Showing posts with label pengadilan akhirat. Show all posts
Showing posts with label pengadilan akhirat. Show all posts

Sunday, October 22, 2017

PENGADILAN AKHIRAT; PEMBUKTIAN TERBALIK

PENGADILAN AKHIRAT; PEMBUKTIAN TERBALIK
Khotbah Jum’at - Masjid At Taubah, Jakasampurna - Jum’at, 6 Oktober 2017
Semakin banyak orang munafik di sekitar kita. Ya… mereka yang mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir, namun nyatanya mereka bukan orang beriman yang sesungguhnya (QS 2 Al Baqarah : 8). Mereka bersumpah “Demi Allah” akan melaksanakan tanggung jawab dan tugas dengan jujur saat dilantik menduduki jabatan, nyatanya mereka adalah koruptor kakap. Mengaku ustadz atau ulama, namun malah menjadi menghancur agama dan penyesat umat demi keuntungan pribadi atau golongannya. Sering kita lihat orang berpenampilan soleh, agamis, berbudaya, pintar dan sopan, namun nyatanya dibalik topeng itu ia adalah seorang tukang fitnah yang keji tidak berperi-kemanusiaan yang tidak segan-segan membinasakan orang lain demi ambisi pribadinya. Masih banyak contoh kaum munafikun yang terdapat di dalam kehidupan kita. Boleh dibilang di segala sendi kehidupan kita ada saja orang-orang munafik.  
Miris sekali, keadaan ini terjadi di negeri kita yang mayoritas beragama Islam (yang sebetulnya patut kita banggakan kalau saja semua pada soleh sesuai contoh ketauladanan  junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w.).
Sadarkah mereka bahwa seorang munafik kelak tempatnya di dasar neraka paling dalam tanpa ada seorangpun yang bisa menolongnya (QS 4 An Nisaa’ : 145)? Bahwa para munafikun dan tukang fitnah penyebar hoax akan dikumpulkan dalam neraka yang apinya bergejolak (QS 111 Al Lahab : 4)? Sungguh amat menyakitkan. Allah telah memberi peringatan bahwa orang yang mengaku beriman dan bertaqwa kepada Allah lalu berpaling dari peringatan-Nya akan diberi penghidupan yang sempit. Di akhirat mereka akan dikumpulkan dalam keadaan buta. Dulu melihat sekarang buta karena mereka lupa akan ayat-ayat Allah serta juga melupakan Allah (QS 20 Thaahaa : 124-126). Lihatlah mereka yang munafik itu, mereka pada terjerat dalam berbagai kasus kecurangan, manipulasi, korupsi, kriminal, penipuan dengan hukuman dunia menjadi orang hina di mata masyarakat, dengan keluarga yang harus menanggung malu, perasaan dikucilkan dan rendah diri.
Namun di antara munafikun ada juga yang belum rela menerima hukuman dunia ini dan terus berjuang untuk menunjukkan bahwa ia orang yang lurus dan benar. Mereka berusaha terus untuk meloloskan diri dari hukuman dunia. Hukum dunia memang adalah wilayah mereka untuk mencari keselamatan dunia. Mereka punya banyak harta untuk mempengaruhi para hakim dan berbuat apa saja untuk menciptakan citra dirinya tidak bersalah. 
PENGADILAN AKHIRAT SIAP MENANTI
Andaipun mereka lolos dari jeratan hukum dunia, kelak mereka pasti akan menghadapi pengadilan akhirat yang dipimpin oleh Allah Hakim Maha Agung yang Maha Adil (QS 95 At Tiin : 8) yang akan berlangsung di hari akhir nanti. Dalam pengadilan akhirat ini tidak ada pembela seperti di dunia yang bisa dibayar bermilyar-milyar untuk meloloskan diri dari jeratan hukum. Sungguh, mereka harus menghadapi pengadilan akhirat ini seroang diri, tidak seorangpun, bahkan anak atau ayah yang membela (QS 16 – An Nahl : 111, QS 31 – Luqman : 33).  Ini pengadilan akhirat bung!
Adakah saksi yang bisa membantu meringankan hukuman? Alhamdulillah ada dong! Dan di sana nanti, saksi yang diperintahkan Allah untuk bersaksi sungguh istimewa. Saksi istimewa ini adalah “kulit, mata dan telinga” (QS 41 Fush-shilat : 21-22). Saksi istimewa lainnya yang akan membongkar kemunafikan mereka adalah “kaki dan tangan” mereka (QS 36 Yaasiin : 65). Saksi-saksi ini tidak akan berbohong dan akan menjelaskan sejelas-jelasnya apa yang sudah diperbuatnya di dunia.
Atas perintah Allah, malaikat akan menyerahkan sebuah “kitab” yang berisi catatan amal perbuatan mereka di dunia yang lengkap, terinci tak ada satupun perbuatan mereka yang tidak tercatat (QS 17 – Al Israa’ : 13-14). Saat disodori, maka sebetulnya ada 2 pilihan untuk menerimanya. Kalau orang baik, dia akan sanggup menerimanya dengan tangan kanannya. Dan surgalah tempatnya. Sebaliknya, kalau orang-orang munafik berserta kawan-kawannya hanya bisa menerimanya dengan tangan kiri, karena tangan kanannya menjadi lumpuh. Mereka ini kemudian diikat tangan ke lehernya dan diceburin ke neraka jahanam. Kapokmu kapan…. (QS 69 Al Haaqqah : 19-21).
Neraka Jahanam tempatnya siapa? Yaitu mereka-mereka yang ingkar terhadap Allah, yang tidak mau memahami, melihat dan mendengar ayat-ayat Allah dalam Al Qur’an.  Mereka punya hati, tapi tidak digunakan untuk memahami ayat-ayat Allah. Mereka punya mata tetapi tidak digunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah. Mereka punya telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka lebih sesat dari binatang ternak (QS 7 Al A’raaf : 179).
BAGAIMANA NASIB ORANG YANG BERIMAN?
Orang-orang yang teguh mengatakan bahwa “Tuhan kami adalah Allah” tidak perlu merasa takut dan bersedih, karena akan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah (QS 41 Fush-shilat : 30). Maka, bertawakkallah dalam segala hal (QS 3 Ali Imran : 159). Orang-orang yang beriman supaya ber-taubatan nasuha yang sebenar-benarnya taubat  kalau sadar bahwa dirinya terindikasi kemunafikan, supaya masih ada peluang untuk masuk surga (QS 66 At Tahriim : 8). Senantiasa berdoa kepada Allah. Supaya doa kita terkabul maka kita harus taat kepada Allah (QS 2 Al Baqarrah : 186).
Orang-orang yang beriman harus memelihara diri dan keluarganya dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang dijaga oleh malaikat yang kasar, keras dan tidak akan mendurhakai perintah Allah dan selalu taat mengerjakan perintah-Nya (QS 66 At Tahriim : 6).
Kutipan Ayat-Ayat Suci Al- Qur’an Yang Berkaitan Dengan Pengadilan Akhirat Bagi Kamu Munafikun dkk.
“Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian 22), padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman” ~ QS (2) Al Baqarah : 8 ~

