Friday, June 17, 2016

BACAAN TAHIYAT

Bacaan Tahiyat
Bacaan Tahiyat pada waktu shalat adalah dialog Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada saat Rasul di Mi’radj-kan menemui Allah Subhanahu Wa Ta’ala di Sidratul Muntaha
Andai kita mengetahui bahwa sebagian dari bacaan shalat itu adalah dialog antara Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan Allah Azza Wa Jalla, tentu kita tidak akan terburu-buru melakukannya...
Allahu Akbar, ternyata bacaan shalat itu dapat membuat kita seperti berada disyurga...
Mari kita camkan dan renungkan kisah berikut ini, tentu akan berlinang air mata kita...
Singkat cerita, pada malam itu Jibril AS mengantarkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam naik ke Sidratul Muntaha. Namun karena Jibril AS tidak diperkenankan untuk mencapai Sidratul Muntaha, maka Jibril AS pun mengatakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk melanjutkan perjalanan sendiri tanpa dirinya...
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melanjutkan perjalanan perlahan sambil terkagum-kagum melihat indahnya istana Allah Subhanahu Wa Ta’ala hingga tiba di Arsy...
Setelah sekian lama menjadi seorang Rasul, inilah pertama kalinya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berbincang secara langsung dengan Allah Azza wa Jalla...
Bayangkanlah betapa indah dan luar biasa dahsyatnya moment ini, Masya Allah...
Percakapan antar Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
a). Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun mendekat dan memberi salam penghormatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
Attahiyyatul Mubaarakaatush Shalawatuth Thayyibaatu Lillaah
(Semua ucapan penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik Allah).
b). Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjawab sapaannya :
“Assalamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakatuh”
(Segala pemeliharaan dan pertolongan Allah untukmu wahai Nabi, begitu pula rahmat Allah dan segala karunia-Nya).
c). Mendapatkan jawaban seperti ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak merasa jumawa atau berbesar diri, justru beliau tidak lupa dengan umatnya (ini yang membuat kita sangat terharu)...
Beliau menjawab dengan ucapan :
“Assalaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibadadillaahish shaalihiin” 
(Semoga perlindungan dan pemeliharaan diberikan kepada kami dan semua hamba Allah yang shalih).
Bacalah percakapan mulia itu sekali lagi… itu adalah percakapan Sang Tuhan dan hamba-Nya, Sang Pencipta dan ciptaan-Nya dan mereka saling menghormati satu sama lain, menghargai satu sama lain dan lihat betapa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mencintai kita umatnya, bahkan beliau tidak lupa dengan kita ketika dia dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala...
d). Melihat peristiwa ini, para malaikat yang menyaksikan dari luar Sidratul Muntaha tergetar dan ter-kagum kagum betapa Rahman dan Rahimnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala, betapa mulianya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam...
Kemudian para malaikat pun mengucap dengan penuh keyakinan :
 “Asyhadu Allaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah”
(Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan kami bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul Allah).
Jadilah rangkaian percakapan dalam peristiwa ini menjadi suatu bacaan dalam Shalat yaitu pada posisi Tahiyat Awal dan Akhir, yang kita ikuti dengan shalawat kepada Nabi sebagai sanjungan kepada seorang individu yang menyayangi umatnya...
Mungkin sebelumnya kita tidak terpikirkan arti dan makna kalimat dalam bacaan ini.
Mudah mudah an dengan penjelasan singkat ini kita dapat lebih meresapi makna shalat kita. Sehingga kita dapat merasakan getaran yang dirasakan oleh para malaikat disaat peristiwa itu...
وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب

Semoga bermanfaat untuk menambah kekhusu'an sholat kita, Aamiin Allahumma Aamiin...

No comments:

Post a Comment