Friday, October 18, 2013

TANDA-TANDA AKHIR JAMAN

TANDA-TANDA AKHIR JAMAN


Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah subhaanahu wa ta’ala, kali ini kita coba merenung tentang tanda-tanda akhir jaman. Terlebih dahulu akan di bahas mengenai kiamat itu sendiri.

K I A M A T

Allah telah memastikan datangnya kiamat (= hari akhir). Al-Qur’an juga menggambarkan bagaimana kedahsyatan kejadian kiamat itu. Sungguh mengerikan terutama bagi mereka yang kafir. Iman kepada hari kiamat merupakan satu rukun iman yang kita yakini pasti akan tiba. Tapi kapan?

Adakah manfaatnya kita mengetahui saat tibanya kiamat? Dalam berbagai firmanNya, Allah telah menetapkan bahwa tak seorangpun tahu mengenai waktu tibanya hari kiamat. Oleh karena itu kita tidak boleh terpengaruh oleh ramalan-ramalan paranormal ataupun orang-orang pandai dari berbagai kalangan yang mengaku punya “vision” tentang datangnya hari kiamat.

Hari kiamat, yang juga disebut dengan yaumul akhir, adalah akhir dari dunia yang ditandai dengan kehancuran alam semesta dimana semua manusia akan hancur berantakan dan bertebaran seperti anai-anai. Tanggapan dari manusia yang akan mengalami kiamat ini, terbagi dalam 2 kelompok besar.

Golongan pertama, adalah golongan yang menganggap kiamat sebagai malapetaka. Konsekuensinya adalah tersebarnya kecemasan, kegelisahan dan ketakutan di antara mereka. Golongan ini adalah mereka yang paling banyak berlumuran dosa, sadar atau tidak disadarinya. Mereka paling getol cari info mengenai kapan datangnya kiamat dengan berkonsultasi pada paranormal macam Ki Gendheng Pamungkas, Empek Wong Kam Fu Jr. atau sebangsanya.

Atau menganalisa berbagai musibah, bencana dan fenomena alam yang terjadi di dunia dan mengkaitkannya dengan datangnya hari kiamat. Untuk apa? Agar jika mereka tahu waktunya telah dekat, maka mereka masih memiliki kesempatan untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Kalau waktu masih panjang, mereka bisa berlanjut dengan segala kenikmatan dunia hasil perbuatannya yang tidak di ridhoi Allah Subhaanahu wa ta’ala.

Mereka tidak tahu bahwa kiamat bisa datang dengan tiba-tiba sebagai di firmankan Allah Subhaanahu wa ta’ala dalam ayat-ayat Al Qur’an. Bila demikian halnya, maka sungguh terlambat bagi mereka untuk memperbaiki diri dan bagi mereka menunggu azab yang teramat pedih.

Golongan kedua, adalah golongan yang menganggap kiamat sebagai taqdir atau ketentuan Allah yang tak dapat dihindari dengan cara dan usaha apapun juga. Hari kiamat adalah benar-benar hari yang menjadi hak prerogatif Allah semata.

Tidak ada kecemasan, kegelisahan dan ketakutan akan datangnya hari akhir itu. Itu adalah hari penentuan yang memang telah ditunggu-tunggu oleh golongan ini, karena mereka akan segera mendapatkan surga. Hari kiamat adalah sekedar masa transisi dari kehidupan dunia ke kehidupan akhirat yang kekal.

Golongan ini telah bersiap untuk menghadapi kematian dengan segudang pahala sebagai hasil amal salehnya di dunia. Mereka ini adalah golongan yang telah berserah diri dan selalu siap untuk menerima ketentuan kiamat kapanpun juga. Mereka adalah golongan yang di ridhoi Allah Subhaanahu wa ta’ala.

Peringatan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam tentang datangnya malapetaka dan kehancuran umat justru merupakan  motivasi bagi mereka untuk mengajak ummat kepada kebenaran dengan meningkatkan iman dan taqwa, karena hanya yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt yang akan selamat sampai akhirat. Masuk golongan yang manakah Ananda? 

Beberapa ayat suci Al-Qur’an yang berhubungan dengan hari kiamat dikutip pada lembar berikut ini.

