Showing posts with label akhlaq. Show all posts
Showing posts with label akhlaq. Show all posts

Tuesday, April 24, 2018

AKHLAK YANG TERBAIK

AKHLAK YANG TERBAIK
Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu do’anya beliau memohon :
وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَالَايَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَاإِلَّاأَنْتَ
,أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ, فَإِنَّهُ لَا يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّاأَنْتَ
“Ya Allah, tunjukkanlah aku pada akhlak yang paling baik, karena tidak ada yang bisa menunjukkannya selain Engkau. Ya Allah, jauhkanlah aku dari akhlak yang tidak baik, karena tidak ada yang mampu menjauhkannya dariku selain Engkau.” (HR. Muslim 771, Abu Dawud 760, Tirmidzi 3419)
PELAJARAN YANG TERDAPAT DALAM HADITS :
1. Kata akhlak sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai muslim kita mengetahui bahwa akhlak adalah salah satu hal yang harus diperhatikan terutama dalam kehidupan bermasyarakat. Seorang muslim senantiasa dianjurkan untuk memiliki akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk. Sedemikian pentingnya akhlak dalam Islam, disebutkan dalam hadits diatas bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala utk ditunjukkan kearah akhlak yang palng baik dan dijauhkan dari akhlak yang tidak baik. 
2. Akan berat timbangan seseorang yang memiliki akhlak yang mulia, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  berikut. :
"Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat."
 (HR. Tirmidzi)
3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mencintai manusia yang memiliki akhlak yang mulia:
Dari Jabir RA, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :"Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya, dan yang paling aku benci dari kalian dan yan paling jauh tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang banyak bicara, angkuh dalam berbicara, dan sombong." (HR. Tarmidzi)
4. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjamin sebuah rumah disurga apabila seseorang memiliki akhlak yang mulia :
Dari Abu Umamah ra; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :"Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah di atas surga bagi orang yang mulia akhlaknya." (HR Abu Daud)
TEMA HADITS YANG BERKAITAN DENGAN AL QUR'AN :
Kata akhlak disebutkan dalam firman Allah pada ayat berikut ini :
إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ
"Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat." ~ QS 38 - Shad : 46 ~

Sunday, April 8, 2012

THE NEXT GENERATION

Adi anakku yang saleh,

Keadaan bangsa kita yang tengah dilanda kemerosotan akhlaq dengan perilaku yang korup dan tidak taat hukum saat ini berpotensi untuk melahirkan generasi mendatang yang memprihatinkan. Betapa tidak, keadaan bangsa kita yang sarat dengan contoh-contoh KKN, kezaliman, kemaksiatan, lunturnya keadilan, dan banyaknya orang tua yang kini jadi pejabat atau tokoh masyarakat cuma banyak bicara tanpa contoh positif yang kongkrit.

Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada adik-adikmu yang kini masih remaja (berumur sekitar 15 - 20 tahun) namun merupakan the next generation yang kemungkinan menjadi pemegang kendali negeri ini di masa mendatang.

Bagaimana mereka bisa menjadi generasi penerus yang berakhlaqul kharimah, kalau contoh dari yang tua begitu adanya? Kita perlu mengkhawatirkan mereka ini, karena 10 sampai 20 tahun mendatang, saat mereka berumur 30 - 40 tahun, mereka akan berkontribusi dan memberikan warna kepada bangsa ini. Sebagian dari mereka akan menjadi pejabat tinggi pemerintah atau militer, politisi, atau pakar-pakar yang memegang posisi-posisi kunci dalam percaturan dunia politik dan ekonomi di masa mendatang.

Penampilan remaja, yang terlihat di ibu kota Jakarta ini, memang beraneka ragam. Namun kita bisa memilah mereka pada dua kutub yang berseberangan.

Di kutub positif, ada golongan remaja yang kreatif, percaya diri, mandiri, gemar berorganisasi dan melakukan berbagai kegiatan positif seperti mengaji dan berdiskusi tentang agama macam remaja masjid, berolah raga, bermain musik, menggemari seni sampai kumpul-kumpul dengan teman-temannya sambil having fun dengan membakar-bakar sate ayam atau ikan guna memelihara silaturahmi.

Remaja macam ini biasanya memiliki tanggung jawab yang besar dan bersikap hormat penuh sopan santun kepada para orang tua. Waktu mereka diisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Pembicaraan dalam kelompok mereka terasa segar, ceria, lucu, unik, bebas lepas, namun dalam batas tata krama. Nuansa yang khas remaja.   

Di kutub yang negatif berada kelompok remaja yang amburadul. Ciri-ciri mereka sudah bisa Adi tebak. Dapat dipastikan mereka tergolong yang menjauhi shalat dan menuruti hawa nafsu mereka dalam bentuk tawuran, keterlibatan dalam kejahatan, terjerumus narkoba, sex bebas, jarang belajar, nekat tanpa perhitungan, dan macam-macam kegiatan negatif lainnya. Ini memang merupakan hal yang melekat pada kelompok remaja ini.

Al-Qur’an juga menyiratkan adanya generasi yang negatif alias buruk seperti itu yang terdapat dalam firman Allah berikut ini:

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesulitan.
~ Maryam – QS 19 : 59 ~

Remaja golongan inilah yang perlu dikasihani dan perlu segera ditolong agar keluar dari kebiasaan dan kenakalan yang berlebihan dan sudah keterlaluan itu. Papa yakin mereka bisa segera direhabilitasi untuk menjadi manusia yang positif dan kiranya belum terlalu terlambat untuk mengadakan perbaikan pada akhlaq dan moral mereka.

Yang paling bertanggung jawab menciptakan generasi berikutnya yang memiliki sifat-sifat kebaikan adalah generasi sebelumnya, para orang tua beserta lingkungan yang diciptakannya.

Generasi penerus yang Islami yang diidam-idamkan adalah generasi yang memiliki semangat jiwa yang menggelora, penuh vitalitas dan profesionalisme yang dilandasi perilaku yang mulia. Tipe generasi ini dalam Al- Qur’an disebut sebagai generasi Rabbani, seperti di titahkan Allah dalam surah dan ayat berikut ini:

Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani,
 karena kamu selalu mengajarkan al-Kitab (Al-Qur’an)
 dan disebabkan kamu telah mempelajarinya
~ Ali Imran – QS 3 : 79 ~

Jadi, kuncinya adalah pembinaan akhlaq melalui pemahaman isi Al-Qur’an serta mempelajari ilmu sebanyak-banyaknya untuk kemudian diamalkan dengan benar. Generasi berakhlaq mulia  dengan ilmu yang dimilikinya akan mampu mengatasi berbagai persoalan bangsa, karena mereka inilah golongan yang selalu mendapat perlindungan Allah swt. Jelaslah terbukti lagi, bahwa Al-Qur’an merupakan pedoman ummat yang komprehensif dalam menciptakan generasi penerus yang akhlaqul-kharimah.

Adi anakku yang saleh, adalah menjadi tugasmu kelak untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anakmu. Tujuannya agar mereka kelak menjadi remaja, pemuda dan orang dewasa yang berakhlaq mulia.

Berikanlah kesempatan dan paculah mereka untuk menimba ilmu yang bermanfaat sebanyak-banyaknya sehingga mereka tergolong dalam generasi yang akhlaqul kharimah, generasi rabbani sebagaimana diperintahkan Allah swt. Semoga generasi yang akan datang dapat membawa negara dan bangsa ini kepada keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat. Aamiin ya Rabbal alamin.

Bagaimana pendapat Anda?

Penulis: H. R. Bambang Irawan – Pesan untuk anak cucuku