DAHSYATNYA
SEDEKAH DI BULAN RAMADHAN
Salah satu sebab
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi teladan untuk
lebih bersemangat dalam bersedekah di bulan Ramadhan adalah karena bersedekah
di bulan ini lebih dahsyat dibanding sedekah di bulan lainnya. Diantara
keutamaan sedekah di bulan Ramadhan adalah:
1. Puasa
digabungkan dengan sedekah dan shalat malam sama dengan jaminan surga.
Puasa di bulan
Ramadhan adalah ibadah yang agung, bahkan pahala puasa tidak terbatas
kelipatannya. Sebagaimana dikabarkan dalam sebuah hadits qudsi:
كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف قال عز و جل : إلا الصيام فإنه لي و أنا الذي أجزي به
“Setiap amal
manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa
Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya.’” (HR. Muslim no.1151)
Dan sedekah,
telah kita ketahui keutamaannya. Kemudian shalat malam, juga merupakan ibadah
yang agung, jika didirikan di bulan Ramadhan dapat menjadi penghapus dosa-dosa
yang telah lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
“Orang yang
shalat malam karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosanya yang telah
lalu.” (HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no.
759)
Ketiga amalan
yang agung ini terkumpul di bulan Ramadhan dan jika semuanya dikerjakan
balasannya adalah jaminan surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam:
إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها الله لمن ألان الكلام وأطعم الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام
“Sesungguhnya di
surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan
bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang
yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia
tidur.” (HR. At Tirmidzi no.1984, Ibnu Hibban
di Al Majruhin 1/317, dihasankan Ibnu Hajar Al Asqalani
di Hidayatur Ruwah, 2/47, dihasankan Al Albani di Shahih At
Targhib, 946)
2. Mendapatkan tambahan pahala puasa
dari orang lain.
Kita telah mengetahui betapa
besarnya pahala puasa Ramadhan. Bayangkan jika kita bisa menambah pahala puasa
kita dengan pahala puasa orang lain, maka pahala yang kita raih lebih berlipat
lagi. Subhanallah! Dan ini bisa terjadi dengan sedekah, yaitu dengan memberikan
hidangan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
من فطر صائما كان له مثل أجره ، غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا
“Orang yang
memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan
mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)
Padahal hidangan
berbuka puasa sudah cukup dengan tiga butir kurma atau bahkan hanya segelas
air, sesuatu yang mudah dan murah untuk diberikan kepada orang lain.
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات فإن لم تكن حسا حسوات من ماء
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurma
basah), jika tidak ada maka dengan beberapa tamr (kurma kering), jika tidak ada
maka dengan beberapa teguk air.” (HR. At
Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi, 696)
Betapa Allah
Ta’ala sangat pemurah kepada hamba-Nya dengan membuka kesempatan menuai pahala
begitu lebarnya di bulan yang penuh berkah ini.
3. Bersedekah di
bulan Ramadhan lebih dimudahkan.
Salah satu
keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di bulan mulia ini, setiap
orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan kebaikan, termasuk sedekah. Tidak
dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia mudah terpedaya godaan setan yang
senantiasa mengajak manusia meninggalkan kebaikan, setan berkata:
فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
“Karena Engkau
telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi)
mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs. Al
A’raf: 16)
Sehingga manusia
enggan dan berat untuk beramal. Namun di bulan Ramadhan ini Allah mudahkan
hamba-Nya untuk berbuat kebaikan, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullahshallallahu
‘alaihi wa sallam:
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة ، وغلقت أبواب النار ، وصفدت الشياطين
“Jika datang
bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan
dibelenggu.” (HR. Bukhari no.3277, Muslim no.
1079)
Dan pada
realitanya kita melihat sendiri betapa suasana Ramadhan begitu berbedanya
dengan bulan lain. Orang-orang bersemangat melakukan amalan kebaikan yang
biasanya tidak ia lakukan di bulan-bulan lainnya. Subhanallah.
