Saturday, March 7, 2015

SHALAT TARAWIH NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM

SHALAT TARAWIH NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM

BAGAIMANA SHALAT TARAWIH NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM? APAKAH SENDIRI ATAU BERJAMAAH ?

Rupanya banyak diantara kaum muslimin yang belum pernah membaca riwayat atau hadits tentang bagaimana shalat tarawihnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam!

Karena ketidaktahuannya, mereka berpendapat shalat tarawih berjamaah yang dirintis Umar bin Khaththab itu sebagai Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Untuk itu dua buah riwayat atau hadits berikut ini dapat menjelaskan, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan shalat tarawih (shalat malam di bulan Ramadhan) sendiri di kamarnya, yang letaknya bersebelahan dengan ruangan masjid Nabawi. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid sebagaimana shalat tarawih yang dilakukan kaum muslimin sejak dirintis oleh Umar bin Khaththab.

#1 - Diriwayatkan oleh sahabat Aisyah ra : "Pada suatu malam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat di kamarnya, karena dinding kamar itu rendah orang-orang dapat melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan sebagian dari mereka (bermakmum) mengerjakan shalat mengikuti Nabi Shallallahu “alaihi wasallam

Esok paginya mereka menyebarkan berita itu. Malam berikutnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri mengerjakan shalat dan orang-orang (bermakmum) mengikuti Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini terjadi dua atau tiga malam. Oleh karena itu, malam berikutnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengerjakan shalat, juga tidak keluar rumah.

Ketika esok paginya orang-orang menanyakan hal itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab bahwa ia khawatir orang-orang menganggap shalat malam (sebagai shalat) wajib." (Kitab Shahih Bukhari, hadits no 423 yang dijadikan rujukan dari hadits no 972. pada bagian Kitab Tentang Azan, Bab 46 dengan judul Apabila Terdapat Dinding Sutrah Antara Imam dengan Makmum)

#2 - Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit, dia berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah membuat bilik kecil dari daun kurma atau tikar, lalu beliau tempati untuk shalat sunnah. Maka orang datang berturut-turut dan melakukan shalat mengikuti shalat beliau

Kemudian mereka datang pada malam hari, Namun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam lama tidak keluar mendatangi mereka. Lalu mereka mengeraskansuara dan mengetuk pintu. Kemudian Rasulullah keluar mendatangi mereka dengan marah, lalu bersabda, “Kalian kalau berbuat seperti ini, sehingga aku khawatir kalau shalat yang kalian lakukan ini akan diwajibkan kepada kalian. Lakukanlah shalat di rumahmu masing-masing, karena sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya, kecual shalat fardhu” (Kitab Ringkasan Shahih Muslim, Syaikh Nasiruddin al Albani, riwayat serupa ditemukan pada Bab ke 173, halaman 184, hadits no 374 tentang shalat Sunnah di masjid)

Kedua riwayat atau hadits diatas menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan Shalat tarawih sendiri dikamar (bilik) nya. Dan beberapa orang yang melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam shalat (karena kondisi bilik yang dindingnya rendah dan pintunya terbuat dari tirai), kemudian ikut bermakmum mengikuti shalat. Jadi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bukan bukan melaksanakan shalat tarawih berjamaah karena sebagian lainnya dari kaum muslimin melaksanakan shalat tarawih sendiri-sendiri, meskipun pada hari kedua dan ketiga bertambah banyak kaum muslimin yang ikut-ikutan bermakmum.

Jadi, jelaslah bahwa shalat tarawih berjamaah bukanlah Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi Sunnah Khulafaurrasyidin. Dan oleh Khulafaurrasyidin, Umar bin Khaththab shalat tarawih berjamaah yang dirintis atau dipeloporinya itu disebut sebagai Bid'ah Hasanah.

Semoga Allah Subahanhu wa ta’ala selalu memberi hidayah dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Aamiin ya Rabbal’aalamiin

Semoga bermanfaat,

Wasallam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 6 Maret 2015

No comments:

Post a Comment