Sunday, January 7, 2018

PARA RASUL DAN WAHYU

KAJIAN AL QUR’AN
PARA RASUL DAN WAHYU
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis, 7 Desember 2017
QS 2 : 253; Rasul-rasul itu sebagian dilebihkan satu sama lain. Tiap Rasul diberikan keistimewaannya sendiri-sendiri: Nabi Musa – bicara langsung dengan Allah. Nabi Isa – didampingi terus oleh Jibril. Nabi Muhammad – ditinggikan derajatnya (peristiwa Isra’miraj).
Keimanan kita tidak boleh membeda-bedakan para Rasul yang disebut dalam Al Qur’an. Kita harus beriman (percaya) kepada semua Rasul.
Setelah Rasul-rasul itu wafat, timbul perselisihan di antara pengikutnya, akhirnya saling membunuh. Allah sebetulnya bisa membuat mereka untuk tidak saling bunuh, namun Allah berbuat sesuai kehendaknya. Manusia diberi nafsu, akal dan pikiran, sehingga bisa timbul perselisihan karenanya hingga saling bunuh. Namun di sisi lain keistimewaan manusia bisa berguna untuk kemajuan manusia itu sendiri.
QS 2 : 285; Orang beriman tidak membeda-bedakan Rasul satu dengan yang lain, walaupun Allah memberikan keistimewaan yang berbeda kepada masing-masing Rasul.
QS 2 : 136; Harus beriman kepada semua Rasul dan Nabi dan apa yang diturunkan kepada mereka
QS 3 : 84; Harus beriman kepada semua Rasul dan Nabi. Tidak boleh mebeda-bedakan
QS 4 : 150-151; Orang-orang yang beriman kepada Allah namun membeda-bedakan para Rasul, sesungguhnya adalah sebenar-benarnya kafir dan bagi mereka Allah menyediakan siksaan yang menghinakan.
QS 4 - 136; Perintah beriman kepada Allah dan Muhammad Rasulullah, dan kitab-kitab sebelum Muhammad (Zabur, Taurat dan Injil). Yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya yang lain sesungguhnya termasuk golongan kafir dan sesat.
QS 42 : 51; Cara penyampaian wahyu ada 3:
1. Wahyu dibisikkan dalam hati Muhammad.
2. Dibelakang tabir Musa mendengar Allah bicara langsung menyampaikan kalam Illahi.
3. Mengutus malaikat kepada Muhammad.
QS 28 : 7; “Kami ilhamkan kepada ibunya Musa”. Ilhamkan artinya ‘wahyukan’. Ilham melalui mimpi ibundanya Musa, bahwa Musa kelak akan kembali.
QS 26 : 63; ‘Wahyukan kepada Musa’ artinya bicara langsung dengan Allah
QS 20 : 9-14; Allah bicara langsung kepada Musa, menyuruhnya melepas sandal karena berada di tempat yang suci. Wahyu dengan langsung bicara kepada Allah.
QS 4 : 163-169; Wahyu diberikan kepada semua Rasul/Nabi, tapi kepada Musa diwahyukan secara langsung bicara.
QS 5 : 110; Kelebihan Nabi Isa
QS 2 : 87; Nabi Isa diberikan bukti kebenaran berupa mukjizat-mukjizat dan diperkuat dengan pendampingan Rohul Qudus (Jibril)
QS 21 ; 79; Nabi Sulaiman dan Nabi Dawud adalah Nabi dan juga sekaligus raja. Mereka diberi Hikmah dan Ilmu.
QS 34 : 10-11; Allah memberi karunia kepada Nabi Dawud dan diajarkan membuat baju besi
QS 27 : 15-16; Allah memberi ilmu kepada Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman. Sulaiman diberi ilmu bicara dengan binatang.
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Para Rasul dan Wahyu
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya 156) beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada ‘Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dengan Ruhul Qudus 159). Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.”  ~ QS (2) Al Baqarah : 253 ~

