Showing posts with label nabi muhammad. Show all posts
Showing posts with label nabi muhammad. Show all posts

Thursday, October 22, 2020

LARANGAN MELUKIS RASULULLAH

Inilah Alasan Kenapa Wajah Nabi Muhammad Tidak Boleh Dilukis

SEORANG muslim tentunya sudah tahu bahwa hukum dari melukis wajah nabi adalah haram. Tapi banyak di antara kita yang belum mengetahui alasannya. Nah, berikut ini alasan mengapa wajah nabi Muhammad tidak boleh dilukis.

Saat Nabi Muhammad SAW hidup, tidak ada seorang pun yang pernah melukis wajahnya, dan juga kamera foto belum lagi ditemukan.

Jadi itulah sebenarnya duduk masalahnya. Dan dengan masalah itu sebenarnya kita harus bangga. Sebab keharaman menggambar wajah Nabi SAW justru merupakan bukti otentik betapa Islam sangat menjaga ashalah (originalitas) sumber ajarannya.

Larangan melukis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait dengan keharusan menjaga kemurnian ‘aqidah kaum muslimin. Sebagaimana sejarah permulaan timbulnya paganisme atau penyembahan kepada berhala adalah dibuatnya lukisan orang-orang sholih, yaitu Wadd, Suwa’, Yaguts, Ya’uq dan Nasr oleh kaum Nabi Nuh ‘alaihis salam. Memang pada awal kejadian, lukisan tersebut hanya sekadar digunakan untuk mengenang keshalihan mereka dan belum disembah.

Tetapi setelah generasi ini musnah, muncul generasi berikutnya yang tidak mengerti tentang maksud dari generasi sebelumnya membuat gambar-gambar tersebut, kemudian syetan menggoda mereka agar menyembah gambar-gambar dan patung-patung orang sholih tersebut. Melukis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dilarang karena bisa membuka pintu paganisme atau berhalaisme baru, padahal Islam adalah agama yang paling anti dengan berhala.

“Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata: “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit, sebagian isteri beliau menyebut-nyebut sebuah gereja yang mereka lihat di negeri Habasyah yang disebut dengan Maria. Ummu Salamah dan Ummu Habibah radhiyallahu‘anhuma pernah mendatangi negeri Habasyah, mereka menyebutkan tentang kebagusannya dan gambar-gambar yang ada di dalamnya.

Maka beliau pun mengangkat kepalanya, lalu bersabda, “Itulah orang-orang yang bila ada orang shalih di antara mereka yang mati, mereka membangun masjid di atas kuburannya kemudian membuat gambar-gambarnya. Itulah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah,” (HR. Ahmad dan Al-Bukhari).

Demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela kelakuan orang-orang ahli kitab yang mengkultuskan orang-orang shalih mereka dengan membuat gambar-gambarnya agar dikagumi lalu dipuja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menyerupai mereka.

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka,” (HR. Abu Dawud).

Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian menyanjungku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani menyanjung Putera Maryam, karena aku hanya hamba-Nya dan Rasul utusan-Nya,” (HR. Ahmad dan Al-Bukhori).

Itulah sebab utama kenapa Umat Islam bersikeras melarang melukis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu dalam rangka menjaga kemurnian ‘aqidah tauhid.Masih banyak sebab yang lainnya dari larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya penggambaran diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan membuka peluang untuk perbuatan penistaan terhadap pribadi beliau.

Sebagaimana seseorang yang benci kepada orang lain, namun karena tidak mampu melampiaskan kebenciannya secara langsung, mereka lantas membuat serentetan penistaan terhadap gambar atau foto orang yang dia benci. Apakah akan dia ludahi atau dia injak-injak atau dia sobek-sobek atau dia bakar atau dibikin karikatur yang bernuansa pelecahan, dan sebagainya. Dengan tidak dilukisnya gambar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak mungkin seseorang yang kafir atau fasiq mampu membuat gambaran wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena hanya orang-orang yang benar imannya saja yang bisa melihat beliau:

“Barangsiapa melihatku di dalam mimpinya, sesungguhnya dia benar-benar melihatku, karena syetan tidak mungkin menyerupai bentukku,(HR.Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud Ibnu Majah dan Ahmad)

Dalam salah satu riwayat Al-Bukhari ada tambahan, “Dan mimpi seorang mu’min adalah seperempat puluh enam bagian dari kenabian.”Bila demikian keadaannya maka tidak mungkin seorang fasiq apalagi kafir bisa tahu wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Andai mereka bermimpi suatu sosok manusia yang mengaku-aku sebagai Nabi Muhammad saw maka dapat dipastikan bahwa sosok itu adalah syetan.