Adapun mengenai
apa yang diyakini oleh sebagian orang, bahwa setiap amalan sunnah kebaikan di
bulan Ramadhan diganjar pahala sebagaimana amalan wajib, dan amalan wajib
diganjar dengan 70 kali lipat pahala ibadah wajib diluar bulan Ramadhan,
keyakinan ini tidaklah benar. Karena yang mendasari keyakinan ini adalah hadits
yang lemah, yaitu hadits:
يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم ، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر ، جعل الله صيامه فريضة ، و قيام ليله تطوعا ، و من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه ، و من أدى فريضة كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه ، و هو شهر الصبر و الصبر ثوابه الجنة ، و شهر المواساة ، و شهر يزاد فيه رزق المؤمن ، و من فطر فيه صائما كان مغفرة لذنوبه ، و عتق رقبته من النار ، و كان له مثل أجره من غير أن ينتقص من أجره شيء قالوا : يا رسول الله ليس كلنا يجد ما يفطر الصائم ، قال : يعطي الله هذا الثواب من فطر صائما على مذقة لبن ، أو تمرة ، أو شربة من ماء ، و من أشبع صائما سقاه الله من الحوض شربة لايظمأ حتى يدخل الجنة ، و هو شهر أوله رحمة و وسطه مغفرة و آخره عتق من النار ،
“Wahai manusia,
telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya
terdapat satu malam yang nilai (ibadah) di dalamnya lebih baik dari 1000 bulan.
Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan
menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah (tathawwu’). Barangsiapa (pada
bulan itu) mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah
mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa yang
mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di
bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu balasannya
surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong, di mana di dalamnya rezki seorang
Mukmin bertambah (ditambah). Barangsiapa (pada bulan itu) memberikan buka
kepada seorang yang berpuasa, maka itu menjadi maghfirah (pengampunan) atas
dosa-dosanya, penyelamatnya dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti
orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa (itu)
sedikitpun.” Kemudian para Sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua dari
kita memiliki makanan untuk diberikan sebagai buka orang yang berpuasa.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah memberikan pahala
tersebut kepada orang yang memberikan buka dari sebutir kurma, atau satu teguk
air atau susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya
maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Hadits ini
diriwayatkan oleh Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah (no. 1887) dan Al
Ash-habani dalam At Targhib (178). Hadits ini didhaifkan oleh
para pakar hadits seperti Al Mundziri dalamTarghib Wat Tarhib (2/115),
juga oleh Dhiya Al Maqdisi di Sunan Al Hakim (3/400), bahkan
dikatakan oleh Al Albani hadits ini Munkar, dalam Silsilah Adh Dhaifah (871).
Ringkasnya,
walaupun tidak terdapat kelipatan pahala 70 kali lipat pahala ibadah wajib di
luar bulan Ramadhan, pada asalnya setiap amal kebaikan, baik di luar maupun di
bulan Ramadhan akan dilipatgandakan oleh Allah 10 sampai 700 kali lipat.
Berdasarkan hadits:
إن الله كتب الحسنات والسيئات ثم بين ذلك فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها الله له عنده حسنة كاملة فإن هو هم بها فعملها كتبها الله له عنده عشر حسنات إلى سبع مائة ضعف إلى أضعاف كثيرة
“Sesungguhnya
Allah mencatat setiap amal kebaikan dan amal keburukan.” Kemudian Rasulullah
menjelaskan: “Orang yang meniatkan sebuah kebaikan, namun tidak mengamalkannya,
Allah mencatat baginya satu pahala kebaikan sempurna. Orang yang
meniatkan sebuah kebaikan, lalu mengamalkannya, Allah mencatat pahala baginya
10 sampai 700 kali lipat banyaknya.” (HR.
Muslim no.1955)
Oleh karena itu,
orang yang bersedekah di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya 10
sampai 700 kali lipat karena sedekah adalah amal kebaikan, kemudian berdasarkan
Al A’raf ayat 16 khusus amalan sedekah dilipatkan-gandakan lagi sesuai kehendak
Allah. Kemudian ditambah lagi mendapatkan berbagai keutamaan sedekah. Lalu jika
ia mengiringi amalan sedekahnya dengan puasa dengan shalat malam, maka diberi
baginya jaminan surga. Kemudian jika ia tidak terlupa untuk bersedekah memberi
hidangan berbuka puasa bagi bagi orang yang berpuasa, maka pahala yang sudah
dilipatgandakan tadi ditambah lagi dengan pahala orang yang diberi sedekah.
Jika orang yang diberi hidangan berbuka puasa lebih dari satu maka pahala yang
didapat lebih berlipat lagi.
Semoga bermanfaat
Wasallam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 13 Juli 2014
Semoga bermanfaat
Wasallam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 13 Juli 2014
Sumber: Muslim.Or.Id - DahsyatnyaSedekah di Bulan Ramadhan
Silahkan baca artikel-artikel lain yang berhubungan dengan SEDEKAH:
No comments:
Post a Comment