Saturday, December 19, 2015

TENTANG LELAH DAN BERKAH

TENTANG LELAH DAN BERKAH
LELAH, TAPI ALLAH SUKA
Meluruskan yang salah dalam agama atau mempertahankan yang benar, kata orang itu melelahkan. Namun Allah menyukainya...
Menuntut ilmu itu lelah. Pergi sana pergi sini; ke sekolah, ke kampus, ke pengajian, belum lagi jika tempat-tempat itu jauh. Namun bila ikhlas Allah akan suka...
Beribadah setiap waktu, berulang setiap hari tanpa henti, agar Allah tak luput dari hati kita, kata orang itu melelahkan. Namun Allah suka itu...
Berdakwah sana sini, mengajak kepada kebaikan, menuntun dan membimbing, tanpa merasa lebih baik dari yang lain, kata orang itu melelahkan. Tapi Allah suka...
Ingat ibumu? Dia mengandung, melahirkan dan mengurusmu. Itu sangat melelahkan. Tapi Allah suka...
Berangka pagi, pulang sore hari, bahkan sampai malam demi mencari nafkah untuk keluarga. Itu sangat melelahkan. Tapi Allah suka...
Suami membeimbing istrinya dan istri mengingatkan suaminya ketika salah. Serta mendidik anak bersama-sama itu memang tidak mudah dan melelahkan. Tapi Allah suka...
Belum lagi yang hidupnya susah. Buat makan susah, cari nafkah susah. Sungguh melelahkan memang. Namun jika pantang berputus asa dari Rahmat Allah, maka Allah akan suka.
BIARLAH LELAH, ASAL DI JALAN ALLAH.


4 CIRI ORANG YANG DIBERKAHI ALLAH
Bismillah. Allah Ta'ala berfirman menceritakan perkataan Nabi 'Isa AS:
وجعلني مباركاً أينما كنت
“Dan Dia (Allah) menjadikanku sebagai orang yang diberkahi di manapun aku berada.”  ~ QS 19 - Maryam : 31 ~
Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah menerangkan bahwa orang yang diberkahi Allah Ta'ala ialah siapa saja yang memiliki sifat dan kriteria berikut ini:
1.   Mengajarkan kebaikan
2.   Menyeru kepada Allah
3.   Mengingatkan tentang Allah
4.   Memotivasi agar senantiasa berbuat ketaatan kepada Allah
Maka, barangsiapa yang tidak ada pada dirinya 4 sifat dan kriteria tersebut, berarti ia bukanlah termasuk orang yang diberkahi Allah. 
Dan Allah Ta'ala telah menghilangkan keberkahan dari perjumpaan dan perkumpulannya, serta dari orang yang berjumpa dan berkumpul (berduduk-duduk) dengannya.
Hilangnya keberkahan ini disebabkan orang yang tidak diberkahi Allah tersebut, akan menyia-nyiakan waktu (umur) dan merusak hati kita. 
(Sumber: Risalatu Ibnil Qoyyim ilaa Ahadi Ikhwaanihi, hal.3)
Demikian Faedah Ilmiyah dan Mau'izhoh Hasanah yang dapat kami sampaikan pagi hari ini.
Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita semua sebagai hamba-hambaNya yang selalu diberkahi Allah kapan dan di mana pun kita berada, hingga akhir hayat... Aamiin Ya Rabbal’aalamiin.

Semoga bermanfaat. Wasallam, Muh Wasitho Abu Fawaz

No comments:

Post a Comment