Sunday, December 29, 2013

CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN DIRI

CARA RASULULLAH MENJAGA KESEHATAN DIRI

#1 – Selalu bangun sebelum subuh – Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mengajak umatnya untuk bangun sebelum subuh untuk melaksanakan shalat sunnah, dan shalat fardhu subuh secara berjamaah.

Hal ini member hikmah yang mendalam, diantaranya mendapat limpahan pahala, kesegaran udara subuh yang baik terutama untuk merawat penyakit paru-paru (tuberculosis) serta memperkuat akal dan fikiran.

#2 – Aktif menjaga kebersihan – Rasulullah senantiasa bersaih dan rapi. Setiap Kamis atau Jum’at Baginda mencuci rambut halus di pipi, memotong kuku, bersikat dan memakai minyak wangi.

“Mandi pada hari Jum’at adalah sangat dituntut bagi setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman” (HR Muslim)

#3 – Tidak pernah makan berlebihan – Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Kami adalah satu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekeknyangan” (Muttafaq Alaihi)

Dalam tubuh manusia ada tiga ruang untuk tiga benda: sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada astu pendidikan khusus bagi umat Islam yaitu dengan berpuasa pada Ramadhan dan puasa-puasa sunnah guna menyeimbangkan kesehatan sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam

#4 – Gemar berjalan kaki – Rasulullah berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad dang mengunjungi rumah sahabat. Apabila berjalan kaki, keringat pasti mengalir, rongga paru terbuka dan berkembang dengan baik, peredaran yang membawa oksigen berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung dan berbagai penyakit lainnya.
  
#5 -  Tidak pemarah – Nasehat Rasulullah, ‘jangan marah’ diulang sampai tiga kali. Ini menunjukkan hakekat dari kesehatan yang terletak pada qalbu. Kekuatan seorang muslim bukanlah terletak pada jasad, tetapi lebih kepada kebersihan jiwa.

Ada terapi yang tepat untuk menahan perasaan marah yaitu dengan mengubah posisi ketika marah. Bila berdiri maka sebaiknya kita duduk, dan apabila sedang duduk maka hendaknya kita berbaring. Lalu membaca ta’awwudz (audzubillah himminnaas syaithon nirrodziim) karena marah adalah akibat perbuatan syaithan. Segeralah mengambil wudhu’ dan lakukan shalat 2 rakaat agar didapat lagi ketenangan serta hilangnya rasa galau di hati

#6 – Optimis dan pantang putus asa – Sikap optimis memberikan pengaruh emosi positif yang amat mendalam bagi kelapangan dan kebesaran jiwa, selain perlu memperbanyak kesabaran, istiqomah, berusaha keras dan senantiasa bertawakal kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala

#7 – Tidak pernah iri hati – Bila ingin menjaga ketenangan hati dan kesehatan jiwa, maka sangat perlu kita menjauhkan diri dari sifat iri hati.

Berdoalah: “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat-sifat mazmumah dan hiasilah diriku dengan sifat mahmudah”

#8 – Pemaaf – Pemaaf adalah sifat yang dituntut bila kita ingin mendapat ketentraman hati dan jiwa. Memaafkan orang lain membebaskan diri kita dari belenggu rasa amarah.

Sekiranya kita marah, maka rasa marah ini akan melekat pada hati. Oleh karenanya, jadilah seorang yang pemaaf karena pasti akan sehat lahir bathin.

Sebenarnya masih banyak lagi cara hidup sehat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Semoga hati kita semakin dekat dengan Nabi yang amat kita rindukan untuk bertemu dengannya.

Subhaanalllah...

Semoga kita dapat memaksimalkan ibadah-ibadah yang berkaitan dengan kesehatan lahir dan bathin kita sebagaimana di contohkan oleh junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam. Aamiin ya Rabbal’aalamiin

Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta - Senin, 30 Desember 2013

No comments:

Post a Comment