Saturday, August 12, 2017

KEWAJIBAN BERHIJRAH DI JALAN ALLAH

KAJIAN AL QUR’AN
KEWAJIBAN BERHIJRAH DI JALAN ALLAH
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu, 9 Agustus 2017
Kaum muslimin berkewajiban berhijrah dari Makkah ke Madinah karena tidak dapat menjalani ibadah secara Islam karena ditekan dan dimusuhi oleh kaum Quraish. Kaum muslimin di ancam, dianiaya dan bahkan dibunuh oleh kaum Quraish.
QS 2 : 218; Ayat ini menegaskan bahwa mereka sebagai orang yang beriman, dan yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah dapat mengharapkan rahmat (pengampunan) bagi mereka, karena Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
QS 4 : 97-98; Namun ada kaum muslimin yang tidak mau berhijrah dan tetap tinggal di Makkah dan meninggalkan ibadah Islam karena ancaman untuk tidak beribadah. Mereka ini munafik dan menjadi kafir. Mereka dikatakan sebagai orang yang “menganiaya diri sendiri”, yaitu orang muslim yang tidak mau hijrah bersama Nabi padahal mereka sanggup. Mereka dipaksa oleh kafir Quraish untuk ikut dalam perang Badar melawan Islam. Diantara mereka ada yang mati, dan akan masuk neraka Jahanam
Bagi mereka yang tidak berhijrah karena tidak mampu berdaya upaya (karena tidak ada biaya atau sakit dan lemah) serta tidak tahu jalan untuk hijrah dan kemudian wafat, Allah akan memaafkan mereka.
QS 9 : 40; Ini kisah Nabi Muhammad saw ditemani Abu Bakar yang dikejar olah kaum kafir dan bersembunyi di Gua Tsuur. Kaum kafir tidak yakin kalau Nabi dan Abu Bakar bersembunyi didalam gua, karena terdapat sarang burung yang telah kering dan sarang laba-laba pada lubang tempat masuk ke gua. Untuk meyakinkan, kaum kafir hanya melempar batu dan mengenai gigi Abu Bakar sampai Abu Bakar menangis. Nabi menghiburnya. Kemudian, datang pertolongan Allah dengan mengirim tentara ghaib, keduanya selamat  
QS 4 : 100; Bagi mereka yang hijrah di jalan Allah tidak perlu meragukan nasib mereka atau takut tidak mendapat rejeki dan penghidupan yang baik. Allah menjamin didapatkannya tempat hijrah yang luas dalam artian banyak kesempatan dan kemudahan untuk mendapatkan rejeki yang banyak. Walaupun pada waktu berangkatnya tidak mempunyai harta yang banyak. Rejeki yang diperoleh bukan hanya uang, tapi juga hal-hal yang berhubungan dengan ketenangan jiwa dan kesempatan untuk berbuat baik bagi sesama.
Bagi mereka yang dalam perjalanan (proses) untuk berhijrah di jalan Allah meninggal dan belum sampai ke tempat tujuannya, maka Allah telah menetapkan pahala baginya di sisi Allah.
QS 16 : 106-110; Ayat-ayat ini masih dalam konteks penekanan kaum kafir kepada kaum muslim untuk mengikuti mereka. Allah memperingatkan bagi kaum beriman yang kemudian kafir (murtad), bahwa mereka akan mendapat murka Allah. Alasan mereka untuk menjadi kafir, karena lebih menyukai kehidupan dunia dan tidak mau meninggalkan harta dan tidak rela mengorbankan jiwa untuk berhijrah di jalan Allah. Mereka ini telah dikunci hati, penglihatan dan pendengarannya oleh Allah dan tergolong orang yang merugi.
Bagi kaum muslim yang berhijrah sesudah mendapatkan cobaan, lalu mereka berjihad dan sabar, maka mereka mendapat perlindungan dan ampunan Allah
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Kewajiban Berhijrah:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” ~ QS (2) Al Baqarah : 218 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri 342), (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab, “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)” Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?”. Orang-orang itu tempatnya neraka Jahana, dan Jahanam itu seburuk-buruknya tempat kembali” ~ QS (4) An Nisaa’ : 97-98 ~

342) Yang dimaksud dengan menganiaya diri sediri ialah orang muslim yang tidak mau hijrah bersama Nabi padahal mereka sanggup. Mereka dipaksa oleh kafir Quraish untuk ikut dalam perang Badar melawan Islam. Diantara mereka ada yang mati, dan akan masuk neraka Jahanam
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita” Maka Allah menurunkan ketenangna-Nya kepada (Muhammad) dam membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana 643) ~ QS (9) At Taubah : 40 ~

643) Maksudnya: orang-orang kafir telah bersepakat hendak membunuh Nabi Muhammad s.a.w. maka Allah s.w.t. memberitahukan maksud jahat orang-orang kafir itu kepada Nabi Muhammad s.a.w.. Karena itu maka beliau keluar dengan ditemani Abu Bakar dari Mekah dan dalam perjalanannya ke Madinah beliau bersembunyi di suatu gua di bukit Tsuur
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah ditetapkan pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ~ QS (4) An Nisaa’ : 100 ~
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“[106] Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.
[107] Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum kafir.
[108] Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai.
[109] Pastlah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi.” ~ QS (16) An Nahl : 106-110 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Rabu, 9 Agustus 2017 

No comments:

Post a Comment