22) Hari kemudian ialah: mulai dari waktu mahluk dikumpulkan dipadang mahsyar sampai waktu yang tak ada batasnya.
------------------------------------------------------------------------------
“Dan pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” ~ QS (36) Yaasiin : 65 ~
------------------------------------------------------------------------------
“ Bukankah Allah adalah Hakim yang seadil-adilnya ~ QS (95) At Tiin : 8 ~
-----------------------------------------------------------------------------
“[21] Dan mereka berkata kepada kulit mereka: “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab: “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
[22] Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu 1333) bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.” ~ QS (41) Fush-shilat : 21-22 ~

1333) Mereka itu memperbuat dosa dengan terang-terangan karena mereka menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan mereka dan mereka tidak mengetahui bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit mereka akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan mereka.
--------------------------------------------------------------------------
“[19] Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya 1509) dari sebelah kanannya, maka dia berkata: “Ambillah, bacalah kitabku (ini)”
[20] Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku
[21] Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhoi.” ~ QS (69) Al Haaqqah : 19-21 ~

1509) Maksudnya: Catatan amal perbuatannya
--------------------------------------------------------------------------
“[124] Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
[125] Berkatalah ia: ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?
[126] Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan.”  ~ QS (20) Thaahaa : 124-126 ~
--------------------------------------------------------------------------
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kebesaran Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” ~ QS (7) Al A’raaf : 179 ~
---------------------------------------------------------------------------
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalah-kesalahan dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dam ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” ~ QS (66) At Tahriim : 8 ~
----------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 145 ~
----------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya orang-orang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” ~ QS (41) Fush-shilat : 30 ~
---------------------------------------------------------------------------
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjaujhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu 246). Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawaqallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawaqal kepada-Nya.” ~ QS (3) Ali Imran : 159 ~

246) Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiah laiinnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lain.
-------------------------------------------------------------------------
“Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar 1609) ~ QS (111) Al Lahab : 4 ~

1609) “Pembawa kayu bakar” dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah. Istri Abu Lahab disebut pembawa kayu bakar karena dia selalu menyebar-nyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad s.a.w. dan kaum Muslim
-------------------------------------------------------------------------
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-K, maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” ~ QS (2) Al Baqarrah : 186 ~
-------------------------------------------------------------------------
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” ~ QS (66) At Tahriim : 6 ~
-------------------------------------------------------------------------
“Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa’at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong” ~ QS 2 – Al Baqarah : 123 ~
------------------------------------------------------------------------
“(Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan)” ~ QS 16 – An Nahl : 111 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna,- Bekasi, Jum’at, 6 Oktober 2017

Friday, February 20, 2015

PENGADILAN AKHIRAT PASTI TIBA, SIAPKAH KITA?

