Sunday, June 12, 2016

FARMAKOLOGI OBAT SELAMA PUASA

Farmakologi Obat Selama Puasa

Dari Ina/pensiunan Kimia Farma..kagem waosan..   Hai Sahabat, Yuk Simak,
Bagaimana Cara Minum Obat Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan ?
#InfoKaef  Penyakit memang tak pandang waktu, artinya penyakit dapat menyerang kita kapan saja, termasuk ketika kita sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan. Adakalanya penyakit yang kita alami itu merupakan penyakit berat sehingga sampai-sampai tidak bisa menjalankan ibadah puasa, namun adakalanya penyakit tersebut ringan atau tidak  begitu berat sehingga kita masih bisa berpuasa sambil minum obat.
Apa? Puasa sambil minum obat?? Batal dong puasanya?? Bukan, maksudnya siangnya tetap berpuasa tapi ketika buka dan sahur minum obat. lalu bagaimana cara minum obat ketika berpuasa di bulan ramadhan??
Farmakologi Obat
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut terlebih dahulu mari kita pelajari tentang farmakologi terkhusus yang membahas tentang sifat-sifat obat dan durasi kerjanya. Marilah kita memulai dengan apa yang kita lihat dalam kehidupan sehari hari, biasanya kita jumpai obat dari resep dokter itu tertulis 1×1/hari, 2x1/hari, 3x1/hari tercantum juga keterangan diminum sebelum makan atau diminum setelah makan.
Mengenai frekuensi berapa kali obat itu diminum dalam sehari hal itu tergantung dari jenis dan sifat obat, dimana tujuannya agar kadar obat dalam tubuh (bioavailabilitas) berada pada taraf optimal yang memiliki efek terapi.
Untuk obat-obatan yang mudah dimetabolisme dan mudah terbuang dari tubuh salah satunya melalui air seni maka frekuensi minum obat dalam sehari akan lebih sering.
Begitu pula sebaliknya, untuk obat obatan yang lama dimetabolisme dan lama berada di dalam tubuh maka frekuensi minumnya akan lebih jarang. Dengan demikian, pada obat yang sama dengan jumlah yang sama akan memiliki durasi kerja yang sama pula, sehingga jarak minum obatnya juga harus sama.
Sebagai contoh : untuk obat yang diminum 1×1 maka diminum per 24 jam, untuk obat yang diminum 2×1 maka diminum per 12 jam, untuk obat yang diminum 3×1 maka diminum per 8 jam, dan seterusnya.
Untuk obat-obatan yang diminum sebelum makan atau sesudah makan, hal tersebut didasarkan pada sifat dan efek obat terkait. Diminum sebelum makan karena akan terganggu penyerapannya jika diminum bersama dengan makanan, selain itu juga karena agar efeknya maksimal pada lambung. Oleh karena itu minum obat sebelum makan diartikan diminum saat lambung dalam keadaan kosong, yakni setengah sampai 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
Adapun Obat yang diminum setelah makan biasanya memiliki efek iritatif pada saluran cerna terutama lambung atau untuk obat-obatan yang tidak terganggu bahkan penyerapannya akan lebih baik ketika bercampur dengan makanan. Jadi, setelah makan artinya tepat setelah makan ketika perut atau lambung sedang terisi makanan.
Nah, setelah kita memahami sifat obat tersebut, Lalu bagaimana cara minum obat ketika sedang berpuasa di bulan ramadhan, berikut caranya :
- Cara minum obat 1 kali sehari sebelum makan: Minumlah obat tersebut ketika berbuka atau sahur, yakni setelah minum pembuka puasa atau setengah jam sebelum makan berat atau bisa juga setengah jam sebelum sahur, yang terpenting waktunya sama setiap harinya (per 24 jam).
- Cara minum obat 1 kali sehari setelah makan: Boleh diminum setelah berbuka puasa atau saat sahur, yang terpenting waktunya sama setiap harinya (per 24 jam). Cara minum obat 2 kali sehari setelah makan: Boleh diminum setelah makan berbuka puasa dan setelah makan sahur.
- Cara minum obat 2 kali sehari sebelum makan: Minumlah obat tersebut ketika berbuka puasa dan sahur, yakni setelah minum pembuka puasa atau setengah jam sebelum makan berat dan obat berikutnya diminum setengah jam sebelum sahur.
- Cara minum obat 3 kali sehari: Jika obat tersebut bersifat simptomatis yakni untuk menghilangkan gejala seperti sakit kepala, demam, atau nyeri maka minumlah obat tersebut 2 kali saja yakni setelah makan berbuka puasa, dan setelah makan sahur. 
Namun, jika obat tersebut bersifat kausatif seperti antibiotik, sebaiknya anda minta kepada dokter agar diganti dengan antibiotik yang dapat diminum 2 kali sehari.
Obat-obatan Khusus 
- Obat diabetes atau kencing manis. Obat kencing manis harus diminum setiap hari, tak terkecuali saat berpuasa. Biasanya pasien diresepkan obat yang diminum saat sarapan pagi contoh glibenklamid, pada saat berpuasa minumlah glibenklamid atau yang sejenisnya saat berbuka puasa. 
Hindari penggunaan obat-obat antidiabetes pada saat makan sahur agar tidak terjadi keadaan hipoglikemia pada saat berpuasa di siang harinya.
- Obat darah tinggi. Sama halnya dengan obat kencing manis
obat darah tinggi juga harus diminum setiap hari, tak terkecuali saat berpuasa. Jika dokter meresepkan 1 kali sehari disarankan agar obat diminum saat makan sahur agar dapat mengontrol tekanan darah selama beraktivitas di siang hari. Hal ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa tekanan darah mencapai angka paling tinggi pada pukul 09 – 11 pagi dan paling rendah pada malam hari setelah tidur. Jadi obat darah tinggi jangan diminum setelah berbuka puasa atau sebelum tidur.
- Obat Maag.  Jika obat yang diresepkan sekali sehari, misalnya omeprazol atau lansoprazol, sebaiknya diminum pada malam hari sebelum tidur. Sedangkan obat maag yang diminum dua kali sehari, seperti ranitidin atau famotidin, maka hendaknya diminum saat malam hari sebelum tidur dan pada waktu makan sahur. Hal ini disebabkan asam lambung mencapai kadar paling tinggi pada saat dini hari, sehingga sebaiknya diminum malam hari untuk mencegah kenaikan asam lambung berlebihan.
- Obat penurun kolesterol. Sebaiknya minumlah obat penurun kolesterol pada pukul 7-9 malam, mengingat metabolisme kolesterol paling giat pada malam hari. Perlu diperhatikan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda  untuk obat-obatan tertentu yang mungkin belum tercakup dalam tulisan di atas. 
Sekian  Cara Minum Obat Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan, semoga ibadah puasa Anda berbuah taqwa.

No comments:

Post a Comment