Thursday, August 31, 2017

INSPIRASI IDUL ADHA

Inspirasi Idul Adha
Allahu Akbar....Allahu Akbar....Allahu Akbar
Hari Raya Idul Adha 10 Dhulhijjah 1438 H memiliki makna sangat mendalam tentang sosok ketauladanan yang diajarkan Siti Hajar, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Sa'i – Berlari-lari kecil yang dilakukan Siti Hajar- ibunda Nabi Ismail saat mencari sumber air untuk memberi minum ketika beliau tidak bisa memberi air susu kepada putranya Nabi Ismail adalah  sarat dengan makna perjuangan, cinta kasih, tidak pernah menyerah dan kebaikan. Bahwa perjuangan dan kebaikan yang kita tanam balasannya sangat  PASTI dari Allah.
Persoalannya adalah soal proses, bentuk balasan dan waktu saja. Bahwa kebaikan yang kita tabur tidak  harus diganti/dibalas di tempat kita memberi kebaikan. Juga tidak harus dibalas oleh orang yang pernah kita tolong (Siti Hajar menemukan sumber air bukan di  lintasan 7x Sa'i antara bukit  Safa - Marwa tersebut)
Bisa jadi dibalas oleh orang lain atau dalam bentuk lain atau ditunda di lain waktu.
Kalaupun tidak semua...maka sebagai orang beriman kita yakin Allah akan membalasnya dengan perhitungan dan balasan pahala di akhirat kelak.
MAKA SETIAP KALI MEMBERI KEBAIKAN... LUPAKAN DAN YAKINLAH BAHWA BALASANNYA PASTI DARI ALLAH.
Jangan pernah berharap (mendapat)  balasan dari sesama  manusia. Jika tidak..... maka siap-siaplah untuk  kecewa. Mari hanya berharap kepada Sang Maha Kuasa Yang Tiada Batas - Allah Subhanahu wa ta’ala sebagai unlimited hopes agar tidak pernah ada kata kecewa pada akhirnya
Pengorbanan Nabi Ibrahim untuk rela menyembelih putra kesayangannya Nabi Ismail AS  adalah manifestasi dari Kepatuhan Tanpa Syarat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala sampai-sampai seluruh malaikat tertegun dan takjub. Kepatuhan seperti itu hanya terjadi dan dilakukan oleh para malaikat yang memang diciptakan tanpa akal sehingga hanya kata setia dan patuh (tanpa berfikir dan berlogika) untuk menjalankan semua perintah Alah.
Ibrahim dan Ismail diciptakan bukan dari bangsa malaikat melainkan dari bangsa manusia yang diberi akal untuk berfikir dan berlogika......namun keduanya memiliki kadar kepatuhan dan ketaatan seperti malaikat... patuh dan taat sekalipun harus mengorbankan (menyembelih) Nabi Ismail anak terkasih Nabi Ibrahim AS.
Ya Allah ampuni kami yang seringkali belum sepenuhnya  memiliki Kepatuhan Tanpa Syarat terutama dalam menjalankan firman-firmanMu Al Qur'an  yang dijamin kebenarannya hingga akhir jaman
Mari jadikan Idul Adha sebagai momen pembentukan karakter mulia berupa Peduli (Care) terhadap (nasib) sesama terutama mereka yang masih belum beruntung (miskin/susah)  disertai semangat Rela Berkorban (membantu) untuk sesama dan ummat lain yang membutuhkan (mementingkan umum daripada kepentingan sendiri.
Mohon maaf lahir bathin. Tulisan ini ditujukan sebagai sarana belajar diri saya sendiri dan semoga bermakna untuk sahabat-sahabat pejuang yang berkesempatan membaca

Salam Idul Qurban - Dari Mesjid Istiqlal Jakarta, 10 Dhulhijjah 1438 H

No comments:

Post a Comment