bagi binatang ternak (QS 16 : 10). Air hujan juga untuk menumbuhkan tanaman yang dapat di makan oleh manusia seperti zaitun, kurma, anggur dan berbagai macam buah-buahan (QS 16 : 11, QS 35 : 27). Selain itu Allah juga menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan, bintang-bintang untuk manusia, sebagai tanda kekuasaan Allah bagi yang mau memahaminya.  (QS 16 : 12).
Hujan diciptakan dari angin yang bertiup dan menurunkan air yang sangat bersih dari langit.  Hujan kemudian menghidupkan tanah yang gersang dan mati dan menjadi sumber mata air bagi berbagai mahluk hidup; binatang dan manusia yang berjumlah banyak (QS 25 : 48-49).
Hujan juga dipergilirkan turunnya. Allah menyuruh manusia untuk mempelajari pola turunnya hujan untuk kepentingan berbagai maksud dan kegiatannya. Ada ilmu tentang cuaca dan perkiraan/prakiraan turunnya hujan sehingga bisa bermanfaat bagi para petani, nelayan, orang yang menempuh perjalanan, dan lain-lain  (QS 25 : 50)
Awan di langit begerak perlahan-lahan, berkumpul dan menjadi bertumpuk-tumpuk, lalu turunlah hujan. Ada juga diturunkan butiran-butiran es yang turun dari gumpalan awan-awan yang berbentuk gunung. Karena awan-awan mengandung muatan listrik, maka terjadilah kilat yang menyilaukan mata (QS 24 : 43)
Dengan turunnya hujan maka tumbuh macam-macam tanaman hijau yang mengeluarkan butir-butir yang banyak; dari mayang kurma keluar tangkai-tangkai buah kurma yang menjulai, dijadikanlah oleh manusia kebun-kebun anggur dan zaitun, serta buah delima yang serupa bentuk dan warnanya dan tidak serupa rasanya. (QS 6 : 99). Ada pula tanaman yang merambat (berjunjung) maupun yang tidak merambat (tidak berjunjung) selain dari kurma, zaitun dan delima yang serupa bentuk dan warnanya dan tidak serupa rasanya. Jika buahnya dipanen, maka makanlah buah-buahan itu (ada manfaat kesehatan). Jangan lupa menunaikan zakat dari hasil panen ini. Bayarlah zakat untuk buah yang tidak dimakan. Note: Jadi zakat itu tidak hanya untuk padi (makanan pokok) saja, tapi buah-buahan juga dikenakan zakat. Juga dilarang untuk berlebih-lebihan (makan buahnya dan zakatnya) (QS 6 : 141).
Tidak boleh berlebihan dalam hal makan dan minum (QS 7 : 31) maupun dalam hal meng-infaq-kan harta (membelanjakan uang) (QS 25 :67).
Pohon zaitu adalah pohon yang banyak berkahnya yang tumbuh di puncak bukit, sehingga tanaman ini sepanjang hari, mulai dari matahari terbit sampai tenggelam terus mendapatkan sinar matahari, sehingga pohonnya tumbuh dengan subur dan menghasilkan minyak yang baik. (QS 24 : 35)
Kurma dan anggur dibuat miuman yang memabokkan (miras) (QS 16 : 67), namun hasil olahan ini tidak dijual di Arab Saudi dan diekspor ke negara-negara lain.
Doa untuk meminta rejeki berupa buah-buahan yang dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s. (QS 2 : 126)
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Manfaat Hujan
“[10] Dia-lah, Yang menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.
[11] Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
[12] Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya)”. ~ QS (16) An Nahl : 10-12 ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[48] Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa khabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmatnya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih
[49] agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari mahluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak
[50] Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).” ~ QS (25) Al Furqaan : 48-50 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” ~ QS (24) An Nuur : 43 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak, dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pula-lah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman” ~ QS (6) Al An’aam : 99 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan yang tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” ~ QS (6) Al An’aam : 141 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid 534), makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan 535). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” ~ QS (7) Al  A’raaf : 31 ~

534) Maksudnya: tiap-tiap mengerjakan shalat atau thawaf sekeliling Ka’bah atau ibadat-ibadat yang lain
535) Maksudnya: jangan melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta, mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” ~ QS (25) Al Furqaan : 67 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus 1040), yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak disebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya) 1041), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” ~ QS (24) An Nuur : 35 ~

1040) Yang dimaksud “lubang yang tidak tembus” (misykat), ialah suatu lubang di dinding yang tidak tembus sampai ke sebelahnya, biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barang-barang lain.
1041) Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rejeki yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan”. ~ QS (16) An Nahl : 67 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rejeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian”. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa  ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruknya tempat kembali”.~ QS (2) Al Baqarah : 126 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Jum’at, 22 September 2017

Monday, February 10, 2014

HUJAN, BERKAH ATAU MUSIBAH?

HUJAN, BERKAH ATAU MUSIBAH?