 Karena meski tidak mungkin menyerupai bentuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi syetan bisa saja mengaku-aku sebagai Rasulullah. Lalu bagaimana kita mengetahui kalau sosok yang mengaku Rasulullah di dalam mimpi kita adalah benar-benar asli Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Caranya adalah dengan dicocokkan dengan hadits-hadits syamail yang shahih. Yaitu hadits-hadits yang bertutur tentang ciri-ciri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ada pun karikatur yang digambar oleh orang-orang kafir dan munafiq adalah kebohongan, karena bagaimana mungkin mereka bisa menggambar wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan untuk melihatnya saja mereka tidak mungkin bisa.

Maka yakinlah bahwa apa yang mereka lukis dan apa yang mereka bikin karikaturnya pasti bukan Rasulullah SAW. Keharaman untuk menggambar nabi Muhammad SAW dan juga nabi-nabi yang lain, oleh para ulama ditetapkan berdasarkan kemustahilan untuk memastikan bahwa gambar itu benar-benar yang sebenarnya. Mengingat tidak ada satu orang pun orang di dunia ini yang tahu wajah para nabi. Karena tidak satu pun yang saat para nabi itu hidup yang hingga sekarang ini masih hidup.

Semua lukisan dan gambar tentang para nabi itu 100% bukan wajah mereka. Dan menurut para ulama, kalau pun gambar-gambar itu dilukis, sama sekali bukan gambar nabi, melainkan hayal dan imajinasi pelukisnya.

Seandainya yang digambar itu hanya orang biasa yang bukan nabi, mungkin masalahnya tidak serumit kalau yang digambar itu nabi. Menggambar atau melukis wajah seorang nabi adalah sebuah kerumitan tersendiri dari segi hukum. Mungkin anda bertanya, mengapa harus jadi rumit? Bukankah tujuan menggambar nabi itu baik, yaitu agar lebih mendekatkan kita kepada sosok nabi itu?

Ya, masalahnya menjadi rumit lantaran seorang nabi adalah pembawa risalah resmi dari Allah. Maka bukan hanya pembicaraannya saja yang jadi ukuran, tetapi semua tindak tanduk dan bahkan hingga masalah wajah dan potongan tubuhnya, adalah bagian utuh dari risalah itu.

Penggambaran wajah dan tubuh seorang nabi, sedikit banyak sangat berpengaruh kepada esensi syariat yang disampaikannya. Mengingat di kemudian hari setelah wafatnya para nabi itu, banyak orang yang berdusta tentang nabi. Baik dusta tentang perkataannya, perbuatannya, taqrirnya (sikap), termasuk berbohong tentang kondisi fisiknya.

Dan perbuatan berbohong atas apa yang apa yang dibawa oleh seorang nabi merupakan dosa yang amat serius. Ancamannya tidak tanggung-tanggung, yaitu kedudukan di dalam neraka.

“Siapa yang berbohong tentang aku secara sengaja, maka hendaklah dia menyiapkan tempatnya di neraka,” (HR Bukhari Muslim).

Dengan berdasarkan hadits ini, maka para ulama sepakat untuk mengharamkan gambar nabi Muhammad SAW, juga gambar para nabi yang lain. Mengingat tidak ada seorang pun manusia yang hidup di zaman ini yang pernah melihat wajah nabi Muhammad SAW dan juga nabi lainnya. Dari mana lukisan nabi itu didapat, kalau bukan dari hayal dan imajinasi? Hayal dan imajinasi pada hakikatnya adalah kebohongan, meski niatnya mungkin baik.

Kita bisa simpulkan bahwa haramnya menggambar wajah seorang nabi, bukan semata-mata karena ditakutkan bahwa gambar akan menghina nabi, melainkan masalah keaslian dan kejujuran gambar itu sendiri. Bahwa tidak ada kebenaran dalam gambar itu dan gambar itu bukan gambar nabi.

Friday, June 19, 2020

UMATI UMATI UMATI

 

Menangis membacanya.. 

Ada satu manusia yang dimana nantinya adalah orang yang paling sibuk di Akhirat

Sibuk untuk apa ? 

