Showing posts with label ayat ayat Allah. Show all posts
Showing posts with label ayat ayat Allah. Show all posts

Tuesday, June 26, 2018

BERDOA

KAJIAN AL QUR’AN
BERDOA
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis - Senin, 17 - 21 Mei 2018
Selain berpuasa di Bulan Ramadan topik kajian kali ini membahas tentang perintah untuk BERDOA dalam surat Al Baqarah : 186 serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan topik ‘berdoa’
QS 2 : 186; Selain puasa di bulan Ramadan, maka Allah berfirman bahwa Dia akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa, asal kita memenuhi segala perintah-Nya dan beriman kepada-Nya agar kita selalu berada dalam kebenaran (bukan dikabulkannya doa)
QS 2 : 200-202; Membangga-banggakan nenek moyang setelah menunaikan ibadah haji menjadi kebiasaan orang Arab Jahiliyah dulu, diganti dengan berdzikir kepada Allah. Berdoa memohon kebaikan dunia dan akhirat. Mereka mendapat bagian dari apa yang mereka kerjakan/usahakan dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
QS 21 : 87;  Kisah Nabi Yunus yang marah karena ditegor Allah lalu meninggalkan kaumnya. Maka Allah menghukumnya dengan menyesatkannya dalam perut ikan yang gelap gulita. Maka Nabi Yunus berdoa dalam perut ikan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Suci dan mengaku dirinya telah berbuat zalim. Maka Allah mengabulkan doanya dengan menyelamatkannya dari perut ikan.
QS 37 : 139-148; Kisah Nabi Yunus yang meninggalkan kaumnya (kewajibannya). Ia melarikan diri ke sebuah kapal yang sudah penuh muatan. Iapun mengikuti undian, siapa yang kalah akan diceburin ke laut. Nabi Yunus kalah dan diceburin ke laut dan dimakan ikan besar dalam keadaan tercela (tidak bertanggung jawab). Namun karena ial selalu mengingat (berdoa kepada) Allah, maka Allah mengabulkan doanya dan menolongnya, tapi melemparkannya ke daerah yang tandus dalam keadaan sakit. Allah menumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu untuk makanannya, lalu Allah mengutusnya kepada 100 ribu/lebih untuk beriman kepada Allah. Mereka diberi kenikmatan hidup sampai waktu tertentu.
QS 38 : 41-44; Kisah Nabi Ayyub a.s, menderita sakit kulit beberapa waktu lamanya dan dia memohon pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah kemudian memperkenankan doanya dan memerintahkan agar dia menghentakkan kakinya ke Bumi. Ayyub mentaati perintah itu maka keluarlah air dari bekas kakinya atas petunjuk Allah. Ayyubpun mandi dan minum dari air itu, sehingga sembuhlah dia dari penyakitnya dan dia dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Maka mereka kemudian berkembang biak sampai jumlah mereka dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. Pada suatu ketika Ayyub teringat akan sumpahnya, bahwa dia akan memukul istrinya bila penyakitnya sembuh disebabkan istrinya pernah lalai mengurusnya sewaktu dia masih sakit. Akan tetapi timbul dalam hatinya rasa iba dan sayang kepada istrinya sehingga dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. Oleh sebab itu turunlah perintah Allah seperti yang tercantum dalam ayat 44 di atas, agar ia dapat melaksanakan sumpahnya dengan tidak menyakiti istrinya, yaitu memukulnya dengan seikat rumput.
QS 21 : 83-84; Kisah Nabi Ayyub a.s, Nabi Ayyub yang tertimpa penyakit kulit berdzikir (berdoa) kepada Allah yang Maha Penyayang, sehingga Allah memperkenankan doanya dan menghilangkan penyakitnya, dan bisa kembali kepada keluarganya dan melipat gandakan keturunannya yang merupakan rahmat bagi Ayyb dan keluarga serta peringatan bagi semua orang yang menyembah (berdoa) kepada Allah.
QS 40 : 60; Perintah Allah untuk berdoa kepada-Nya yang niscaya akan diperkenankan-Nya. Orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah (berdoa kepada) Allah akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.
QS 2 : 34; Allah memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada Adam, dalam artian menghormati & memuliakan Adam, bukan menghambakan diri kepada Adam. Namun Iblis menolak untuk bersujud kepada Adam. Iblis enggan dan takabur, sehinga ia digolongkan sebagai orang kafir.
QS 7 : 12; Allah bertanya kepada Iblis mengapa ia tidak mau bersujud kepada Adam waktu Allah menyuruhnya, maka Iblis menjawab bahwa ia lebih baik dari Adam, karena ia diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah.
QS 7 : 13-14; Allah memerintahkan Iblis turun dan keluar dari surga dan termasuk orang-orang yang hina, karena Iblis sudah menyombongkan diri di hadapan Allah. Iblis meminta kepada Allah (berdoa) untuk menangguhkan kematiannya beserta anak cucunya dan minta dihidupkan terus sampai hari kiamat dan minta diberi kesempatan untuk menggoda Adam dan anak cucunya.
QS 7 : 15–16; Allah mengabulkan doa iblis. Iblis berjanji karena ia dianggap tersesat, maka ia akan terus menghalang-halangi manusia di jalan Allah yang lurus.
QS 7 : 36; Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan sombong merupakan penghuni neraka
 QS 7 : 40; Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tida akan dibukakan pintu-pintu langit (artinya: doa dan amal mereka tidak akan diterima Allah) dan mustahil/tidak mungkin akan masuk surga (seperti mustahilnya unta masuk ke lubang jarum)
QS 2 : 39; Orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat Allah adalah penghuni neraka yang akan kekal di dalamnya.
QS 15 : 36-39; Iblis memohon penangguhan waktu kematiannya sampai hari kiamat (saat manusia dibangkitkan kembali). Dan Allah memberikan penangguhan itu. Selama hidupnya Iblis akan terus mengganggu manusia agar tersesat dari jalan Allah. Caranya ialah dengan menjadikan sesuatu yang buruk kelihatannya baik. Misalnya, penamaan sesuatu; pelacur (jelek) - diganti PSK (terkesan baik), TPA (baik – Al Qur’an) dan TPA (jelek – sampah)
QS 10 : 98; Hanya kaum Nabi Yunus yang menjadi beriman setelah ditinggalkan Nabinya, kaum yang lain yang ditinggal nabinya dimusnahkan oleh Allah
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Kamis-Senin – 17-21 Mei 2018

