Saturday, December 12, 2020

MENCARI NEGERI SURGA

Mari bermuhasabah: merenung ketika dibaca, melamun ketika dibayangkan, takjub ketika surga itu ada didepan mata, tempat indah sampai kita menutup mata: itulah Nusantara milik kita bersama bukan milik orang lain, mari kita jaga agar tetap terpelihara dan jaya hingga akhir masa.

MENCARI NEGERI SURGA  

Dulu orang orang "kiri" mendambakan suatu negeri di mana  kaum proletar berkuasa, tidak ada buruh yang menderita, tidak ada perbedaan kaya dan miskin, semua sama. Nyata nya kehidupan di Uni Sovyet (tahun 50-80an) tidak seindah yang dicita-citakan. Rakyat juga tidak puas, daerah-daerah tidak puas. Uni Sovyet ambruk berkeping keping.

Korea Utara penganut Komunis tulen, juga bukan surga. Rakyat dijadikan robot, ditekan hak hak kemanusiaannya, memang tidak ada perbedaan kaya dan miskin karena semua warga miskin, kecuali sang Tiran Kim Jong Un.

Ternyata negara Komunis bukan surga 

Orang-orang liberal pendamba kebebasan mengidolakan negeri Amerika Serikat sebagai negara surga. Mereka mencontoh Amerika sebagai acuan bernegara yang ideal. Tiap orang bebas mencari kekayaan sebesar besarnya, orang bebas ngomong apa saja, berperilaku suka suka. Kenyataan tidak seindah angan angan. Kebebasan yang tanpa batas, menyebabkan si Kuat menguasai semua, merampas semua, dan memiliki semua. Rakyat kecil hanya disisakan remah remah. Hak asasi memang ada, tapi Hak kapitalis yang super kaya jauuh lebih besar lagi. 

Demokrasi menjadi jalan tol bagi yang mampu berlari cepat dan bermodal besar. 

Di Amerika orang yg tidak punya rumah dan makan dari sisa sisa sampah restoran masih cukup banyak, tapi  orang orang yang kekayaannya  bisa membeli negara juga ada . 

Orang kaya bebas membeli senjata dan  menyewa bodyguard sebanyak banyaknya untuk melindungi harta dan nyawanya. Orang miskin harus survive bertahan dijalan jalan. 

Diskriminasi dan Rasisme terhadap orang kulit hitam, Indian dan kulit berwarna disembunyikan dibawah karpet Demokrasi. 

Ternyata Amerika Serikat juga bukan negeri idaman. 

Anak anak. Muda Indonesia sangat mengidolakan Korea. Barang2 Korea, Kosmetik Korea, Operasi plastik Korea, Film Korea, Makanan Korea, Musik Korea, dan Artis artis Korea. Segala sesuatu yg berlabel Korea adalah idaman dan hebat.

Sementara generasi muda Korea melihat kehidupan dan negeri Indonesia dengan takjub. Dimata mereka Indonesia adalah Surga yang mereka dambakan. Negeri indah, manusia manusia ramah, kehidupan santai tanpa tekanan dan stress, makanan makanan enak, buah buahan berlimpah sepanjang musim. dan semua serba murah buat mereka.

Dinegaranya mereka selalu stres harus berprestasi, sehingga banyak yang bunuh diri. 

Sebagian masyarakat kita sangat mengidolakan semua yang berbau Arab dan Timur tengah. Karena semua yg berbau  Arab di konotasi kan 'dekat dengan Nabi

Buah buahan Arab, Pakaian ala Arab, Jenggot harus seperti orang Arab, minyak wangi Arab, Makanan Arab, musik gambus Arab dan gaya ngomong ala Arab, semua itu dipandang lebih "bergengsi " dan konyolnya juga dianggap lebih alim dan saleh

Mereka baru melek ketika menjadi TKI dan TKW, ternyata di Arab masih banyak juga yang perilakunya lebih dekat ke Abu Jahal dan Abu Lahab daripada meniru perilaku Nabi

Padahal  sebaliknya orang orang Arab/Timur Tengah begitu terpesona melihat keindahan negeri dan kedamaian yang ada di Nusantara.

Ada sungai mengalir dimana mana, berbagai jenis buah buahan, pohon rindang dimana mana, Gunung2 menjulang, makanan  beragam citarasa, pemandangan indah , banyak tempat sejuk, tidak ada perang , tidak ada bom dan tidak ada saling bunuh, dan yang terpenting banyak yang geulis geulis

Sebagian warga kita juga sangat memuji muji kehidupan bahagia, sejahtera dan harmoni di negara negara Skandinavia. 

Sementara orang-orang Skandinavia mendambakan hidup di Indonesia, negara dengan sinar matahari sepanjang tahun, harga harga murah ... Dan yang terpenting negara dengan pajak pendapatan yang jauh lebih rendah dari negaranya (di negara mereka pajak penghasilan pribadi sekitar 50%-60%)... Masih pengen hidup di Denmark? 

Sebagian kelompok warga kita mendambakan negara berlandaskan khilafah. Mereka menganggap Khilafah adalah solusi untuk semua masalah. 

Negara Demokrasi dan Pancasila adalah penyimpangan dari jalan agama. 

Sayang belum ada contoh negeri nya dalam kehidupan nyata. Yang pernah ada adalah negeri ISIS  yang mengaku ngaku negeri khilafah, tapi setiap hari yang ada pembunuhan, perkosaan, pemyiksaan dan penyembelihan terhadap sesama manusia dengan ngaku2 atas nama agama.

Jadi dimana negeri surga itu??? 

"Negeri dimana kita mensyukuri keberadaan kita"  tiba tiba Mbok Inem pemilik warung nyeletuk sambil menyodorkan rebusan indomie  telor 6500 rupiah  dan kopi tubruk 3000 rupiah, sayup sayup terdengar lagu "pamer bojo" Didi kempot . 

Tuhan, inikah surga??

EddySinangTrenggono -7Jun2020 

No comments:

Post a Comment