Showing posts with label rejeki. Show all posts
Showing posts with label rejeki. Show all posts

Wednesday, December 16, 2020

KETIKA REJEKIMU HABIS

KETIKA REJEKIMU HABIS, MAKA AJALPUN TIBA

(Rugi kalau tidak baca sampai selesai)

Jangan pedulikan jasadmu yang akan busuk & hancur!! ...  Kaum muslimin akan melaksanakan kewajiban mereka:

1. Memandikan mu

2. Mengkafani mu

3. Menshalati mu

4. Menguburkan mu

Yakinlah!!! bahwa: Dunia tidak sedih dengan KEMATIAN mu

Alam semesta tidak berduka atas kepergian mu.!

Segala sesuatu akan berjalan seperti biasa dan tidak berubah dengan perpisahan mu!!

Perekonomian akan terus berputar!

Pekerjaanmu, akan digantikan orang lain!

Hartamu akan pindah tangan secara halal kepada ahli waris.!

Sementara Anda yang akan di HISAB atas segala sesuatu hingga perkara yang besar sampai dengan hal yang paling kecil.!!

Yang pertama lepas dari mu, adalah namamu..

Saat Anda meninggal dunia: Orang-orang bertanya : ​​Dimana MAYATnya?​​ 

Mereka tidak lagi memanggil mu dengan namamu.. Namamu tinggal kenangan belaka

Ketika mereka akan men shalati, mereka bilang: ​​“Bawa kesini JENAZAHnya!!!​​” Mereka tidak lagi menyebutkan namamu. Betapa cepat namamu hilang berlalu....

Ketika mereka akan menguburkanmu, mereka berkata: “Dekatkan MAYATnya!! Tanpa menyebutkan namamu..

Karena itu... 

Janganlah tertipu oleh kehormatan, status sosial dan kelebihan kelompokmu..!!

Jangan terperdaya oleh kedudukan, jabatan dan nasab keturunanmu...!!

Alangkah fananya dunia ini... dan betapa besar apa yang akan kita hadapi...

KESEDIHAN ORANG ATAS KEPERGIAN MU ADA 3:

1.Orang yang mengenal mu sepintas akan mengatakan: ​​Kasihan...!!​​

2.Teman dan sahabatmu akan bersedih beberapa saat atau beberapa hari, kemudian mereka  kembali pada rutin dan canda tawa mereka..

3.Kesedihan mendalam di rumah... Keluargamu akan bersedih sepekan... satu-dua bulan atau hingga satu tahun... Kemudian mereka akan meletakkanmu dalam album kenangan...

Demikianlah... Kisah mu di antara manusia telah berakhir...

Anda hanya tinggal ALBUM KENANGAN.

Kisah mu yang sebenarnya baru dimulai... bersama sesuatu yang nyata, iaitu : Alam Akhirat

Telah lepas darimu:

1.Ketampanan /Kecantikan

2.Harta/Rumah

3.Kedudukan /Jabatan

4.Anak

5.Isteri/Suami

Kehidupanmu yang sesungguhnya baru dimulai

Pertanyaannya sekarang adalah :

Apa yang telah Anda siapkan untuk "alam kubur" dan akhirat mu.????? Ini adalah KENYATAAN yang akan terjadi dan perlu direnungkan.!!

Check ibadahmu... yang wajib dan yang sunnah..

Check Amal sholeh dan Sedekah mu..Check perilaku dan tingkah laku mu..

Semoga kita semua menyiapkan bekal untuk kehidupan yg kekal.. Dan Selamat di Akhirat..

Jika Anda membantu mengingatkan orang lain dengan menyebar postingan ini... In Shaa Allah... Anda akan dapatkan buah dari peringatan Anda ini dalam timbangan amal kebaikan pada hari Qiamat.

"Dan berilah peringatan! karena peringatan itu bermanfaat bagi orang2 beriman"

Kenapa Mayat memilih: "SEDEKAH" jika kembali ke dunia? Sebagaimana firman Allah:

"Ya Allah! jika Engkau tunda ajalku sebentar saja, niscaya aku akan bersedekah"

Mereka tidak mengatakan:

Niscaya Aku akan Haji/Umrah..

Niscaya Aku akan Sholat..

Niscaya Aku akan Puasa..

Para Ulama menjelaskan: "Mayat hanya mengatakan Sedekah karena dia melihat pahala sedekah yang sangat besar setelah kematian"

Maka perbanyaklah sedekah. Untuk saat ini bersedekahlah dengan mengirim /menyebarkan postingan ini pada teman /saudara dengan niat karena Allah,

Kalau ada manusia tidak mau copy paste kepada group-group yang lain itulah tandanya manusia paling malas di dunia yang berada di laman sosial, kalau copy paste yang lain itu cepat saja tangannya memindahkan ke group lain

Mari Budayakan Sedekah bukan pergi umrah beratus kali bersedekah lebih Afdal/bagus

MARI SENANTIASA BERTAUBAT, BERIBADAH DAN MELAKUKAN KEBAIKAN. Aamiin Ya Rabbal 'aalamiin*....

