Showing posts with label bulan ramadan. Show all posts
Showing posts with label bulan ramadan. Show all posts

Wednesday, May 16, 2018

QIYAM RAMADAN

QIYAM RAMADAN
#1. Dalilnya :
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :"Barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (Hadits Muttafaq 'Alaih)
2. Dari Abdurrahman bin Auf radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam menyebut bulan Ramadan seraya bersabda :
"Sungguh, Ramadan adalah bulan yang diwajibkan Allah puasanya dan kusunatkan shalat malamnya. Maka barangsiapa menjalankan puasa dan shalat malam pada bulan itu karena iman dan mengharap pahala, niscaya bebas dari dosa-dosa seperti saat ketika dilahirkan ibunya."  (HR. An-Nasa'i, katanya: yang benar adalah dari Abu Hurairah)
#2. Hukumnya:
Qiyam Ramadan (shalat malam Ramadan) hukumnya sunnah mu 'akkadah (ditekankan), dituntunkan oleh Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau anjurkan serta sarankan kepada kaum Muslimin. Juga diamalkan oleh Khulafa' Rasyidin dan para sahabat dan tabi'in. Karena itu, seyogianya seorang muslim senantiasa mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadan dan shalat malam pada sepuluh malam terakhir, untuk mendapatkan Lailatul Qadar
#3. Keutamaannya:
Qiyamul lail (shalat malam) disyariatkan pada setiap malam sepanjang tahun. Keutamaannya besar dan pahalanya banyak.
Firman Allah Ta'ala : "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya'' ( Maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur, untuk mengejakan shalat malam) , sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka." ~QS 32 - As Sajdah : 16~
Ini merupakan sanjungan dan pujian dari Allah bagi orang-orang yang mendirikan shalat tahajjud di malam hari. Dan sanjungan Allah kepada kaum lainnya dengan firman-Nya : "Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka momohon ampun (kepada Allah)” ~QS 51 - Adz-Dzaariyaat : 17-18~
Semoga menjadi lebih baik dan bermanfaat. Robbana Taqobbal Minna
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin

Thursday, May 10, 2018

BULAN RAMADAN – BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN

KAJIAN AL QUR’AN
BULAN RAMADAN – BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 9 Mei 2018
Topik kajian membahas tentang Bulan Ramadan - Bulan Diturunkannya Al Qur-an dalam surat Al Baqarah : 185, serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan saat-saat diturunkannya Al Qur’an dalam bulan Ramadan.
QS 2 : 185; Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkannya Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan batil).
QS 97 : 1-5; Al Qur’an diturunkan mula-mula pada malam Qadar (malam kemuliaan = malam Lailatul Qadr) secara lengkap. Sedangkan malam 17 Ramadan Nabi hanya menerima 5 Ayat (QS 96 – Al ‘Alaq : 1- 5)
QS 44 : 1-3; Al Qur’an adalah kitab yang menjelaskan, yang diturunkan pada suatu malam yang diberkahi (pertama kali diturunkan). Malam yang diberkahi di Indonesia umumnya jatuh pada 17 Ramadan = Nuzulul Qur’an. Yang diturunkan Surat Al ‘Alaq ayat 1 – 5.
QS 8 : 41;  Penjelasan tentang Hari Furqaan. Furqaan ialah pemisah antara yang haq dan yang batil. Hari Furqaan ialah jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di peperangan Badar, pada hari Jum’at tanggal 17 Ramadan tahu kedua Hijrah. Sebagian mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya Al Qur’anul Kariem pada malam 17 Ramadan.
QS 25 : 1; Al Furqaan = Al Qur’an
QS 3 : 3-4; Allah menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) dengan sebenarnya, membenarkan kitab-kitab sebelumnya yaitu Taurat dan Injil. Al Qur’an menjadi petunjuk bagi manusia dan sebagai kitab pembeda (Al Furqaan)
QS 53 : 2-12; Penjelasan tentang saat pertama kali Jibril menyampaikan 5 ayat Al Qur’an dan menampakkan diri kepada Muhammad. Jibril digambarkan sangat kuat, mempunyai akal yang cerdas dan menampakkan diri kepada Muhammad dalam rupanya yang asli dengan jarak yang sangat dekat antara keduanya,yaitu lebih dekat dari pada dua ujung busur panah
QS 17 : 105-106;  Al Qur’an diturunkan dengan sebenar-benarnya, dengan membawa kebenaran. Al Qur’an diturunkan sedikit semi sedikit, bagian demi bagian, berangsur-angsur agar dapat dibaca secara perlahan-lahan oleh manusia
QS 25 : 32; Orang kafir bertanya mengapa Al Qur’an tidak diturunkan sekaligus? Al Qur’an tidak diturunkan sekaligus, berangsur-angsur agar hati Muhammad s.a.w. menjadi kuat dan tetap (mantap dan yakin)
Bulan Ramadan, bulan turunnya Al Qur’an:
1.   Sebagian Al Qur’an (5 ayat pertama Al ‘Alaq) di malam 17 Ramadan
2.   Seluruh Al Qur’an di malam lailatul Qadr, tanggal 21 Ramadan ke atas di malam-malam ganjil.
QS 2 : 2; Al Qur’an tidak ada keraguan yang ada padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
QS 16 : 102; Al Qur’an untuk Muslimin
QS 27 : 1-3; Al Qur’an untuk Mukminin
QS 31 : 2-4; Al Qur’an untuk Muchsinin = orang yang berbuat kebaikan
QS 10 : 57; Al Qur’an itu syifā = obat/penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.
QS 24 : 34; Ayat-ayat Al Qur’an memberi penerangan/penjelasan serta contoh-contoh dari orang-orang terdahulu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.
QS 24 : 46; Ayat-ayat Al Qur’an adalah penjelasan.
QS 8 : 29; Orang yang bertaqwa kepada Allah akan diberikan furqaan (petunjuk yang dapat membedakan antara yang hak dan yang batil). Dapat juga diartikan sebagai pertolongan Allah.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin, 9 Mei 2018