Friday, February 27, 2015

BEBERAPA GOLONGAN MANUSIA SETELAH AJAL

BEBERAPA GOLONGAN MANUSIA SETELAH AJAL

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala, marilah kita bahas tentang beberapa golongan orang setelah mereka menemui ajalnya sesuai waktunya yang telah ditentukan Allah. Perbuatan-perbuatan dan keyakinan-keyakinan mereka di alam dunia sebelum ajal sangat menentukan nasib mereka di alam selanjutnya yakni alam kubur dan alam akhirat.   

#1 – Golongan orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah:

Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, berbuat dusta terhadap Allah dan sombong akan langsung dihukum pada waktu sakratul maut, tidak lagi menunggu azab kubur atau peradilan akhirat. Bayangkan saja, di saat ajalnya, malaikat maut sudah memperlakukan mereka dengan kejam. Malaikat maut memerintahkan untuk mengeluarkan ruhnya sendiri sambil memukul muka dan punggung mereka dengan tangan. Orang-orang dari golongan ini sudah dipastikan masuk neraka Jahannam. Allah berfirman:

“Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang berbuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang-orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah”. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para maiaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya” ~ QS 6 – Al An’aam : 93 ~

[27] “Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat (maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka?
[28] Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan (karena) mereka membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-Nya; sebab itu Allah menghapus (pahala) mereka?” ~ QS 47 – Muhammad : 27 – 28 ~


#2 - Golongan orang-orang musyrik:

Ini adalah golongan orang yang tidak mempercayai kebesaran Allah, dan lebih percaya kepada yang selain Allah. Mereka ini telah mendapat pencerahan dari para Nabi yang diutus oleh Allah, namun tidak mempercayai pesan yang disampaikan para Nabi itu. Pesan-pesan tentang hari kiamat dan dibangkitkannya kembali seluruh manusia yang telah menemui ajal tidak dipercayai atau diabaikan dan mereka terus melakukan dosa,

[14] “Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah, mereka sangat menghinakan
[15] Dan mereka berkata: “Ini tiada lain hanyalah sihir yang nyata”
[16] Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)?
[17] Dan apakah bapak-bapak kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula)?”
[18] Katakan: “Ya, dan kamu akan terhina”
[19] Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka melihatnya
[20] Dan mereka berkata:”Aduhai celakalah kita!” Inilah hari pembalasan
[21] Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya”
~ QS 37 – Ash Shaaffaat : 14 – 21 ~

Note: Hari keputusan ialah hari Allah Subhahanahu wa ta’ala memberi keputusan dan pembalasan kepada hamba-Nya

#3 - Golongan orang-orang yang bertaqwa:

Golongan orang-orang ini adalah mereka yang disebutkan antara lain dalam surat Ali Imran ayat 133 – 135 yaitu mereka yang bersegera memohon ampunan Allah bila berbuat dosa dan mudah meminta maaf kepada sesama manusia, mau berinfaq/sedekah dalam keadaan lapang maupun sempit, bisa menahan amarah, mudah memaafkan kesalahan orang lain, senantiasa melakukan kebaikan atau berbuat baik

Mereka ini wafat dalam keadaan baik, maksudnya wafat dalam keadaan suci dari kekafiran dan kemaksiatan, atau dapat juga berarti mereka mati dalam keadaan senang karena ada berita gembira dari malaikat bahwa mereka akan masuk surga. “”Salaamun’alaikum artinya: selamat sejahtera bagimu.

