Monday, August 6, 2012

KITA HANYA KANTONG NAJIS

Siapa Kita? Kita Hanya Kantong Najis

Bismillahirrohmanirrohiim

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, judul di atas sepertinya kurang menghargai ciptaan Sang Maha Kuasa, Sang Khaliq Allah SWT. Tapi mari kita renungkan apakah benar seperti itu, kita hanyalah sebuah kantong najis yang dengan ilmu dan kekayaan menjadi terhormat di antara sesama manusia. Kehormatan yang senantiasa dilindungi oleh Allah SWT, karena Dia tidak pernah bosan menutup aib kita bila kita bertaqwa padaNya.

Coba kita mulai merenung, adakah tubuh kita ini mengeluarkan sesuatu yang berguna buat kita, yang memiliki sifat positif? Saya yakin anda sulit menjawabnya karena memang tidak satupun zat yang dikeluarkan oleh tubuh kita bisa menjadi manfaat buat kita dan potensial menjadi aib bagi setiap insan dalam kehidupan sehari-hari.

Kita punya lubang
-lubang dalam tubuh kita yang semuanya berfungsi untuk atau bisa mengeluarkan sampah dari tubuh kita, sebut saja dari atas kebawah: hidung, mulut, telinga, kemaluan, dubur serta ribuan pori-pori yang tersebar di kulit tubuh kita.

Boleh kita bayangkan dan telaah lebih dalam apa saja yang di keluarkan oleh lubang-lubang tersebut.

Hidung
mengeluarkan ingus, walaupun hidung memiliki fungsi penting yaitu sebagai jalan oksigen yang di karuniakan Allah, tapi kita tentu jijik melihat ingus, apalagi bila ada penyakit flu atau selesma yang menyerang.

Mulut
mengeluarkan ludah, yang mengandung banyak enzym yang bermanfaat bagi pencernaan, namun bersediakah anda menelan ludah anda kembali? Apalagi bila perut tidak menerima makanan dan memuntahkannya kembali lewat mulut. Pasti jijik.

Telinga kiri
kanan berfungsi cukup penting yaitu untuk mendengar, tapi saluran telinga hampir selalu dimasuki kotoran dan bakteri sehingga harus sering dibersihkan. Dan kotoran telinga jauh dari sedap baunya, apalagi bila terserang penyakit telinga menahun alias congek

Kemaluan
mengeluarkan air seni yang merupakan sampah cair dari tubuh kita yang memiliki bau khas yang tidak sedap. Urin mengandung banyak zat yang tak berguna hasil kerja ginjal dan tentu anda tidak ingin meminumnya. Alat kelamin juga merupakan bagian dari sistim reproduksi. Pria mengeluarkan sperma, sedangkan wanita mengeluarkan debris setiap bulannya.

Dubur
tentu sudah jelas apa yang dikeluarkannya, sampah sisa kerja sistim pencernaan kita yang mengeluarkan bau yang luar biasa tidak sedapnya. Anginnya saja berupa unsur kimia H2S tidak kalah baunya dan bisa menggangu lingkungan.

Lantas pori-pori kita mengeluarkan keringat yang sebetulnya berguna untuk membantu pangaturan suhu tubih kita. Namun rasanya asin, karena mengandung unsur natrium. Buktikan sendiri. Dibagian tertentu, seperti ketiak dan lipatan-lipatan tubuh lain, keringat bisa membawa bau kurang sedap yang disebut bau badan (BB).  

Lengkap sudah. Apa masih belum setuju? Terlepas dari itu yang bisa kita ambil hikmah dari tulisan ini, ialah bahwa dengan pemikiran seperti itu, kita tidak boleh membanggakan diri dan menjadi sombong karena merasa lebih atas yang lain.

Ingat, kita hanya kantong najis ... Penilaian Gusti Allah atas kemuliaan manusia ialah dari ketaqwaan setiap hambaNya, bukan dari penampilan fisik, karena kita hanya kantong najis. Kantong najis itu (baca tubuh kita) suatu saat tidak akan ada manfaatnya ataupun bernilai, membusuk dimakan cacing tanah. Ruh kita yang akan terus hidup, mempertanggung jawabkan perbuatannya semasa berada dalam kantong najis.

Jadi nasihatnya: Tidak usah menyombongkan dirilah, wong kita ini sama-sama kantong najis

Wassalamu’alaikum.
H. Bambang Irawan

2 comments:

  1. sekedar berbagi;
    http://daarussholihin.blogspot.com/2013/04/tafakuran-mutiara-tauhid-di-bandung.html

    ReplyDelete
  2. Lumayan bila 'aku' bisa mengaku 'hanya sekantong najis'.
    Sekarang renungkan 'aku' ini siapa? 'aku' ini ciptaan Allah dari tiada menjadi ada dan kembali menjadi tiada.
    Tubuh ini tubuhnya Allah, yang membolak balik hati dan pikiran juga Allah dan yang terutama daya ini ( segala macam daya, daya u ngomong, daya u ibadah dsb).
    Pertanyaan mendasar saya kemukakan:
    Masih bisakah klaim bahwa kita bisa mengaku hanya kantong najis?
    Punya andil secuil pun tidak dalam penciptaan tubuh! Sekarang jelas 'aku' itu hanyalah 'rasa aku' tak kurang dan tak lebih, tidak memiliki daya dan kemampuan apapun (QS 86 ayat 9 dan 10)
    Kesimpulan:
    Sesungguhnya klaim kemampuan 'aku' jelas gugur karena segalanya yang ada hanyalah Allah semata.
    Inilah jalan untuk mengenal Allah dengan ijin Allah.
    Semoga ada manfaatnya...

    Udik Samekto Budi

    ReplyDelete