Sesungguhnya hari kiamat akan datang (dan) Aku merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri dibalasdengan apa yang diusahakannya.  ~ QS 20 – Thaha : 15 ~

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan mengenai kiamat itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi mahluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”.~ QS 7  – Al-A’raaf : 187 ~

Ia bertanya: “Bilakah hari kiamat itu?”Maka apabila mata terbelalak (ketakutan) dan apabila bulan telah hilang cahayanya,dan matahari dan bulan dikumpulkan. Pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat lari?” Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!
Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. ~ QS 75 – Al-Qiyaamah : 6 – 12 ~

Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu-bulu yang dihambur-hamburkan ~ QS 101 – Al-Qaari’ah : 3 - 5 ~

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,  dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya,karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan  (yang sedemikian itu) kepadanya. ~ QS 99 – Az-Zalzalah : 1 – 5 ~

(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami-lah yang melaksanakannya. ~ QS 21 – Al-Anbiyaa’ : 104 ~

Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan  diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang. ~ QS 25  – Al-Furqaan : 25 ~

Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak
~ QS 55 – Ar-Rahmaan : 37 ~

Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuhdan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada didalamnnya dan menjadi kosong, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh,
 (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya) ~ QS 84 – Al-Insyiqaaq : 1 – 5 ~

Apabila matahari digulungdan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak dipedulikan),dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dipanaskan. Dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh), apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,karena dosa apa ia dibunuh,dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya. ~ QS 81 – At-Takwir : 1 – 14 ~

Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. ~ QS 20 – Thaahaa : 105 107 ~

TANDA AKHIR JAMAN


Mengenai tanda datangnya hari kiamat, Allah berfirman:

Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka,  bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami yang menunjukkan kedatangan kiamat. ~ QS 27 – An-Naml : 82 ~

Sesungguhnya Allah telah menimpakan sejenis kiamat pada manusia di jaman nabi-nabi dahulu sebagai hukuman atas peringatan Allah yang tidak digubris.

Kaumnya Nabi Nuh As ditenggelamkan dengan air bah karena mendustakan ayat-ayat Allah (Al-A’raaf:64, Yunus:73, Al-Furqaan:37).

Kaum A’ad, kaumnya Nabi Huud As diazab oleh suara yang mengguntur keras dan berasal dari awan yang membawa angin dingin dan sangat kencang. Hari-hari itu merupakan hari naas yang berjalan tak henti-hentinya selama tujuh malam delapan hari. Segala sesuatunya dijadikan Allah seperti serbuk hancur lebur tak berbekas.(Al-Mu’minuun:41, Al-Ahqaaf:24, Al-Qamar:19-20, Al-Haaqqah:6-7, Adz-dzaariyaat:41-42). Kaum A’ad itu mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang dan menentang kebenaran.

Kemudian Nabi Shaleh As yang menyerukan kaum Tsamud untuk menyembah Allah Ta’ala saja namun tak berhasil. Allah kemudian membinasakan kaum Tsamud dengan kejadian luar biasa berupa sambaran petir dan suara yang mengguntur (Al-Haaqqah:4-5, Adz-Dzaariyaat:43-44, Huud:66-68, Al-Qamar:31).

Nabi Luth As melarang kaum Sadom untuk melakukan perbuatan faahisyah yaitu mengadakan hubungan antara kaum lelaki dengan kaum lelaki. Karena larangan itu tak digubris, Allah mengahzab kaum Sadom dengan hujan batu yang dibawa oleh angin dan akibat dibaliknya tanah oleh Allah. Batu yang terdiri dari tanah yang terbakar itu menghujani kaum Sadom dan akhirnya Allah membinasakan mereka dengan suara mengguntur sebelum matahari terbit (Al-Qamar:33-34, Huud:82, Al-Hijr:73-74).

Nabi Syuaib As menyerukan kaumnya, yakni penduduk Madyan untuk hanya menyembah Allah, Rabb Semesta Alam saja, namun mereka mendustakan ayat-ayat Allah. Penduduk Madyan kemudian dibinasakan dengan suara yang mengguntur, pada hari mereka dinaungi oleh awan, mereka di timpa gempa yang dahsyat (Asy-Syu’araa’:189, Al-‘Ankabuut:36-37, Al-A’raaf:91-92).

Demikian berbagai kisah tentang kiamat atau kehancuran umat manusia yang ingkar di waktu yang lalu, dimana hanya para pengikut nabi-nabi yang tetap beriman kepadaNya sajalah yang diselamatkanNya dari setiap bencana yang ditimpakanNya itu.

Kisah-kisah dalam Al-Qur’an itu dimaksudkan untuk mengingatkan kita agar kita jangan sampai terlena dan menjauhkan diri dariNya dan mengikuti perintah serta menjauhi laranganNya. Nabi Muhammad saw, nabi terakhir umat manusia mengingatkan lagi tentang kiamat yang bisa menimpa umatnya bila mengingkari ayat-ayat Allah.

Nabi Muhammad saw bersabda: “Tanda hari kiamat semakin dekat adalah dihapus (dicabut)nya ilmu (agama), lalu timbul fitnah (bencana dan kekacauan). Di mana-mana dijumpai kebakhilan serta banyak pembunuhan.” (Hadist riwayat Muslim).

Dihapusnya agama berarti manusia tidak lagi memiliki iman kepadaNya, makin banyak saja yang kian tenggelam dalam urusan dunia. Mereka mengejar harta, pangkat dan kedudukan serta mengejar ilmu yang hanya dimanfaatkan untuk dirinya.

Norma kehidupan masyarakat yang baik memudar karena pertentangan prinsip yang didasarkan pada persepsi yang tidak Qur’ani. Lantas timbul fitnah dan pembunuhan karena masing-masing mempertahankan prinsipnya yang dianggapnya paling benar.

Dalam hadits lain, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalm bersabda: “Apabila umatku melakukan 15 perkara maka akan datang kepada mereka malapetaka, berupa angin merah (situasi memanas), gempa bumi, penyakit yang dapat mengubah wajah dan hujan batu. Ke-15 perkara itu adalah: 1) Bila harta kekayaan hanya beredar pada golongan tertentu, 2) Amanah jadi sumber kekayaan, 3) Zakat tak ditunaikan, 4) Suami tunduk kepada kemauan istri, 5) Durhaka kepada ibu, 6) Baik dengan kawan lupa pada ayah, 7) Masjid tak lagi menjadi sarana dzikir, 8) Orang fasik diangkat jadi pemimpin, 9) Pemimpin masyarakat ahlaknya paling rendah, 10) Seseorang dimuliakan karena takut kejahatannya, 11) Menonjolnya kemewahan hidup, 12) Wanita menjadi penghibur (kesenangan seksual), 13) Minuman keras meraja rela, 14) Mengajar bukan karena Allah, dan 15) Orang suka melaknati orang yang dulu baik amalnya (menghilangkan jasa)” (HR Turmuzi)

Mencermati ke limabelas perkara itu, maka tampaknya kesemuanya telah menjangkiti masyarakat kita. Ini merupakan “lampu kuning” buat kita semua untuk segera melakukan langkah-langkah korektif sebelum Allah menimpakan ahzabNya.

Marilah kita meningkatkan usaha untuk saling mengingatkan tentang kebenaran. Kita tingkatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat amal ma’ruf nahii munkar. Kalau di masa lalu kita hanya berpangku tangan, mendiamkan kezaliman berjalan, maka kini sudah saatnya kita berani menyerukan kebenaran. Untuk itu, kita harus menggunakan akal, tenaga dan pikiran dengan lebih keras, agar suara untuk menegakkan keadilan dan kebenaran benar-benar sampai, menyentuh dan menyadarkan mereka yang zalim dan ingkar.

Yang terutama dan paling penting ialah perlunya kita mawas diri, introspeksi, apakah kita telah menjalani aturan main yang ditetapkanNya dengan benar, sebelum kita mengingatkan orang lain berbuat serupa. Perlu kita renungkan kembali tujuan hidup kita ini, yaitu bahwa kita diciptakan oleh Allah untuk menempuh perjalanan yang panjang mulai dari alam ruh, alam janin, alam fana, alam barzah dan akhirat. Kehidupan kita di alam fana atau dunia ini, merupakan ujian seumur hidup untuk menentukan kedudukan kita di akhirat nanti dengan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya dan mengindari dosa sebanyak-banyaknya pula.

Kehidupan di dunia ini memang merupakan sarana bagi kita untuk mengumpulkan bekal pahala sebanyak-banyaknya, sehingga bila kita mati kelak kita lebih yakin untuk mendapatkan surga. Bagi umat yang beriman kepadaNya, kematian kitalah sebenarnya merupakan kiamat bagi kita, tanpa perlu merisaukan tanda-tanda kiamat atau tanda akhir zaman. Kiamat adalah hal yang wajar dan sudah merupakan takdir Illahi.

Bagaimana pendapat anda?

Kepustakaan: Al-Qur’an, Hikmah Republika, Pengajian Kang Dedet.
Filename: THINK17-Tanda akhir jaman – 2000, Re-edited: 27 Agustus 2009, Ramadhan 1430 H Copyright 2000 © Mimuk Bambang Irawan

No comments:

Post a Comment