Showing posts with label nabi ibrahim. Show all posts
Showing posts with label nabi ibrahim. Show all posts

Tuesday, September 12, 2017

SIFAT MULIA NABI IBRAHIM

KAJIAN AL QUR’AN
SIFAT MULIA NABI IBRAHIM
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu,  30 Agustus  2017


Nabi Abrahim a.s memiliki sifat-sifat mulia antara lain ia seorang yang penyantun (halim), berhati lembut dan suka kembali dan taat kepada Allah. Kisah sebenarnya dari Nabi Ibrahim beserta putranya, Ismail a.s menjadi dasar disyariatkannya menyembelih hewan qurban pada hari raya Haji.
Pada jaman itu sudah ada kebiasaan berqurban, tapi merupakan kesyirikan, yaitu mengurbankan manusia sebagai persembahan bagi ‘penjaga’ sungai Nil yang tidak pernah banjir maupun surut airnya. Persembahan biasanya seorang gadis yang tercantik di masyarakat itu yang ditenggelamkan ke dalam sunga Nil. Orang tua gadis qurban merasa bangga bahwa mereka bisa mempersembahkan putrinya untuk dijadikan qurban. Maka ayat-ayat diturunkan kepada Nabi Ibrahim untuk meluruskan masalah ini   
QS 37 : 99-102; Arti ‘halim’ dalam ayat ini bukan sabar, melainkan penyantun. Kalau sabar ya ‘sabr’. Sifat halim ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim dengan tidak memaksa Ismail putranya untuk dijadikan qurban. Namun meminta secara halus dengan meminta pendapat Ismail tentang perintah Allah dalam mimpinya. Putranya, Ismail juga santun, ia menjawab permintaan ayahnya, bukan membantah atau menolak, walaupun itu sesuatu yang mengancam nyawanya.
QS 3 : 38-39; Nabi Zakaria meminta keturunan yang baik ia dikaruniai Yahya yang soleh
QS11 : 75; Ibrahim bersifat penyantun, lembut hati dan suka kembali ke jalan Allah
QS 2 : 263; Allah Maha Penyantun
QS 3 : 95;. Firman Allah selalu benar. Kita diperintahkan untuk mengikuti agama Ibrahim
QS 16 : 123; Ikuti agama Nabi Ibrahim

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Sifat Mulia Nabi Ibrahim

“[99] Dan Ibrahim berkata: Seungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku 1283)
[100] Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang soleh.
[101] Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar 1284)
[102] Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; in syaa Allah kamu akan mendapatku termasuk orang-orang yang sabar” ~ QS (37) Alsh Shaaffat : 99-102 ~

1283) Maksudnya: Ibrahim pergi ke satu negeri untuk dapat menyembah Allah dan berdakwah
1284) Yang dimaksud ialah Nabi Ismail a.s.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[38] Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar Doa
[39] Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengan berdiri melakukan sholat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat 193) (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang soleh” ~ QS (3) Ali Imran : 38-39 ~

193) Maksudnya: membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kalimat “kun” (jadilah) tanpa bapak yaitu Nabi Isa a.s.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah” ~ QS (11) Huud : 75 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf 167) lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima)” ~ QS (2) Al Baqarah :263 ~

167) Perkataan yang baik maksudnya menolak dengan cara yang baik, dan maksud pemberian maaf ialah memaafkan tingkah laku yang kurang sopan dari si penerima
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah: “Benarlah (apa yang difirmankan) Allah”, maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik” ~ QS (3) Ali Imran : 95 ~
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif”. Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan” ~ QS (16) An Nahl : 123 ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Rabu, 30 Agustus  2017

Saturday, October 17, 2015

DOA NABI IBRAHIM

DOA NABI IBRAHIM


Mari kita Renungi penggalan-penggalan Do'a Nabi Ibrahim:

#1. Tidak semua keturunan Nabi Ibrahim ditempatkan di makkah, hanya Nabi Ismail dan keturunannya. Sedangkan Nabi Ishaq dan anak yang lainnya berada di Syam.