Tuesday, May 8, 2018

AYAT-AYAT RAMADAN

KAJIAN AL QUR’AN
AYAT-AYAT RAMADAN
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 7 Mei 2018
Menjelang Bulan Ramadan topik kajian kali ini membahas tentang AYAT-AYAT RAMADAN dalam surat Al Baqarah : 183- 185 serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan aktifitas di bulan Ramadan
QS 2 : 183-184: Orang yang beriman diwajibkan berpuasa pada hari-hari tertentu di bulan Ramadan. Bukan hanya di bulan Ramadan (hanya beberapa hari saja) melainkan pada bulan Ramadan, artinya seluruh hari di bulan Ramadan.
Disebutkan diwajibkan atas kamu ‘seperti orang-orang terdahulu sebelum kamu’ artinya semua Nabi berpuasa, sholat dan zakat. Supaya kita tidak merasa berat, karena orang terdahulu juga sudah menjalankan puasa Ramadan.
Di kala Ramadan naik Haji, lebih banyak melakukan kebajikan dengan rela hati itu baik bagi kita (QS 2 : 184), karena Allah Maha Mensyukuri (QS 2 : 158)
QS 2 : 185; Orang sakit atau lagi berpergian (safar) harus mengganti puasanya di luar Ramadan (meng-qodo). Namun bila tetap uasa itu lebih baik. Kalau sakitnya berat dan perjalanannya berat, baru tidak puasa.
QS 2 : 185; Hendaklah mencukupkan bilangannya = dilaksanakan seluruh bulan Ramadan, tidak terputus-putus. Puasa = siam = saum = poso.
-      Orang sakit atau berpergian yang tidak puasa, harus mengganti puasanya di luar Ramadan (meng-qodo)
-      Orang yang menstruasi/dalam masa nifas dilarang berpuasa, tapi harus mengganti pada hari/bulan yang lain.
-      Di luar yang tiga di atas (sakit, safar dan mens) kalau tidak puasa tidak perlu mengganti (misalnya: di masa muda tidak puasa, tidak harus mengganti tidak puasa di masa mudanya)
-      Kalau berat menjalankan (seperti: orang tua yang tidak sakit, orang hamil atau menyusui) wajib bayar fidiyah (memberi makan orang miskin)
-      Ada hadits Nabi: Orang tua tidak perlu puasa
-      Fidiyah: memberi makan orang miskin, dibayar di bulan Ramadan (tapi masi bisa di bulan Syawal). Jumlahnya: prakteknya beras 1 liter per 1 orang miskin, lebih juga boleh (1 mut = 1 liter)
QS 19 : 26; Saum dalam ayat ini bermakna ‘tidak bicara’ dan hanya berlaku khusus untuk Maryam
QS 19 : 30-31; Allah memerintahkan Nabi Isa ysang diberi kitab Injil untuk menunaikan sholat dan zakat selama hidupnya
QS 19 : 54-55; Nabi Ismail menyuruh keluarganya untuk melaksanakan sholat dan menunaikan zakat
Hasil dari melaksanakan puasa: 1. Agar menjadi orang yang bertaqwa (QS 2 : 183), 2. Agar menjadi orang yang bersyukur (QS 2 : 185), 3. Agar dapat diberikan petunjuk (hidayah) tentang kebenaran (QS 2 : 186)
QS 76 : 3; Allah telah menunjukkan jalan yang lurus, ada yang bersyukur, ada yang tidak alias kafir
QS 2 : 158;  Yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati à Allah akan mensyukuri (memberi pahala terhadap amalnya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmatnya, dsb.)
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin - Selasa, 7 - 8 Mei 2018