Wednesday, November 13, 2013

MAKNA MINAL ‘AIDIN WAL FAIZIN

MAKNA MINAL ‘AIDIN WAL FAIZIN


Menurut Quraish Shihab dalam bukunya ‘Lentera Hati’, kalimat ini mengandung 2 kata pokok: ‘aidin dan faizin (ini penulisan yang benar menurut ejaan Bahasa Indonesia, bukan aidzin, aidhin atau faidzin, faidhin).

‘Aidin sebenarnya akar katanysa sama dengan’Ied pada Idul Fitri. ‘Ied itu artinya kembali, maksudnya sesuatu yang kembali atau berulang, dalam hal ini perayaan yang datang setiap tahun. Sementara al Fitr, artinya berbuka, maksudnya tidak lagi berpuasa selama sebulan penuh. Jadi, Idul Fitri berarti “Hari Raya berbuka” dan ‘aidin menunjukkan para pelakunya, yaitu orang-orang yang kembali.

Faizin berasal dari kata Fawz yang berarti kemenangan. Maka, faizin adalah orang-orang yang menang. Menang di sini berarti memperoleh keberuntungan berupa ridha, ampunan dan nikmat surga. Sementara kata “min” dalam “minal” menunjukkan bagian dari sesuatu.

Nah, sebenarnya kalimat ‘Minal ‘aidin wa faizin’ adalah penggalan doa yang lengkapnya adalah: “Taqabbalallahu Minna wa Minkum. Shiyamana wa Shiyamakum. Ja’alanallahu Minal ‘aidin wal Faizin” yang artinya: Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan, puasa kami dan kamu. Dan semoga Allah menjadikan kita termasuk  (orang-orang) yang kembali (dari perjuangan Ramadhan) dan sebagai orang yang menang”

Padahal untuk ucapan “minal ‘aidin wa faizin” itu sendiri tidak pernah dicontohkan Rasulullah shalallallahu ‘alaihi wassalam maupun para sahabat. Ini hanya budaya umat Islam di Indonesia saja. Yang sering salah kaprah adalah ucapan tersebut diikuti dengan “mohon maaf lahir dan bathin”. Sehingga seolah-olah minal ‘aidin wa faizin itu artinya adalah mohon maaf lahir dan bathin.

Jadi jelaslah, meskipun diikuti dengan kalimat mohon maaf lahir dan bathin, ia tidak mempunyai makna serupa. Bahkan sebenarnya merupakan doa untuk yang patut untuk diaminkan

Semoga bermanfaat


Jakarta, 9 Oktober 2013
Wassalam, Mimuk Bambang Irawan 

1 comment: