Saturday, January 9, 2016

KEUTAMAAN MEMBACA TASBIH

Keutamaan Membaca Tasbih

#1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَح
Artinya: “Barangsiapa yang mengucapkan: SUBHANALLAHI WABIHAMDIH (Maha suci Allah dan dengan segala pujian hanya untuk-Nya) sehari 100 (seratus) kali, maka kesalahan-kesalahannya akan diampuni (Allah) walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Imam Al-Bukhari no. 5926 dan Muslim no. 2691).
#2. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
Artinya: “Barang siapa yang ketika pagi dan sore membaca: SUBHANALLAHI WABIHAMDIH (Maha suci Allah dan dengan segala pujian hanya untuk-Nya)s ebanyak 100 (seratus) kali, maka pada hari kiamat tidak ada seorangpun yangakan mendatangkan amalan yang lebih utama daripada apa yang diadatangkan. Kecuali orang yang juga mengucapkan bacaan seperti itu ataulebih dari itu.” (HR. Muslim no. 2692).
#3  Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Dua kata yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya (pada hari kiamat) dan amat dicintai oleh Ar-Rahman. Yaitu: SUBHANALLAHI WABIHAMDIH (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya) dan SUBHANALLAHIL AZHIM (Maha Suci Allah Yang Maha Agung).” (HR. Al-Bukhari no. 7563 dan Muslim no. 2694)
#4  Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ
Sesungguhnya saya membaca: SUBHANALLAH (Maha Suci Allah) WAL HAMDULILLAH (segala pujian bagi Allah), WA LAA ILAHA ILLALLAH (tiada Ilaah yang berhak disembah kecuali hanya Allah), WALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar), itu lebih aku sukai daripada aku memiliki semua yang  matahari terbit padanya (dunia dan seisinya).” (HR. Muslim no. 2695)
#5  Dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya, “Apakah ucapan zikir yang paling utama, ya Rasulullah?” Maka beliau menjawab:
مَا اصْطَفَى اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
"Dzikir yang Allah pilihkan bagi para malaikat-Nya atau hamba-hambaNya, yaitu: SUBHANALLAHI WABIHAMDIH (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya).” (HR. Muslim no. 2731)
(*) CATATAN:
» Yang patut kita ketahui, bahwa keutamaan bacaan tasbih tsb hanya diperoleh bagi setiap muslim dan muslimah yang meninggal dunia dalam keadaan mentauhidkan Allah. Yakni hanya beribadah kepada Allah dan tidak pernah berbuat syirik dan kufur kepada-Nya sedikit pun semasa hidupnya di dunia. Dan kalaupun ia pernah berbuat syirik dan kufur kepada Allah, hanya saja ia telah bertaubat darinya dengan taubat nasuha sebelum ia meninggal dunia.
» Para ulama Ahlus Sunnah juga menjelaskan bahwa yang dihapus dan diampuni oleh Allah dengan sebab bacaan tasbih maupun amal sholih lainnya hanyalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa besar, maka tidaklah dihapus dan diampuni oleh Allah dengan kecuali dengan taubat nasuha. Wallahu a’lam bish-showab. wabillahi at-taufiq. (Klaten, 26 Januari 2014)



No comments:

Post a Comment