Sunday, June 10, 2018

KEUTAMAAN SHALAT SUBUH DI MASJID

KEUTAMAAN SHALAT SUBUH DI MASJID
Menurut Prof. Dr. HAMKA
(H. Abdul Malik Karim Amarullah).
Jika ingin melihat orang Islam, datanglah ke Masjid pada Iedul Fitri dan Iedul Adha.
Tetapi . . . .
Jika ingin melihat orang yang beriman, datanglah ke masjid di waktu subuh.
Itulah BEDA antara orang Islam dengan orang beriman.
"SESUNGGUHNYA, SUBUH ITU HAKIKAT DIRI".
Jika Subuhnya senantiasa dipelihara. Itu tanda akan selamat dari neraka.
Jika Subuhnya tiada dia tinggal. Allah melindunginya dari segala aral.
Jika Subuhnya didahului dengan sunat. Pasti seluruh dunia beserta isinya, dia dapat.
Jika Subuhnya bergelap-gelap menuju musholla. Di kegelapan akhirat ia dapatkan cahaya.
Jika Subuh hingga awal dhuha (Isyroq) berwirid pula. Mendapat pahala umrah dan haji sempurna.
Namun . . .
Jika Subuhnya tiada dijaga. Maka pada wajahnya tiada cahaya.
Jika Subuhnya sengaja terlupa. Tanda imannya tiada bernyawa.
Jika Subuhnya terasa berat. Tanda munafiq sudah mendekat.
Jika Subuh tiada peduli. Tanda iman menghampiri mati.
Jika Subuhnya tiada berjama’ah. Tanda hidupnya akan hilang barokah.
Jika Subuhnya tiada ke masjid. Tanda imannya ada penyakit.
Jika Subuhnya selalu terlewat. Tanda imannya semakin cacat.
Jika Subuhnya diakhir waktu. Tanda iman semakin kelabu.
Jika Subuhnya hari sudah siang. Tanda rezekinya sudah hilang.
Jika di waktu subuh masih mendengkur. Tanda syaitan memeluknya dalam tidur –

No comments:

Post a Comment