Iya, sibuk untuk menyelamatkan umatnya.

Siapakah dia ? 

Dia adalah Rasulullah Muhammad

Pada hari itu, seorang suami lari dari istrinya, istri lari dari suaminya, anak lari dari orangtuanya, orangtua lari dari anaknya, pasangan lari dari pasangannya, sahabat lari dari sahabatnya

لكل امرئ منهم يوم الدين

 (Pada hari itu semua orang)

شأن يغنيه

(Sibuk mengurus diri sendiri).

Semua orang, Nabi Adam, Nabi Nuh, semua Nabi dan semua manusia pada hari itu sibuk dengan dirinya sendiri.

Tapi Rasulullah, satu-satunya orang yang pada hari itu sangat sibuk mondar-mandir. Sibuknya luar biasa. Beliau sibuk banget. Gimana sibuknya Rasulullah ?

Ketika sedang di padang mahsyar Rasulullah langsung mencari, "Mana Umatku... Mana Umatku ?"

Dikumpulkanlah semua umatnya kemudian Nabi sujud kepada Allah dalam sujud yang sangat lama.

Hingga Allah mengatakan, "Ya Muhammad bangkitlah dari sujudmu, mintalah... Maka akan aku beri!"

"Ya Allah, aku tidak akan bangkit dari sujudku sebelum aku mendapatkan apa yang Engkau janjikan !"

"Wahai Muhammad, mintalah !"

"Ya Allah berikan aku kesempatan untuk memberi minum kepada umatku. Mereka kehausan Ya Allah, kasihan mereka kepanasan dibawah terik matahari."

Akhirnya Allah mengatakan, "Ya Muhammad, ini Telaga Al-Kautsar, beri minum kepada umatmu."

Beliau memanggil umat-umatnya untuk memberikan minum kepada mereka satu persatu.

"Wahai umatku.. Wahai umatku.."

Betapa luar biasa kepedulian Nabi kepada umatnya. Rasulullah padahal sudah dijamin masuk Syurga, Syurganya syurga Firdaus. Sudah ditunjukkan kepadanya nikmat Syurga Firdaus. Tapi beliau tak rela, beliau ingin umatnya ikut bersamanya merasakan nimatnya Syurga tersebut.

Ditampakkan kehadapan beliau, "Ini Firdaus.. Ini Syurgamu wahai Muhammad."

Nabi tak tersenyum sedikitpun.

Beliau bertanya lagi

"Umatku dimana Ya Allah, ini Firdaus.. Umatku dimana Ya Allah ?"

"Mereka di padang Mahsyar."

Nabi langsung keluar dari Syurga mencari umatnya.

Ia memberi minum satu persatu.

"Wahai umatku.. Wahai umatku.. umatku.."

Betapa bahagianya beliau...

Beliau ketemu umatnya tuh kayak ketemu sama kekasih lama

Terus memberi minum, sekali teguk kita takkan haus lagi selamanya.

Ketika seorang Ibu, Ayah, Kekasih meninggalkan kita, Rasulullah sibuk mencari kita.

"Di mana Fulan.. Di mana Fulan.."

Setelah memberi minum Rasulullah sujud kembali.. Sujudnya lama sekali..

Sambil menangis dihadapan Allah.. "Ya Rabbi.. Ya Rabbi.. Ya Rabbi.."

Lalu Allah mengatakan

"Bangun Ya Muhammad. Akan ku berikan apa yang kamu minta."

"Ya Allah, selamatkanlah umatku dari sirath.."

Kata Allah "Maka tunggulah diujung sirath."

Nabi menunggu kita diujung sirath, sambil mengatakan,

اللهم سلم اللهم سلم

"Ya Allah selamatkan.. Ya Allah selamatkan."

Maka yang amalnya banyak ia berhasil melewati sirath, ada juga yang jatuh ke dalam Neraka.

Ketika tahu umatnya masih banyak yang didalam Neraka, langsung ia sujud kembali dihadapan Allah, sujud yang sangat lama

Allah mengatakan "Ya Muhammad, bangkitlah, dari sujudmu. Apa yang kau inginkan ?"

"Ya Allah, selamatkanlah seseorang dari api Neraka yang didalam hatinya ada iman.. Walau sekecil biji kurma."

Akhirnya kata Allah "Selamatkan mereka."

Nabi langsung pergi ke pintu Neraka dan menyelamatkan mereka.

