Showing posts with label nikmat. Show all posts
Showing posts with label nikmat. Show all posts

Friday, April 27, 2018

NIKMAT ITU

NIKMAT ITU...
Ada tulisan baguus dari grup sebelah..
Nikmat itu...
Nikmat itu... ketika engkau beriman kepada Allah dan segala yang datang dari-Nya, lalu engkau mengamalkan konsekuensinya. 
Nikmat itu... ketika engkau diberi mata, mulut, telinga, tangan, kaki dan anggota tubuh lengkap lainnya, lalu engkau menggunakannya untuk beribadah kepada-Nya, untuk mengerjakan kebaikan
Nikmat itu... ketika engkau masih diberikan waktu untuk menuntut ilmu di sela-sela hari padatmu, lalu engkau mengamalkan pesan-pesan yang engkau tulis atau tangkap dalam benakmu. 
Nikmat itu... ketika engkau diberikan pemahaman yang benar, tidak neko-neko, apalagi sampai nyeleneh berpendapat yang aneh-aneh. 
Nikmat itu... ketika engkau diberi taufik dan kemudahan oleh Allah untuk tunduk dan taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam.
Nikmat itu... ketika engkau diberikan kesehatan dan dapat  memanfaatkannya untuk kebaikan.. 
Nikmat itu... ketika engkau diberikan harta, lalu engkau pergunakan dengan sebaik-baiknya sesuatu tuntutan. 
Nikmat itu... ketika engkau dimudahkan menjaga shalat lima waktu lengkap dengan rawatibnya. 
Nikmat itu... ketika engkau punya suami/istri yang shaleh/ha, yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, yang mendukungmu apabila engkau berbuat ketaatan dan mengingatkanmu ketika engkau lalai serta selalu mendoakan agar dirimu diberikan kebaikan oleh-Nya.
Nikmat itu ketika engkau dimudahkan mengerjakan ketaatan; qiyamul lail, tilawah al-Quran, zikir kepada-Nya, rutin bersedekah, dan menjaga sunnah-sunnah lainnya. 
Nikmat itu... ketika engkau punya sahabat yang siap membantu dan selalu ada dalam suka dan duka. 
Nikmat itu... ketika engkau diberi kesempatan untuk berbakti kepada orang tua ketika mereka masih ada, bahkan setelah mereka meninggal dunia. 
Nikmat itu... ketika engkau ringan membantu orang lain, mudah berbagi kepada kanan kiri. 
Nikmat itu... ketika badanmu terasa lelah, letih, lesu, namun hati tetap menjaga dzikir kepada-Nya
Nikmat itu... ketika engkau dimudahkan menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan. 
Nikmat itu... ketika engkau dapat istiqomah menjaga adab-adab ringan mengucap bismillah sebelum makan, makan dengan tangan kanan, masuk masjid mendahulukan kaki kanan dan keluar mendahulukan yang kiri, keluar atau masuk toilet membaca doa, dst. 
Singkatnya, nikmat itu... ketika engkau diberi taufik untuk mengerjakan yang baik dan dihindarkan dari melakukan yang tidak baik. 
Ternyata, nikmat-Nya itu, benar-benar tak terhingga. Semoga kita dimudahkan untuk mensyukurinya.  

Thursday, February 15, 2018

AMPUNAN MEMBAWA NIKMAT


AMPUNAN MEMBAWA NIKMAT
Setiap Rasul, utusan Allah, menyeru kepada umatnya untuk memohon ampunan Allah dan bertobat dalam melakukan kemungkaran dan kemaksiatan.
Contohnya a.l. kepada Nabi Nuh a.s. (QS 71 : 10-13), Nabi Huud a.s. (QS 11 ; 52), Nabi Shaleh a.s., (QS11 : 61), Nabi Muhammad s.a.w. (QS 11 : 1-3)
Mengapa kita diminta untuk memohon ampunan kepada Allah oleh para Nabi itu dan bertobat, berjanji tidak akan melakukan dosa lagi?
Ternyata dengan beristighfar memohon ampunan Allah dan bertobat akan diganjar oleh Allah dengan kenikmatan yang baik dan terus menerus sampai ajal menjemput.
Allah berfirman: “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” ~ QS 11 Huud : 3 ~
Nah, jika kita mengharapkan kenikmatan dan terhindar dari malapetaka maka banyak-banyaklah beristighfar. Beristighfar selain biasa kita lakukan sehabis shalat, kita bisa membiasakan beristighfar di mana saja kapan saja; sewaktu berjalan, berkendara, nyupir atau jadi penumpang, saat melakukan pekerjaan rutin apapun. Beristighfar sama sekali tidak akan mengganggu aktifitas sehari-hari dan ganjaran kebaikan dari Allah itulah yang luar biasa. Yakinlah, beristighfar itu membawa nikmat.

Thursday, October 12, 2017

BERKUNJUNGLAH KE RUMAH SAKIT

BERKUNJUNGLAH KE RUMAH SAKIT
Oleh : Yadin Burhanudin

Sekali waktu sempatkanlah Anda untuk berkunjung ke Rumah Sakit. Di sana Anda akan menemukan orang-orang yang nasibnya tidak seberuntung Anda.
Masuklah ke ruang ICU. Lihat, Anda akan menyaksikan pasien yang sedang berjuang mempertahankan nyawanya.
Mereka terlihat sangat lemah, sehingga hidupnya dibantu berbagai macam peralatan.
Mulai dari peralatan monitor untuk memantau denyut nadi dan jantung serta pernapasan. Mulut dipasang selang untuk memasukkan bahan nutrisi. 
Di hidungnya terpasang selang untuk mengalirkan oksigen sebagai alat bantu pernapasan. Selang lainnya terpasang untuk mengeluarkan urine, cairan lambung dari bagian tubuh lain.
Jika mereka sadar mungkin mereka dihantui ketakutan akan malaikat maut yang siap siaga menjemputnya.
Bandingkan dengan Anda saat ini. Hidup Anda relatif tidak dibantu alat apapun. Bernapas dengan leluasa di alam bebas tanpa harus dibantu oksigen.
Jantung berdegup dengan normal tanpa bantuan alat. Sehingga Anda bisa beraktifitas dengan leluasa. Berkumpul dengan keluarga. 
Jalan-jalan ke mall. Wisata kuliner mencari makanan yang Anda favoritkan. 
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” ~ QS (55) – Ar Rahmaan ~
Tengok pula ruang Kemoterapi. Di sana Anda akan menyaksikan pasien-pasien yang tengah berjuang dengan penyakit kankernya. 
Lihatlah wajah-wajah mereka. Tidak ada keceriaan. Tubuh mereka terlihat kurus. Kulit mereka relatif menghitam, sementara rambut mereka semakin hari semakin menipis.
Bandingkan dengan Anda. Kini mungkin Anda sedang berdandan di depan cermin sambil bersenandung. 
Siap-siap jalan-jalan bersama teman mencari tempat yang cocok untuk ber-swa foto. 
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” ~ QS (55) – Ar Rahmaan ~
Kunjungi pula ruang Hemodialisa. Di sana puluhan pasien berjejer berbaring di ranjang dengan tangan terikat selang. 
Mesin hemodialisa sedang menggantikan peran ginjal mereka yang tidak berfungsi alias gagal ginjal. 
Mereka bolak-balik ke Rumah Sakit seminggu dua kali selama seumur hidup. Di luar itu, mereka tidak bebas makan dan minum seperti orang sehat.
Bandingkan dengan hidup Anda. Ginjal anda berfungsi dengan normal tanpa bantuan apapun dan siapa pun. 
Anda pun leluasa memakan dan meminum apa saja. Tidak seperti pasien gagal ginjal. Minum tidak boleh sesuka hati. Makan buah-buahan menyebabkan sesak nafas.
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” ~ QS (55) – Ar Rahmaan ~
Tengok pula ruang rawat inap...
Di sana Anda akan menemukan pasien beraneka macam penyakit. Mulai dari pasien yang sesak napas, susah buang air besar, stroke, jantung, diabetes, hingga pasien yang mengalami penyakit berat seperti radang paru-paru, kanker, hingga bocor jantung.
Dan terakhir, jangan lupa Anda tengok juga ke bagian administrasi. Anda akan menyaksikan keluarga pasien menyerahkan uang jutaan bahkan puluhan jutaan rupiah sebagai biaya pengobatan salah satu anggota keluarganya. 
Wallahu a’lam, mungkin uang yang diserahkan ke pihak rumah sakit itu hasil tabungan selama bertahun-tahun ataupun uang pinjaman.
Terlihat wajah ambigu mereka setelah menyelesaikan administrasi. Di satu sisi gembira karena anggota keluarganya bisa pulang ke rumah. 
Namun di sisi lain sedih karena kehilangan uang yang tidak sedikit jumlahnya.
Bandingkan dengan Anda... Uang anda mungkin kini aman di dompet atau bank sehingga dengan leluasa bisa Anda gunakan untuk keperluan apapun.
 “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” ~ QS (55) – Ar Rahmaan ~
Sungguh, orang-orang yang sehat harus benar-benar bersyukur atas kesehatan yang Allah berikan kepada kita. 
Dan pasien-pasien yang kini berada di Rumah Sakit lah yang akan mengingatkannya. 
Dengan menyaksikan orang-orang yang kini terbaring di rumah sakit ini selayaknya hati kita tergugah untuk benar-benar tunduk dengan ayat-ayat-Nya dalam surah Ar Rahmaan yang disebutkan sebanyak 31 kali
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” ~ QS (55) – Ar Rahmaan : 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77 ~
Semoga kita selalu sehat, menjadi ikhtiar dan syukur kita semua menuju dan menjaga kesehatan diri yang Allah SWT berikan.
Aamiin...
Fabiayyi aaalaaa irobbikum maatukazzibaaan...
Nikmat Allah yang mana lagi yang kau dustakan, maka bersyukurlah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang masih memberikan kesehatan kepada kita.
Subhanallah...

Semoga bermanfaat