#2. Nabi Ibrahim memohon, agar keturunannya ( aitu keturunan Nabi Isma'il) mentauhidkan Allah dan menegakkan shalat, karena shalat termasuk 'ibadah yang paling utama dalam agama. Barangsiapa yang menegakkan shalat, maka berarti ia menegakkan agama Islam.

Lalu Allah mengabulkan do'a Nabi Ibrahim ini, Allah memilih dari keturunan Nabi Isma'il seorang Nabi yang Mulia, yaitu Nabi Muhammad yang mengajak manusia kepada agama islam, agama Nabi Ibrahim. maka ketika manusia memenuhi ajakan dakwah ini mereka menjadi orang-orang yang menegakkan shalat.

#3. Nabi Ibrahim meminta kepada Allah, agar menjadikan manusia cinta kepada mereka (Nabi Isma'il dan ibundanya), dan mencintai tempat yang mereka tinggali.
Maka Allah mensyari'atkan kewajiban Ibadah Haji di Tanah Suci Makkah. Dan di antara keajaiban yang diberikan oleh Allah adalah hati manusia selalu rindu kepada tempat tersebut, yaitu BAITULLAH.

#5. Nabi Ibrahim memohon kepada Allah, agar memberikan rizqi kepada mereka berupa buah-buahan. Maka, Allah mengabulkan permintaan tersebut, Allah mendatangkan beraneka ragam jenis buah-buahan di Makkah dan juga melimpahkan banyak rizqi di sana. (Disarikan dari tafsir as-Sa'di, 1/427)

Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk bisa meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Isma'il.

Dan semoga kita diberi karunia oleh Allah untuk bisa mengunjungi Baitullah di Tanah Suci kota Makkah al~Mukarromah.

Allahumma Aamiin...

Bekasi, 3 Oktober 2015
Wasallam, Mimuk Bambang Irawan



Wednesday, November 13, 2013

DOA PARA NABI

PARA NABI PUN BERDOA


Bismillahirrohmanirrohiim

Sebagai suri tauladan kita dapat temukan beberapa kisah para nabi dan rasul yang berdoa untuk mendapatkan hajat dan keinginan mereka. Seperti:

1. Nabi Adam As bapak para manusia memohon ampunan karena telah mendzalimi dirinya memakan buah khuldi di surga. Saat diturunkan didunia, setiap hamparan tanah tak terlepas dari tetesan air mata penyesalan beliau. Doa beliau:

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ

"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Al-A’raf: 23)

2. Nabi Ibrahim As bapak para nabi mendoakan tanah suci makkah sebagai tanah yang diberkati oleh Allah, sehingga walau pun terdiri dari tanah yang tandus dan berbatuan, tetapi selalu dilimpahi rahmat dari berbagai buah-buah.

رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنْ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ

"Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.” (QS 2 – Al Baqarah: 126)

3. Nabi Musa As, nabi yang telah menyelamatkan bani Israil dari kukungan Firaun di mesir, pada saat beliau mendapat kesusahan untuk berdakwah karena cacat pada lidahnya, maka ia berdoa:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي، وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي، يَفْقَهُوا قَوْلِي

"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku (QS. Thoha: 25-28)

4. Nabi Sulaiman As, seorang yang mendapat kenikmatan dunia yang luar biasa, yang memiliki kekuasaan atas jin, manusia, binatang, angin dan air masih mampu mengucapkan doa.

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ.

"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS. An-Naml: 19)

Masih banyak doa-doa yang diucapkan para nabi dalam al-Quran, yang tentunya bila kita mau mentadaburi nya kita akan menjadi malu. Alangkah sombongnya kita, alangkah angkuhnya kita, alangkah malangnya diri kita yang telah menyia-nyiakan waktu dan umur kita dari perbuatan doa kepada Allah sedang para Nabi pun berdoa.

Berdoalah, agar kita selamat di dunia dan akhirat. 


Ditulis oleh Ustadz Nur Rohim Yunus, Lc