#Indahnya Berbagi

#SedekahItuIndah

#SedekahItuSederhana

Wednesday, August 9, 2017

QODARAN

Qodaran
Sebuah kontemplasi kehidupan rakyat kecil yang nggak mengenal gaji ke-13, THR..dsb..
‘Wah…pisangnya bagus-bagus Mbah…’ Kataku sembari berjongkok di depan perempuan sepuh yang berjualan di pinggir jalan depan pasar..’
Lha monggo dipundut....… " kata perempuan itu riang.
Sungguh sudah sangat sepuh, rautnya penuh kerut. Kulitnya hitam. Kurus badannya. Tapi suaranya cemengkling riang, giginya terlihat masih utuh....
Ini kepok kuning… bagus dikolak. Ini kepok putih… kalau digoreng sangat manis’. Lha kalau itu… pisang pista, kulit tipis… harum manis. Tapi jangan dibeli karena belum mateng…...
Aku hanya diam memperhatikan gerak tangannya yang cekatan, meskipun  telah ndredheg  (gemetar.) ‘Sudah lama jualan, Mbah…?’
'Belum, ini ngejar rejeki buat lebaran?’
‘Putranya berapa Mbah?’
Kathah , banyak ..… pada glidik/kerja…
‘Kok nggak rehat aja to Mbah… siyam-siyam kok jualan’
Lha nggih, ini karena siyam niku to, nggak boleh rehat… Mumpung Gusti Allah paring sehat…’
Aku tercenung dengan jawaban perempuan sepuh itu.... Kulihat tangannya ngelap  kening dan dahinya yang dlèwèran keringat dengan selendang lusuhnya.... Diantara para penjual ‘liar’ dipinggir jalan depan pasar itu, perempuan sepuh ini satu diantaranya yang menggelar dagangan tanpa iyup iyup/ peneduh. Padahal hari itu panas luar biasa...
‘Kalau pulang jam berapa Mbah?’
Jam tiga sudah pulang ..…, lha ada kewajiban nyiapkan wedang buat anak-anak TPA
‘Kok kewajiban, yang mewajibkan siapa Mbah ?’
Nggih kula, ya saya sendiri …
‘Ooo…begitu…. Setiap hari, selama puasa?’
Inggih… wong cuma  anak limapuluhan..
‘Wah panjenengan  hebat nggih Mbah…’
Halah cuma wedang sama penganan kecil-kecil.. Yang penting bocah-bocah rajin ngaji…, mbah sudah seneng. Jangan bodoh kaya Mbahe yang cuma bisa Fathikah…
Aku makin tercekat.  Kumasukkan semua pisang yang ditawarkan ke dalam tas kresek.
Kok banyak banget ...... mau buat apa?’ Tanya si mbah heran.
Aku hanya tersenyum. ‘Semua berapa Mbah?’
Perempuan sepuh itu menyebutkan nominal yang membuatku tercengang...  ‘Kok murah banget Mbah…’
Mboten… itu sudah pas, ini bukan pisang kulakan, panen kebun sendiri...’
‘Nggih…matur nuwun…’ kataku sembari mengulurkan uang....
‘Aduh… mboten wonten susukepun/nggak ada kembalian, dereng kepayon/ belum laku…
‘Saya tukar dulu Mbah…’ Aku sengaja meninggalkan perempuan sepuh itu. Pisang telah kuletakkan di motor. Mesin motor pun kunyalakan... Agak menjauh dari perempuan sepuh itu.. Kumasukkan beberapa lembar uang lima ribuan yang masih baru, ke dalam amplop, Cukup dibagi satu satu untuk anak TPA yang katanya cah limapuluhan tadi. Penutup lem ampop kubuka lalu kurapatkan. ‘Niki mbah, sudah saya tukar, sudah pas nggih…’ Perempuan sepuh itu menerima amplop masih dengan tangan dredheg gemetar. Tanpa menunggu jawaban, aku segera pergi...
Esoknya aku mampir lagi…tapi kosong. Berikutnya aku mampir lagi…kosong juga. Penasaran kutanyakan pada ibu pedagang sebelahnya. ‘Mbahe kok nggak jualan Mbak?,
Oh nggak, beliau … jualan kalau panen pisang aja, . ‘Sampyean to yang kemarin ngasih amplop ... Walah Mbahe nangis ngguguk ..…jare bejo, dapet qodaran.' . ujarnya
Qodaran barangkali yang dimaksudkan adalah Lailatul Qadar. Malam yang konon lebih baik dari 1000 bulan. Para malaikat turun dari langit, Langit hati kita. Allah melapangkan rejeki dan kemuliannya bagi yang dikehendaki, Pun mempersempit bagi yang dikehendaki pula... Rejeki sesuai kapasitas kita... Lantas siapakah yang mendapatkannya??
Barangkali perempuan sepuh inilah yang mendapatkannya. Bukan karena ia ahli ibadah.... Bukan pula karena I’tikafnya yang  kuat di masjid. Tapi dialah pelaksana dari yang katanya ‘hanya’ bisa fathikah itu.
Kesungguhan I’tikaf yang luar biasa.  Bertindak, berlaku, dan berpasrah dalam keriangan rasa. I’tikaf di masjid yang digelar dalam keluasan yang maha. Bukan masjid yang sekadar bangunan ibadah. Kecintaannya yang sederhana dengan penyiapan wedang dan penganan bagi limpuluhan bocah selama puasa, sungguh bukan perkara mudah. Hanya cinta tuluslah yang bisa.
Aku jadi teringat  pertanyaan teman,  tentang pencapaian Lailatul Qadar. Benarkah memang malam Lailatul Qadar turun di 10 hari terakhir malam ganjil? Maka … malam terbaik dari 1000 bulan bukanlah instan... Tak bisa dijujug dengan akhiran, semua butuh proses… karena karunia terindah butuh wadah. Yang dibangun dengan menapis kebaikan sebelum, selama dan sesudah Ramadhan. Itulah sesungguhnya  QODARAN, hakekat dari Lailatul Qadar, Rejeki tak terduga ..... Subhanallah, semoga terinspirasi..