Ketika bertemu dgn Rasulullah mereka dalam keadaan habis disiksa luar biasa, wajah mereka, tubuh mereka rusak parah.

Rasulullah melihat mereka dengan air mata kasihan.

Memeluk mereka dan dipersilahkan masuk ke Syurga.

Setelah selesai, Nabi kembali ke hadapan Allah. Dibawah Arsy-Nya Nabi bersujud kembali yang lama. Dalam sujud lama itu kemudian Nabi menangis.

Allah berkata:

"Ya Muhammad kenapa menangis ?"

"Ya Allah selamatkanlah umatku dari api neraka yang didalam hatinya ada iman sekecil biji jagung !"

Maka keluarlah lagi sekian ribu sekian juta umat Nabi Muhammad

Setelah itu Nabi kembali lagi ke Arsy Allah,

Ya Muhammad, bangkit. Apa yang engkau inginkan ?"

"Keluarkanlah umatku yang ada didalam neraka yang didalam hatinya ada iman sekecil biji sawi (Zarrah)"

Kata Allah "Aku izinkan."

Lari lagi Rasulullah ke Neraka menyelamatkan umatnya kembali.

Dan kembali bersujud lagi "Ya Allah,"

Kata Allah "Ya Muhammad, apa lagi ya Muhammad ? Bukankah aku sudah menyelamatkan banyak dari umatmu ?"

"Ya Allah Demi kasih sayang-Mu yang engkau miliki. Selamatkanlah umatku yang mereka tidak punya amal, kecuali hanya mengatakan

  اله إﻻ الله"

Kata Allah "Aku izinkan."

Nabi Muhammad kemudian lari lagi ke Neraka menyelamatkan kita dengan seizin Allah..

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد 

Ya Rasulullah

Terkadang aku merenung

Masih pantaskah aku untuk merindukanmu?

Masih pantaskah aku mengharapkan syafaatmu?

Masih pantaskah aku untuk menunduk terpaku mengucapkan sholawat ketika namamu disebut?

Di tengah deretan kesalahan yang telah kuperbuat?

Di tengah rangkaian kelalaian yang ku ukir?

Di tengah kemaksiatan-kemaksiatan yang senantiasa menambah panjang deretan dosa-dosaku?

Ya Rasulullah Perkenankan aku mencintaimu semampuku

Dengan segala kelemahan dan kenaifanku

Dengan segala kealphaan dan kelalaianku

Ya Rasulullah

Aku memiliki mimpi

Kelak ketika di Yaumul akhir

Aku akan memanggil engkau jauh di sudut sana

Di antara jutaan lautan manusia

Aku akan berteriak: Ya Rasulullah, Ya Rasulullah!!

Dan aku berharap

Aku sungguh berharap

Engkau akan menoleh ke arahku, dan berkata “Itu umatku!”

Sungguh aku ingin ya Rasul

Aku ingin menjadi bagian dari barisan panjang umat yang mendapatkan syafaatmu

Aku ingin menjadi bagian dari umat yang tersenyum berdiri di belakangmu

Salam cinta dari kami

Salam rindu dari kami

Untukmu yaa sayyidi yaa Rasulullah

Mari sebarkan kebaikan | sesibuk apapun jangan lupa bersholawat.

Semoga kumpulnya. kita digrup2 yang kita punya ,  mukodimah kumpulnya kita kelak bersama Baginda Rosululloh  