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala, di musim penghujan kali ini terjadi banjir di mana-mana dan berlangsung cukup lama. Banyak orang harus mengungsi karena rumah mereka di rendam banjir sampai puluhan sentimeter tingginya. Banyak sekali orang yang terhenti kegiatannya dalam mencari nafkah hidup karena mengurusi dampak banjir atau terendamnya sawah garapan petani. Transportasi lumpuh selama berhari-hari karena jalan Pantura tergenang banjir di berbagai titik. Berbagai penyakitpun menimpa para korban banjir ini…

Sesungguhnya hujan merupakan bagian terpenting bagi kehidupan mahluk di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktivitas di suatu tempat. Hujan yang memiliki peranan penting bagi semua mahluk hidup, termasuk manusa yang disebutkan dalam beberapa ayat Al Qur’an mengenai penjelasan penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya. Mari kita kaji penjelasan Al Qur’an tentang hujan.

Kadar Hujan

Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman: “Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)” ~ QS 43 - Az-Zukhruf : 11 ~

“Kadar” yang disebutkan dalam ayat ini merupakan salah satu karakteristik hujan. Secara umum, jumlah hujan yang turun ke bumi selalu sama. Diperkirakan sebanyak 16 ton air di bumi menguap setiap detiknya. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi setiap detiknya. Hal ini menunjukkan bahwa hujan secara terus-menerus bersirkulasi dalam sebuah siklus seimbang menurut “ukuran” tertentu.

Pembentukan Hujan

Bagaimana hujan terbentuk tetap menjadi misteri bagi manusia dalam kurun waktu yang lama. Hanya setelah ditemukannya radar cuaca, barulah dapat dipahami tahap-tahapan pembentukan hujan. Pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahap. Pertama, “bahan mentah” hujan naik ke udara. Kemudian terkumpul menjadi awan. Akhirnya tetesan-tetesan hujanpun muncul dan membasahi bumi.

Tahapan-tahapan ini secara terperinci telah tertulis dalam Al Qur’an berabad-abad lalu sebelum informasi mengenai pembentukan hujan disampaikan.

Allah, Dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambany yang dikehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira” ~ QS 30 – Ar-Ruum : 48 ~

Sekarang, mari kita lihat tiga tahapan yang disebutkan dalam Al Qur’an

Tahap Pertama: “Allah, Dialah yang mengirimkan angin … “. Gelembung-gelembung udara yang tidak terhitung jumlahnya dibentuk oleh buih-buih di lautan yang secara terus-menerus pecah dan mengakibatkan partikel-parikel air tersembur ke udara menuju ke langit. Partikel-partikel ini – yang kaya akan garam – kemudian terbawa angin dan bergeser ke atas menuju atmosfir. Partikel-partikel ini (disebut aerosol) membentuk awan dengan mengumpulkan uap air (yang naik dari lautan sebagai tetesan-tetesan oleh sebuah proses yang dikenal dengan ‘Jebakan Air’, water trap) disekelilingnya.

Tahap Kedua: “ ... lalu angin itu menggerakan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadi bergumpal-gumpal ...”. Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal-kristal garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena tetesan-tetesan air di sini sangat kecil (dengan diameter 0,01 – 0,02 milimeter), awan mengapung di udara dan menyebar di angkasa, sehingga langit tertutup olah awan.

Tahap Ketiga: “ ... lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun ...”. Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal-kristal garam dan partikel-partikel debu mengental dan membentuk tetesan-tetesan hujan. Sehingga, tetesan-tetesan tersebut, yang menjadi lebih berat dari udara, meninggalkan awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.

Setiap tahap dalam pembentukan hujan disampaikan dalam Al Qur’an dengan runtutan yang benar.

Manfaat Hujan

Di antara manfaat turunnya hujan adalah:

#1. Sebab adanya rizki

#2. Hidupnya bumi. Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman: “… Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya …” ~ QS 2 – Al-Baqarah : 164 ~

#3. Sebagai menyuci dalam thaharah. Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman: “… Dan dia menurunkan kepada kalian hujan dari langit untuk emnsucikan kalian dengan hujan itu ...QS 8 – Al-Anfaal : 11 ~

#4. Untuk dikonsumsi oleh mahluk hidup di bumi. Allah Subhaanahu wa ta’ala  berfirman: “Dialah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kalian, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan yang pada (tempat tumbuhnya) kalian menggembalakan ternak kalian~ QS 16 – An-Nahl : 10 ~

Karenanya, menyandarkan sebab turunnya hujan kepada Allah selain Allah – baik itu kepada bintang tertentu atau kepada masuknya bulan tertentu atau kepada selain-Nya – merupakan perbuatan mengkafiri nikmat dan merupakan perbuatan kesyirikan kepada Allah. Sudah sepantasnya manusia menyandarkan turunnya hujan itu hanya kepada Allah, karena tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan kecuali Allah semata.

Tatkala turunnya hujan, terkadang bisa membawa manfaat dan terkadang bisa mendatangkan mudharat, maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam mengajari umatnya agar meminta kepada Allah hujan yang mendatangkan manfaat setiap kali hujan turun: “Ya Allah, (jadikanlah) hujan ini adalah hujan yang bermanfaat” Aamiin ya Rabbal’aalamiin . . .

Semoga bermanfaat


Wassalam, Mimuk Bambang Irawan