Tuesday, August 1, 2017

IMUNISASI CARA RASULULLAH SAW

Imunisasi Cara Rasulullah SAW
Masya Allah, Begini Cara Imunisasi yang Benar Dan Telah Di Contohkah Oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam

Kepada saudara ku sesama muslim, Sampai saat ini masih banyak saudara kita sesama kaum muslim yang belum mengetahui dan menerapkan metode ‘imunisasi’ sesuai tuntunan Islam. Padahal sejak dini Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam telah mengajarkan “tahnik” sebagai metode imunisasi yang sesungguhnya dengan mengandalkan kurma sebagai media utama. Dengan demikian Islam tidak pernah mengajarkan bahkan melarang penggunaan bahan-bahan berbahaya, haram, najis dan subhat untuk dikonsumsi, pengobatan maupun dimasukkan (disuntikkan) lewat pembuluh darah dan sekarang imunisasi /vaksin banyak mengadung bahan HARAM, dan zat berbahya.
Imam Bukhori meriwayatkan, Abu Musa ra berkata:
ولد لى غلام فأتيت به النبى – صلى الله عليه وسلم – فسماه إبراهيم وحنكه بتمرة.
“(Suatu saat) aku memiliki anak yang baru lahir, kemudian aku mendatangi Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, kemudian beliau memberi nama padanya dan ia mentahnik dengan sebutir kurma.”
Dari ‘Aisyah, beliau berkata: www.muslimjuara.org
أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – كان يؤتى بالصبيان فيبرك عليهم ويحنكهم.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam didatangkan anak kecil, lalu beliau mendoakan mereka dan mentahnik mereka.”
An Nawawi menyebutkan dua hadits di atas dalam Shahih Muslim:
استحباب تحنيك المولود عند ولا دته وحمله إلى صالح يحنكه وجواز تسميته يوم ولا دته واستحباب التسمية بعبدالله وإبراهيم وسائر أسماء الأنبياء عليهم السلام
Dianjurkan mentahnik bayi yang baru lahir, bayi tersebut dibawa ke orang sholih untuk ditahnik. Juga dibolehkan memberi nama pada hari kelahiran. Dianjurkan memberi nama bayi dengan Abdullah, Ibrahim dan nama-nama nabi lainnya.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Kurma itu menghilangkan penyakit dan tidak membawa penyakit, ia berasal dari surga dan di dalamnya terdapat obat.
Sa’ad mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa memakan tujuh buah kurma ajwa di pagi hari, maka racun dan sihir tidak membahayakannya pada hari itu.(HR Bukhari & Muslim)
Salamah binti Qais meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Berikanlah kurma kepada wanita yang akan melahirkan, agar anaknya menjadi murah hati, itu adalah makanan Maryam saat akan melahirkan Isa. Jika Allah mengetahui ada yang lebih baik dari itu, tentu Dia telah memberikannya.
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan untuk “para istri-istri kamu yang sedang hamil untuk makan buah kurma, niscaya anak yang akan lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun serta cerdas(HR Bukhari).
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Abu Musa berkata: “Seorang anakku lahir, akupun membawanya kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau menamainya Ibrahim, beliau melolohkan dengan sebutir kurma, memohon berkah baginya lalu menyerahkannya kepadaku.”
Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abu Bakar rah.
Dari Asma’ binti Abu Bakar rah. bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekkah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke Madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasallam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasallam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya”.
SUBHANALLAH …! Hikmah dari Hadits-Hadits di atas sangatlah bagus dan patut kita yakini serta terapkan, selain dari sisi konten kurma yang sangat besar kandungan gizinya dan manfaatnya untuk menjaga kesehatan serta obat. Ternyata buah kurma memiliki hikmah lain yang sangat special bilamana sejak awal dicekoki pada bayi yang baru lahir (tahnik).
Disinilah perlunya kita ketahui makna dan manfaat Tahnik yang diajarkan Islam melalui Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. Tahnik adalah melolohkan kurma yang sudah dikunyah oleh orang tuanya dengan menggerak-gerakkan dari kiri ke kanan sampai merata di langit-langit mulut bayi dengan lembut seraya berdoa dan berzdikir.
