Monday, August 6, 2012

6 LATIHAN MORALITAS DI BULAN RAMADHAN

Latihan Moralitas di Bulan Ramadhan

Bismillahirrohmanirrohiim

Puasa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, merupakan masa penggemblengan moral bagi kaum muslimin yang ingin mencapai predikat manusia yang bertaqwa (mustaqin). Ada 6 (silahkan tambahkan kalau perlu) aspek yang digembleng dalam bulan Ramadhan:

#1 – KEJUJURAN

Puasa merupakan sesuatu yang rahasia, tidak diketahui, oleh muslim lainnya. Puasa merupakan rahasia antara diri kita dengan Allah SWT. Ada orang yang sahur sebelum subuh, namun tengah hari dia menyantap hidangan di warung tertutup, mencoba bersembunyi dari manusia lainnya. Dia telah tidak jujur, bahkan terhadap dirinya sendiri. Dapatkah kita berjalan di jalan yang lurus, tidak korupsi, mencuri, selingkuh, menipu dan sebagainya? Hanya Allah SWT Yang Maha Tahu apa yang kita perbuat.

#2 – KESABARAN

Ada di antara kita yang mudah tersulut, marah, memiliki emosi yang tinggi begitu ada hal yang kurang menyenangkan, menjengkelkan atau mengecewakan. Marah, mengumpat dan mengeluarkan kata yang tidak baik, menghina merupakan hal-hal yang tidak diperkenankan dan membatalkan puasa. Tetap sabar menghadapi hal-hal yang kita anggap lamban dan kurang sesuai dengan keinginan kita harus kita usahakan. Banyak orang yang tidak sabar, ingin cepat kaya, memiliki dunia yang mendorongnya berbuat korupsi, mencuri, menyerobot hak orang lain dan sebagainya.

#3 – HEMAT

Di bulan Ramadhan kebutuhan akan makanan sebetulnya berkurang. Kalau biasanya 3X sehari menjadi 2X saja yaitu waktu sahur dan berbuka puasa. Di antaranya hilang kesempatan untuk jajan. Namun kenyataannya tidak demikian. Banyak orang yang malahan menyiapkan lebih banyak makanan dari pada biasanya, seakan mau membalas dendam atas kehilangan kesempatan untuk makan. Hakekatnya sebenarnya adalah melatih diri untuk berhemat, bukan hanya makanan tapi juga kebutuhan yang lain

#
4 – KEDISPLINAN

Puasa Ramadhan juga merupakan modul untuk melatih kedisiplinan. Imsak dan subuh merupakan titik dimulainya puasa, dan maghrib sebagai berakhirny
a puasa sehari. Kedisiplinan juga dilatih saat kita beribadah shalat. Segerakan shalat, tidak menunda adalah disiplin yang diajarkan Nabi SAW. Bacaan wajib dan sunnah juga telah dicontohkan Nabi SAW, dan tidak bisa kita rubah semau kita. Ketidak disiplinan akan membuat orang dengan sangat mudah berbuat munkar, contoh: sudah ada anggaran proyek, di mark-up. Sudah ada aturan hukum, dibengkok-bengkokkan semaunya. Jam masuk kerja jam 8:00, datang jam 11:00 siang (biasa dilakukan PNS)

#5 – KEPEDULIAN SOSIAL

Kita dilatih untuk meningkatkan kegiatan hablum-minannas, hubungan sosial dengan sesama, dalam bentuk zakat, infaq dan sedekah, menyantuni anak yatim, mengajak orang berbuka puasa atau menyediakan tajil bagi yang berpuasa. Kita dilatih untuk ber-emphaty (ikut merasakan) pada kehidupan kaum dhuafa, fakir miskin dan yatim piatu. Banyak di antara kita yang kurang peduli terhadap yang kurang mampu, buktinya banyak koruptor yang tidak memikirkan dampak perbuatannya bagi rakyat banyak dan bangsa. Yang penting guwe, loe end sajalah.

#6 – KEIKHLASAN

Ini melatih diri bahwa apapun yang kita lakukan seperti puasa, dan keempat unsur moral di atas haruslah karena Allah SWT (Lillahi ta’ala). Kita melakukan semua hal yang baik bukan karena ada orang lain yang menyuruh atau karena tujuan dan motivasi tertentu. Niat puasa bukan karena ingin langsing, atau disuruh mertua atau pacar, tapi semata-mata karena kecintaan kita kepada Allah SWT.

Nah, mari kita coba membuat score-card (kartu nilai) untuk kelima unsur moral di atas, dan nilailah sehabis tarawih apa anda telah berhasil dalam latihan anda hari ini. Sederhana saja, kalau berhasil kasih tanda V (contreng), kalau masih belum berhasil kasih tanda X (palang), lalu sempurnakan untuk hari-hari selanjutnya. Syaratnya anda harus jujur.

Insya Allah anda akan mencapai hari kemenangan dengan gemilang. Di hari-hari, bulan-bulan berikutnya pasca shaum anda telah menjadi pribadi yang lebih mudah menjadi insan yang bertaqwa. KETAQWAAN, itulah cara Allah SWT menilai kita. Semoga kita semua tergolong manusia yang bertaqwa, aamiin ya Rabbal alamin     

Disarikan dari tausiah oleh Sesepuh kita Bpk. H. Dimyati di Pengajian Taqlim Masnaga, Sabtu, 28 Juli 2012. 

No comments:

Post a Comment