[30] Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertaqwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?”. Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baiknya tempat bagi orang yang bertaqwa
[31] (yaitu) surga ’Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala sesuatu yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertaqwa
[32] (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka) “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan” ~ QS 16 – An Nahl : 30-31 ~

#4 - Golongan orang-orang yang mati syahid:

Orang-orang yang mati syahid adalah orang-orang yang wafat di jalan Allah atau wafat dalam perjuangan dalam menegakkan kebenaran yang berasal dari Allah. Para syuhada ini ditempatkan dan hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah dan hanya Allah sajalah yang mengetahui keadaan hidup itu. Kalau kita menganggap mereka itu mati, maka sesungguhnya mereka masih hidup di suatu alam yang tidak kita ketahui.

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya” ~ QS 2 – Al Baqarah : 154 ~

 [169] “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.
[170] mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka. Dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
[171] Mereka bergembira hati dengan ni’mat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang beriman”
~ QS 3 – Ali ‘Imran : 169-171 ~

#5 - Golongan orang-orang yang ingkar tentang hari kebangkitan:

Golongan orang-orang ini adalah mereka yang tidak mempercayai adanya hari kiamat dan kehidupan akhirat, walaupun Allah telah memberikan petunjuknya yang nyata mengenai hari kebangkitan. Mereka hanya percaya kepada kehidupan di dunia yang sebenarnya hanyalah sendau gurau belaka. Kehidupan mereka di dunia hanya memikirkan bagaimana memperoleh kekayaan materi dan bagaimana cara menikmati hidup dengan nyaman dan sejahtera. Orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan dan pertemuannya dengan Allah di hari kiamat akan menyesal dan akan menerima azab dengan memikul dosa-dosa yang telah dilakukannya.

[30] “ Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah: “Bukankah (kebangkitan) ini benar?” Mereka menjawab: “Sungguh benar, demi Tuhan kami”. Berfirman Allah: “Karena itu rasakanlah azab ini, disebabkan kamu mengingkari(nya)”.
[31] Sungguh telah rugilah mereka yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: “Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!”, sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruk apa yang mereka pikul itu”
~ QS 6 – Al An’aam : 30-31 ~

[14] “Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah, mereka sangat menghinakan
[15] Dan mereka berkata: “Ini tiada lain hanyalah sihir yang nyata”
[16] Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)?
[17] Dan apakah bapak-bapak kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula)?”
[18] Katakan: “Ya, dan kamu akan terhina”
[19] Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka melihatnya
[20] Dan mereka berkata:”Aduhai celakalah kita!” Inilah hari pembalasan
[21] Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya”
~ QS 37 – Ash Shaaffaat : 14 – 21 ~

Demikianlah sedikit uraian mengenai golongan manusia setelah ajal. Tentu ada cara penggolongan manusia lainnya. Semoga tulisan ini menambah pemahaman bagaimana kiranya nasib seseorang setelah menemui ajalnya.

Semoga bermanfaat.

Wasallam, Mimuk Bambang Irawan
Jakartam 27 Februari 2015


Monday, August 27, 2012

ORANG-ORANG YANG MERUGI DI AKHIRAT

SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG KELAK AKAN MENJADI ORANG YANG MERUGI DI AKHIRAT?

Setidaknya ada 5(lima) perkara yang menurut Firman Allah SWT akan menyebabkan orang-orang menjadi RUGI, :

1. Orang-Orang yang mendustakan ayat-ayat Allah SWT (Al-Qur'an dan kitab-kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada para Nabi & Rasul sebelum Muhammad SAW).

وَلا تَكُونَنَّ مِنَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ فَتَكُونَ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang RUGI." (QS. Yunus [10] : 95)

2. Orang-Orang yang melanggar perjanjian dengan Allah SWT (Sebelum janin ditiupkan Ruhh, maka sebelumnya Allah SWT telah mengambil janji terlebih dahulu kepada Ruh dimaksud) & orang-orang yang membuat kerusakan di bumi.

الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

"(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang RUGI." (QS. Al-Baqarah [2] : 27)

3. Orang-Orang yang mencari Agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang RUGI." (QS. Ali-Imraan [3] : 85)

4. Orang-Orang yang merugikan diri sendiri dan keluarganya disebabkan kemusyrikannya.

فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

"Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang RUGI ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat". Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (QS. Az-Zumar [39] : 15)

5. Orang-Orang yang memiliki HARTA dan Anak-anak, tetapi keduanya justru menyebabkan ia lalai untuk mengingat Allah SWT.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang RUGI." (QS. Munaafiquun [63] : 9)

Wallahu A'lam Bish Shawwab.

Semoga bermanfaat. Wassalam.