Thursday, July 13, 2017

BERINFAK KEPADA SIAPA?

KAJIAN AL QUR’AN
BERINFAK KEPADA SIAPA?
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 12 Juli 2017
Dalam hal berinfaq, maka Allah memerintahkan kita untuk memprioritaskan pemberian naflah kepada kedua ibu-bapak kita (QS 2 : 215), lalu urutan berukutnya ialah kepada keluarga-keluarga/kerabat terdekat, lalu kepada anak-anak yatim dan orang miskin, lalu kepada orang yang dalam perjalanan yang bukan maksiat yang mengalami kesengsaraan/musibah dalam perjalanannya. Pentingkan untuk beriinfaq, karena berinfaq berperan penting dalam mencari keridhaan Allah (QS 30 : 38). Lagi pula Allah melarang untuk menghambur-hamburkan harta (QS 17 : 26). Berlakulah adil dalam memberi bantuan kepada kerabat dan menghindari perbuatan keji seperti mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hati saat memberi, menghina dan merendahkan yang menerima bantuan, sehingga timbul rasa permusuhan (QS 16 : 90)
Infaq harus berasal dari hasil usaha yang baik-baik. Usaha yang buruk seperti melacur, korupsi, cuci uang dsb. Yang di-infaq-kan juga harus yang baik-baik, jangan infaq-kan sesuatu yang buruk (QS 2 : 267). Berinfaq dengan harta yang baik adalah hanya untuk mengharapkan keridhaan Allah, dan pahalanya untuk diri sendiri (yang memberi infaq) dan tidak sedikitpun akan dianiaya (QS 2 : 272). Kebajikan bukanlah menhadapkan wajahmu ke timur dan kebarat, namun kebajikan adalah beriman (6 rukun iman)) dan membagi harta yang dicintai/berinfaq (kepada 9 golongan) (QS 2 : 177). Berinfaq dalam bentuk memberi makanan yang disukai kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan hanya untuk mengharapkan keridhaan Allah (QS 76 : 8-9)
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Berinfaq Kepada Siapa?:
“Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nakahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orangyang sedang dalam perjalanan” Dan apa sajan kabajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Meha Mengetahuinya” ~ QS (2) Al Baqarah : 215 ~
------------------------------------------------------------------------------------
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga terdekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”  ~ QS (17) Al Israa’ : 26 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan 1172). Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung”  ~ QS (30) Ar Ruum : 38 ~

1172) Orang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” ~ QS (16) An Nahl : 90 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” ~ QS (2) Al Baqarah : 267 ~
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan meraka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (member taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya” ~ QS (2) Al Baqarah : 272 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintai kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat; orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa” ~ QS (2) Al Baqarah : 177 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“[8] Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
[9] Sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih” ~ QS (76) Al Insaan : 8-9 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Senin, 10 Juli 2017

No comments:

Post a Comment