PENGADILAN AKHIRAT PASTI TIBA, SIAPKAH KITA?

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,


Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala, marilah kita bahas tentang Pengadilan Akhirat, suatu pengadilan yang Maha Adil dan diselenggarakan oleh Allah ta’ala sendiri dan waktunya telah ditetapkanNya pada hari kiamat, Jaumil akhir atau hari akhir jaman. Itulah saatnya Allah pasti akan meminta pertanggung-jawaban atas perbuatan kita di dunia. Sesungguhnya Allah telah memberikan kita petunjuk berupa Al Qur’an dan As Sunnah bagaimana kita harus hidup di dunia. Jadi, siapapun yang masih merasa tersesat maka bergegaslah untuk menggunakan petunjuk itu guna memperbaiki diri sehingga terhindar dari azab Allah. Allah berfirman, yang artinya:

“Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan” QS 16 – An Nahl : 93 ~

Pengadilan atas diri setiap manusia, termasuk penulis, pasti akan tiba dan kita akan menghadap Allah Sang Khaliq seorang diri, tidak ada yang mengantar atau massa yang mendukung kita, tak ada ayah, anak, saudara sanak keluarga lainnya atau pengacara yang bisa membela kita. Dalam beberapa ayat Allah berfirman yang artinya:

“Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa’at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong” ~ QS 2 – Al Baqarah : 123 ~

“(Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan)” ~ QS 16 – An Nahl : 111 ~

“dan Kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu, dan ia datang kepada Kami dengan seorang diri” ~ QS 19 – Maryam : 80 ~

“Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah” ~ QS 31 – Luqman : 33 ~

Tiap-tiap kita akan diadili sendiri oleh Allah. Bayangkan saja, bermiyar-milyar manusia dari berbagai keyakinan, agama, bangsa dan ras akan diadili melalui proses yang adil dan sempurna, di mana Allah sendiri yang membuat perhitungan antara pahala dan dosa menggunakan timbangan yang sangat tepat. Tidak ada seorangpun bisa mengajukan proses pra-peradilan dan menghindar dari pengadilan Allah. Dan ini sangat mudah bagi Allah. Allah berfirman, yang artinya:

“Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri” ~ QS 19 – Maryam : 94-95 ~

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah kami sebagai Pembuat perhitungan” ~ QS 21 Al Anbiyaa’ : 47 ~

Bila tiba giliran kita untuk diadili, setiap kita akan diberi sebuah kitab yang berisi catatan lengkap mengenai amal perbuatan kita di dunia baik besar maupun kecil secara terperinci, kemudian Allah memerintahkan untuk membaca sendiri kitab kita masing-masing sebagai bahan penghisab. Dan banyak orang malah akan ketakutan melihat catatan-catatan perbuatannya sendiri.

“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”
~ QS 17 – Al Israa’ : 13-14 ~

“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun” ~ QS 18 – Al Kahfi : 49 ~

Sebagaimana setiap pengadilan, maka pengadilan akhiratpun menyiapkan hukuman bagi yang terbukti bersalah. Salah satu contoh adalah kesalahan dalam bermegah-megah, memboroskan rizki yang telah diberikan Allah untuk hal yang tidak sesuai perintah Allah, bahkan digunakan untuk perbuatan maksiat. Allah berfirman, yang artinya: 

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu) ~ QS 102 – At Takaatsur : 1-8 ~

Surat At Takaatsur di atas merupakan ancaman bagi orang-orang yang senang bermegah-megahan sehingga lalai untuk mengikuti perintah dan menjauhi larangan Allah. Bagi mereka yang lalai ini akan dapat meyakini dengan mata kepala sendiri (‘ainul yaqin) akan adanya neraka Jahanam dan harus siap mempertanggung jawabkan harta yang digunakan untuk kebiasaan bermegah-megah itu.

Surat dan ayat-ayat lain yang menggambarkan vonis yang akan dijatuhkan dalam pengadilan akhirat seperti di firmankan Allah:

 [101] “Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya
[102] Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan
[103] Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam
[104] Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacad” ~ QS 23 – Al Mu’minuun : 101 – 104 ~

Jadi, bila lebih banyak dosa, maka neraka jahanam tempatnya di akhirat dan dalam keadaan wujud yang cacad lagi buruk rupa karena dibakar api neraka. Oleh karena itu marilah kita bersiap-siap untuk menyongsong peradilan akhirat dengan berbuat lebih banyak kebaikan agar kita dikumpulkan di hari kiamat dengan orang-orang baik yang bertaqwa kepadaNya. Allah berfirman:

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” ~ QS 2 – Al Baqarah : 148 ~

Demikian risalah ini kami tulis dengan harapan agar kita semua bisa dan berkesempatan untuk menyiapkan diri guna menghadapi pengadilan ini seorang diri dan berhasil melewatinya dengan hadiah surga.

Aamiin ya Rabbal’aalamiin

Wasallam, Mimuk Bambang Irawan

Jakarta, 21 Februari 2015