Melolohkan (memasukkan) buah kurma ke dalam mulut bayi adalah sebuah hal menakjubkan karena di dalamnya terdapat manfaat kesehatan yang besar. Terbukti buah kurma mengandung unsur-unsur penting yang dapat melindungi bayi dari penyakit dan memperkuat daya tahan tubuh. Kurma juga berkhasiat melindungi dan membentengi anak sepanjang hidupnya, terlebih dari itu hikmah melolohkan (memasukkan) kurma ke dalam mulut bayi berguna untuk menguatkan syaraf-syaraf mulut bayi berguna untuk menguatkan syaraf-syaraf mulut dan gerakan lisan beserta tenggorokan dan dua tulang rahang bawah dengan jilatan sehingga anak siap untuk menghisap air susu ibunya dengan kuat dan alami.
Kurma yang diberikan bayi dengan proses pengunyahan dari mulut kedua orang tuanya juga mengandung makna yang special dalam menjalin ikatan batin kepada anaknya. melalui air liur kedua orang tuanya akan mengikat hati bayi dengan cinta mereka kepada mereka dan mengalirkan kepadanya fitrah islam mereka yang suci. Anak akan tumbuh dengan baik dan bersih dan juga dapat merasakan manisnya iman, sebagaimana manisnya buah kurma yang bercampur air liur, yang bersamaan lidah selalu dibasahi dengan dzikir kepada Allah Ta’ala.
Melolohkan (memasukkan) kurma ke dalam mulut bayi adalah sebuah Ritus yang dapat menanamkan dalam jiwa kedua orang tua kasih sayang yang tulus kepada anak-anak mereka, sehingga keluarga muslim ini keluarga muslim ini akan hidup dalam keharmonisan, kedamaian dan cinta kasih.
Ibu saya pernah mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya.
Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml. Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang. Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya.
Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.
Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat. Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.
Kandungan Nutrisi, Mineral dan Vitamin Kurma
Manfaat Buah Kurma Untuk Kesehatan
01.     Menguatkan kekebalan/imunitas
02.     Mencerdaskan otak
03.     Meningkatkan kerja antibody
04.     Meningkatkan Hb (hemoglobin, baik untuk penderita anemia)
05.     Meningkatkan jumlah trombosit
06.     Sebagai multivitamin
07.     Anti-bakteri dan anti-virus
08.     Baik untuk masa pertumbuhan
09.     Mengatur kepadatan tulang
10.     Meningkatkan nafsu makan
11.     Memelihara ketajaman mata dan pendengaran
12.     Menenangkan dan menguatkan syaraf
13.     Menstabilkan kejiwaan anak
14.     Mengobati cacinganMengobati panas (demam), flu, batuk
15.     Menghaluskan kulit
Solusi Bagi Mereka yang terlanjur memberikan vaksin & imunisasi pada anak-anaknya
#1. Perbanyak istighfar
karena kewajiban selaku orang tua dituntut dan diminta pertanggungjawannya oleh Allah Ta’ala dalam hal memberi nama pada anak, bersikap adil dalam memberikan kasih sayang, memeberikan nafkah dari rizki dan barang yang halal dan pendidikan moralnya.
Allah berfirman: “Hai sekalian manusia makanlah yang halal dan baik apa yang ada di bumi, dan jangan mengikuti langkah-langkah syetan karena sesungguhnya syetan adalah musuh yang nyata bagimu.” ~ QS 2 - Al Baqarah : 168 ~
Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang (yang ketika disembelih) disebut nama selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang”  ~ QS 2 - Al Baqarah : 173 ~
2. Berdoa kepada Allah dengan tujuan diampuni dosa-dosa
Memohon petunjuk, ketetapan iman dan dilindungi dari gangguan dan kebodohan orang-orang kafir. Doanya: “Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka~ QS 2 - Al Baqarah : 201 ~
Juga doa: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami. Dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum kafir~ QS 3 - Ali Imran : 147 ~
3. Memberikan Al Habbatussauda (jintan hitam), madu, kurma, zaitun dan air kelapa untuk membantu mengeluarkan unsur racun dari imunisasi / vaksinasi sekaligus meningkatkan antibodinya.
4. Selalu mendoakan anak-anaknya dengan doa yang disyariatkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam seperti: “Rabbana hablana min azwajina wa min zdurriyatina qurrota a’yunin waj’alna lil muttaqiina imama
Wallahu‘alam bishawab.
Sumber : Blog Informasi Muslim Indonesia

No comments:

Post a Comment