158) Yakni Nabi Muhammad s.a.w.
159) à catatan kaki no. 69: Maksudnya: Kejadian ‘Isa a.s. adalah kejadian yang luarbiasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat ‘Isa a.s. Menurut jumhur mufassirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
-----------------------------------------------------------------------------------
“Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkau–lah tempat kembali.” ~ QS (2) Al Baqarah : 285 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepda Allah dan apa yang diturunkan kepda kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il. Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanyalah tunduk patuh kepada-Nya.” ~ QS (2) Al Baqarah : 136 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.”~ QS (3) Ali Imran : 84 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“[150] Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan 373) antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian itu (iman atau kafir)
[151] merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang itu siksaan yang menghinakan.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 150-151 ~

373) Maksudnya beriman kepada Allah, tidak beriman kepada rasul-rasul-Nya
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 136 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir 1348) atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu di wahyukan kepadanya dengan seijin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” ~ QS (42) Asy Syuura : 51 ~

1348) “Di belakang tabir” artinya ialah seorang dapat mendengar kalam ilahi akan tetapi dia tidak dapat melihat-Nya seperti terjadi pada diri Nabi Musa a.s.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jauhkanlah di ke sungai (nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul” ~ QS (28) Al Qashash : 7 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar” ~ QS (26) Asy Syu’araa’ : 63 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[9] Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa?
[10] Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: “Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu”.
[11] Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: :Hai Musa,
[12] Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa.
[13] Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu)
[14] Sesungguhnya Aku in adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” ~ QS (20) Thaahaa : 9-14 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[163] Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Yaqub dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami Berikan Zabur kepada Daud.
[164] Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung 381)
[165] (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan lagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
[166] (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Qur’an yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.
[167] Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar telah sesat sejauh-jauhnya.
[168] Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan sezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka.
[169] kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah ~ QS (4) An Nisaa’ : 163-169 ~

381) Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan Nabi Musa a.s., dan karena Nabi Musa a.s. disebut: “Kalimullah” sedang rasul-rasul yang lain mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. Dalam pada itu Nabi Muhammad s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari di waktu mi’raj.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“(Ingatlah) ketika Allah mengatakan: “Hai ‘Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seijin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seijin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seijin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan untuk membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata” ~ QS (5) Al Maa’idah : 110 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada ‘Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus 69). Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?” ~ QS (2) Al Baqarah : 87 ~

69) Maksudnya: Kejadian ‘Isa a.s. adalah kejadian yang luarbiasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat ‘Isa a.s. Menurut jumhur mufassirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat) 967); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya.” ~ QS (21) Al Anbiyaa’ : 79 ~

967) Menurut riwayat Ibnu Abbas bahwa sekelompok kambing telah merusak tanaman di waktu malam. Maka yang empunya mengadukan hal ini kepada Nabi Daud a.s. Nabi Daud memutuskan bahwa kambing-kambing itu harus diserahkan kepada yang empunya tanaman sebagai ganti tanam-tanaman yang rusak. Tetapi Nabi Sulaiman a.s. memutuskan supaya kambing-kambing itu diserahkan sementara kepada yang punya tanaman untuk diambil manfaatnya. Dan orang yang punya kambing diharuskan mengganti tanaman itu dengan tanaman-tanaman yang baru. Apabila tanaman yang baru itu telah dapat diambil hasilnya, mereka yang mempunyai kambing itu boleh mengambil kambingnya kembali. Putusan Nabi Sulaiman a.s. ini adalah keputusan yang lebih tepat.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[10] Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami) berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya
[11] (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dab ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan” ~ QS (34) Saba’ : 10-11 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[15] Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambaNya yang beriman.
[16] Dan Sulaiman telah mewarisi Daud 1093), dan dia berkata: “Hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata” ~ QS (27) An Naml : 15-16 ~

1093) Maksudnya: Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Kamis, 7 Desember 2017

No comments:

Post a Comment