Friday, March 2, 2018

ADAB HARI JUM’AT

ADAB HARI JUM’AT 
1.   Hari Ibadah, dinamakan Jum’at itu karena dia pecahan dari perkumpulan. Sebab kaum muslimin berkumpul pada hari tersebut sekali dalam setiap pekannya di tempat yang besar.
2.   Dilarang berjalan dengan buru-buru saat pergi ke masjid.
3.   Mengutamakan bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Ta’ala dengan berbagai kegiatan ibadah.
4.   Sunnah memperbanyak shalawat untuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
5.   Sunnah membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at.
6.   Melaksanakan sholat Jum’at bagi laki-laki muslim, merdeka, mukallaf dan tinggal di negerinya. Atas mereka sholat Jum’at hukumnya wajib. Kecuali budak, wanita, anak kecil dan musafir, maka sholat Jum’at tidak wajib atas mereka. Namun, jika mereka menghadirinya, maka tidak apa-apa dan sudah gugur kewajiban dzuhurnya.
7.   Mandi besar pada hari Jum’at juga termasuk tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
8.   Memakai minyak wangi, bersiwak dan mengenakan pakaian terbagusnya.
9.   Disunnahkan berangkat lebih pagi (lebih awal) saat menghadiri sholat Jum’at.
10.        Saat menunggu imam datang, dianjurkan untuk menyibukkan diri dengan sholat, dzikir atau membaca Al-Qur’an.
11.        Wajib mendengarkan khutbah dengan seksama, tidak boleh sibuk sendiri.
12.        Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Jika salah seorang kalian mendatangi sholat jum’at, dan (mendapati) imam sedang khutbah, maka hendaknya ia sholat dua rakaat lalu baru duduk” (HR Muslim)
13.        Sholat sunnah sesudah Jum’at 2 rakaat (Muttafaq ‘alaih) atau sebanyak 4 rakaat (HR Muslim).
14. Memperbanyak doa di penghujung hari Jum’at, karena termasuk waktu mustajab untuk dikabulkannya doa

Sunday, January 7, 2018

PARA RASUL DAN WAHYU

KAJIAN AL QUR’AN
PARA RASUL DAN WAHYU
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis, 7 Desember 2017
QS 2 : 253; Rasul-rasul itu sebagian dilebihkan satu sama lain. Tiap Rasul diberikan keistimewaannya sendiri-sendiri: Nabi Musa – bicara langsung dengan Allah. Nabi Isa – didampingi terus oleh Jibril. Nabi Muhammad – ditinggikan derajatnya (peristiwa Isra’miraj).
Keimanan kita tidak boleh membeda-bedakan para Rasul yang disebut dalam Al Qur’an. Kita harus beriman (percaya) kepada semua Rasul.
Setelah Rasul-rasul itu wafat, timbul perselisihan di antara pengikutnya, akhirnya saling membunuh. Allah sebetulnya bisa membuat mereka untuk tidak saling bunuh, namun Allah berbuat sesuai kehendaknya. Manusia diberi nafsu, akal dan pikiran, sehingga bisa timbul perselisihan karenanya hingga saling bunuh. Namun di sisi lain keistimewaan manusia bisa berguna untuk kemajuan manusia itu sendiri.
QS 2 : 285; Orang beriman tidak membeda-bedakan Rasul satu dengan yang lain, walaupun Allah memberikan keistimewaan yang berbeda kepada masing-masing Rasul.
QS 2 : 136; Harus beriman kepada semua Rasul dan Nabi dan apa yang diturunkan kepada mereka
QS 3 : 84; Harus beriman kepada semua Rasul dan Nabi. Tidak boleh mebeda-bedakan
QS 4 : 150-151; Orang-orang yang beriman kepada Allah namun membeda-bedakan para Rasul, sesungguhnya adalah sebenar-benarnya kafir dan bagi mereka Allah menyediakan siksaan yang menghinakan.
QS 4 - 136; Perintah beriman kepada Allah dan Muhammad Rasulullah, dan kitab-kitab sebelum Muhammad (Zabur, Taurat dan Injil). Yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya yang lain sesungguhnya termasuk golongan kafir dan sesat.
QS 42 : 51; Cara penyampaian wahyu ada 3:
1. Wahyu dibisikkan dalam hati Muhammad.
2. Dibelakang tabir Musa mendengar Allah bicara langsung menyampaikan kalam Illahi.
3. Mengutus malaikat kepada Muhammad.
QS 28 : 7; “Kami ilhamkan kepada ibunya Musa”. Ilhamkan artinya ‘wahyukan’. Ilham melalui mimpi ibundanya Musa, bahwa Musa kelak akan kembali.
QS 26 : 63; ‘Wahyukan kepada Musa’ artinya bicara langsung dengan Allah
QS 20 : 9-14; Allah bicara langsung kepada Musa, menyuruhnya melepas sandal karena berada di tempat yang suci. Wahyu dengan langsung bicara kepada Allah.
QS 4 : 163-169; Wahyu diberikan kepada semua Rasul/Nabi, tapi kepada Musa diwahyukan secara langsung bicara.
QS 5 : 110; Kelebihan Nabi Isa
QS 2 : 87; Nabi Isa diberikan bukti kebenaran berupa mukjizat-mukjizat dan diperkuat dengan pendampingan Rohul Qudus (Jibril)
QS 21 ; 79; Nabi Sulaiman dan Nabi Dawud adalah Nabi dan juga sekaligus raja. Mereka diberi Hikmah dan Ilmu.
QS 34 : 10-11; Allah memberi karunia kepada Nabi Dawud dan diajarkan membuat baju besi
QS 27 : 15-16; Allah memberi ilmu kepada Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman. Sulaiman diberi ilmu bicara dengan binatang.
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Para Rasul dan Wahyu
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya 156) beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada ‘Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dengan Ruhul Qudus 159). Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.”  ~ QS (2) Al Baqarah : 253 ~

