Wednesday, October 25, 2017

MEMPERMAINKAN HUKUM ALLAH

KAJIAN AL QUR’AN
MEMPERMAINKAN HUKUM ALLAH
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi - Rabu, 18 Oktober 2017

Surat Al Baqarah ayat 226 s/d 242 merupakan perintah/larangan Allah yang berkaitan dengan perceraian, kecuali 2 ayat di antara ayat-ayat tersebut, yakni ayat 238 dan 239 yang membahas tentang sholat.
Dalam surat Al Baqarah ayat 231 yang merupakan salah satu ayat yang mengatur perceraian disebutkan larangan untuk tidak menjadikan hukum-hukum Allah (dalam hal ini, hukum perceraian) sebagai permainan atau bahan olok-olok.
Ada beberapa surat dan ayat lain dalam Al Qur’an yang memperingatkan kita tentang azab yang akan diterima seseorang bila manjadikan ayat-ayat/hukum-hukum Alah sebagai permainan atau bahan olok-olok dan ejekan.
QS 2 : 231; Kalau sudah menceraikan istri dan hampir/mendekati habis masa iddahnya (artinya, belum masuk masa iddah) boleh dirujuki (bukan ditahan, karena bisa dipersepsikan ‘dipenjara’) atau cerai dengan baik-baik. Dilarang menceraikan lalu merujuki istri dengan maksud berbuat zalim/aniaya/memberi kemudharatan, misalnya dengan memaksa mereka minta cerai dengan jalan khulu’ atau membiarkan mereka hidup terkatung-katung. Kalau menyakiti istri semacam ini maka berarti suami telah menszalimi diri sendiri
Ayat-ayat Allah = Hukum-hukum Allah. Nikmat Allah: 1. Diberi seorang istri/istri-istri. 2. Al Kitab (Al Qur’an) dan Al Hikmah (As Sunnah). As Sunnah Rasul Muhammad s.a.w.
Larangan untuk menjadikan ayat-ayat Allah sebagai permainan atau bahan olok-olok/ejekan.
QS 18 : 103-106; Orang-orang yang paling merugi adalah orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka adalah orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Allah di hari kiamat. Ayat-ayat Allah dan rasul-rasul Allah hanya dijadikan olok-olok. Tempat mereka kelak adalah neraka Jahannam.
QS 18 : 56; Orang-orang yang kafir membantah risalah yang disampaikan para rasul dengan cara yang bathil mereka mencoba untuk menghilangkan kebenaran yang disampaikan utusan Allah ini. Ayat-ayat Allah mereka anggap sebagai olok-olok belaka
QS 45 : 7-10; Orang-orang yang banyak dusta dan banyak berdosa serta yang diperdengarkan ayat-ayat Allah yang dibacakan kepadanya namun tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya akan mendapat azab yang pedih. Orang-orang yang menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olok akan mendapat azab yang menghinakan. Mereka-mereka ini akan ditempatkan di neraka Jahannam dan mendapat azab yang besar
QS 31 : 6-7; Orang-orang yang berkata-kata tidak manfaat tanpa pengetahuan untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah dan menjadikan jalan Allah itu olok-olok, akan memperoleh azab yang menghinakan. Kalau dibacakan kepadanya ayat-ayat Allah dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan telinganya tuli, maka bagi mereka azab yang pedih
QS 5 : 57-58; Dilarang dijadikan pemimpin orang-orang yang menjadikan agama buah ejekan dan permainan, yaitu orang-orang yang telah diberi kitab sebelum turunnya Al Qur’an, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik), serta apabila mereka disuruh sholat, mereka malah menjadikannya buah ejekan dan permainan.
QS 5 : 3; Islam dengan petunjuk Al Qur’an yang berisi ayat-ayat/hukum-hukum Allah adalah nikmat  yang merupakan karunia Allah bagi manusia.
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Mempermainkan Hukum/Ayat-Ayat Allah

“Apabila kamu mentalak istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang ma’ruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka 145). Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah sebagai permainan. Dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan Al Hikmah (As-Sunnah). Allah memberi perngajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertaqwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” ~ QS (2) Al Baqarah : 231 ~

145) Umpamanya: memaksa mereka minta cerai dengan jalan khulu’ atau membiarkan mereka hidup terkatung-katung
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[103] Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”
[104) Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
[105] Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia 896), maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
[106] Demikinalah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.” ~ QS (18) Al Kahfi : 103-106 ~

896) Maksudnya: tidak neriman kepada pembangkitan di hari Kiamat, hisab dan pembalasan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul melainkan sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak (benar), dan mereka menganggap ayat-ayat Kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olok” ~ QS (18) Al Kahfi : 56 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[7] Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak dusta lagi banyak berdosa.
[8] dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri khabar gembira dia dengan azab yang pedih.
[9] Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah 1383) yang memperoleh azab yang menghinakan.
[10] Dihadapan mereka neraka Jahannam dan tidak akan berguna bagi mereka sedikitpun apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan sebagai sembahan-sembahan (mereka) dari selain Allah. Dan bagi mereka azab yang besar
[11] Ini (Al Qur’an) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih.” ~ QS (45) Al Jaatsiyah : 7-11 ~

1383) Maksudnya: Orang-orang yang banyak dusta dan berdosa yang tersebut dalam ayat 7 di atas.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“[6] Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
[7] Dan apabila dibacakan kepadanya 1180) ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri khabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.” ~ QS (31) Luqman : 6-7 ~

1180) Yang dimaksud dengan “kepadanya” ialah kepada orang-orang yang mempergunakan perkataan-perkataan yang tidak berfaedah untuk menyesatkan manusia.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“[57] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertaqwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.
[58] Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.” ~ QS (5) Al Maa-idah : 57-58 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“…… Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. …… “ ~ QS (5) Al Maa-idah : 3 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi - Rabu, 18 Oktober 2017

No comments:

Post a Comment