Monday, June 12, 2017

REJEKI ALLAH

KAJIAN AL QUR’AN
REJEKI ALLAH
Pengajian Subuh Masjid At-Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 12 JUNI 2017

Sering ada pertanyaan, mengapa rejeki seorang muslim kelihatannya tidak sebanyak non-muslim. Di dunia ini banyak orang non-muslim yang memiliki kekayaan berlimpah, memiliki usaha yang lebih sukses dan boleh dibilang menguasai perekonomian (bukan hanya di Indonesia tapi secara global). Apakah karena yang non-muslim lebih rajin dan istiqomah dalam berusaha, lebih pintar berdagang, lebih berani mengambil resiko, lebih kreatif dalam mencari terobosan usaha baru, atau mungkin lebih “licik” dan sebagainya dibanding muslim? Mungkin ya mungkin juga tidak ...
Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa orang-orang non-muslim (kafir) cenderung untuk memperindah kehidupan dunia (QS 2 : 212). Dan supaya hidup di dunia ini bisa nyaman, maka mereka berusaha keras untuk mendapatkan kenikmatan di dunia dengan berbagai cara, antara lain mengembangkan berbagai ilmu (teknologi & sains, ekonomi dan sosial), membangun berbagai sistim untuk meningkatkan kekayaan (perbankan, perdagangan, transportasi, tekonolgi informasi dsb.), berinovasi dalam berbagai fasilitas dan peralatan yang dapat mempermudah kehidupan di dunia (kendaraan darat-laut-udara, jalan tol, robot, apartemen/kondomium, dsb).  
Walau dalam abad-abad awal berkembangnya Islam, banyak dilahirkan tokoh muslim sebagai pelopor-pelopor ilmu dan sains seperti Abbas bin Firnas (Sang Penerbang Pertama), Al Jazari (Sang Insinyur Mesin), Ibnu Sina (Bapak Kedokteran), Az Zahrawi (Sang Dokter Bedah), Fatimah Al Fitri (Ibu Pendiri Universitas), Ibnu Al Haytham (Bapak Optik), Ibnu Battuta (Sang Penjelajah Dunia), Jabir ibnu Hayan (Bapak Distilasi), Mimar Sinan (Sang Arsitek), dan Laksamana Cheng Ho (Pelaut Pembawa Pesan Kedamaian) – Baca blogku http://risalahmutiaratauhid.blogspot.co.id/2016/02/10-penemu-muslim.html, namun setelah abad ke 16 tidak ada lagi partisipasi dunia Islam dalam pengembangan peradaban dunia. Negara-negara Islam hanya menjadi obyek bagi kemakmuran (karena kekayaan minyak dan gas buminya) oleh negara-negara barat yang non-muslim. Bahkan dieksploitasi sebagai bangsa yang mudah diadu domba dan difitnah. Sungguh ironis dan tragis. (QS 2 : 212)
Walaupun demikian Allah SWT-lah yang menentukan diberikannya rejeki bagi setiap manusia. Ini artinya rejeki untuk kaum muslimin maupun yang non-muslim sesuai yang dikehendakiNya. (QS 2 : 212)
Pada dasarnya rejeki itu bisa datang sendiri maupun rejeki yang diusahakan. Ada rejeki yang tanpa diusahakan akan kita terima dari Allah SWT tanpa dihisab (QS 3 : 37). Orang-orang ini adalah mereka yang yang selalu ingat Allah, tidak mengutamakan perniagaan dan pekerjaannya, menunaikan shalat dan membayar zakat. Mereka inilah yang dikarunia rejeki sesuai kehendak-Nya tanpa batas. (QS 24 :37-38)
Tentu saja kita tidak bisa hanya mengharapkan rejeki dari belas kasih Allah. Karena memang rejeki dari Allah itu bentuknya bukan hanya uang, tapi bisa dalam bentuk lain seperti kesehatan, pasangan yang soleh/solehah, rumah tangga yang samara, keturunan yang baik, meningkatnya karir, perasaan bahagia, kesehatan, pertemanan yang menyenangkan dll.  Kita perlu untuk mencari uang untuk kebutuhan keluarga dengan berkarya sesuai kemampuan yang ada pada kita.
Kapan kita berkarya mencari rejeki untuk diri sendiri dan keluarga?
Allah SWT telah berfirman, bahwa waktu yang baik adalah di waktu siang, bukan malam hari. (QS 78 : 8-11), (QS 17 : 12). Bila berkarya dengan ikhlas karena Allah dan senantiasa bertawakal kepada Allah maka Allah menjanjikan rejeki yang bisa dari arah yang tidak disangka-sangka dan selalu dicukupkan keperluannya (QS 65 – 2-3). Perlu kita ingat bahwa perintah untuk mencari rejeki setelah kita menunaikan shalat (QS 62 : 10). Utamanya adalah shalat malam, qiyamul lail sebagaimana yang diperintahkanNya (QS 73 : 1-7, 20). Seringkali karena fokus pada tugas dan pekerjaan kita lupa untuk shalat, apalagi untuk shalat malam yang sifatnya sunnah, sehingga kita menjadi kurang beruntung dalam mencari rejeki.