158) Yakni Nabi Muhammad s.a.w.
159) à catatan kaki no. 69: Maksudnya: Kejadian ‘Isa a.s. adalah kejadian yang luarbiasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat ‘Isa a.s. Menurut jumhur mufassirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
-----------------------------------------------------------------------------------
“Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkau–lah tempat kembali.” ~ QS (2) Al Baqarah : 285 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepda Allah dan apa yang diturunkan kepda kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il. Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanyalah tunduk patuh kepada-Nya.” ~ QS (2) Al Baqarah : 136 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.”~ QS (3) Ali Imran : 84 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“[150] Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan 373) antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian itu (iman atau kafir)
[151] merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang itu siksaan yang menghinakan.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 150-151 ~

373) Maksudnya beriman kepada Allah, tidak beriman kepada rasul-rasul-Nya
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 136 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir 1348) atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu di wahyukan kepadanya dengan seijin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” ~ QS (42) Asy Syuura : 51 ~

1348) “Di belakang tabir” artinya ialah seorang dapat mendengar kalam ilahi akan tetapi dia tidak dapat melihat-Nya seperti terjadi pada diri Nabi Musa a.s.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jauhkanlah di ke sungai (nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul” ~ QS (28) Al Qashash : 7 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar” ~ QS (26) Asy Syu’araa’ : 63 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[9] Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa?
[10] Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: “Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu”.
[11] Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: :Hai Musa,
[12] Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa.
[13] Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu)
[14] Sesungguhnya Aku in adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” ~ QS (20) Thaahaa : 9-14 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[163] Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Yaqub dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami Berikan Zabur kepada Daud.
[164] Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung 381)
[165] (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan lagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
[166] (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Qur’an yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.
[167] Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar telah sesat sejauh-jauhnya.
[168] Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan sezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka.
[169] kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah ~ QS (4) An Nisaa’ : 163-169 ~

381) Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan Nabi Musa a.s., dan karena Nabi Musa a.s. disebut: “Kalimullah” sedang rasul-rasul yang lain mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. Dalam pada itu Nabi Muhammad s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu mi’raj.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“(Ingatlah) ketika Allah mengatakan: “Hai ‘Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seijin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seijin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seijin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan untuk membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata” ~ QS (5) Al Maa’idah : 110 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada ‘Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus 69). Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?” ~ QS (2) Al Baqarah : 87 ~

69) Maksudnya: Kejadian ‘Isa a.s. adalah kejadian yang luarbiasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat ‘Isa a.s. Menurut jumhur mufassirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat) 967); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya.” ~ QS (21) Al Anbiyaa’ : 79 ~

967) Menurut riwayat Ibnu Abbas bahwa sekelompok kambing telah merusak tanaman di waktu malam. Maka yang empunya mengadukan hal ini kepada Nabi Daud a.s. Nabi Daud memutuskan bahwa kambing-kambing itu harus diserahkan kepada yang empunya tanaman sebagai ganti tanam-tanaman yang rusak. Tetapi Nabi Sulaiman a.s. memutuskan supaya kambing-kambing itu diserahkan sementara kepada yang punya tanaman untuk diambil manfaatnya. Dan orang yang punya kambing diharuskan mengganti tanaman itu dengan tanaman-tanaman yang baru. Apabila tanaman yang baru itu telah dapat diambil hasilnya, mereka yang mempunyai kambing itu boleh mengambil kambingnya kembali. Putusan Nabi Sulaiman a.s. ini adalah keputusan yang lebih tepat.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[10] Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami) berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya
[11] (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dab ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan” ~ QS (34) Saba’ : 10-11 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[15] Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambaNya yang beriman.
[16] Dan Sulaiman telah mewarisi Daud 1093), dan dia berkata: “Hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata” ~ QS (27) An Naml : 15-16 ~

1093) Maksudnya: Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Kamis, 7 Desember 2017