Allah sendiri yang membagi rejeki bagi seseorang, apakah dia muslim maupun non-muslim. Kenapa?
Karena kalau manusia diserahin untuk membagi rejeki, maka akan kacau dan tidak adil karena ada sifat kikir pada manusia (QS 17 : 100)
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Rejeki:
 “Kehidupan di dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertaqwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rejeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas ~ QS (2) Al Baqarah : 212 ~
--------------------------------------------------------------------------------------
“ ... Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan ini dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rejeki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa hisab ~ QS (3) Ali Imran : 37 ~
--------------------------------------------------------------------------------------
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang(di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rejeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas ~ QS (24) An Nuur : 37-38 ~
--------------------------------------------------------------------------------------
“... dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan kami jadikan malam sebagai pakaian 1547), dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan” ~ QS (78) An-Naba : 8-11 ~
1547) Malam itu disebut sebagai “pakaian” karena malam itu gelap menutupi jagad sebagai pakaian menutupi tubuh manusia
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hai orang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari 1526), kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempeunya urusan yang panjang (banyak) ~ QS (73) Al Muzzammil : 1-7 ~
1526) Shalat malam ini mula-mula wajib, sebelum turun ayat ke 20 dalam surat ini. Setelah turunnya ayat ke-20 ini hukumnya menjadi sunnah
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“... maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ~ QS (73) Al Muzzammil : 20 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“... Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rejeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawaqal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. ...” ~ QS (65) At Talaq : 2-3 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” ~ QS (62) Al Jumuah : 10 ~
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan kami jadikan siang dan malam sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas” ~ QS (17) Al Israa’ : 12 ~
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya” Dan adalah manusia itu sangat kikir” ~ QS (17) Al Israa’ : 100 ~
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Senin, 12 Juni 2017 

Sunday, May 8, 2016

4 JENIS REJEKI

4 Jenis Rejeki
Taukah anda Rejeki ada 4 jenis?

1# Rejeki yang Allah sudah menjamin semua dapat. ~ QS 11 – Hud : 6 ~
Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rejekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semua itu tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)~ QS 11 – Hud : 6 ~
2# Rejeki yang diberi Allah mengikut kadar usahanya. ~ QS 53 - Al-Najm : 39 ~
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya~ QS 53 - Al-Najm : 39 ~
3# Rejeki yang Allah tambah jika kita bersyukur. ~ QS 14 - Ibrahim : 7 ~
Dan Ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azab-Ku santa pedih~ QS 14 - Ibrahim : 7 ~
4# Rejeki yang datang secara tidak disangka bagi orang yang bertawakal. ~ QS 65 - Al-Thalaq 2 – 3 ~
Apabila mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah denga dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rejeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu~ QS 65 - Al-Thalaq 2 – 3 ~

Semoga bermanfaat.